Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Dengan apakah kita diumpamakan?
Apa yang terjadi jika garam itu menjadi tawar?
Apa gunanya terang kita bercahaya di depan orang?
Saudara, melalui Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus ingin menekankan agar kita anak–anak Tuhan tidak kehilangan hakikat kita: menjadi dampak bagi dunia ini.
Garam, selain diperlukan untuk melezatkan makanan, juga berfungsi sebagai pengawet untuk memperlambat pembusukan.
Begitu pula peran kita sebagai anak – anak Tuhan di dunia ini.
Dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, banyak area kompromi (abu-abu) dan bahkan tidak ada standar moral dan kebenaran yang jelas.
Tuhan ingin agar kehadiran kita di dunia ini berfungsi layaknya GARAM, yaitu memperlambat pembusukan moral yang menghancurkan dunia.
Kita tidak seharusnya sama dengan dunia.
Karena jika kita tidak ada bedanya lagi dengan dunia yang semakin bobrok ini, kita sama seperti garam yang menjadi tawar: kehilangan jati diri dan menjadi tidak berguna.
Tuhan juga ingin agar kita menjadi TERANG.
Tujuannya jelas, untuk menyingkapkan kegelapan sehingga dapat menuntun orang berada pada jalan yang benar.
Allah menempatkan kita di tengah-tengah dunia yang gelap ini untuk menjadi terang bagi banyak orang, sehingga mereka melihat kebenaran Kristus dan diselamatkan.
Di mana ada terang, kegelapan pasti sirna. Teranglah yang mengatasi kegelapan, bukan sebaliknya.
Di mana ada orang Kristen, di sana harus ada kebenaran dan keadilan.
Harus nyata batas yang jelas antara benar dan salah, dosa dan kekudusan, tidak ada area blur (abu-abu, remang-remang, kompromi terhadap dosa).
Jadi, itulah sebabnya kita anak-anak Tuhan harus menjadi terang yang terlihat bagi banyak orang.
Seperti terang yang mengatasi kegelapan, kehadiran anak-anak Tuhan harus melenyapkan dosa dan kejahatan.
Dengan demikian, kekudusan dan kebaikan Tuhan nyata bagi semua orang dan nama Tuhan semakin dipermuliakan.
Saudara, kita adalah garam dan terang yang Tuhan tempatkan bagi dunia ini untuk membawa semakin banyak orang kepada Tuhan dan diselamatkan.
Tuhan ingin agar semua orang mendengar Injil dan menerima keselamatan yang sudah Dia sediakan melalui karya salib-Nya yang luar biasa hebat.
Oleh karena itu, mari kita menjadi garam yang mengasinkan dan terang yang mengatasi kegelapan, agar semakin banyak orang diselamatkan dan nama Tuhan Yesus Kristus pun semakin dipermuliakan di tengah-tengah dunia ini.
Amin.
Diskusikanlah dengan rekan persekutuan atau pemuridan Saudara bagaimana Saudara bisa mempraktekkan menjadi garam dan terang di lingkungan di mana Saudara berada.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yesaya 60:1!
Hal apakah yang harus kita alami agar dapat bangkit dan menjadi terang?
Hal-hal apakah yang sedang menutupi bumi dan bangsa-bangsa?
Kepada siapakah bangsa-bangsa dan raja-raja akan datang?
Di dalam Kristus oleh karena pekerjaan Roh Kudus, Tuhan menetapkan kita yang percaya kepada-Nya menjadi terang dunia.
“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”(Yohanes 8:12).
”Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.”(Yohanes 9:5).
”Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.”(Matius 5:14-15).
Sama seperti Yesus Kristus adalah terang dunia maka kita pun yang mengikuti Dia menjadi terang dunia juga.
Namun terang tersebut harus bercahaya supaya dunia dan bangsa-bangsa melihat terang itu dan memuliakan Bapa.
”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”(Matius 5:16).
Agar terang yang ada di dalam kita bercahaya maka setiap kegelapan yang masih menutupi kita harus disingkirkan.
