Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Mazmur 119:98!
Apakah yang dapat membuat kita lebih bijaksana, lebih berakal budi dan lebih mengerti orang lain?
Jika demikian apakah peranan Firman Tuhan bagi hidup kita?
Sikap apakah yang harus kita bangun agar lebih dalam bersekutu dengan Firman Tuhan?
Yesus Kristus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.
Dan Roh hikmat dan pengertian ada pada-Nya.
Setiap orang yang percaya kepada Yesus dan memiliki Roh Allah maka membuat kita lebih bijaksana.
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6).
“Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.”(Yesaya 11:1-3).
Namun kita harus bersekutu dengan Tuhan Yesus dan Firman-Nya agar kita betul-betul mengalami realita berjalan dalam kehidupan sehari-hari, lebih bijaksana, penuh pengertian dan berakal budi.
“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timotius 3:15-17).
Persekutuan dengan Firman Tuhan membuat kita dapat menahan kaki kita terhadap kejahatan dan tidak menyimpang dari hukum-hukum Tuhan sehingga kita dapat membenci segala jalan dan perkataan dusta.
“Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.” (Mazmur 119:103).
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105).
“Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.” (Mazmur 19:8).
“Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” (Mazmur 119:10-11).
Persekutuan kita dengan Firman Tuhan membuat kita bukan hanya lebih bijaksana dari orang lain dan membenci dosa tetapi kita juga akan alami urapan yang membuat kita tetap tinggal dalam kebenaran selama-lamanya dan berbeda dari orang-orang lainnya.
“Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.” (Ibrani 1:9).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara memiliki hati yang lebih bijaksana dari orang lain karena bersekutu dengan Firman Tuhan!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Mazmur 1:3!
Orang-orang yang menyukai Firman Tuhan dengan cara merenungkan Firman Tuhan siang dan malam disebutkan sebagai orang yang berbahagia. Mengapa?
Jika diibaratkan sebagai pohon maka bagaimana keadaan pohon tersebut?
Apakah yang akan dialami oleh orang fasik yaitu orang-orang yang tidak hidup dalam Firman Tuhan?
Tuhan menginginkan agar kita seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang selalu subur serta selalu berbuah.
“Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya,dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”(Mazmur 1:3).
”Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yohanes 15:8).
Pohon harus ditanam di tepi aliran air karena air menjadi sumber kehidupan, makanan, pertumbuhan bagi pohon.
Sebagai orang percaya kita harus memiliki sumber air, yaitu Tuhan Yesus dan Firman-Nya.
Kehidupan dari Yesus dan Firman-Nya akan membuat kita tumbuh dan berbuah.
”Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:3-5).
Ketika kita hidup di dalam Firman-Nya maka hidup kita akan terhubung dengan Tuhan dan pastilah kita akan berbuah lebat.
Dan bagi setiap orang yang percaya yang lapar dan haus akan Firman Tuhan akan Tuhan bawa kepada diri-Nya sendiri, sehingga kehidupan Yesus Kristus akan menjadi semakin nyata di dalam hidup kita dan kita akan menjadi sama seperti Kristus dalam tujuan hidup, pikiran dan perasaan serta perkataan dan perbuatan kita.
”Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.”(Wahyu 22:1).
”Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”(Wahyu 22:17).
Oleh sebab itu marilah kita senantiasa lapar dan haus akan air kehidupan yaitu Firman Tuhan, dengan cara merenungkan Firman Tuhan siang dan malam sehingga kita bertumbuh dan berbuah lebat dan senantiasa dikenyangkan oleh Tuhan, karena kita adalah pohon yang ditanam di tepi aliran air.
”Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Matius 5:6).
”Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu.”(2 Samuel 7:28).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat bertindak dari pergaulan dengan Firman Tuhan yang membuat saudara seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yosua 1:8!
Mengapa tidak ada seorangpun yang dapat bertahan menghadapi Yosua?
Apakah yang harus dilakukan oleh Yosua agar dia mengalami penyertaaan Tuhan dan berkemenangan?
Apakah yang harus direnungkan oleh Yosua agar dia berhasil dan bertindak hati-hati?
Hal yang membedakan Yosua dengan bangsa-bangsa yang lain adalah karena Allah menyertai seluruh kehidupan Yosua termasuk bangsa Israel.
