Senin, 6 Mei 2024

RUMAH DIATAS BATU KARANG

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 7:24-27

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Setiap orang yang mendengar perkataan Tuhan dan melakukannya, di samakan dengan siapa?
  2. Setiap orang yang mendengar perkataan Tuhan dan tidak melakukanya, di samakan dengan siapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Mungkin banyak orang yang sudah mendengar, bahwa negara Jepang adalah salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi setiap tahunnya.

Atas kejadian gempa bumi yang sering terjadi tersebut, maka saat ini pemerintah Jepang mengharuskan semua bangunan di bangun tahan terhadap gempa bumi.

Hal ini menghasilkan banyak bangunan di Jepang merupakan bangunan “paling tahan gempa bumi” di dunia.

Bagaimana cara jepang membangun suatu bangunan yang paling tahan gempa?

Salah satu caranya adalah dalam membangun suatu rumah atau bangunan yang dibangun, harus didirikan diatas pondasi yang kuat/kokoh dan juga dengan mem perhatikan bahan bangunan dan hal-hal lainnya.

Begitupula dengan gambaran rohani seseorang.

Hidup Rohani kita akan tampak “kokoh atau tidak”, apabila kita diperhadapkan dengan situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Banyak kita dengar, anak-anak Tuhan hari-hari ini hidupnya masih berada dalam ketakutan, kekhawatiran dalam segala hal, baik itu dalam penghidupan sehari-hari dan juga takut menghadapi masa depan.

Kita seolah-olah tidak percaya dan ragu kepada DIA yang sanggup menolong kita.

Dalam situasi yang tidak sesuai dengan keinginan kita tersebut, membuat banyak anak-anak Tuhan mudah meluapkan emosi dan amarahnya, tantrum, gampang sakit hati, masih menaruh benci satu dengan yang lain, tidak mudah mengampuni, masih banyak orang yang pendendam, masih saja egois, iri, dengki, sombong dan tidak mau tunduk atau taat terhadap otoritas yang Tuhan berikan kepada kita.

Kepada orang tua, kepada para pemimpin kita; baik itu pemimpin yang ada dirumah, yang ada digereja, dikantor, dimasyarakat, juga pemerintah.

Hal-hal tersebut diatas membuktikan bahwa kita mendengar dan mengetahui Firman Tuhan, namun kita tidak setia melakukannya.

Terhadap orang tersebut, Yesus berkata; ia sama seperti orang yang “bodoh” yang mendirikan rumah diatas pasir.

Apabila turun hujan dan datang banjir, lalu angin melanda rumah itu sehingga rumah itu roboh.

Namun demikian masih banyak juga dijumpai hidup kerohanian seseorang tetap kokoh dan kuat ketika kita diperhadapkan dengan situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Karena mereka percaya bahwa Tuhan tetap setia menolong keadaan mereka.

Hidup dengan iman dan selalu dalam pengucapan Syukur dalam segala hal, hidup di dalam kasih, dll. Hal-hal tersebut diatas membuktikan bahwa kita mendengar perkataan Tuhan dan setia melakukannya.

Terhadap orang tersebut, Yesus berkata; ia sama seperti orang yang “bijaksana” yang mendirikan rumah diatas batu.

Apabila turun hujan dan datang banjir, lalu angin melanda rumah itu sehingga rumah tidak roboh. 

Dengan kondisi diatas, kita bisa mengukur diri sendiri, apakah diri kita saat ini disamakan dengan orang “bijaksana” yang betul-betul dibangun diatas batu yang kokoh atau diri kita disamakan dengan orang “bodoh” yang dibangun diatas pasir?

Mari saudara hendaknya kita menjadi orang yang bijaksana, yaitu mendengar perkataan Tuhan dan melakukannya dengan setia.

Firman Tuhan berkata di Lukas 11:28 (terjemahan BIS-Bahasa Indonesia Sehari hari) ”Tetapi Yesus menjawab, “lebih berbahagia lagi orang yang mendengar perkataan Allah dan menjalankannya!”