Oleh sebab itu kita harus bangkit. Kita harus bangkit dari setiap penghalang bagi kita untuk memiliki kehidupan yang bercahaya diantaranya kekuatiran, rasa tidak berdaya, merasa gagal, kekecewaan, pementingan diri sendiri, sombong, kecemaran, keragu-raguan, perbuatan-perbuatan dosa dalam perkataan, pikiran dan perbuatan yang merupakan sebuah kejahatan.
”Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”(Efesus 4:31-32).
Ketika kita bangkit menjadi terang yang bercahaya maka kemuliaan Tuhan yang memenuhi hidup kita dapat menyingkirkan setiap kegelapan dan kekelaman yang sedang menutupi bangsa-bangsa, sehingga bangsa-bangsa akan melihat terang Tuhan yang ada pada gereja-Nya dan mereka akan berduyun-duyun datang kepada terang Tuhan yang ada pada kita.
Segala suku, kaum, bahasa dan bangsa akan datang ke rumah Tuhan, raja-raja, anak laki-laki dan anak-anak perempuan bahkan kekayaan bangsa-bangsa akan datang ke rumah Tuhan dan juga kambing domba Kedar akan datang berhimpun ke dalam rumah Tuhan.
Oleh sebab itu marilah kita bangkit sehingga terang itu semakin bercahaya, bangkit dari keterpurukan apapun yang menyebabkan kemuliaan Tuhan tidak nampak.
”Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.”(Yesaya 60:7).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara dari hal-hal apa sajakah saudara harus bangkit sehingga terang dalam diri saudara semakin bercahaya!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yesaya 61:4!
Siapakah yang telah mengurapi kehidupan kita?
Apakah tujuan Tuhan mengurapi dan mengutus kita untuk pergi?
Siapakah yang akan membangun reruntuhan yang berabad-abad dan yang akan mendirikan kembali tempat-tempat sunyi dan membaharui kota-kota yang runtuh?
Ketika kita mengalami kelahiran kembali maka Roh Kudus tinggal di dalam hati kita. Roh Kudus membuat transformasi dalam hidup kita baik, sehingga hidup kita diubahkan.
”Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”(2 Korintus 3:16-18).
Tujuan dari pemulihan ke arah Kristus adalah supaya kita menjadi agen pemulihan dan dapat mengubahkan dunia ini.
”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”(1 Petrus 2:9).
Namun untuk menjadi agen pemulihan untuk memulihkan dunia ini Tuhan memberikan Roh Kudus-Nya untuk mengurapi kita agar kita memiliki kekuatan dan otoritas serta kuasa untuk melakukannya.
”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8).
Itulah sebabnya pemulihan bagi dunia ini oleh kehidupan kita selalu disertai oleh tanda-tanda dan mukjizat.
”Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”(Markus 16:15-18).
Tujuan kita menjadi agen pemulihan tersebut bukan hanya untuk memberitakan Injil Keselamatan tetapi Injil Kerajaan Allah yang membuat semua bangsa menjadi murid Kristus, kota, pulau, desa dan seluruh dunia.
”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).
Kita dipulihkan untuk menjadi agen pemulihan bagi bangsa-bangsa dan dunia ini.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara menjadi agen pemulihan bagi komunitas saudara setelah saudara dipulihkan oleh Roh Kudus!
DUNIA YANG SEDANG LENYAP DENGAN SEGALA KEINGINANNYA
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini :
1 YOHANES 2:15-17
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Yohanes 2:17!
Mengapa kita tidak boleh mengasihi dunia ini?
Coba sebutkan hal-hal yang ada di dalam dunia ini dan berasal dari dunia ini?
Apakah yang akan dialami oleh orang-orang yang melakukan kehendak Allah?
Tuhan ingin agar kita memahami bahwa hanya Dialah yang kita kasihi.
Tuhan tidak ingin ada ilah-ilah lain di dalam hidup kita.
