Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah garam dunia?
Jika garam menjadi tawar, apakah ia dapat berguna untuk mengasinkan?
Siapakah terang dunia?
Dimanakah pelita diletakkan?
Mengapa terang harus bercahaya di depan orang?
Saudara Saudari..
Garam diperlukan untuk melezatkan makanan dan mencegah makanan dari pembusukan.
Demikian kita sebagai orang percaya dipanggil untuk memberi pengaruh yang baik di dalam dunia (melawan kebobrokan dan kecurangan) yang jahat ini.
Orang percaya yang menjadi suam, yang memadamkan kuasa Roh Kudus dan tidak lagi melawan suasana yang hari-hari ini meliputi dunia ini akan dimuntahkan oleh Allah.
Sebagai akibatnya, orang percaya akan dibuang dan diinjak orang (akan dihancurkan oleh cara hidup dan nilai-nilai dari masyarakat yang tidak percaya kepada Kristus).
Terang diperlukan untuk bercahaya di tengah kegelapan.
Kegelapan (berbagai kejahatan, kecurangan, dan nilai-nilai yang bertentangan dengan Firman) menjadi sirna.
Demikian juga kita sebagai orang percaya dipanggil untuk menjadi teladan baik bagi orang lain.
Yesus mengajarkan kita untuk membawa pengaruh positif bagi orang lain dengan menunjukkan kasih Kristus, menjalani hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, dan menjadi saksi Kristus dalam perbuatan.
Perbuatan baik kita ini dapat menjadi jembatan untuk orang lain datang kepada Kristus.
Sebagai murid-murid Kristus, kita dipanggil untuk mengikuti jejak-Nya dan mewarisi karakter-Nya.
Melalui perilaku, perkataan, dan respon kita, kita sedang menunjukkan kepada orang lain yang bagaimanakah pribadi Yesus itu.
Mempertahankan apa yang baik yang Yesus ajarkan dan mengembangkan dunia semakin lebih baik.
Jadi saudara, mari dengan keberanian untuk berbeda dan berdiri teguh dalam iman, menjadi garam dan terang bagi dunia ini, agar nama Tuhan dimuliakan.
Tuhan Yesus memberkati.
Apakah hidup saya sudah mencerminkan terang Kristus? Apa langkah praktis yang saya akan lakukan untuk menjadi terang bagi orang lain di hari ini?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa yang mengadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak?
Di dalam kondisi apa mujizat terjadi di serambi salomo?
Apa respon orang lain terhadap para rasul?
Apa yang terjadi dengan jumlah orang percaya kepada Tuhan?
Dibawa kemana orang-orang sakit? Supaya apa dibawa kesitu?
Orang banyak dari kota di sekitar Yerusalem datang kesitu membawa siapa dan untuk tujuan apa?
Saudara Saudari..
Serambi Salomo adalah bagian dari bait Allah di Yerusalem, tempat ini sering digunakan oleh Tuhan Yesus dan para rasul.
Tempat dimana murid-murid Tuhan berkumpul dan bersekutu, juga biasanya orang mengadakan pertemuan secara berkelompok di balai-balai pertemuan umum untuk diberi pengajaran dan berdiskusi.
GKKD merupakan wadah yang Tuhan Yesus berikan untuk kita berkumpul, bersekutu, bersehati, diberi pengajaran, berdiskusi tentang Firman Tuhan, percaya kepada Kristus, kuat di dalam iman, menjadi murid Kristus dan menerima warisan Kristus.
Salah satunya yaitu warisan perbuatan Kristus.
Sebagai anak-anak Tuhan kita dipanggil untuk menjadi perpanjangan tangan Kristus di dunia ini.
Salah satu cara kita mewarisi perbuatan Kristus adalah dengan membawa banyak orang mengalami mujizat Tuhan.
Banyak kejadian yang sama seperti pada zaman Tuhan Yesus di Galilea, dan di Serambi Salomo ini banyak orang yang disembuhkan oleh para rasul.