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 15-17

Minggu, 5 Mei 2024

RUMAH TUHAN YANG BERDIRI TEGAK

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 2:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kapan akan terjadi, gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri?
  2. Dari mana Firman Tuhan akan keluar?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Akhir jaman adalah tema yang menarik banyak orang untuk ingin mengetahui.

Dan di Alkitab kita bisa membaca kisah penciptaan hingga bagaimana dunia ini akan berakhir.

Yang tidak tepat adalah ketika ada orang atau sekelompok orang yang kemudian membuat ramalan tentang kapan akhir jaman itu tiba.

Dan sejarah telah membuktikan bahwa dari masa ke masa, cerita tentang hal ini berulang kali terjadi.

Misalnya di tahun 80-an banyak yang meramalkan bahwa akhir jaman akan terjadi sebelum milenial ke dua, atau sebelum tahun 2000.

Alkitab dengan jelas menulis, Matius 24:36 ”Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”

Jika kita membaca di ayat sebelumnya, jelas bahwa konteks ayat tersebut adalah tentang akhir jaman atau tentang kedatangan Yesus yang kedua kali.

Tetapi kalau dikatakan bahwa kita tinggal di masa akhir jaman, sebenarnya tidak salah juga, karena berbagai nubuat akhir jaman, misalnya tentang apa yang dinubuatkan oleh nabi Yoel itu diyakini sudah atau sedang terjadi.

Yoel 2:28  “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.”

Hanya saja kita tidak pernah tahu, berapa lama masa akhir jaman ini akan berlangsung.

Dalam puluhan tahun, ratusan tahun atau ribuan tahun yang akan datang.

Karena tentang masa itu…hanya Bapa yang tahu, Anak pun tidak.

Jadi kita tidak usah merasa lebih pintar dari Anak Allah, sehingga bisa meramalkan akhir dunia.

Sejak masa kebangunan rohani di Eropa pada abad ke XVII, kebangunan rohani di Amerika Serikat, di Asia, Amerika Selatan hingga Afrika.

Kita melihat bagaimana Roh Kudus bekerja dengan luar biasa, mujizat kesembuhan, kebangkitan orang mati dan berbagai tanda dan mujizat telah Roh Kudus nyatakan.

Dan bukan hanya hal yang terlihat secara fisik, tetapi banyak pengajaran baru yang kemudian seperti mengubah cara dan perilaku orang dalam beribadah.

Yesaya 2:3 ”….sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”

Akan ada dan sudah atau sedang terjadi pengajaran baru yang keluar dari Sion.

Sion dalam hal ini adalah Sion secara rohani, yaitu gambaran Gereja Tuhan yang dewasa, yang oleh Roh Kudus dipakai untuk mengajarkan hal-hal yang baru.

Ciri dari pengajaran yang benar, pengajaran tersebut muncul dari “gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit.” (Yesaya 2:2).

Tuhan akan memakai Gereja-Nya, ini tidak menunjuk pada satu denominasi mana pun, yang ketika itu ada, dan memberikan pengajaran yang baru.

Pengajaran ini membawa sukacita dan damai sejahtera bagi umat-Nya.

Saudara, “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”  Mari kita semua berjaga-jaga selalu.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 12-14

Sabtu, 4 Mei 2024

MENGEJAR KEKUDUSAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 12:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang dimaksud dengan yang memiliki tangan yang lemah dan lutut yang goyah?
  2. Apa yang harus dilakukan agar yang pincang tetap dapat berjalan lurus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ibrani 12:14 ”Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.”

Tuhan ingin agar kita hidup damai dengan semua orang, tetapi bukan damai yang dikarenakan kita mengkompromikan iman dan kebenaran.

Misalnya kita “berdamai” dengan atasan, karena tidak mau konflik sehingga apa pun yang diminta atasan, kita bersedia lakukan, sekali pun itu salah.

Berdamai, artinya kita tetap memegang nilai kebenaran dan menolak untuk melakukan yang melanggar Firman.

Kalau terjadi “ketidakdamaian” alias pertengkaran, itu bukan karena kita yang ngotot, tetapi lebih karena orang yang ingin memaksakan kehendaknya yang salah.