Bukti penyertaan Tuhan kepada Yosua adalah dimana tidak ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapi dia artinya semua bangsa yang menghalangi dia untuk sampai kepada Kanaan disingkirkan oleh Tuhan.
Namun perjalanan kemenangan Yosua tidaklah mulus karena dia pernah gagal melawan kota Ai, bahkan mereka dikalahkan oleh Ai.
Itulah sebabnya Tuhan memberikan perintah kepada Yosua supaya dia selalu merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam, supaya dia senantiasa mendapat arahan dari Tuhan untuk bertindak dan menang, bertindak hati-hati, tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri dan selalu diteguhkan dan dikuatkan oleh perkataan Tuhan.
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8).
Mengapa kita harus merenungkan Firman Tuhan siang dan malam? Alasannya adalah:
Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita. “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”(Mazmur 119:105).
Firman Tuhan adalah Roh Tuhan sendiri dan memberikan kehidupan. “Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.“(Mazmur 19:8). “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.”(Mazmur 19:8).
Firman Tuhan dapat menolong kita memahami kehendak Tuhan dan memisahkannya dari kehendak kita.“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”(Ibrani 4:12).
Firman Tuhan membuat kita tidak hidup dengan pikiran dan jalan-jalan duniawi tetapi dipimpin oleh Roh Kudus.“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”(Mazmur 1:1-3).
Kita akan mengalami hal-hal yang kekal ketika hidup kita senantiasa merenungkan Firman Tuhan siang dan malam bahkan kita juga memperkatakan Firman Tuhan supaya dihasilkan iman yang membuat mukjizat.
Diskusikanlah di dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami perkara-perkara yang kekal, yang diatas dalam hidup sehari-hari karena merenungkan Firman Tuhan!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dimaksud kepala?
Apakah yang dimaksud dengan tetap naik?
Apakah syarat untuk menjadi kepala dan bukan ekor?
“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.” (Ulangan 28:1 dan 13).
Pada zaman dahulu apabila terjadi peperangan antar kerajaan, maka kerajaan yang menang akan menguasai dan mengubah budaya kerajaan yang kalah.
Pihak yang kalah harus mengikuti budaya dari pihak kerajaan yang menang.
Oleh karena itu, menjadi kepala dan bukan ekor berlaku hanya untuk mereka yang menang.
Konsep “menjadi kepala dan bukan ekor” dalam filsafat Yahudi merujuk pada gagasan bahwa seseorang harus berusaha menjadi pemimpin atau yang memimpin, bukan hanya sebagai pengikut atau yang dipimpin.
Dalam konteks ini, menjadi “kepala” berarti memiliki otonomi, tanggung jawab, dan kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri dan orang lain ke arah yang benar.
Dalam tradisi Yahudi, pemimpin diharapkan untuk memimpin dengan bijaksana, keadilan, dan keberanian, serta untuk bertindak sebagai teladan moral bagi masyarakat.
Pemimpin yang baik dianggap memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kelompoknya dan diharapkan untuk memperjuangkan kebaikan bersama.
Menjadi pemimpin memiliki arti lain, menjadi orang berpengaruh seperti seorang raja.
Yang dimaksud raja bukanlah jabatan dalam sebuah kerajaan, melainkan memiliki pengaruh besar dalam suatu bidang.
Menjadi seorang raja dapat belaku dimana saja: dalam dunia bisnis, pendidikan, politik, seni, dan sebagainya.
Oleh karena itu, kita mengenal istilah “raja dangdut”, “king of rock”, “Raja jalanan”, ”raja properti”, “raja kuliner” yang artinya, mereka adalah orang-orang yang kompeten di bidangnya dan menjadi pengaruh bagi suatu komunitas.
Saudara, apabila kita hidup dalam ketaatan, maka dapat dipastikan akan menjadi pemenang dalam kehidupan, dan pada akhirnya akan menjadi pengaruh yang besar yaitu menjadi kepala atau menjadi raja.
Kita dipanggil untuk menjadi raja dalam berbagai bidang kehidupan.
Menjadi raja dapat dimulai dari komunitas kecil sampai komunitas besar, dari daerah kecil sampai tingkat nasional atau internasional.
Menjadi guru teladan se-kota Bandung, artinya sudah menjadi raja dalam dunia pendidikan.
Menjadi seorang pemilik bengkel yang sangat dipercaya konsumen, artinya sudah menjadi raja dalam bidang perbengkelan.
