Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa kasih yang besar dari seorang sahabat?
Apakah saudara telah menjadi sahabat Yesus?
Siapa yang layak disebut sebagai sahabat Yesus?
Apa beda sebagai hamba dan sebagai sahabat menurut Yesus?
Salah satu perkataan Yesus yang perlu kita renungkan bersama hari ini adalah tentang “sahabat”.
Bagi kita sahabat adalah orang-orang yang sangat dekat dengan kita sehingga kita dapat bicara apa adanya perasaan atau hati kita dengan bebas.
Yesus ketika bericara tentang perintah untuk saling mengasihi menyampaikan suatu pernyataan tentang arti sahabat.
Mari kita renungkan satu per satu pernyataan Yesus tentang sahabat.
Pertama, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”(Yohanes 15:13).
Yesus menyatakan bahwa sebagai sahabat kita tentu harus saling mengasihi, namun sahabat yang sejati mengasihi hingga memberikan nyawanya.
Sahabat yang sejati tidak hanya sekedar teman curhat tetapi juga sebagai tempat berbagi sukacita dan dukacita bahkan sampai menghadapi kematian.
Yesus telah membuktikan diriNya sebagai sahabat sejati bagi kita.
Kedua, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.”(Yohanes 15:14).
Bagi Yesus sebagai seorang sahabat kita seharusnya melakukan apa yang Dia perintahkan.
Bagi kita Yesus adalah sahabat yang luar biasa, Dia tidak hanya telah mati untuk menebus kita tetapi juga tahu apa yang terbaik bagi kita dan masa depan kita.
Sahabat kita yang luar biasa ini memerintah kita karena Dia ingin kita menikmati hidup yang tidak hanya kekal tetapi juga penuh kemuliaan dan tidak jatuh lagi dalam perbudakan dosa.
Ketiga, “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (Yohanes 15:15).
Sebagai sahabat Yesus kita diberitahu tentang segala sesuatu yang telah Dia dengar dari Bapa, kita mengetahui banyak kebenaran dari Yesus karena Yesus mendengar dari Bapa dan memberitahukan kepada kita.
Kita semakin mengenal Bapa karena Yesus yang menjadi perantara kita memberikan informasi yang benar tentang Bapa.
Semakin kita mengenal Bapa maka hidup kita semakin diubahkan.
Pertanyaan yang perlu kita renungkan hari ini adalah, benarkah kita telah menjadi sahabatnya Yesus?
Bagi Yesus sahabat mengasihi hingga memberikan nyawanya, sahabat adalah orang yang menuruti perintahNya, sahabat mengetahui hati Bapa karena Yesus yang memberitahu.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang dikatakan Yesus tentang kebersamaanya bersama murid-muridNya?
Apa perintah baru yang diberikan Yesus sesuai dengan perikop yang kita baca hari ini?
Seperti apa kita harus saling mengasihi?
Apa yang menyebabkan semua orang tahu bahwa kita adalah murid-muridNya?
Kita harus saling mengasihi sama seperti Yesus mengasihi kita, yang menjadi pertanyaan adalah seperti apa Yesus telah mengasihi kita?
Mari kita renungkan bersama seperti apa Dia mengasihi kita, setidaknya ada dua hal yang secara umum kita orang percaya mengalaminya.
Pertama, Yesus mengasihi kita dengan merendahkan dirinya menjadi sama seperti manusia bahkan menjadi hamba ketika datang ke dunia ini untuk mengajar dan mempersiapkan murid-muridNya.
Kedua, Yesus mengasihi kita dengan mentaati apa yang menjadi kehendak Bapa yaitu mati diatas kayu salib dengan segala penderitaan yang menyertainya untuk menebus kita dari dosa.
Dua hal ini cukup membuat suatu perubahan dalam kehidupan terutama dalam pola pikir kita tentang kasih Allah.
Sejak menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dalam kehidupan tentunya kita telah mengalami SEMAKIN banyak limpahan kasihNya.
Setiap kita memiliki pengalaman pribadi yang berbeda dalam menerima kasihnya dan itulah yang membentuk hati dan pikiran kita tentang kasih Tuhan sepanjang kehidupan kita setelah pertobatan.
Saudara, sesuai Firman Tuhan hari ini, Tuhan ingin agar seluruh anugerah dan kasih karuniaNya yang dilimpahkan kepada kita disalurkan kepada semua orang terutama saudara yang lain dalam keluarga Allah.