Tentang kekudusan, Firman Tuhan menyatakan dengan jelas: “Kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan kita tidak akan dapat melihat Allah”.

Tanpa kekudusan kita tidak dapat melihat dan merasakan kehadiran Allah, kuasa-Nya yang memimpin hidup kita, kasih-Nya yang menaungi dan memberikan arahan atas kehidupan kita.

Dan tanpa itu semua, bukan kah kita akan mengalami kerugian besar, pertama kerugian secara rohani, tetapi tidak tertutup kemungkinan kerugian secara jiwa atau mental dan tubuh, misalnya kita menjadi sakit.

Kekudusan harus dikejar, artinya diupayakan untuk dicapai hari demi hari. Lawan dari kekudusan adalah: kecemaran, kenajisan, tindakan tidak bermoral, tindakan asusila, pikiran yang kotor, pornografi, dusta, tidak jujur dan lain sebagainya.

Kenali apa yang menjadi kelemahan kita, kalau kita temukan, akui itu di hadapan Tuhan, mohon pengampunan-Nya, mohon kekuatan-Nya.

Jauhi segala godaan atau pencobaan yang mengarah kepada apa yang menjadi kelemahan kita tersebut.

Tindakan prefentif terhadap itu semua adalah: berjaga-jaga, jangan lengah.

Sama seperti ke lima gadis yang bijaksana, yang menyiapkan minyak dan pelita.

Artinya mereka hidup dalam kewaspadaan atau berjaga-jaga. Mereka tetap menjaga hidup mereka kudus di hadapan Tuhan.

Bukan seperti ke lima gadis yang bodoh, yang tidak bersedia untuk berjaga-jaga.

Artinya mereka tidak menjaga kehidupan mereka dengan benar. -Matius 25:1-13.

Matius 25:13  “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”

Kita semua patut berjaga-jaga, kita bersedia untuk hidup mengejar kekudusan, tidak kompromi dengan dosa!

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan kepada pembimbingmu, apa yang menjadi pergumulanmu, khususnya kalau itu adalah kelemahan moral misalnya, agar engkau di doakan dan dipulihkan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 9-11

Jumat, 3 Mei 2024

HIDUP DALAM TERANG

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 2:9-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi jika orang saling mengasihi?
  2. Apa yang terjadi jika orang saling membenci?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

1 Yohanes 2:9  ”Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.”

Rasul Yohanes menceritakan tentang orang yang mengatakan bahwa dia hidup dalam terang, orang tersebut mencoba untuk mengatakan bahwa dia adalah orang yang baik, sudah berusaha untuk hidup secara transparan alias tidak ada yang dia tutupi.

Tetapi jika dia masih memiliki persoalan dengan saudara seiman, masih memiliki perasaan benci kepada paling tidak kepada satu orang saudara di dalam Kristus.

Rasul Yohanes mengatakan bahwa orang tersebut sedang berada di dalam kegelapan.

Benci adalah lawan kata dari kasih. Allah adalah Kasih, dan Allah ingin umat-Nya juga saling mengasihi.

Kata benci tidak boleh dikaitkan dengan perasaan benci kepada saudara seiman. Kita boleh benci kepada dosa, malah harus, tetapi kita tidak boleh benci kepada umat Allah.

Karena mereka juga adalah orang yang telah ditebus oleh darah Kristus.

Bagaimana kalau faktanya orang tersebut seorang yang menyebalkan, egois dan perilaku buruk lainnya.

Tentang hal ini peringatan Tuhan terdapat pada kitab Matius 7:1,3  “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

Memberikan stempel kepada seseorang adalah bentuk penghakiman kepada orang tersebut, dan bukan hak kita untuk menghakimi.

Tetapi kalau kita yakin bahwa orang tersebut salah, maka yang boleh kita lakukan, datangi orang tersebut, tegur secara empat mata.

Jadi tujuannya adalah agar orang tersebut menyadari kesalahannya, dan bertobat.

Jadi bukan menegur keras dengan tujuan untuk mempermalukan.

Prinsip dasarnya adalah kasih, mengasihi, bukan menghakimi atau membenci.