Menjadi pemain bola terbaik di bandung, artinya sudah menjadi raja olahraga sepakbola.
Menjadi pengusaha properti terkemuka artinya menjadi raja properti.
Lewat posisi-posisi itu, mereka dapat menjadi garam dan terang bagi komunitasnya.
Renungkanlah, apakah saudara sudah menjadi raja dalam bidang yang saudara tekuni?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dinubutkan oleh Yoel?
Kapankah nubuat nabi Yoel tentang pencurahan Roh Kudus digenapi?
Apakah Saudara menyadari kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari?
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.” (Yoel 2:28-30).
Kitab Yoel, ditulis oleh Nabi Yoel yang namanya berarti “Tuhan adalah Allah”.
Banyaknya cerita tentang Sion dan pelayanan di dalam Bait Suci sepanjang kitab ini menunjukkan bahwa ia seorang nabi yang diutus Tuhan kepada Yehuda dan Yerusalem.
Tujuan Yoel menulis kitab ini adalah:
Untuk mengumpulkan umat itu di hadapan Tuhan dalam suatu perkumpulan raya yang kudus.
Untuk menasihati mereka agar bertobat dan dengan rendah hati kembali kepada Tuhan Allah dengan berpuasa, menangis, berkabung, dan bersyafaat memohon kemurahan Allah.
Untuk mencatat firman nubuat Allah kepada umat-Nya pada saat mereka sungguh-sungguh bertobat.
Salah satu nubuat nabi Yoel yang paling terkenal adalah nubuat tentang pencurahan Roh Kudus.
Yoel 2:28“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan”.
Nubuat ini digenapi saat peristiwa pencurahan Roh Kudus pada hari raya pentakosta.
Saudara, pencurahan Roh Kudus pertama kali menjadi permulaan berdirinya gereja Tuhan.
Saat ini lahirlah jemaat mula-mula dengan jumlah petobat 3000 orang.
Kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita juga salah satunya dimaksudnya supaya kuasa-Nya menyertai kita dalam pemberitaan injil.
Roh Kudus yang mempertobatkan 3000 orang melalui kotbah Petrus, juga dapat memakai kita untuk pertobatan banyak orang.
Saudara, mulailah berdoa untuk membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan.
Tidak usah terlalu muluk-muluk, buatlah target sederhana, misalnya target memberitakan injil kepada 3-6 orang dalam setahun.
Kalau semua jemaat melakukan hal yang sama, setahun ada 3000-6000 orang di injili.
Kalau satu orang saja bergabung dengan jemaat lokal, maka ada pertambahan jemaat 100%.
Mari berdoa, supaya Tuhan pertemukan kita dengan orang-orang yang Tuhan telah siapkan untuk dituai.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana membawa jiwa yang efektif.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Siapakah yang dimaksud domba-domba yang hilang?
Apakah yang dilakukan seorang gembala saat domba hilang?
Apakah peranan saudara dalam penuaian ladang yang menguning?
“Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan”. (Yehezekiel 34:11-12).
Saudara, Tuhan Yesus adalah Gembala yang mencari dan pasti menemukan domba-domba yang hilang.
Seperti ayat dalam nubuat Nabi Yehezekiel, Tuhan Yesus membuat perumpamaan yang mirip dalam Lukas 15:4-5“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira.”
Tuhan adalah Tuhan yang mencari dan pasti menemukan domba-domba yang hilang.
Oleh karena itu, sampai hari ini Tuhan Yesus melalui Roh Kudus terus bekerja untuk mencari dan menemukan domba-domba yang hilang.
Kalau Tuhan mencari, Tuhan pasti menemukan.
Lalu, apa yang menjadi tugas kita? Menemukan mereka yang Tuhan sudah persiapkan untuk diselamatkan.
Menemukan ladang-ladang yang sudah menguning.
Sumber daya gereja harus dipersiapkan untuk ladang yang sudah menguning saja, supaya penjangkauan lebih efektif.
Saudara, ada dua hal penting untuk menemukan ladang yang sudah siap dituai.
Pertama, doa yang bersungguh-sungguh supaya dapat melihat ladang yang sudah siap dituai.
Kedua, perlu orang yang pergi untuk menuai.
“Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai”(Yohanes 4:35).
Waktu penuaian itu bukan nanti, tetapi sekarang.
