MANUSIA YANG KEHILANGAN KEMULIAAN ALLAH
Penulis : Bernard Tagor

Pembacaan Alkitab Hari ini :
ROMA 3:21-25
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Siapakah yang telah membenarkan kita?
- Adakah kita, manusia yang tidak pernah berbuat dosa?
- Dengan apa kita dibenarkan? (ayat 24)
- Siapa yang di tentukan Allah menjadi jalan pendamaian kita? (ayat 25)

Jika kita membaca ayat sebelumya yaitu Roma 3:9-20, maka semua manusia yang berdosa pasti berada dibawah murka Allah dan semua manusia tidak akan mengalami keselamatan yang daripada Tuhan.
Tetapi Puji Tuhan, Allah tidak membiarkan manusia tanpa harapan dan di ayat selanjutnya yaitu Roma 3:21-31 di jelaskan bahwa Yesuslah yang menjadi pendamai manusia dengan Allah.
Saudara, seperti yang kita ketahui tidak ada orang yang kebal terhadap dosa.
Tidak mungkin manusia itu tidak pernah jatuh kedalam dosa, karena standar kebaikan yang di tuntut Allah kepada manusia itu sangat tinggi dan dipastikan tidak ada seorang manusia yang dapat mencapai standar Allah itu.
Apakah dia masih anak kecil, anak pendeta maupun pendeta hebat dan terkenal, seorang nabi, atau manusia yang paling saleh sekalipun tidak akan mungkin bisa mencapai standar Allah.
Karena akibat dosa yang dilakukan nenek moyang kita yaitu Adam dan Hawa, sehingga kita manusia keturunan Adam juga sudah turut ikut jatuh kedalam dosa yang menyebabkan semua manusia telah kehilangan kemuliaan Allah.
Yesus yang adalah Allah sendiri, turun berinkarnasi menjadi manusia yang akhir hidupNya harus mati di atas kayu salib semata-mata bertujuan untuk menebus seluruh dosa umat manusia.
Oleh karena kematianNya itulah sehingga kita telah ditebus dari dosa dan dibenarkanNya dengan cuma-cuma.
Kristus Yesus ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman.
Dengan kata lain, tidak ada seorangpun yang menjadi perantara manusia dengan Allah, selain Kristus Yesus yang sudah ditentukan oleh Allah sendiri.
Jadi karya penebusan dosa diatas kayu salib yang dilakukan oleh Yesus itu tidak bisa dibeli oleh apapun, bukan karena kehebatan kita atau kebaikan/kesalehan hidup kita atau pendidikan juga kekayaan kita, dll.
Tetapi penebusan dosa itu diberi secara cuma-cuma kepada semua umat manusia yang percaya dan beriman kepada karya penebusan itu sendiri.
Sebagai refleksi kita di awal tahun 2025 ini, percayakah kita bahwa kematianNya dikayu salib menebus dosa kita?
Benarkah kita percaya dengan sungguh-sungguh atas karya penebusan Dia diatas kayu salib?
Renungkan ulang keputusan dan tindakan yang telah kita lewati pada masa lalu, buat komitmen melakukan apa yang kita percayai.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, bahwa adakah manusia yang tidak pernah berbuat dosa? Siapakah yang sanggup menebus dosa kita? Dan diskusikan hal apa yang harus kita lakukan agar dosa kita di tebus dan kita beroleh keselamatan.
Pembacaan Alkitab Setahun
Kejadian 19-21