Bagaimana para rasul dipakai Tuhan secara luar biasa untuk menyatakan kuasa-Nya melalui tanda dan mujizat.
Seperti Tuhan memakai para rasul, Tuhan juga rindu untuk memakai kita jika kita memiliki hati yang terbuka, bersedia dipimpin oleh Roh Kudus, dan hidup dalam kuasa Roh Kudus.
Bahkan bayangan Petrus saja bisa menyembuhkan orang sakit (ayat 15).
Ini menunjukkan bahwa kehadiran Tuhan nyata dalam kehidupan Petrus.
Dalam ayat 12, kita melihat bahwa banyak tanda dan mujizat terjadi melalui tangan para rasul, dan mereka berkumpul dengan sehati di Serambi Salomo.
Kesatuan hati dan iman yang teguh menjadi dasar bagi kuasa Tuhan bekerja.
Kita harus hidup dalam kesatuan dengan sesama dan terus membangun iman kita.
Banyak orang datang juga kepada para rasul dengan harapan untuk mengalami pemulihan; disembuhkan dan dilepaskan (ayat 16).
Hal ini mengajarkan kita bahwa dunia sangat membutuhkan kasih dan kuasa Tuhan.
Kita dipanggil untuk membawa pengharapan bagi mereka yang menderita, terhilang dan membutuhkan pertolongan Tuhan.
Mari kita mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan yang besar ini dan membawa mujizat bagi banyak orang di bumi ini, sehingga nama Tuhan semakin dimuliakan dan Tuhan menambahkan jumlah kita dengan orang yang diselamatkan.
Tuhan Yesus memberkati.
Apakah kita memiliki keberanian menyatakan kuasa-Nya dalam hidup kita? Ceritakan pengalaman saudara dipimpin oleh Roh Tuhan untuk menyatakan mujizat Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 19:11.
Oleh siapakah, Allah melakukan mujizat-mujizat yang luar biasa?
Coba sebutkan mujizat-mujizat yang Allah lakukan melalui rasul Paulus?
Sebagai orang yang percaya kepada Yesus, perbuatan-perbuatan apakah yang akan Allah lakukan lewat Saudara?
Selama Yesus ada didunia, Dia banyak melakukan mujizat-mujizat yang luar biasa diantaranya orang sakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan, setan diusir dari setiap orang yang dirasuki oleh setan.
“Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?” (Matius 13:54).
“Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: “Hosana bagi Anak Daud!” hati mereka sangat jengkel”(Matius 21:15).
Karena kita adalah anak-anak Allah dan sebagai ahli waris maka kita juga mewariskan perbuatan-perbuatan dari Yesus. Hal-hal yang Yesus perbuat akan kita perbuat juga.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa”(Yohanes 14:12).
Namun tujuannya adalah agar Bapa dipermuliakan lewat segala hal yang kita buat dan Bapa dikenal oleh banyak orang melalui perbuatan-perbuatan Yesus yang kita lakukan.
“dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.”(Yohanes 14:13).
Dan Allah akan melakukan semua mujizat-mujizat yang luar biasa melalui hidup kita asal kita sungguh-sungguh meminta-Nya.
Oleh kita, Allah melakukan mujizat-mujizat yang luar biasa.“Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”(Yohanes 14:14).
Mujizat-mujizat yang luar biasa yang akan kita perbuat adalah diantaranya menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, membangkitkan orang mati.
“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”(Markus 16:17-18).
Marilah kita tidak jemu-jemu untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang Yesus pernah lakukan yaitu melakukan mujizat-mujizat yang luar biasa.
Dan percayalah bahwa Tuhan akan meneguhkan perbuatan kita dengan tanda-tanda dan mujizat yang tidak lazim.
“Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.”(Markus 16:20).
Diskusikanlah dalam komunitas Saudara bagaimana Saudara dengan konsisten melakukan perbuatan-perbuatan Yesus dalam hal mujizat-mujizat yang luar biasa.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 5:17.