Berdoa untuk menemukan ladang yang menguning, pergi dan tuai ladang itu.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana menemukan ladang yang sudah siap dituai.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah Tujuan pengurapan Roh Kudus untuk Tuhan Yesus?
Apakah pengurapan yang Tuhan Yesus terima, kita juga terima?
Apakah yang dimaksud tempat sunyi?
“Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya. Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.” (Yesaya 61:1-4).
Nubuat nabi Yesaya di atas adalah nubuat kedatangan Tuhan Yesus.
Yesus mengutip ayat di atas saat menyatakan dirinya dalam rumah ibadat di Nazareth.
Kemudian Dia menyatakan penggenapan ayat tersebut.
“Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”(Lukas 4:21).
Sebagai akibat dari pelayanan Tuhan Yesus, lahirlah generasi yang akan membangun reruntuhan dan membangun tempat-tempat sunyi dan membaharui kota-kota yang runtuh.
Saudara adalah bagian dari generasi yang akan membangun reruntuhan/tempat/kota yang turun temurun sunyi.
Sunyi dimaksud adalah tempat tanpa ada pujian dan penyembahan kepada Allah yang benar.
Tempat dimana nama Tuhan Yesus tidak dipanggil.
Tempat dimana nama Tuhan Yesus tidak dikenal.
Tempat dimana tidak ada sorak sorai kemenangan.
Tempat dimana mereka takut kepada maut.
Tempat itu mungkin suatu desa, kota atau bangsa.
Mungkin juga sebuah sekolah atau kampus.
Mungkin juga kantor atau tempat bisnis.
Tempat dimana nama Tuhan belum dikenal.
Sama seperti Tuhan Yesus telah diurapi dengan Roh Kudus, demikian saudara juga sudah diurapi Roh Kudus untuk melakukan apa yang pernah Tuhan Yesus kerjakan dahulu.
Roh Kudus diberikan kepada kita bukan hanya supaya kita bertumbuh, tetapi supaya melalui hidup kita banyak orang diselamatkan.
Diskusikan dengan pembimbingmu, apakah tempat-tempat sunyi itu?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dimaksud mandul secara rohani?
Apakah yang harus dilakukan agar siap menerima anak-anak rohani lahir ?
Mengapa kita harus mempersiapkan kemah untuk orang-orang yang baru dilahirkan secara rohani?
“Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.” (Yesaya 54:2-3).
Saudara, Nubuat dalam perjanjian lama adakalanya hanya berlaku untuk Israel, namun adakalanya juga berlaku untuk gereja masa kini.
Nubuat di atas adalah tentang Israel sebagai “istri” Tuhan yang akan dipulihkan pada suatu waktu.
Status Israel sebagai “istri” Tuhan, mirip dengan status gereja sebagai mempelai wanita Kristus.
Oleh karena itu, terkadang ayat-ayat di atas juga ditafsirkan sebagai nubuat pemulihan gereja masa kini.
Saudara, ketika gereja berdoa untuk sebuah kebangunan rohani (revival) atau pertobatan massal, maka ada harga yang harus dibayar, yaitu mempersiapkan kemah yang lebih besar.
Tentu saja yang dimaksud bukanlah tempat atau gedung yang besar.
Yang terutama harus disiapkan adalah orang-orang yang siap untuk merawat, memberikan mereka makan dan mendidik mereka dalam kebenaran.
Bayangkanlah apabila seorang ibu hamil tiba-tiba diberitahukan bahwa anak yang dikandungnya kembar enam!!!
Maka dia dan suaminya akan mempersiapkan pakaian bayi enam kali lipat banyaknya.
Mereka memerlukan susu bayi enam kali lipat.
Mereka memerlukan ranjang bayi enam buah.
Mereka membutuhkan perawat bayi.
Mereka membutuhkan biaya besar!!! Apa yang terjadi apabila mereka miskin dan tidak siap?
Bayi-bayi itu tidak terawat, menjadi sakit dan mungkin mengalami kematian.
Saudara, ketika kita meminta revival, kita harus siapkan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk (memelihara) mengajar jiwa-jiwa baru.
Kalau tidak siap, Tuhan tidak akan memberikan jiwa-jiwa baru untuk kita layani.
Ingatlah peristiwa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.
Mereka keluar dari Mesir sebagai bangsa yang merdeka dengan mengalami banyak mujizat, namun pada akhirnya mereka membelakangi Tuhan dan membuat patung lembu emas untuk disembah.
