Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Hal apakah yang menajiskan perjanjian nenek moyang melalui perikop ini?
Apa yang dilakukan Yehuda, dan dilakukan dimana hal tersebut?
Apa yang Allah lakukan sebagai akibat dari tindakan itu?
Hal kedua apa yang dilakukan yang menajiskan perjanjian itu?
Apa yang dikehendaki oleh kesatuan daging dan roh?
Teman-teman..
Maleakhi mengecam umat itu karena mereka melakukan pelanggaran ganda yang serius terhadap hukum Allah.
Pertama, mereka menceraikan istri mereka dan Kedua, mereka menikahi wanita kafir-wanita yang Allahnya adalah Allah asing.
Jika kita menghormati Allah dan hukum-hukumNya, kita juga akan menghormati sesama kita.
Ketidakpedulian kita kepada Allah segera terungkap dalam sikap yang tidak ada tenggang rasanya terhadap orang lain.
Dalam perikop ini, orang-orang Yahudi menikah dengan perempuan kafir, padahal sudah dilarang atas dasar perintah Tuhan.
Lagi pula, pria-pria yang lebih tua dengan kejam menyingkirkan istri mereka yang mulai tua dengan perempuan-perempuan asing yang muda dan menarik.
Situasi ini tidak asing terjadi di kondisi hari-hari ini.
Dan ketika hal itu terjadi, yang mengalami masalah dan membawa efek penderitaan pastinya adalah keluarga.
Allah menyatakan bahwa Allah sangat peduli dengan semuanya ini, sehingga Allah menuntut kesetiaan dari umat-Nya.
Kesetiaan kepada Allah, dan kesetiaan dalam hubungan antar manusia.
Dalam Alkitab Perjanjian Baru dicatat untuk orang yang percaya hanya boleh menikahi orang percaya.
Sehingga buah dari kesatuan daging dan roh adalah keturunan ilahi yang percaya kepada satu Bapa.
Seorang percaya yang menikahi orang yang tidak mengabdi kepada Tuhan membuka peluang bagi dirinya untuk terpengaruh agar meninggalkan Tuhan dan mempengaruhi anak-anak untuk tidak mengabdi kepada-Nya.
Biarlah setiap kita yang adalah keluarga Allah boleh hidup dalam kebenaran.
Sehingga lahir keturunan ilahi yang percaya kepada Bapa disurga.
Tuhan Yesus memberkati.
Kebenaran apa yang harus dipegang teguh oleh orang percaya dalam pembelajaran Firman pagi ini? Deklarasikan bersama-sama kebenaran ini dengan orang yang kita temui hari ini.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 8:29!
Apakah tujuan Allah menyatakan pekerjaan-Nya bagi orang-orang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya?
Apakah penentuan Tuhan bagi orang-orang yang telah dipanggil dan dipilih oleh Tuhan?
Selain sebagai Tuhan sebagai apakah posisi Yesus bagi kita dalam keluarga Allah?
Ketika Tuhan memanggil dan memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya, maka di dalam pertumbuhannya Allah selalu bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan-Nya kepada kita.
Dan peranan Roh Kudus sangat dominan sekali sehingga kita betul-betul mengalami transformasi, terobosan dan revival ke arah keserupaan dengan Kristus.
”Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”(II Korintus 3:17-18).
Tujuan Allah menjadikan kita serupa dengan Yesus oleh pertolongan kuasa Roh Kudus adalah agar kita menjadi satu keluarga ilahi atau sorgawi dimana Yesus menjadi yang sulung diantara banyak saudara-saudara-Nya di dunia ini.
Yesus adalah kakak tertua dan kita adalah saudara-saudara-Nya.
”Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”(Roma 8:29).
”Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, kata-Nya: “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat.” (Ibrani 2:11-12).
Tuhan mengharapkan kepada kita agar dengan pemahaman bahwa Yesus adalah yang sulung diantara banyak saudara, maka kita harus hidup dalam satu kesatuan, hidup saling mengasihi, saling mengampuni, saling menerima satu dengan yang lainnya, karena Yesus adalah kasih.
Perkataan dan perbuatan kita membuat saudara-saudara kita dibangun dan tdiak bersikap seperti Kain terhadap Habel.
”Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Firman TUHAN kepada Kain: “Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?”(Kejadian 4:8-9).
Marilah kita memiliki kehidupan seperti Yesus yang memiliki kasih yang melimpah dan tidak terbatas yang dinyatakan-Nya melalui kematian-Nya di kayu salib.
Marilah kita meneladani-Nya dengan mengasihi orang lain.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mewujudkan teladan Yesus sebagai saudara sulung kita dalam hal mengasihi.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Galatia 4:7!
Apakah yang menjadi tujuan Allah untuk mengutus Yesus dan lahir ke dunia?
Siapakah yang diberikan oleh Allah kepada kita sehingga kita dapat memiliki komunitas yang sangat spesial dengan Bapa?
Kita memiliki status anak dari yang semula adalah hamba. Karena kita sekarang adalah anak maka sebagai apakah kita pada akhirnya?
Iblis membuat manusia dikuasai dan takluk kepada dosa dan akhirnya menuju maut, sehingga manusia menjadi hamba si jahat yang selalu berbuat dosa, keserakahan, kebencian bahkan cinta akan uang.
Banyak orang yang menjadi hamba uang, hamba dosa, hamba keserakahan, hamba amarah, dan lain-lain, sehingga manusia tunduk kepada dosa, karena takluk kepada roh-roh dunia ini.