Siapakah yang telah memberikan kepada kita kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran?
Apakah yang kita alami ketika kita menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran?
Coba Saudara jelaskan hidup dan berkuasa seperti apakah yang dimaksudkan oleh Tuhan?
Allah telah menetapkan bahwa Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup, bahkan Yesus memiliki kehidupan yang penuh kuasa yang dimiliki oleh Bapa.
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”(Yohanes 14:6).
“Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Matius 28:18).
“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa”* –berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu–:”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”(Lukas 5:34).
Bagi setiap kita yang percaya kepada Yesus maka kita memiliki kehidupan dan kuasa dari Yesus sendiri. Dan Alkitab telah menjelaskan kepada kita tentang hidup dan kuasa yang Yesus berikan kepada kita, memiliki kuasa menjadi anak Allah dan memiliki hidup ilahi.
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.”(Yohanes 1:12).
“Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”. Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.”(Roma 8:15-16).
Kuasa dan hidup Yesus yang kita terima itu tujuannya agar kita dapat melakukan perbuatan-perbuatan Yesus diantaranya pergi untuk memberitakan Injil dan memuridkan bangsa-bangsa.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”(Matius 28:19-20).
Disamping itu bukan hanya memberikan Injil dan memuridkan bangsa-bangsa tetapi juga mengalami keserupaan dan kepenuhan Kristus.
“Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”(Efesus 1:22-23).
Marilah kita senantiasa membangun keintiman dengan Bapa supaya kita senantiasa berjalan di dalam kehidupan Kristus dan penuh kuasa untuk melakukan perbuatan-perbuatan Yesus dan mengalami keserupaan Kristus dan kepenuhan Allah.
Diskusikanlah dalam komunitas Saudara bagaimana Saudara menikmati hidup Kristus dan penuh kuasa dalam kehidupan sehari-hari.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Korintus 15:27.
Siapakah yang harus memegang pemerintahan Kerajaan Allah?
Siapakah yang akan diletakkan di bawah kaki Yesus pada akhirnya?
Siapakah yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus?
Allah telah menetapkan Yesus sebagai “Raja segala raja, dengan demikian segala musuh-musuh Yesus, yaitu iblis telah ditaklukkan dibawah kaki Yesus.”
“Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya.”(I Korintus 15:25-27).
Karena ketidaktaatan Adam maka manusia hidup di bawah kuasa iblis yang membuat manusia di bawah pemerintahan si jahat sehingga dosa, kutuk, kelemahan dan sakit penyakit, termasuk maut dapat membinasakan manusia.
Tetapi karena ketaatan Yesus kepada Bapa dan dengan kematian-Nya di kayu salib menyebabkan seluruh dosa, kutuk, kelemahan dan sakit penyakit yang diderita oleh manusia telah ditanggung oleh Yesus.
Yesus telah menghancurkan maut sehingga kita pun dibebaskan dari maut.
“Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: “Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”(I Korintus 15:54-55,57).
Yesus telah naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Dia telah menghancurkan kepala iblis, yaitu maut. Namun masih banyak pekerjaan iblis yang mencoba membinasakan manusia lewat ketidakpercayaan manusia terhadap karya Yesus di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah ingin agar kita bangkit dan bekerjasama dengan Allah untuk meletakkan semua musuh-musuh Yesus di bawah tumpuan kaki-Nya dengan cara membebaskan orang-orang berdosa dari maut dan kuasa si jahat.
“Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.” Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu! Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.” (Mazmur 110:1-3).
Keberadaan kita adalah untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan Yesus dan salah satu diantaranya adalah meletakkan iblis di bawah kaki Yesus bahkan di bawah kaki kita karena kita telah memiliki kuasa dari Yesus Kristus untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah, menyembhkan orang sakit dan memindahkan orang dari maut kepada hidup.
“Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!”(Roma 16:20).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara melakukan perbuatan Yesus untuk meletakkan musuh-Nya dibawah kaki-Nya.