Mereka dilahirkan sebagai bangsa merdeka, tetapi mereka belum diajarkan kebenaran pengenalan akan Tuhan.
Mereka akhirnya tidak diperkenankan masuk tanah perjanjian.
Oleh karena itu, meminta revival saja masih kurang.
Kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua-orang tua rohani yang cakap mengajarkan kebenaran kepada orang-orang yang akan dilahirkan kembali.
Diskusikan dalam kelompok PA, apakah sudah siap untuk sebuah kebangunan rohani?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Bagaimana caranya supaya kita tidak hidup dalam kedagingan?
Apa yang saling bertentangan atau berlawanan?
Bagaimana caranya supaya kita tidak hidup di bawah hukum Taurat?
Siapa yang tidak mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah?
Saudara, Tuhan Yesus pernah menyatakan sesuatu kepada murid-muridNya ketika Dia hendak meninggalkan mereka dari bukit Zaitun.
Kisah Para Rasul 1:8”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Kuasa Roh Kudus merupakan sumber kuasa dari Yesus Kristus dalam pelayanan-Nya selama Yesus berada di muka bumi untuk melakukan pekerjaan Bapa dan menyelesaikannya.
Ketika seseorang percaya kepada Yesus Kristus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka iman percayanya menyebabkan Tuhan Allah menganugerahkan kepada mereka Roh Kudus sebagai meterai yang hidup dan berdiam di dalam hidup orang tersebut.
Roh Kudus yang hadir dalam hidup seseorang menggerakkan untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Firman Allah.
Yesus Kristus menyatakan bahwa Roh Kudus adalah Penolong dan Penghibur, sebagai Roh Kebenaran yang tinggal dalam hidup orang yang percaya.
Yohanes 14:26”tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Roh Kudus hanya dapat diterima oleh orang yang telah percaya kepada Yesus.
Bagi mereka yang tidak percaya, mereka tidak dapat menerimanya.
Yohanes 14:16-17”Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”
Kehadiran Roh Kudus di dalam seseorang memberikan hikmat, kekudusan, kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita yang menetap.
Kehadiran Roh Kudus juga menyebabkan dalam hidup orang tersebut terlihat buah Roh Kudus yang sangat bertentangan dengan sifat kedagingan.
Rasul Paulus menuliskan buah Roh Kudus:
Galatia 5:22-23”Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Buah Roh ini merupakan tanda otentik bagi seseorang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Kehadiran Roh Kudus dalam hidup seseorang terjadi ketika orang itu percaya kepada Yesus Kristus, namun tidak demikian dengan buah Roh.
Buah Roh akan muncul ketika seseorang telah bergaul dengan Roh Kudus atau bergantung pada hubungan orang tersebut dengan Tuhan dan Firman-Nya.
Ini bergantung pada seberapa baiknya hubungannya dengan Tuhan melalui merenungkan Firman Tuhan serta sejauh mana mereka melakukan Firman Tuhan yang direnungkannya.
Begitu juga dengan kuasa Roh Kudus, seseorang yang telah diurapi oleh Roh Kudus akan mengalirkan kuasa Roh Kudus itu.
Kehadiran kuasa Roh Kudus juga merupakan hasil dari persekutuan yang intim dengan Roh Kudus.
Seringkali, kuasa Roh Kudus mengalir melalui kehidupan seseorang yang secara terus-menerus menjaga persekutuan yang intim dengan Roh Kudus melalui doa, pujian, dan penyembahan.
Kesediaan seseorang untuk bergaul dengan Tuhan melalui merenungkan Firman Tuhan, doa dan puasa menyebabkan aliran kuasa Roh Kudus menjadi lebih lancar.
Hanya melalui hubungan yang intim dalam kekudusan kuasa tersebut dapat mengalir dengan baik dibandingkan dengan seseorang yang hidup sembarangan.
Meskipun orang tersebut sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus, namun jika tidak memelihara hubungan intim dengan Roh Kudus, maka kuasa itu tidak mengalir dan seringkali tidak menghasilkan apa-apa.
Misalnya, ketika menumpangkan tangan kepada orang sakit namun tidak terjadi kesembuhan, berdoa untuk mengusir setan namun setan tidak keluar, berusaha menghentikan hujan namun hujan tetap turun, dan sebagainya.
