Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana kita mengenal roh yang berasal dari Allah?
Darimanakah kita berasal dan ketetapan apa yang menjadi bagian kita?
Apakah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan?
Jika kita ditanya apakah kita percaya bahwa Allah adalah Allah yang Maha Besar dan tidak dapat dikalahkan oleh apapun, tentu kita akan menjawab PERCAYA.
Kata PERCAYA adalah sebuah kata yang kuat.
Kepercayaan tidak cukup hanya dikatakan, tapi perlu dibuktikan dan cara membuktikannya biasanya tidak enak karena kita harus mengalami sebuah situasi yang menantang kepercayaan kita, barulah di sana kita bisa tahu apakah benar kita punya kepercayaan yang kokoh dalam hal tersebut.
Seperti Lita yang selalu percaya bahwa Tuhan berkehendak ia memiliki pasangan hidup yang takut akan Tuhan, tetapi ketika umurnya semakin bertambah dan teman-temannya sudah menikah semua.
Ketika datang seorang pria yang sangat mapan dan ganteng tapi tidak takut akan Tuhan, di sanalah kepercayaannya diuji.
Atau seperti Pak Doni yang sedang membangun usaha.
Ia percaya kejujuran adalah jalan menuju berkat, tetapi ketika ia mengalami beberapa kegagalan dalam usahanya.
Di sanalah kepercayaannya diuji, apakah ia mau tetap jujur dalam usahanya atau lebih baik mengambil untung lebih banyak seperti yang banyak dilakukan orang lain?
Kata-kata “Roh di dalam kita lebih besar dari Roh dunia”, bukan hanya berbicara soal mengusir roh-roh jahat di luar sana, tapi yang lebih utama adalah bagaimana Roh di dalam kita itu memampukan kita untuk hidup sesuai dengan firmanNya.
Roh Kudus memampukan kita untuk menolak roh dunia ini yang bertentangan nilai-nilainya dengan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.
Karena RohNya tinggal di dalam kita, kita memiliki kuasa untuk berkata “Tidak” kepada hal-hal di luar kehendak Tuhan, seperti kemalasan dan hawa nafsu dan kuasa untuk berkata “Ya” kepada kehendak Tuhan.
Apakah Saudara menggunakan kuasa tersebut?
Dalam hal apakah saudara mengalami kebenaran RohNya yang lebih besar dari roh dunia di dalam hidup saudara.
Kapankah saudara berkata tidak kepada dunia dan ya kepada Allah?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa nasihat Paulus bagi kita?
Bagaimana sikap kita seorang kepada yang lain?
Apakah yang sangat perlu menyertai kita sehingga Paulus mendoakan hal tersebut dalam surat-suratnya?
Bagaimana jika suatu hari saudara menemukan ada bayi yang ditinggalkan di depan rumah saudara?
Tentu saudara akan kaget dan mungkin berpikiran buruk tentang orang yang sudah meninggalkan bayi tersebut.
Ketika kita mengalami kelahiran baru, kita seperti bayi-bayi rohani.
Puji Tuhan, Yesus tidak hanya datang untuk menyelamatkan kita, tetapi Ia juga memberikan Roh Kudus untuk menyertai kita.
Kita tidak seperti bayi yang ditinggalkan sendiri.
Dalam perjalanan rohani kita, seringkali kita “sibuk” sendiri.
Mungkin kita merasa sudah tahu, atau kita begitu dikuasai oleh masalah dan pemikiran kita sendiri, sehingga kita mengabaikan Roh Kudus yang sebenarnya selalu hadir dalam hidup kita.
Kita tidak mau berhenti untuk bertanya kepadaNya bahkan kita menuduh di mana Allah saat kita membutuhkan.
Namun sebenarnya Allah selalu ada.
Roh Kudus begitu lembut, sehingga Ia tidak akan memaksa kita untuk mengikuti kehendakNya.
Ia menunggu dan mendorong, tapi Ia tidak pernah memaksa.
Ia senantiasa rindu membawa kita mencapai kapasitas maksimum, bersinar di tengah kegelapan dan menjadi garam, sehingga hidup kita mempermuliakan namaNya.