Apakah menegur dengan kasih itu mudah untuk dilakukan, dalam praktiknya tidak mudah.

Tetapi salah satu tanda orang yang dewasa secara rohani, adalah mereka yang dapat menegur bukan karena benci tetapi karena kasih.

Bagi orang yang ditegur, bersyukurlah kalau ada saudara seiman yang masih menegur Saudara.

Jangan kita menjadi seperti Bileam yang harus ditegur oleh keledai tunggangannya -Bilangan 22:28.

Keledai dipakai oleh Tuhan untuk menegur Bileam yang sedang berjalan menuju kesalahan yang fatal.

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan apakah engkau pernah menegur orang karena benci?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 7-8

Kamis, 2 Mei 2024

HIDUP DALAM PERDAMAIAN DENGAN SAUDARA SEIMAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 5:21-26

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Manakah yang lebih penting, mempersembahkan korban atau mengampuni orang yang bersalah kepada kita?
  2. Mengapa mengampuni dan berdamai dengan lawan, itu sangat penting?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Damai yang artinya tenang, tenteram tentu adalah sebuah kata yang menggambarkan sesuatu yang positif.

Tetapi kata damai bisa berarti negatif jika kata tersebut menjelaskan tentang situasi damai, setelah seseorang berurusan dengan polisi lalu lintas.

Karena kedamaian itu terjadi ketika si pelanggar lalu lintas memberikan sejumlah uang kepada polisi lalu lintas.

Itu salah, karena hal tersebut berarti si pelanggar telah menyuap agar pelanggarannya “diampuni”.

Damai dalam relasi kita dengan sesama adalah jika tidak ada dari salah satu pihak yang masih menyimpan kesalahan pihak yang lain.

Jika kemarin kita marah kepada seseorang dan kita tahu bahwa kemarahan kita itu berlebihan, maka kalau hari ini Roh Kudus mengingatkan bahwa orang tersebut menjadi pahit atau kesal karena perilaku kita, maka segeralah kita datang untuk meminta maaf.

Atau kita bisa menulis pesan atau menelepon dan mengatakan permohonan maaf kita.

Dewasa rohani, salah satunya ditandai dengan kerendahan hati.

Mengakui kita bersalah dan meminta maaf adalah salah satu ciri kerendahan hati.

Bukankah kebanyakan orang enggan mengakui kesalahan, apalagi meminta maaf.

Hidup berdamai dengan saudara seiman atau dengan siapa pun, akan terwujud jika kita hidup saling mengampuni.

Matius 5:23-24  ”Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”

Di mata Tuhan memberikan persembahan itu kurang penting dibandingkan datang kepada saudara seiman dan meminta maaf atas kesalahan yang kita lakukan!

Jadi mana yang lebih rohani: memberikan persembahan atau memberikan pengampunan.

Dari ayat di atas jelas Tuhan menginginkan kita untuk menunda pemberian persembahan, sebelum kita datang, mengatakan kita salah dan meminta maaf atau berdamai dengan orang yang telah kita lukai.

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan kapan terakhir engkau meminta maaf kepada kakak, adik, pasangan, orang tua atau anak kita?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 6

Rabu, 1 Mei 2024

JEMAAT YANG BERBAGI HIDUP

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:9-13

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah seseorang dapat menguduskan nama Tuhan?
  2. Apakah yang dimaksud dengan lepaskanlah kami dari yang jahat?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Bagi orang yang bukan Atheis, yaitu mereka yang percaya bahwa Allah itu ada.

Maka umumnya mereka bersepakat bahwa Allah itu ada di sorga.

Tetapi pandangan tiap-tiap agama terhadap Allah, ternyata berbeda.

Orang Hindu melihat Allah itu sebagai Pribadi yang satu dan dipuja dengan berbagai cara dan jalan berdasarkan etika.

Sedangkan agama Budha tidak terlalu menekankan peran Tuhan sebagaimana halnya agama-agama besar lainnya, tetapi mereka juga tidak mengganggap Sang Budha sebagai Tuhan.

Sebaliknya, Kekristenan justru memiliki penjelasan yang sangat kaya tentang Siapa Allah.

