Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang tidak boleh dilakukan oleh orang percaya agar mereka tidak memberi keuntungan kepada malaikat maut?
Apa yang menjadi pelajaran bagi kita dari kasus Israel di padang gurun, terutama untuk zaman akhir ini?
Siapa yang menyangka dirinya kuat dan apa yang seharusnya dilakukannya?
Apa yang menyebabkan orang seringkali kalah atau jatuh dalam godaan iblis?
Saudara yang kekasih, ada suatu pelajaran yang baik yang dapat kita petik dari kehidupan bangsa Israel ketika mereka dalam perjalanan menuju tanah perjanjian Allah yang telah dijanjikan melalui perjanjian Allah dengan bapak mereka, Abraham.
Ketika Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah menyertai mereka.
Tuhan Allah menunjukkan kekuatan-Nya kepada bangsa Israel dan juga kepada orang Mesir yang menjelaskan bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Kuasa yang telah memimpin mereka keluar dari Mesir.
Musa menyatakan bahwa Tuhan Allah telah memerintahkan dia untuk memimpin mereka menuju tanah Kanaan yang mereka sebut sebagai tanah perjanjian.
Ketika Musa dan Harun memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, beberapa orang sudah mulai menghasut bangsa itu untuk tidak meninggalkan Mesir.
Mereka adalah orang-orang yang tidak begitu menderita dalam perbudakan, orang-orang yang memiliki kekuasaan di Mesir, yang diangkat sebagai pengawas atau mandor dalam pekerjaan budak Ibrani.
Ketika bangsa Israel mulai merasakan kekurangan, mulailah timbul sungut-sungut di antara mereka:
Keluaran 15:23-26”Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: “Apakah yang akan kami minum?” Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka, firman-Nya: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau.”
Sungut-sungut seperti inilah yang menyebabkan kerugian bagi bangsa itu.
Ulangan 1:26-33”Tetapi kamu tidak mau berjalan ke sana, kamu menentang titah TUHAN, Allahmu. Kamu menggerutu di dalam kemahmu serta berkata: Karena TUHAN membenci kita, maka Ia membawa kita keluar dari tanah Mesir untuk menyerahkan kita ke dalam tangan orang Amori, supaya dimusnahkan. Ke manakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana. Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka; TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu, dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini. Tetapi walaupun demikian, kamu tidak percaya kepada TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu di perjalanan untuk mencari tempat bagimu, di mana kamu dapat berkemah: dengan api pada waktu malam dan dengan awan pada waktu siang, untuk memperlihatkan kepadamu jalan yang harus kamu tempuh.”
Saudara, berulang kali bangsa Israel membuat masalah di hadapan Tuhan Allah mereka, namun Tuhan Allah itu sangat sabar dan penuh kasih terhadap mereka.
Ketika mereka merasa kekurangan apapun dalam perjalanan mereka, mereka selalu bersungut-sungut, bahkan menggerutu kepada Tuhan melalui Musa, pemimpin yang membawa mereka keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan.
Gerutu itulah sangat merugikan bangsa Israel:
Ulangan 1:34-37“Ketika TUHAN mendengar gerutumu itu, Ia menjadi murka dan bersumpah: Tidak seorangpun dari orang-orang ini, angkatan yang jahat ini, akan melihat negeri yang baik, yang dengan sumpah Kujanjikan untuk memberikannya kepada nenek moyangmu, kecuali Kaleb bin Yefune. Dialah yang akan melihat negeri itu dan kepadanya dan kepada anak-anaknya akan Kuberikan negeri yang diinjaknya itu, karena dengan sepenuh hati ia mengikuti TUHAN. Juga kepadaku TUHAN murka oleh karena kamu, dan Ia berfirman: Juga engkau tidak akan masuk ke sana.”
Karena gerutu dan ketidakpercayaan bangsa itu, sehingga tidak ada seorang pun dari semua orang yang berumur dua puluh tahun ketika mereka keluar dari Mesir yang masuk ke tanah Kanaan, kecuali Kaleb dan Yosua. Saudara, dari kisah perjalanan bangsa itu keluar dari Mesir dan menuju ke tanah Kanaan, marilah kita belajar sesuatu:
1 Korintus 10:1-13”Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun. Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.” Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
Saudara, setiap pencobaan yang terjadi pada umat Israel dialami oleh seluruh jemaat.
Setiap orang mengalaminya, ada orang-orang yang sensitif dan langsung bereaksi, meskipun sebenarnya lebih banyak yang menghadapinya dengan tenang.