Namun kematian dan kebangkitan Yesus di kayu salib membuat dosa dan maut dihancurkan sehingga barang siapa yang percaya kepada Yesus dimerdekakan dari dosa dan maut dan menjadi hamba Kristus.
Dan sebagai hamba Kristus oleh karena anugerah-Nya kita diangkat menjadi anak.
”Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” (Galatia 4:4-6).
Kita bukan hanya diangkat sebagai anak tetapi juga sebagai sahabat, yaitu orang-orang yang dapat memahami isi hati Tuhan dan kerinduan hati Tuhan serta rencana Tuhan.
”Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.”(Yohanes 15:15).
Bahkan lebih lagi dimana kita dijadikan ahli waris yaitu orang-orang yang berhak untuk memperoleh janji-janji Allah serta menerima semua bagian yang dimiliki oleh Yesus.
Segala hal yang sudah Bapa berikan kepada Yesus hal itu juga yang diberikan kepada kita.
”Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”(Roma 8:17).
”Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.” (Galatia 4:7).
Allah sendiri oleh anugerah-Nya membuat kita diangkat menjadi anak dari hamba yang tidak berguna bahkan menjadi ahli waris dan pada akhirnya akan dimuliakan oleh Bapa sendiri dan kita mengalami transformasi.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami transformasi dari hamba dosa dan menjadi anak bahkan ahli waris.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 8:15!
Roh apakah yang membuat kita menjadi takut?
Siapakah yang membuat kita menjadi anak Allah sehingga kita tidak perlu takut lagi?
Hal apakah yang kita peroleh karena diangkat menjadi anak-anak Allah?
Karena semua orang sudah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah maka maut berkuasa atas manusia dan akibatnya manusia diperbudak oleh kebinasaan dan membuat manusia mengalami ketakutan.
Namun kuasa Roh Kudus membuat Roh Yesus tinggal dalam hati kita ketika kita percaya kepada Yesus dan karya-Nya di kayu salib. Kita diangkat menjadi anak-anak Allah.
”Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.”(Galatia 4:4-5).
Agar tidak terjadi keragu-raguan dalam hati kita serta intimidasi dari iblis perihal status kita sebagai anak Allah, maka Roh Kudus bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
”Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.” (Roma 8:16).
Kita memiliki hubungan yang dalam kepada Bapa karena kita adalah anak dan Dia adalah Bapa.
Dan Tuhan ingin supaya kita oleh pertolongan Roh Kudus dapat membangun keintiman tersebut melalui doa, doa dalam bahasa Roh, pujian dan penyembahan serta perenungan Firman Tuhan, bahkan kita akan dibawa untuk mengenal Bapa serta mengalami kasih Bapa.
”Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”(Roma 8:15b).
”Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yohanes 14:17).
”Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.”(I Yohanes 3:1).
”Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.” (Efesus 1:17).
Pada akhirnya pekerjaan Roh Kudus yang menjadikan kita anak-anak Allah juga membuat kita dapat bergaul intim dengan Bapa serta mengenal pribadi Bapa.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara dengan Roh Allah yang menjadikan saudara anak Allah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Wahyu 21:22!
Pada akhirnya mengapa Bait Suci tidak terlihat?
Kemuliaan siapakah yang menerangi Bait Suci-Nya sehingga tidak memerlukan sinar matahari dan bulan?
Siapakah yang tidak akan masuk ke dalam Bait Suci-Nya yang kekal?
Pada akhirnya Bait Suci yang secara fisik tidak akan nampak lagi sebab Tuhan Yang Maha Kuasa dan Anak Domba sendiri yang menjadi Bait Suci-Nya.
Hidup kita tidak nampak lagi tetapi kemuliaan Tuhanlah yang nampak melalui Bait Suci-Nya yaitu tubuh-Nya.
Hal itu akan terjadi karena pekerjaan Roh Allah yang bebas bekerja di dalam dan melalui hidup kita yang memerdekakan hidup kita dari kehidupan kedagingan dan duniawi karena hal-hal yang najis, kekejian atau dusta tidak akan ada di dalam Bait Suci-Nya.
“Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.”(Wahyu 21:27).
”Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.”(II Korintus 3:16-17).
Dan pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup kita akan membawa kita dari kemuliaan kepada kemuliaan sampai akhirnya kita diubah menjadi serupa dengan gambaran-Nya dimana dosa dan maut yang membuat kita kehilangan kemuliaan Allah tidak bertahan di dalam kehidupan kita.
”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.”(Roma 3:23).
”Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23).
”Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”(II Korintus 3:18).
Kita yang adalah Bait Suci-Nya tidak nampak lagi tetapi mengalami transformasi ke arah Yesus dan menjadi seperti Yesus, menjadi pribadi yang tidak lagi memiliki kodrat daging dan dunia ini, yaitu iri hati, kebencian, kepahitan, trauma-trauma, kekuatiran, kecemasan, kebimbangan, keraguan, amarah.
Yesus Kristus yang hidup di dalam kita dan kita merepresentasikan pribadi-Nya.
”Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.” (Efesus 1:23).
Satu hal yang Tuhan inginkan agar kemuliaan Bait Suci-Nya dapat diwujudkan dalam hidup kita adalah dengan membebaskan Roh Kudus dan Firman-Nya bekerja dalam hidup kita sehingga kita betul-betul mengalami transformasi.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pekerjaan Roh Kudus dan Firman-Nya bekerja dalam hidup saudara sehingga terjadi transformasi.