Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah bukti kita mengasihi Allah?
Apakah yang dapat mengalahkan dunia?
1 Yohanes 5:4“Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”
Mengalahkan dunia adalah pernyataan yang sangat kuat.
Jika ini diucapkan oleh atlet, artinya atlet tersebut ingin mengalahkan semua lawan dalam pertandingan tingkat dunia!
Jika ini diucapkan oleh pemilik atau pemimpin perusahaan, maka dia ingin perusahaannya menjadi nomor satu di bidangnya.
Keinginan untuk menjadi yang terbaik, tentu hal yang patut dihargai.
Motivasi seperti itu kerap mendorong seseorang untuk meraih apa yang dicita-citakan.
Lalu apa yang dimaksud dengan Mengalahkan dunia dalam ayat di atas?
Maknanya jelas, oleh iman kepada Tuhan, maka seseorang bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.
Iman itu sangat powerful, bahkan iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung! -Matius 17:20.
Dalam kehidupan nyata tentu kita tidak bisa menginginkan semua hal dan berharap dapat memiliki iman untuk memenuhi keinginan tersebut.
1 Korintus 13:13“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
Firman Tuhan menyatakan dengan jelas bahwa dari tiga hal tersebut, maka yang paling besar, paling utama adalah Kasih, baru kemudian Pengharapan dan terakhir adalah Iman.
Kasih harus mendahului pengharapan dan iman.
Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama harus mendahului harapan dan iman.
Sehingga sebelum keinginan dan harapan atas apa pun, termasuk untuk “mengalahkan dunia”, maka filter pertama adalah, apakah keinginan dan harapan kita itu tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan?
Karena kalau hal itu bertentangan, jelas kita tidak sedang mengasihi Allah.
Dan jika kita sedang tidak mengasihi Allah, maka keinginan dan harapan yang coba kita wujudkan dengan iman, itu keliru!
Misalnya sebagai seorang pegawai dan di kantor sedang ada penawaran untuk promosi.
Sangat wajar jika kita ingin memenangkan persaingan dalam promosi tersebut, dalam hal ini kita mungkin belum “mengalahkan dunia”, tetapi baru dalam tahapan mengalahkan rekan di kantor atau perusahaan.
Dengan demikian, filter pertama adalah: Kasih. Ini untuk memeriksa motif kita, apakah kesempatan ini semata hanya untuk memuaskan keinginan daging, sebagai pembuktian bahwa kita “hebat”.
Jika seperti itu alasannya, maka sebenarnya kita tidak sedang mengasihi Tuhan, tetapi semata untuk memuaskan nafsu dan keinginan saja.
Sehingga bisa jadi untuk memenangkan persaingan, kita bisa melakukan dengan curang, misalnya kasak kusuk dengan bagian HRD atau SDM (Sumber Daya Manusia), agar nilai kita dinaikkan.
Dan jika ini yang kita lakukan, tentu kita sedang mendukakan Roh Kudus.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan pengalamanmu dalam memenuhi keinginan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Mengapa umat Tuhan diberi peringatan untuk tidak menolak Kristus?
Mengapa Allah disebut sebagai api yang menghanguskan?
Ketika Salomo meninggal dunia, Rehabeam, anak laki-lakinya menjadi raja.
Tidak lama sesudah itu, sepuluh suku di utara memberontak melawan raja dan membentuk kerajaan mereka sendiri, yaitu Kerajaan Israel.
Suku Yehuda dan Benyamin di selatan selanjutnya dikenal sebagai Kerajaan Yehuda.
Para raja di Yehuda, berasal dari keturunan Daud, tetapi di Israel yang menjadi raja berasal dari para pemimpin suku atau mereka yang berasal dari pemimpin pasukan.
Ibu kota Yehuda tetap di Yerusalem di mana orang Yehuda tetap beribadat kepada Tuhan di Bait Allah.
Di Israel, Samaria kemudian menjadi ibu kota Israel.
Dan jika membaca dengan teliti, maka kinerja dari kerajaan sangat bergantung kepada apa yang dilakukan oleh para raja mereka.
Raja-raja di Kerajaan Yehuda banyak yang takut akan Tuhan sehingga usia Kerajaan Yehuda lebih lama dibandingkan usia Kerajaan Israel.
Pada abad ke tujuh sebelum Masehi, orang Asyur menyerang Samaria dan mengalahkan Raja Hosea, orang Israel dibawa ke Asyur sebagai tawanan.
Lebih kurang dua ratus tahun kemudian raja dari Babel menyerang Yerusalem.