Dengan jelas rasul Petrus menyatakan bahwa kita dapat menerima kodrat Ilahi karena dianugerahkan oleh Tuhan Yesus dan karena kesalehan kita:
2 Petrus 1:3-4”Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.”
Saudara, Yesus juga mengingatkan kita agar dapat mengalirkan kuasa Roh Kudus, oleh karena itu kita perlu memperhatikan hal ini:
Yohanes 14:21”Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”
Saudara, ketika kita taat kepada Yesus Kristus, maka Yesus dan Bapa mengasihi kita dan Yesus akan menyatakan diri-Nya kepada kita.
Penyataan ini berarti Yesus menjadi nyata dalam hidup orang yang taat kepada-Nya, sehingga kuasa Yesus Kristus, kuasa Allah Bapa, yaitu kuasa Roh Kudus dapat nyata.
Pada saat itulah, kuasa Roh Kudus mengalir melalui orang yang taat kepada-Nya.
Haleluya, puji Tuhan. Amin!
Mengapa ada anak-anak Tuhan yang menumpangkan tangan pada orang sakit, namun orang sakit tersebut tidak sembuh?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Menurut gambar dan rupa siapa manusia diciptakan oleh Allah?
Apa tujuan Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah?
Manusia seperti apa yang diciptakan Allah yang segambar dan serupa dengan Dia?
Apa yang menjadi tugas manusia yang ditentukan oleh Allah?
Saudara, ketika Tuhan Allah menciptakan manusia, Dia menetapkan agar manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.
Tuhan Allah menghendaki agar manusia menjadi penguasa di bumi, sementara Allah berkuasa di sorga.
Namun oleh iblis, manusia melakukan apa yang dilarang Tuhan Allah.
Ketidaktaatan ini menyebabkan manusia diusir dari Taman Eden dan terpisah dari Tuhan Allah.
Keterpisahan manusia dari kehadiran Tuhan Allah menyebabkan manusia semakin jahat dan keinginan hati mereka selalu cenderung kepada perbuatan jahat.
Namun Tuhan Allah tidak dapat digagalkan oleh apapun.
Tuhan Allah menubuatkan jalan keluar dari dosa manusia itu dan akan menghentikan kejahatan manusia:
Kejadian 3:15”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Nubuatan tentang peperangan rohani antara anak-anak manusia dengan iblis telah dinyatakan oleh Tuhan Allah.
Anak manusia akan meremukkan kepala ular atau iblis, dan iblis akan meremukkan tumit anak manusia.
Ketika kejahatan manusia telah merajalela, Tuhan Allah menyesal telah menjadikan manusia.
Karena itu, Tuhan Allah berencana untuk melenyapkan manusia beserta semua binatang dan hewan yang hidup di bumi.
Kejadian 6:5-8”Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.”
Nuh, seorang yang telah mendapat kasih karunia dari Tuhan Allah, bersama dengan keluarganya menjadi manusia yang tersisa di bumi untuk melanjutkan keturunan manusia.
Nuh dan tujuh anggota keluarganya melanjutkan kehidupan manusia di bumi, beranak cucu dan beregenerasi hingga Tuhan Allah memanggil Abram untuk melaksanakan dan melanjutkan pekerjaan Tuhan Allah di bumi ini.
Tuhan terus bekerja melalui orang-orang pilihan-Nya yang Dia kehendaki.
Untuk memenuhi perkataan-Nya kepada setan di Taman Eden, Tuhan Allah menyiapkan manusia-manusia yang akan merealisasikan firman Tuhan Allah itu.
Yesaya pernah mengatakan tentang kedatangan seorang Anak Manusia yang dipilih Tuhan Allah yang akan melaksanakan pekerjaan-Nya.
Yesaya 9:5-6”Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.”
Yohanes 1:1-3”Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”
Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal diam di antara kita.
Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman Allah itu menjadi Yesus Kristus, seorang Anak Manusia yang diutus oleh Bapa-Nya, Yahwe, untuk menjadi Adam yang kedua.
Yesus Kristus memberi contoh kepada manusia bagaimana hidup menurut kehendak Bapa, Yahwe.
Yesus Kristus menjadi manusia seperti kita, anak manusia yang menjadi anak-anak Allah.
Rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di Filipi tentang bagaimana Dia hidup:
Filipi 2:5-8”Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
Dia setara dengan Allah karena Dia adalah Firman yang menciptakan segala sesuatu, namun Dia rela menjadi anak manusia dan rela mati dengan terkutuk ketika disalibkan dan dimahkotai dengan duri.