Sungut-sungut dan gerutu bisa muncul karena ada orang-orang yang hubungannya kurang baik dengan Tuhan Allah.
Mereka yang sebenarnya seringkali menyebabkan kerugian bagi umat itu, sehingga setan mendapatkan keuntungan.
Oleh karena itu, marilah kita berjaga-jaga dan waspada agar kita selalu mampu mengatasi dan menang dalam segala macam pencobaan.
Haleluya, puji Tuhan. Amin!
Mengapa ada orang-orang yang selalu jatuh ketika mereka mengalami pencobaan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang dilakukan Tuhan Allah setelah hamba-Nya, Musa, meninggalkan dunia?
Apa yang harus dikerjakan oleh Yosua setelah kematian Musa, hamba Tuhan itu?
Apa yang harus mereka hadapi setelah kematian Musa, hamba Tuhan itu?
Apa yang harus mereka lakukan agar bangsa itu dapat mendiami tanah Perjanjian yang telah dijanjikan oleh Tuhan Allah kepada Abraham?
Saudara, setelah Musa, hamba Tuhan Allah itu meninggal, Tuhan berfirman kepada Yosua agar memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan, yang telah dijanjikan Tuhan Allah kepada Abraham, bapa leluhur Israel.
Allah yang ajaib itu sangat menginginkan kehadiran-Nya di tengah umat-Nya, umat Israel yang kudus, dan Dia sangat ingin agar bangsa Israel menjadi imam bagi bangsa-bangsa lain di dunia ini.
Dia berkeinginan untuk memimpin bangsa Israel sebagai umat-Nya, umat kudus-Nya, sebagai imamat yang kudus.
Oleh karena itu, Dia memberi nama Imanuel kepada Yesus, yang berarti Tuhan beserta kita.
Saudara, sejak zaman dahulu Tuhan Allah ingin memiliki hubungan yang intim dengan manusia.
Sejak zaman Adam di Taman Eden, Tuhan Allah memperlihatkan keinginan-Nya untuk berhubungan akrab dengan manusia.
Hal ini terlihat dari ayat-ayat Firman Tuhan ini:
Efesus 1:4-6”Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.”
Saudara, sejak semula Tuhan menginginkan agar umat manusia hidup kudus seperti Tuhan Allah yang Maha Kudus.
Dalam kemahatahuan-Nya, Dia telah memilih dan merencanakan jalan keluar dari masalah manusia yang akan diciptakan-Nya.
Tuhan Allah telah merencanakan bagaimana Putra tunggal-Nya akan menyelesaikan persoalan manusia yaitu dosa. Rasul Paulus telah mendpatkan wahyu dari Tuhan Allah tentang bagaimana Tuhan Allah menyelesaikan dosa manusia itu.
Efesus 1:7-14”Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan–kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya–supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
Saudara, dengan kerelaan-Nya, Tuhan Allah sangat ingin mendamaikan diri-Nya melalui karya Putra-Nya agar manusia dapat menjadi suatu bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah dan menjadi suatu bangsa yang menyembah-Nya sebagai satu-satunya Allah, tidak ada yang lain.
Saudara, kita bisa mempelajari bagaimana Tuhan Allah sangat ingin membangun suatu bangsa yang akan menjadi imam bagi bangsa-bangsa di dunia ini, yaitu bangsa Israel.
Namun, bangsa inilah yang menyalibkan Sang Mesias yang telah dijanjikan dan direncanakan oleh Tuhan Allah.
Namun, Tuhan Allah tidak terkalahkan dan rencana-Nya tidak mungkin gagal.
Kematian Yesus justru menjadi jalan kemenangan atas rencana Allah. Kebangkitan Yesus dari kematian adalah proklamasi kemenangan Kristus, dan Tuhan Allah akan terus mendirikan kerajaan-Nya di bumi ini.
Melalui kedua belas murid Yesus, Kristus mendirikan gereja-Nya, dan alam maut tidak dapat mengalahkannya.
Kristus, melalui tubuh-Nya, yaitu gereja Kristus akan terus bekerja bersama Roh Kudus untuk melebarkan kerajaan Allah melalui gereja yang melaksanakan amanat agung Kristus.
Roh Kudus yang hadir di tengah umat-Nya terus bergerak untuk memimpin gereja-Nya dalam melaksanakan amanat agung Kristus.