Raja Zedekia buta dan dibawa bersama dengan orang Yehuda ke pembuangan di Babel.
Kisah para raja di Israel dan Yehuda adalah fakta sejarah, bagaimana raja-raja yang mengandalkan Tuhan, Tuhan memberkati kerajaannya.
Sebaliknya raja yang jahat, usia kerajaannya relatif lebih pendek dan nasib kerajaannya pun tragis.
Kita umat percaya yang hidup di masa kini, sepatutnya belajar bahwa hanya Tuhan saja yang patut kita andalkan.
Dengan mengandalkan Tuhan, maka secara rohani kita hidup di dalam Kerajaan-Nya yang tidak tergoncangkan.
Allah tidak pernah berubah, dahulu, sekarang hingga selama-lamanya.
Dengan hidup mengandalkan Tuhan, maka kita sedang hidup dalam Kerajaan yang tidak tergoncangkan.
Yeremia 17:5-7“Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!”
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana dampak ketaatan dan ketidaktaatan umat Tuhan terhadap kehidupannya.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah harapan Paulus kepada Timotius, khususnya tentang iman dan pengajaran?
Apakah Paulus memandang bahwa berolahraga itu hal yang baik?
Paulus meminta agar Timotius tidak dipandang rendah karena ia masih muda, apakah hal ini tidak membuat Timotius menjadi tinggi hati?
Timotius adalah anak rohani Rasul Paulus. Ayah Timotius seorang Yunani, sedangkan ibunya adalah seorang Yahudi. Timotius sejak kecil diajar oleh neneknya Lois dan ibunya Eunike tentang iman Kekristenan.
Oleh Paulus, Timotius diajar dan diberikan contoh atau teladan, bagaimana agar Timotius menjadi seorang yang dewasa rohani dan menjadi pelayan Tuhan.
Firman Tuhan jelas menyatakan agar umat Tuhan bertumbuh semakin dewasa di dalam Tuhan, jangan pernah berpuas diri karena sudah memperoleh keselamatan jiwa.
Kepada Timotius, Paulus memberikan nasehat-nasehat yang penting untuk dijakani dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bertumbuh dalam iman kepada Kristus dengan belajar pada ajaran yang benar. Berlatih menjadi seorang dewasa yang saleh, dengan mulai melayani orang lain. Ajarkan apa yang telah dipelajari.
Menjadi teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam kesucian.
Bertekun dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
Mempergunakan karunia yang ada padanya. Awasi diri dan awasi ajaran yang dia sampaikan ke orang lain.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian Timotius akan menyelamatkan dirinya dan semua orang yang mendengar pengajarannya.
Itu adalah hal-hal yang Timotius lakukan sebagai pelayan Kristus.
Bukankah itu juga adalah hal-hal yang sangat baik, yang bisa kita teladani dari kehidupan Timotius?
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu dalam melayani orang lain, misalnya ketika memberitakan Injil, atau menjadi petugas di persekutuan atau ibadah di gereja.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang dilakukan oleh seorang hamba yang memiliki 5 talenta dari tuan-nya?
Dan apa pula yang dilakukan oleh seorang hamba yang memiliki 2 talenta dari tuan-nya?
Apa yang dilakukan oleh hamba yang memiliki 1 talenta itu?
Ketika tuan-nya datang, apa respon tuan terhadap hamba yang memiliki 5 dan 2 talenta?
Ketika tuan-nya datang, apa respon tuan terhadap tindakan yang dilakukan hamba yang memiliki 1 talenta?
Teman-teman,
Tuhan Yesus mengajarkan sebuah perumpamaan mengenai hamba dan talentanya.
Hamba 5 talenta yang menerima 5 talenta, mengusahakan semuanya sehingga mendapat laba 5 talenta.
Hadiahnya adalah diberikan gelar hamba yang baik dan setia sehingga masuk dan ikut serta dalam kebahagiaan tuan.
Hamba 2 talenta yang menerima 2 talenta, mengusahakan semuanya sehingga mendapat laba 2 talenta.
Hadiahnya adalah diberikan gelar hamba yang baik dan setia sehingga masuk dan ikut serta dalam kebahagiaan tuan.
Hamba 1 talenta yang menerima 1 talenta, tidak mengusahakan semuanya, menguburnya, sehingga tidak memperoleh laba.
Hadiahnya adalah diberikan gelar hamba yang jahat dan malas, talenta-nya diambil, dilemparkan ke tempat yang paling gelap.
Saudara, talenta adalah sejumlah besar uang, bukan satu mata uang logam (ukuran satuan uang).