Dia adalah Allah Pencipta, Allah yang adalah Kasih, juga Allah yang menyatakan diri-Nya sebagai Bapa Yang Kekal, Yesus sebagai Putera Tunggal Bapa dan Allah Roh Kudus.

Bagi orang yang belum percaya dan bagi orang Kristen baru, konsep Allah seperti ini tentu tidak mudah dipahami.

Itulah sebabnya dalam doa yang Tuhan ajarkan, maka kalimat pertama didahului dengan: “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”

Jika dikatakan “Datanglah Kerajaan-Mu”, lalu seperti apakah perwujudan Kerajaan Allah yang hadir di bumi, siapa kah yang akan menghadirkan Kerajaan Allah dan apa dampak dari kehadiran Kerajaan Allah.

Roma 14:17 ”Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”

Ayat di atas sangat jelas menyatakan bahwa Kerajaan Allah adalah tentang: kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Sehingga ketika kita memohon agar Kerajaan Allah datang, maka kita harus dengan sadar untuk mau hidup dalam kebenaran: mau taat dan setia pada tuntunan dan arahan Tuhan bagi hidup kita.

Mau melakukan setiap kebenaran Firman yang kita pahami.

Ketika kita membaca Firman dan ditegur oleh Firman Tuhan, kita mau segera bertobat.

Ketika dinasehati oleh Firman, misalnya nasehat untuk saling mengampuni, kita mau segera mengampuni orang yang bersalah dengan kita.

Itu semua adalah cara praktis untuk kita hidup dalam kebenaran dan jika tidak ada dosa yang disembunyikan, niscaya akan ada damai sejahtera dan sukacita Roh Kudus dalam kehidupan kita.

Dan jika lebih banyak umat Tuhan bersama-sama memiliki sikap seperti ini, maka kemuliaan Kerajaan Allah akan semakin dirasakan oleh lingkungan dimana umat Allah berada.

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu dalam mentaati Firman dan apa yang engkau rasakan setelah bersedia melakukan perintah Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 3-5

Selasa, 30 April 2024

JEMAAT YANG BERBAGI HIDUP

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 2:41-47

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah cara hidup jemaat pertama setelah mereka memberi diri dibaptis?
  2. Bagaimana sikap hati jemaat pertama ketika mereka makan bersama dan saling berbagi?
  3. Apa dampak dari cara hidup jemaat pertama ini?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jika merenungkan cara hidup jemaat pertama, rasanya luar biasa indah.

Sebuah keadaan yang hari ini tampaknya amat langka untuk ditemukan, bahkan sekalipun di dalam gereja.

Jemaat pertama bertekun dan dengan sehati berkumpul dalam bait Allah untuk mendengarkan pengajaran.

Mereka juga makan secara bergilir dengan GEMBIRA dan TULUS HATI.

Berarti jemaat pertama sungguh-sungguh mempraktekan pengajaran yang mereka terima.

Zaman mungkin sudah berubah, tapi kebutuhan yang sama berlaku bagi semua generasi – kita ingin diterima dan merasakan kasih.

Kita rindu melihat ketulusan dan mengalami sukacita.

Demi kehidupan yang seperti ini, banyak orang rela memberi segalanya.

Jika mereka tidak menemukannya di dalam gereja, mereka akan mencarinya di luar gereja.

Hari-hari ini, untuk mendapatkan pengajaran, kita tidak butuh berkomunitas atau pergi ke gereja karena sudah ada akses youtube atau media sosial dengan nara sumber yang bagus.

Namun, pengajaran yang bagus saja TIDAK CUKUP untuk membuat kita bertumbuh.

Kita perlu mempraktekannya dalam komunitas.

Itu sebabnya ada pemuridan dan persekutuan.

Pengajaran ditambah praktek akan membuat hidup kita memancarkan terang Ilahi.

Tapi pengajaran tanpa praktek akan menciptakan pemberontakan dan kegelapan.

Sebagai gereja hari ini, kita ditantang untuk hidup menyatakan Kristus yang setidaknya seperti cara hidup jemaat pertama: bertekun dalam pengajaran dan mempraktekkan kasih dan pengajaran tersebut.