Kasih Allah yang unik kepada setiap pribadi seharusnya dapat dinikmati oleh semua anak-anakNya, sehingga tidak ada yang kekurangan kasih di tengah kita.
Ada saudara yang membutuhkan kasih Allah ketika dalam masalah keluarga, ada saudara yang lain membutuhkan kasih Allah karena divonis sakit berat oleh dokter, ada saudara lain yang membutuhkan kasih Allah karena terjerat masalah ekonomi sehingga depresi.
Mereka semua membutuhkan kasih Allah yang telah dialirkan dalam kehidupan kita.
Kasih Allah tidak hanya didapat secara pribadi dalam pergumulan kita dengan Tuhan, tetapi juga diperlukan kasih Allah yang mengalir dari saudara-saudara yang lain.
Kita tidak hanya diperintahkan untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa kita, tetapi kita juga diperintahkan untuk mengasihi sesama atau saudara kita.
Untuk dapat bertumbuh dewasa secara rohani kita perlu mengaktifkan kedua kasih ini dalam kehidupan kita secara konsisten.
Bila saat ini saudara telah mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa marilah kita juga mengasihi saudara-saudara lain yang saat ini membutuhkan kasih Tuhan melalui hidup kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Menurut saudara, jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Menurut saudara, siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah?
Menurut saudara, siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?
Menurut saudara, apa yang dimaksud dengan kalimat “kita lebih dari pada orang-orang yang menang”? (ayat 37a)
Roma 8:38-39 menjelaskan “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang diatas, maupun yang ada dibawah, ataupun sesuatu mahluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.
Bahkan di kitab Roma 8:37a menuliskan “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang!” We are more than conquerors” (versi KJV).
Kata Yunani frase “more than conquerors” adalah “hupernikomen” yang berarti “mendapat kemenangan yang mutlak”.
Namun dalam realita sehari-hari, kenapa masih saja ada beberapa dari kita, bahkan bisa saja kita sendiri sering merasa kalah atau ciut, takut, cemas dan gentar menghadapi tantangan atau ujian yang Tuhan ijinkan kita alami, seperti: sakit penyakit yang terus menerus mendera kita, masalah keuangan, masalah dalam usaha, bisnis, pekerjaan, ekonomi, study, pergaulan, dsb?
Jawabannya sederhana, yaitu karena kita tidak betul-betul percaya bahwa Tuhan itu ada di pihak kita.
Terus apa yang harus kita lakukan, agar Firman Tuhan tersebut menjadi nyata, sehingga kita mampu menghadapi setiap tantangan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita?
Jawaban sama, yaitu belajarlah untuk betul-betul percaya bahwa Tuhan itu ada di pihak kita, di saat situasi paling buruk maupun di situasi baik.
Pertanyaannya tindakan praktis seperti apa yang membuat kita betul-betul percaya bahwa Tuhan di pihak kita?
Salah satunya adalah, perbanyaklah waktu doa pribadi dan berdiam diri mencari wajah Tuhan untuk meminta hikmat agar Tuhan menolong kita untuk bisa kuat mengadapi masalah-masalah yang sedang kita hadapi.
Renungkanlah Firman dan janji Tuhan itu siang dan malam sampai kita mendapatkan pewahyuan tentang siapa Allah kita yang besar itu.
Teruslah mengucap syukur dalam segala hal, karena itu yang Tuhan mau untuk kita lakukan.
Terakhir perkatakan atau deklarasikan Firman Tuhan itu setiap hari sampai dengan hati kita mendapat kelegaan, sukacita dan damai sejahtera dan juga timbul iman yang kuat dan teguh yang berasal dari Allah.
Jadi, milikilah keyakinan Iman, bukan berdasarkan “perasaan kita”, tetapi keyakinan Iman berdasarkan janji Tuhan. Ingat! bahwa kita umat yang sudah percaya kepada Kristus Yesus di takdirkan sebagai pemenang, karena Dia ada di pihak kita, juga selalu bersama-sama dengan kita.
Ada satu lagu dan lirik yang kita sudah sering nyanyikan dengan judul “Lebih dari pemenang” –Lebih dari pemenang dalam s’gala perkara, iblis t’lah dikalahkan oleh kuasa darahNya. Jika Allah di pihak kita, siapa dapat melawan, kita lebih dari pemenang. Haleluya kibarkanlah panjiNya. Yesus Raja segala Raja. Haleluya bangkitlah gerajaNya, kita lebih, lebih dari pemenang.-
Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang sedang dilakukan oleh Nehemia dan anak buahnya?