Haleluya, puji Tuhan. Amin!
Bagaimana cara Roh Kudus memimpin umat-Nya untuk melebarkan Kerajaan Allah di bumi ini?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa bukti kita mengasihi Tuhan?
Apa yang Yesus minta kepada Bapa untuk diberikan kepada murid-muridNya agar dapat melakukan perintahNya?
Apakah Roh Kebenaran ini akan diam dan menyertai murid-murid selama-lamanya?
Mengapa dunia tidak menerima Roh Kebenaran?
Perikop yang kita baca hari ini mengingatkan kita bahwa Yesus pernah mengatakan hal penting arti mengasihi Tuhan kepada murid-muridNya: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”.
Petrus pernah ditanya Yesus tiga kali “Apakah engkau mengasihi Aku?“, ketika Petrus menjawab bahwa dia mengasihi Yesus maka selalu Tuhan Yesus menjawab “Gembalakanlah domba-domba-Ku”.
Kita bisa menyimpulkan bahwa mengasihi Tuhan berarti siap mendengar dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan.
Saudara, kita menyembah dan melayani Bapa yang mengerti kebutuhan anak-anakNya.
Bapa tahu bahwa kita membutuhkan penolong agar mampu melaksanakan dan menyelesaikan apa yang diperintahkanNya.
Oleh sebab itulah, Roh Penolong yaitu Roh Kudus diberikan untuk menyertai kita murid-muridNya.
Bila membaca Kisah Para Rasul, kita menyadari bahwa pada masa itu murid-murid Yesus menghadapi kondisi yang tidak mudah, mereka diancam dan dianiaya karena berita Injil Kerajaan yang disampaikannya.
Namun kita tahu bagaimana Roh Kudus menolong mereka sehingga mereka memiliki keberanian dan bahkan melakukan banyak mujizat untuk menolong banyak orang sakit dan memiliki kelemahan tubuh.
Tidak hanya itu saja, jumlah murid-murid semakin bertambah banyak sehingga Injil Kerajaan dapat diberitakan menyebar keluar dari Yerusalem.
Hari ini kita menghadapi tantangan yang berbeda dengan masa Kisah Para Rasul di awal kekristenan muncul.
Jumlah orang yang menyebut dirinya Kristen memang lebih banyak daripada jumlah pada masa Kisah Para Rasul, namun tantangan hari ini tidaklah lebih ringan.
Media sosial menawarkan berbagai “kesibukan” dan “penyesatan” agar orang-orang yang menyebut dirinya Kristen tidak melakukan perintahNya sebagai manifestasi dari mengasihi Tuhan.
Mengasihi Tuhan tidak cukup dengan pergi beribadah setiap minggu dan menyanyikan lagu mengasihi Tuhan.
Saudara, mari kita waspada, sejak dari dulu Yesus sudah menyampaikan bahwa mengasihi Tuhan berarti menjalankan perintahNya.
Kita pasti bisa menjalankan perintahNya karena ada pimpinan dan penyertaan Roh Kudus.
Jadi kita tinggal mengambil keputusan untuk tetap terdistraksi oleh dunia ini atau mau mengikuti perintahNya.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang dilihat Zakharia dalam penglihatannya?
Apakah zakaria mengerti arti penglihatan yang diberikan Tuhan kepadanya?
Apa firman dari Tuhan kepada Zerubabel?
Apakah maksud dari “bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan”?
Zakharia melihat kandil emas berlampu tujuh dengan tempat minyaknya.
Setiap lampu memiliki tujuh lubang tempat nyala api.
Secara keseluruhan, ada empat puluh sembilan nyala api kalau kandil ini dinyalakan! Bayangkan betapa terangnya!
Kandil tersebut bisa menyala begitu terangnya karena selalu ada persediaan minyak yang tak habis-habis.
Itulah nubuat untuk Zerubabel, keturunan raja Daud.
Ia akan menyelesaikan pembangunan bait Allah dan mengatasi semua masalah yang ada “Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel, engkau menjadi tanah rata” (ayat 7-10).
Hal itu terjadi “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku” yang hadir menyertai Zerubabel (ayat 6).
Setiap perintah dari Tuhan selalu disertai dengan kekuatan untuk melaksanakannya, sejarah membuktikan kebenaran ini.
Persoalannya selalu ada pada manusia yang diberikan perintah oleh Tuhan, setidaknya ada 2 respon yang seringkali terjadi.