Saudara, tidak seorangpun di antara kita yang bisa berjalan dalam kehendak Tuhan dengan kekuatan kita sendiri.
Kita butuh pertolongan dan penyertaan Roh Kudus.
Karena itu, mari hormatilah dan hargailah Dia.
Teruslah bersekutu denganNya sehingga saudara bisa tahu apa yang menjadi isi hati dan pikiranNya.
Percayalah bahwa segala yang dirancangkanNya baik bagi saudara dan Ia mau menuntun saudara untuk mengalami seluruh kepenuhan janjiNya dalam hidup Saudara.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Di dalam siapakah kita mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah?
Apakah tujuan dari maksud Allah dinyatakan dalam kita?
Apa yang perlu kita lakukan agar dimeteraikan dengan Roh Kudus?
Kita tahu bahwa setiap orang yang sudah mengalami kelahiran baru memiliki Roh Kudus di dalam hatinya.
Kita menjadi ciptaan baru dan roh Allah berdiam di dalam kita mengerjakan transformasi sehingga kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Namun sekalipun kita adalah ciptaan baru, kita tidak tiba-tiba berubah.
Ada banyak hal yang perlu diproses dalam pola pikir dan cara hidup kita.
Keinginan daging kita tidak serta merta langsung hilang.
Tuhan mau agar kita mengalami sebuah perubahan yang nyata dalam hidup.
Satu kehidupan yang terus mengalami peningkatan dan kapasitas yang terus diperbesar.
Peningkatan bicara soal seluruh aspek hidup kita.
Dalam karakter, kita yang tadinya pemarah bisa menjadi lebih sabar.
Yang tadinya sangat tergantung mood (ikut suasana hati) bisa menjadi lebih konsisten.
Dalam kasih, kita yang tadinya mementingkan diri sendiri, bisa lebih memperhatikan kepentingan orang lain.
Dalam keahlian, kita menjadi orang yang rajin dan bertekun mengasah minat dan bakat.
Dalam kebijaksanaan, kita belajar untuk lebih bijak membuat keputusan dan memilih apa yang kita izinkan masuk ke dalam kelima indera kita (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, peraba).
Semua proses itu terkadang bisa membuat kita frustasi karena merasa gagal dan tidak mampu.
Tetapi Roh Kudus adalah jaminan kita. Ia bukan hanya menjamin keselamatan kita, tapi Ia juga menjamin kemenangan kita ketika kita mau terus percaya dan belajar taat kepada tuntunanNya.
Betapa melegakannya mengetahui kebenaran ini bahwa kita tidak harus berjalan dalam proses hidup kita dengan kekuatan kita sendiri, tetapi kita memiliki jaminan yang begitu kokoh di dalamNya!
Apakah kondisi yang saat ini meresahkan hati saudara?
Ingatlah kembali jaminan yang saudara miliki dalam Tuhan dan Siapa yang menjamin hidup saudara.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dilakukan oleh tentara musuh pada hari-hari terakhir?
Siapakah yang dapat dibujuk oleh tentara musuh?
Siapakah orang-orang dapat kuat dan bijaksana di tengah keadaan tersebut?
Hari-hari ini semakin nyata iblis bergerak menancapkan nilai-nilainya pada dunia.
Apa yang dulu dianggap sebagai sesuatu yang kudus sekarang justru dianggap aneh.
Hal-hal seperti pergaulan bebas, perselingkuhan, korupsi, atheisme, mengejar kenyamanan dengan berbagai cara menjadi sesuatu yang wajar.
Bahkan melakukan kebenaran dianggap sebagai sebuah kejahatan.
Di Amerika dan Eropa cukup banyak kasus di mana pendeta dan pengusaha yang menolak mengikuti keinginan kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) diperkarakan ke pengadilan.
Dengan kondisi seperti ini, kita ditantang untuk merenungkan kembali nilai-nilai apa yang kita pegang dan ajarkan kepada anak-anak dan orang muda?
Apakah kita sungguh-sungguh mengenal Allah yang kita sembah dan setiap perkataanNya menjadi kebenaran dan nilai hidup kita?
Perhatikan, orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuk sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.