Dari generasi ke generasi caranya bisa saja berbeda, tetapi esensinya tetap sama; kasih yang tulus dan mempraktekkan setiap firman kebenaran yang kita pelajari sehingga nama Tuhan sungguh dimuliakan.

Diskusikanlah dengan rekan persekutuan atau pemuridan Saudara, bagaimana Saudara bisa mempraktekkan cara hidup jemaat pertama di saat ini dalam komunitas Saudara?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 1-2

Senin, 29 April 2024

INTI KERAJAAN ALLAH

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 14:13-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Pandangan apa yang seharusnya kita pegang agar kita tidak menghakimi?
  2. Mengapa kita tidak seharusnya menyakiti hati saudara kita?
  3. Tentang apakah kerajaan Allah sesungguhnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Barangkali Saudara pernah mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat ini:

“Ini hidup, hidup saya. Kenapa orang lain ikut-ikutan mengatur? Terserah saya dong saya mau apa!”

Kalimat ini sering diucapkan ketika seseorang kesal karena merasa keputusannya tidak mendapatkan dukungan bahkan diintervensi oleh orang lain.

Sebenarnya kalimat ini masuk akal, karena sebetulnya memang tidak ada yang bisa memaksa kita melakukan sesuatu kalau kita tidak mau.

Tahukah saudara kalau  sebenarnya kalimat itu tidak alkitabiah?

Karena bagi orang yang sudah ditebus oleh Kristus, hidupnya bukan lagi milik sendiri tapi milik Tuhan.

Kita perlu bertanya kepada Tuhan dalam seluruh keputusan dan tindakan kita, apa yang Dia mau?

Jemaat di Roma juga mengalami konflik.

Urusannya soal makanan dan hari penting.

Namun mereka tidak bisa mencapai satu pemahaman bersama.

Paulus sampai menasihatkan mereka agar tidak lagi saling menghakimi dan menyakiti hati saudaranya hanya karena makanan.

Inilah Nasihat Paulus:

  • “Sebab kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”
  • “Marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.”

Bukankah kita pun seringkali bertengkar dengan saudara kita karena urusan-urusan sepele?

Urusan yang kalau direnungkan, tidak perlu setajam itu konfliknya, jika sama-sama mau mengikut Kristus dan mengikuti nasihat Paulus ini.

Mari Saudara, kita sama-sama belajar membangun diri mengejar kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Marilah kita saling mengasihi dan saling membangun karena Kristus telah mati dan bangkit bagi kita semua untuk mewujudkannya.

Adakah konflik yang perlu Saudara bereskan dengan keluarga jasmani atau rohanimu? Mari doakan dan datangi Saudaramu agar damai sejahtera dan kasih mengalir.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Raja-raja 23-25

Minggu, 28 April 2024

ANGGOTA KELUARGA ALLAH

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 2:19-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi ketika kita menerima keselamatan?
  2. Siapakah Yesus dalam bangunan rumah Allah?
  3. Apa proses yang perlu kita alami ketika kita menjadi tempat kediaman Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Setiap orang yang sudah ditebus oleh Yesus umumnya memiliki dua keluarga.

Satu adalah keluarga jasmani yang Tuhan berikan sejak kecil, dan satunya lagi adalah keluarga rohani yang Tuhan berikan untuk mengiringi proses pertumbuhan rohaninya.

Setiap orang sebenarnya punya pemahaman sendiri tentang konsep keluarga, bergantung kepada bagaimana ia dibesarkan di tengah keluarga jasmani maupun lingkungan sosialnya. 

Namun demikian, kebanyakan orang punya harapan yang sama ketika mendengar kata KELUARGA.

Kita berharap dalam keluarga ada penerimaan, kasih, saling tolong, dan pengampunan.

Proses untuk mencapai harapan tersebut dalam sebuah keluarga tidaklah mudah.

Jangankan dengan keluarga rohani yang baru ketemu setelah besar, dengan keluarga jasmani saja yang tumbuh bersama sejak kecil, kita seringkali mengalami pembentukan.