Pertama, manusia merasa tidak mampu melakukannya karena menurut anggapannya terlalu berat.
Musa pernah menolak untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dengan berbagai alasan.
Kita tahu pada akhirnya Musa berhasil menyelesaikan tugasnya membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan pimpinan Tuhan sekalipun Musa tidak diijinkan masuk ke tanah perjanjian.
Bukan dengan kekuatan manusia tetapi oleh Kuasa Tuhan bangsa ini dipimpin Musa untuk keluar dari perbudakan.
Respon kedua adalah manusia merasa mampu dan menggunakan kekuatan sendiri untuk menyelesaikan pelayanan yang diberikan Tuhan.
Respon kedua terjadi pada umumnya karena manusia merasa punya pengalaman dan hal tersebut telah menjadi suatu rutinitas.
Pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita memang melatih karunia dan potensi kita untuk senantiasa berkembang, namun Tuhan ingin semuanya bersumber dari kekuatan ilahi melalui Roh Kudus.
Tuhan merindukan agar pelayanan tersebut tidak hanya memberkati hidup kita tetapi juga memberkati orang-orang yang kita layani.
Rutinitas pelayanan memang membuat kita lebih terampil dan menjadi terbiasa sehingga tanpa sadar kita bisa melupakan pimpinan Tuhan.
Mari kita renungkan bersama, seluruh pelayanan dan pekerjaan yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini.
Pelayanan kita adalah pelayanan untuk roh, jiwa dan tubuh orang-orang yang kita layani, kita perlu hikmat dan arahan Tuhan agar mereka diberkati, bukan kuat dan gagah manusia tetapi oleh RohKu.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Siapa yang lahir dari Allah?
Apakah saudara lahir dari Allah? Apa buktinya?
Apa kemenangan yang mengalahkan dunia?
Apakah semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia?
Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa sebagai orang percaya kita memiliki suatu kemampuan yang diberikan Tuhan sejak kita dilahirkan sebagai anak-anakNya yaitu: kemampuan untuk mengalahkan dunia.
Mari kita renungkan kata “mengalahkan dunia” ini?
Dunia setidaknya bisa definisikan sebagai berbagai budaya atau pengaruh buruk sebagai akibat kejatuhan manusia dalam dosa ditambah tipu muslihat iblis yang menyertainya.
Firman Tuhan melalui Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma pernah mengingatkan untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubah oleh pembaharuan budi, sehingga kita dapat membedakan manakah kehendak Allah yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.
Kita tahu bahwa pada masa itu, kota Roma adalah salah satu kota besar yang banyak dipengaruhi dengan berbagai ajaran dan dampak modernisasi dari kemajuan pengetahuan.
Orang dengan berbagai budaya bertemu di kota ini sehingga memberikan pengaruh yang kuat terhadap pergerakan Injil Kerajaan Allah.
Murid-murid Kristus tentu banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran yang bertentangan dengan kebenaran serta gaya hidup yang buruk bagi kehidupan rohani.
Dunia saat ini tentu berbeda dengan dunia pada masa kisah para rasul, namun tipu daya iblis melalui segala yang ada di dunia ini tidaklah berubah.
Dunia menginginkan murid-murid Kristus berubah menjadi sama dengan dunia tanpa terasa.
Dunia pada masa kini menghadapi tantangan yang semakin berat dengan hadirnya internet yang memberikan pengaruh lebih luas jangkauannya kepada banyak orang.
Ada dua kata yang harus kita perhatikan dalam perikop yang kita baca hari ini untuk kita bisa mengalahkan dunia yaitu: perintahNya dan iman kita.
Saat ini, kita sedang berperang dan Yesuslah panglima perang kita, kita harus perhatikan apa perintah yang diberikanNya setiap saat sehingga kita bisa mengambil keputusan dan bergerak sesuai dengan kerinduanNya.
Iman dibutuhkan agar kita bertindak dengan penuh keyakinan karena janji dan firmanNya tidak pernah gagal.
Bagaimana dengan Saudara saat ini? Mari kita introspeksi bersama dan pastikan bahwa kita tidak sedang berubah menjadi sama dengan dunia ini.
Mari kita pastikan bahwa kita sedang melakukan perintah-perintahNya, karena perintahNya tidak berat.
Apa saja perintahNya? Salah satunya adalah jadikan semua bangsa murid-muridKu.
Kita juga punya iman yang mengalahkan dunia yaitu iman dari Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan setiap hari.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.