Jangan menganggap diri kita cukup kuat sehingga tidak mungkin berlaku fasik.
Setiap orang punya kesempatan untuk jatuh.
Banyak orang yang mundur dari imannya tidak secara langsung, semua dimulai dengan satu langkah demi satu langkah.
Langkah kecil yang menjauhkan kita dari Tuhan bisa jadi ketika kita mulai berkompromi dengan kebenaran, meninggalkan persekutuan pribadi dengan Tuhan, meninggalkan persekutuan dengan sesama, lebih banyak menjejali diri kita dengan pengaruh dunia lewat media sosial dan bertamasya di dunia internet tanpa menyaring apa yang berkenan kepada Tuhan dan yang tidak.
Bagaimana kita bisa menjadi umat yang mengenal Allah?
Semua kembali kepada hal yang dasar dan sederhana.
Firman, Doa, Kesaksian dan Persekutuan.
Ke-empat hal tersebut yang kita kenal sebagai ILUSTRASI RODA adalah dasar agar kita terus bertumbuh dan berjalan dalam terangNya.
Marilah kita membangun diri menjadi orang yang mengenal Allah dan bertahan sampai pada kesudahannya.
Renungkanlah dan bahas dengan rekan persekutuan saudara, manakah hal dari keempat ilustrasi roda yang saat ini saudara tidak sedang kerjakan?
Buatlah komitmen untuk mengerjakannya!
Saudaraku, adakah langkah kecil yang mulai menjauhkanmu dengan Tuhan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
1. Apa yang disaksikan oleh Petrus ketika ia mendengar suara dari Allah Bapa tentang Yesus? 2. Bagaimana pengalaman tersebut mengubah Petrus? 3. Bagaimana Petrus berespon terhadap apa yang dia lihat dan dengar?
Seringkali dalam perjalanan hidup kita, apa yang kita lihat dan rasakan jauh lebih nyata dan mempengaruhi kita dibandingkan dengan apa yang kita tahu dan percayai.
Banyak orang muda mungkin mengetahui firman Tuhan yang berkata bahwa Ia menyediakan masa depan yang penuh harapan bagi anak-anakNya (Yeremia 29:11), tetapi yang dialami saat ini adalah sulit mencari pekerjaan dan tidak mudah bersaing dalam studi maupun karir.
Banyak juga orang yang mengetahui firman Tuhan bahwa pencobaan yang dialami tidak akan melebihi kekuatan dan Allah pasti akan memberikan jalan keluar (1 Korintus 10:13), namun saat ini masalah tampak begitu menekan dan sepertinya tidak ada jalan keluar.
Hal yang sama sebenarnya dialami oleh para rasul, sekalipun Yesus hadir secara nyata di depan mereka, namun bukanlah perkara yang mudah bagi mereka untuk percaya bahwa Yesus benar-benar adalah Mesias.
Pada saat itu seluruh orang Israel sedang menanti-nantikan juruselamat. Walaupun Yesus hadir, Yesus tidak hadir dengan cara seperti yang mereka harapkan. Itu sebabnya, bahkan sampai hari ini kebanyakan orang Israel masih menantikan kedatangan Mesias. Jadi kehadiran Yesus saat itu bagi sebagian orang Israel tidak berarti apa-apa!
Petrus pun mengalami keraguan yang sama, namun ia diteguhkan oleh firman dan pengalamannya bersama Yesus sehingga ia menasihatkan kita demikian “Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya (Firman yang telah disampaikan oleh para nabi) sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.”
Inilah yang perlu kita lakukan di tengah semua tantangan dan kelemahan kita, yaitu MEMPERHATIKAN FIRMAN. Apakah Saudara sedang mengalami kondisi yang gelap hari-hari ini? Maukah Saudara meneguhkan hati dengan mengingat firmanNya? Yakinlah di situ Saudara akan melihat Yesus yang hadir dalam hidup Saudara. FirmanNya pasti digenapi!
Keadaan gelap apa yang sedang Saudara alami?
Cobalah ingat firman Tuhan bagi Saudara berkaitan dengan keadaan tersebut dan bagikanlah dengan pembimbing Saudara atau rekan PA agar Saudara bisa diteguhkan!