Tetapi inilah kerinduan Tuhan bagi anak-anakNya… agar setiap orang mengalami pertumbuhan di dalam keluarga jasmani dan keluarga rohani yang sehat.

Ingat! Sehat bukan berarti sempurna.

Karena nyatanya tidak ada keluarga yang sempurna di dunia ini.

Menjadi sehat artinya kita tahu siapa yang menjadi Batu Penjuru kita.

Siapa yang perlu kita teladani dan jadikan alasan untuk belajar mengasihi dan memberi diri dibentuk.

Ketika kita berkonflik, kita belajar bahwa bukan kepentingan saya atau dia yang utama, tapi kepentingan Kristus.

Kita paham bahwa setiap kita sedang sama-sama belajar, dan sangat mungkin melakukan kesalahan.

Setiap kita berbeda, tapi Tuhanlah yang menyatukan kita dalam satu keluarga.

Alangkah indahnya, jika keluarga Allah ini sungguh-sungguh terwujud dalam kehidupan kita sebagai satu komunitas rohani.

Biarlah kata keluarga Allah bukan hanya menjadi satu slogan, tapi sungguh-sungguh bisa diwujudkan dan dirasakan oleh setiap kita sehingga nama Tuhan dimuliakan. 

Apakah Saudara sudah merasa sebagai satu keluarga dalam komunitas atau gereja Saudara hari ini? Jika belum, apa yang Saudara bisa lakukan untuk mewujudkannya?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Raja-raja 20-22

Sabtu, 27 April 2024

BERTOLONG-TOLONGAN

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 6:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah sikap kita kepada mereka yang melakukan pelanggaran?
  2. Apa yang perlu kita lakukan untuk memenuhi Hukum Kristus?
  3. Bagaimana kita dapat menipu diri kita sendiri?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, mari renungkan sejenak.

Ketika ada saudara seiman jatuh ke dalam dosa atau pelanggaran, hal apa yang sering kita lakukan?

Apakah menyebarkan kabar tersebut kepada orang lain ditambah dengan bumbu-bumbu gosip, atau menasehati dan mendoakannya?

Atau bahkan membicarakan dengan orang tertentu dengan dalih mendoakannya namun ternyata menyebar?

Tuhan tidak ingin umatNya hidup saling menghakimi dan bermegah atas kesalahan/kekurangan orang lain.

Sebaliknya, jika ada saudara seiman yang jatuh, maka kita harus dengan lemah lembut menolong orang itu bertobat dari kesalahannya untuk bangkit, sambil menjaga diri sendiri agar tidak ikut terjatuh.

Tidak menghakimi mereka yang jatuh, dan kemudian menolong untuk bangkit kembali, akan menjadi hal yang sulit ketika kita memandang rendah saudara tersebut.

Seringkali, kita menjadi sombong karena merasa diri lebih baik, hanya karena kita tidak jatuh dalam perkara yang sama.

Padahal, bisa saja kita jauh lebih buruk dan sudah jatuh lebih dalam di perkara yang lain.

Itulah sebabnya rasul Paulus mengingatkan kita untuk menguji diri kita sendiri dan semua yang kita kerjakan, bukan menguji pekerjaan orang lain.

Karena hanya Tuhan, yang kudus dan sempurna, yang pantas menguji pekerjaan semua orang. 

Setiap orang sebetulnya punya beban dan pergumulannya masing-masing, yang masih diperjuangkan bersama Tuhan.

Kita semua tetap memiliki area pergumulan untuk diperjuangkan sampai garis akhir hidup kita.

Oleh sebab itu,  melalui ayat perenungan kita, Tuhan mengingatkan agar kita saling bertolong-tolongan dalam menanggung beban, karena hanya itu caranya agar kita memenuhi hukum Kristus.

Ketika ada saudara kita yang jatuh, maukah Saudara menegur dengan lemah lembut dan rendah hati?

Maukah Saudara menolongnya untuk bangkit kembali?

Maukah saudara menjadi seseorang yang bisa diandalkan dan dipercaya?

Adakah saudara seimanmu yang memerlukan pertolongan? Mari lakukanlah satu tindakan nyata untuk menolongnya.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Raja-raja 18-19