Kejadian 3:17-19”Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”
Yesus Kristus rela menerima kutuk itu dan mengangkat kutuk tersebut saat Dia disalibkan di atas kayu salib.
Efesus 3:13-14”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.”
Yesus Kristus, sebagai Anak Manusia, melakukan semua kehendak Bapa-Nya.
Dia dikorbankan sebagai Domba Paskah Allah untuk menebus dosa dunia ini, sehingga kita yang percaya dapat menerima Roh yang dijanjikan.
Melalui Roh itu, kita memperoleh kuasa untuk menjadi saksi bagi Kristus.
Dengan bimbingan Roh Kudus, kita juga memperoleh kuasa untuk melakukan kehendak Bapa, Yahwe, seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus.
Melalui bimbingan Roh Kudus, kita mendapat kuasa untuk menjadi saksi Kristus, pergi untuk memberitakan Injil, dan meluaskan Kerajaan Allah di bumi ini.
Yesus Kristus sebagai kepala gereja melalui karya Roh Kudus pada jemaat Tuhan akan melebarkan Kerajaan Allah dari Yerusalem, seluruh Yudea dan Samaria, hingga ke ujung bumi.
Matius 24:14”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Saudara, pelebaran Kerajaan Allah ini adalah bukti keberhasilan Gereja Tuhan di bumi.
Gereja merupakan Tubuh Kristus yang Esa disebut sebagai Kesatuan Tubuh Kristus.
Yesus Kristus adalah kepala yang menjadi pemimpin melalui Roh Kudus-Nya. Dalam rangka pelebaran Kerajaan Allah ini, Tuhan Yesus pernah berkata:
Yohanes 14:12”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.”
Para murid melakukan apa yang Yesus kerjakan yaitu memuridkan dengan memberitakan Injil dan membantu orang percaya baru untuk bertumbuh.
Dalam pekerjaan ini, para murid mengalami banyak aniaya dan penderitaan.
Melalui kuasa Roh Kudus, para rasul memberitakan Firman kebenaran yaitu Injil keselamatan.
Dalam rangka pemberitaan Injil, rasul Paulus mengalami penganiayaan, dipenjarakan, dilempari batu, bahkan disangka telah mati.
Ketika itulah Roh Kudus mengilhami surat kepada jemaat di Filipi dari dalam penjara dan sebagian Firman itu tertulis:
Filipi 3:10-11”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.”
Ketika saya membaca ayat 11 dari Filipi ini, saya berpikir sebuah pertanyaan yaitu apakah Rasul Paulus ingin dibangkitkan dari kematian?
Yesus kan berjanji bahwa orang yang percaya kepada-Nya akan dibangkitkan pada akhir zaman:
Yohanes 6:39-40”Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
Lalu apa yang dimaksud dengan kebangkitan ini? Saya membaca Kitab Wahyu:
Wahyu 20:4-6”Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”
Ternyata jumlah orang yang harus bangkit pada kebangkitan pertama ini sudah ditetapkan kuotanya oleh Tuhan Allah Bapa, Yesus Kristus.
Wahyu 6:9-11”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.”
Ketika saya merenungkan bagian firman ini, barulah saya mengerti apa maksud dari Rasul Paulus.
Ternyata Rasul Paulus menginginkan dibangkitkan pada kebangkitan pertama yang dianugerahkan kepada para martir dan syuhada yang mati karena kesaksian mereka tentang Yesus Kristus dan firman Allah.
Yesus akan memerintah sebagai Penguasa di bumi selama seribu tahun.
Tujuan Tuhan Allah dalam menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah akan tercapai pada masa Kerajaan Seribu Tahun.
Anak Manusia, Yesus Kristus, bersama saudara-saudaranya yaitu para martir akan menjadi penguasa sebagai raja-raja dan semua anak-anak Allah yang mati sebagai syuhada akan menjadi imam-imam Allah dan imam-imam Kristus.
Apa yang Tuhan Allah katakan dalam Kejadian 1:26-27 direalisasikan pada masa Kerajaan Allah selama seribu tahun di bumi ini.
Haleluya, puji Tuhan, Amin!
Apakah semua orang percaya ikut dibangkitkan pada kebangkitan pertama sehingga mereka semua menjadi imam-imam Allah dan imam-imam Kristus?