Bagaimana strategi Nehemia dalam bekerja?
Nehemia adalah juru minuman raja Artahsasta yang menjadi raja di Kerajaan Persia.
Dia adalah salah seorang Yahudi yang sedang dalam pembuangan.
Ketika ada yang memberi kabar bagaimana orang-orang yang masih tinggal di Yerusalem, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela.
Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.
Nehemia menjadi hancur hati, dia berdoa dan berpuasa hingga suatu ketika Nehemia sedang menyiapkan minuman lalu membawanya kepada raja.
Raja yang melihat Nehemia bermuka muram kemudian bertanya.
Nehemia menceritakan bagaimana tempat pekuburan nenek moyangnya, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api.
Singkat kata, akhirnya Nehemia diijinkan untuk kembali ke Yerusalem bahkan Nehemia diberikan semacam surat tugas agar apa yang akan dia lakukan diijinkan oleh para pejabat setempat.
Tetapi ketika akhirnya Nehemia dibantu oleh anakbuahnya mulai membangun tembok Yerusalem.
Ada pejabat setempat yang tidak suka dan mencoba mencegah agar tembok tersebut gagal dibangun.
Nehemia 4:16-17 ”Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata.”
Orang-orang Israel bekerja bahu membahu, ada yang bekerja sebagai tukang batu, ada yang mengawal dengan tombak, perisai dan baju zirah.
Bahkan ada yang mengangkut batu dengan tangan kiri, sedang tangan kanannya memegang senjata.
Ini adalah gambaran rohani di masa kini.
Tuhan ingin ketika kita bekerja dimana pun tempat kerja kita atau profesi kita.
Maka kita tetap bersikap waspada, karena musuh kita “…si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”(1 Petrus 5:8).
Jika kita mulai lengah, misalnya Iblis bisa membujuk atau menggoda para bapak yang bekerja di kantor untuk mulai melihat teman sekerja wanita hingga akhirnya berselingkuh.
Atau tergoda untuk menerima suap.
Atau jika dia adalah pengusaha, mencari kesempatan untuk menipu pemegang saham atau menipu pemerintah dengan merekayasa laporan pajak, dan pekerjaan kotor lainnya.
Ada banyak kejahatan yang bisa seseorang lakukan jika ia tidak waspada.
Jadi kenakan kasut, bawalah tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah rohani.
Segenap perlengkapan senjata Allah.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan secara praktis, hal-hal apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan kita di dalam beraktivitas. Baik di kampus, di tempat kerja, maupun di lingkungan rumah tangga.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa sajakah jenis senjata yang Tuhan ingin kita gunakan?
Mengapa menggunakan senjata-senjata Allah ini sangat penting?
Kita sudah belajar bahwa musuh kita bukanlah manusia yang terdiri darah dan daging.
Musuh kita adalah roh-roh jahat yang berupaya untuk tampil menarik, cantik dan menawan.
Kematian Yesus telah menghancurkan pekerjaan Iblis dan menjadi sumber kemenangan kita melawan pekerjaan roh-roh jahat.
Namun kemenangan itu tentu tidak berlangsung secara otomatis, kita dengan pertolongan Roh Kudus akan mampu memastikan untuk menang terhadap godaan dan bujukan Iblis.
Apa yang harus dilakukan? Dengan mengambil seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kita dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu -Efesus 6:13.
Apa sajakah senjata Allah itu:
Ikat pinggang kebenaran: kita hidup dalam kebenaran, mentaati dan melakukan Firman.
Baju zirah keadilan: kita bersikap adil kepada sesama, baik di lingkungan rumah tangga, maupun lingkungan yang lebih luas.
Kasut atau sepatu kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera: kita pergi memberitakan Injil.
Perisai iman: percaya kepada Firman. ”Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”(Roma 10:17).
Ketopong keselamatan: keyakinan atas keselamatan kekal itu sangatlah penting. Dan saat ini ada pengajaran atau doktrin yang mulai mempertanyakan tentang janji Tuhan atas keselamatan bagi orang percaya!
Pedang Roh, yaitu firman Allah: kita membaca, merenungkan dan melakukan Firman.
Dan setelah atau bersamaan dengan melakukan hal-hal tersebut, kita juga senantiasa hidup dalam doa.
”Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.”(Efesus 6:18).
Saudara, dalam kelompok pemuridan tanyakan, apakah ada yang mulai meragukan keselamatan jiwanya atau tidak yakin akan janji keselamatan yang Tuhan berikan?