Dan ketika kita memahami hal ini, maka kita harus mengajarkannya kepada anak-anak kita, karena perintah ini sangat penting.
”Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.”(Ulangan 6:4-9).
”Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.”(Keluaran 20:3-6).
Oleh sebab itu setiap kita tidak boleh mengasihi dunia ini; sebab ketika kita mengasihi dunia ini tentulah kasih kepada Bapa tidak ada pada kita, yang kita peroleh dari keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup.
Selain itu dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, sebab apa yang di dalam dunia ini pasti akan tergoncangkan.
Tuhan tidak ingin kita bersama dunia menjadi lenyap.
Namun Tuhan Allah pencipta langit dan bumi tidak akan tergoncangkan dan kekal adanya, sehingga setiap kita yang mengasihi dan menyembah kepada-Nya yaitu orang-orang yang melakukan kehendak dan perintah-Nya dengan cara mengasihi-Nya akan tetap hidup untuk selama-lamanya.
Untuk membangunnya kita harus memiliki sikap hati yang takut dan hormat kepada Tuhan serta selalu menyerahkan hidup kita kepada-Nya.
”Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: “Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.” Ungkapan “Satu kali lagi” menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.”(Ibrani 12:26-28).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana keyakinan saudara tentang dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya sehingga kasih saudara kepada Tuhan semakin mendalam!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Amsal 31:10!
Apakah yang dimaksud dengan istri yang cakap?
Apakah dampak dari istri yang cakap terhadap suaminya dan seisi rumahnya?
Berapa berharganya seorang istri yang cakap di tengah-tengah keluarga umat Tuhan?
Pemulihan dalam keluarga sangat ditentukan oleh peranan dari masing-masing anggota keluarga yaitu suami, istri dan anak-anak.
Jika salah satu peranan tidak berfungsi maka keluarga akan mengalami kehancuran sebab tidak sesuai dengan standar Firman Tuhan.
Pertama-tama yang harus dibangun adalah sebuah kesepakatan dalam keluarga bahwa setiap peran suami, istri dan anak-anak harus memfokuskan diri untuk mengikut Tuhan, beribadah kepada Tuhan dan membangun diri diatas kebenaran Firman Tuhan sehingga peranan tersebut akan membangun keluarga yang kuat.
“Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”(Yosua 24:15).
Namun sama seperti peranan Roh Kudus sebagai Penolong, maka peranan seorang istri sangat menentukan dibangunnya keluarga yang kuat.
”Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.”(Amsal 31:10).
”Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.”(Amsal 12:4).
Dengan berperannya istri sebagai penolong seperti Roh Kudus maka membuat peranan suami menjadi maksimal dalam keluarga karena membuat suami percaya kepadanya.
Suami tidak akan kekurangan keuntungan, suami akan merasakan dan menikmati perbuatan baik dari istri karena istri tidak pernah berbuat jahat bahkan suami akan terus mengasihi istri karena istri tunduk kepada suami dalam segala sesuatu.
Rumah tangga akan mengalami berkat jasmani dan kebahagiaan karena istri senang bekerja dengan tangannya, menyediakan makanan untuk seisi rumah dan mengatur rumah dengan luar biasa, sehingga rumah tangga menjadi kuat dan sehat.
Dengan demikian anak-anak harus dengan rasa hormat dan mengasihi orang tua sehingga rumah merupakan home sweet home bagi anak-anak.
”Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!”(Mazmur 128:1-3).
Itulah sebab istri yang cakap lebih berharga daripada permata sehingga siapa yang mendapat istri yang berperan sebagai penolong mendapat sesuatu yang baik dan dikenan Tuhan.
Tuhan ingin agar para istri dapat memahami peranan mereka dan suami serta anak-anak juga harus mendukung peranan istri.
Seorang ibu yang tepat dalam keluarga akan menghasilkan keluarga yang kuat.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana sepatutnya peranan para istri dalam rumah tangga sehingga dihasilkannya keluarga yang kuat!