Setiap orang dipercayakan sejumlah modal sesuai dengan kemampuannya berbisnis, dan ia diharapkan dapat berdagang dengan modal tersebut.
Masa depan orang tersebut bergantung kepada caranya menggunakan apa yang telah diberikan Tuhan kepadanya dalam hidup ini.
Tuhan Yesus membawa kita masuk ke bisnis kerajaan Allah.
Tuhan berikan kita modal untuk melayani.
Tuhan berikan kita talenta dan karunia rohani untuk tujuan memperlengkapi kita dalam pelayanan bagi kerajaan-Nya.
Tuhan ingin kita juga memultiplikasikan talenta dan karunia untuk makin setia melayani sehingga kerajaan-Nya semakin diperluas, semakin banyak orang dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa berdiri di hadapan anak Domba dan menyembah-Nya.
Di zaman akhir ini, banyak jiwa-jiwa yang terhilang, jiwa-jiwa yang tersesat, tidak punya pengharapan, tidak tahu membedakan yang baik dan benar, tidak mencari Tuhan.
Siapa yang akan datang pada mereka, melayani dan menjawab kebutuhan mereka, kalau bukan kita yang dikasih hati-Nya dan belas kasihan-Nya.
Jadi, mari kita sebagai orang percaya yang terus antusias, semangat dan semakin setia dalam melayani dengan apa yang Tuhan percayakan kepada kita.
Sampai pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali, Tuhan akan bilang kepada kita baik sekali perbuatan kita hai hamba yang baik dan setia, dan kita dibawa masuk ke dalam kebahagiaan Tuhan kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Apakah Saudara sadar apa talenta dan karunia saudara yang diberikan-Nya kepada kita untuk melayani? Sudahkah kita dengan setia melayani dengan talenta dan karunia rohani itu? Kalau belum, apa komitmen Saudara untuk itu dan bagaimana memultiplikasikannya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Hal apakah yang tidak dibawa oleh gadis-gadis bodoh ketika menyongsong mempelai laki-laki?
Dan hal apakah yang dibawa oleh gadis-gadis bijaksana ketika menyongsong mempelai laki-laki?
Apa permintaan gadis-gadis bodoh kepada gadis-gadis bijaksana ketika mempelai datang? Lalu apa respon gadis-gadis bijaksana dengan permintaan itu?
Sementara gadis-gadis bodoh pergi membeli minyak, apa yang menjadi bagian dari gadis-gadis bijaksana ketika mempelai datang?
Apa respon mempelai kepada gadis-gadis bodoh yang mengetuk dan meminta untuk pintu dibukakan?
Teman-teman,
Tuhan Yesus mengajarkan sebuah perumpamaan mengenai gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh.
Gadis-gadis bijaksana membawa pelita dan minyak dalam buli-buli mereka.
Sehingga api terus menyala. Hadiahnya adalah masuk bersama-sama dengan mempelai laki-laki ke perjamuan kawin.
Gadis-gadis bodoh membawa pelita dan tidak membawa minyak sehingga api padam.
Hadiahnya adalah ditinggal, pintu ditutup, dan tidak dikenal oleh mempelai laki-laki.
Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya bisa terjadi sewaktu-waktu.
Dan pada saat hal ini terjadi pada suatu hari kelak, akan habis waktunya bagi semua orang, dan kesiapan diri untuk saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, merupakan persoalan pribadi.
Hal ini tidak dapat dipinjam dari orang lain.
Baiklah kita menjadi gadis-gadis bijaksana yang:
Menjaga pelita yaitu menjaga hidup untuk hidup dengan kekudusan di dalam kebenaran.
Menjaga minyak yaitu menjaga pengurapan yang ada di dalam kita. Hal ini biasanya didapat ketika kita terus menjaga hubungan intim kita denganNya.
Menjaga api yaitu menjaga gairah dan semangat untuk mengasihi-Nya dan menjadi saksiNya dimanapun kita berada
Firman Tuhan berkata biarlah Roh kita menyala-nyala dan layanilah Dia -Roma 12:11 seperti gadis-gadis yang bijaksana.
Sehingga ketika mempelai pria yaitu Yesus Kristus datang kedua kalinya, kita adalah mempelai wanita yang tepat yang dibawa masuk dalam perjamuan kawin, karena kita bertindak seperti gadis-gadis bijaksana.
Tuhan Yesus memberkati.
Menurut saudara, Saudara termasuk ke dalam kualifikasi gadis-gadis yang bijaksana kah? Apa alasan Saudara? Sharingkanlah hal ini kepada pembimbing atau saudara PA Saudara.