Jumat, 10 Januari 2025

YESUS SEBAGAI YANG SULUNG

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 1:15-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah gambar Allah yang tidak kelihatan?
  2. Di dalam siapakah telah diciptakan segala sesuatu yang ada di sorga dan yang di bumi?
  3. Siapakah yang ada terlebih dahulu sebelum segala sesuatu?
  4. Siapakah kepala tubuh yaitu jemaat dan yang sulung?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Manusia memerlukan teladan dalam hidupnya, sejak kejatuhannya dalam dosa manusia kehilangan sosok yang dapat menjadi teladan dalam seluruh aspek proses pertumbuhannya.

Orang tua representasi Bapa di surga yang mengayomi, memelihara, melindungi dan tentu saja menjadi model untuk anak-anaknya bertumbuh seperti yang Tuhan kehendaki namun juga tidak dapat berfungsi karena dosa.

Anak yang lahir dan hidup ditengah keluarga yang hancur mewarisi kehidupan yang hancur secara mental maupun rohani.

Dari generasi ke generasi berikutnya kondisi semakin rusak, dari Obed dan Rut suatu kekuarga yang mengasihi Tuhan, hingga Daud namun tidak terjadi pada generasi berikutnya, Salomo tidak meneladani ayahnya Daud dalam hal mengasihi Tuhan.

Sebagai akibatnya setelah Salomo bangsa Israel pecah dan semakin hancur generasi berikutnya.

Yesus hadir sebagai gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dan menjadi acuan atau batu penjuru untuk suatu generasi yang mengasihi Tuhan dalam seluruh keturunannya.

Yesus menjadi yang sulung karena telah melalui suatu proses kehidupan yang sempurna dalam menyelesaikan seluruh kehendak Bapa hingga matiNya, Dialah teladan kita, bukan orang lain.

Bagaimana dengan Saudara, siapa model yang menjadi teladan dalam hidup kita, orang tua? pemimpin? kakak?

Ya, seharusnya mereka atau kita sendiri sebagai ortu, sebagai pemimpin, sebagai pembimbing PA menjadi teladan bagi orang orang yang Tuhan percayakan.

Namun kita harus mengakui bahwa kita belum sempurna dalam menjadi teladan bagi orang-orang yang Tuhan percayakan.

Oleh sebab itu tentu Yesuslah yang menjadi keutamaan kita, bukan pemimpin atau ortu atau pembimbing,  namun kita sebagai ortu, pemimpin dan pembimbing tentu tidak dapat lepas tangan dengan mengatakan Yesuslah yang harus diteladani dan dibagikan ke yang lain.

Pembimbing atau pemimpin kita mungkin bisa salah di mata kita, tetapi ingatlah bahwa kita juga adalah pemimpin, pembimbing dan ortu yang harus meneladani Yesus dan dilihat oleh orang-orang yang kita layani.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 30-31

Kamis, 9 Januari 2025

DIDALAM KRISTUS KITA MENDAPAT BAGIAN YANG DIJANJIKAN

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 1:11-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Di dalam siapa kita mendapatkan bagian yang dijanjikan Tuhan?
  2. Di dalam siapa kita mendengar injil yang menyelamatkan kita?
  3. Di dalam siapa kita di meteraikan dengan Roh Kudus?
  4. Siapakah yang menjadi jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Di dalam Kristus kita mendapat bagian yang dijanjikan.

Kristus adalah awal dan sumber dari segala hal yang Tuhan janjikan pada orang-orang yang percaya.

Mari kita renungkan lebih dalam kebenaran yang sering kita dengar ini.

Bila kita perhatikan Yesus seringkali menyebut kata “ didalam Ku”, kita diminta untuk tinggal di dalam Dia agar berbuah, kita diminta untuk tinggal di dalamNya agar kita dapat meminta apa saja yang kita kehendaki dan kita akan menerimanya.

Jadi apakah yang dimaksud tinggal di dalamKu?

Yohanes 15:10 setidaknya dapat memberikan penjelasan kepada kita, bahwa kita akan tinggal dalam kasihNya bila kita menuruti perintahNya serta konsisten melakukannya.

Jadi langkah selanjutnya adalah memastikan apakah perintahNya sudah kita lakukan?

Saudara, mari kita renungkan bersama bahwa perintahnya tidak hanya sebatas kita beribadah setiap hari minggu kemudian kita katakan selesai melakukan perintahNya.

PerintahNya juga tidak sebatas memberi persembahan dan perpuluhan kemudian cukup sampai disitu.

Ada banyak kebenaran yang Tuhan ingin kita lakukan pada dasarnya bukan untuk kepentingan Tuhan, tetapi justru untuk kepentingan agar hidup kita dapat diubah dan dipulihkan hari demi hari.

Salah satu perintahNya yang sering kita dengar biasa kita sebut sebagai “Amanat Agung”, amanat ini berisi perintahNya untuk: memberitakan injil kerajaan, menjadikan semua bangsa muridNya dan mengajar mereka melakukan apa yang Tuhan perintahkan.

Jadi jelaslah bahwa kita akan mendapat bagian yang dijanjikan dan mengalami kebenaran janjiNya bila kita memuridkan. Yesus datang tidak hanya untuk mati bagi kita manusia berdosa, tetapi Dia juga melakukan perintah Bapa untuk memuridkan agar apa yang menjadi rencana Bapa dapat dilanjutkan oleh murid-muridNya ketika Dia telah menyelesaikan tugasnya di dunia.

Saudara, tugas kita di bumi tidak akan selamanya, Yesus saja punya batas waktu berada di dunia dan mempersiapkan murid-murid.

Bagaimana dengan kita, sudahkah mempersiapkan murid-muridNya untuk melanjutkan tugas yang Tuhan percayakan pada kita hari ini?

Ataukah generasi selanjutnya akan terpuruk karena kita tidak mewariskan pada murid-murid Kristus yang Tuhan percayakan?

Mari kita renungkan bersama.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 27-29

Rabu, 8 Januari 2025

ANUGERAH UNTUK HIDUP SALEH

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 PETRUS 1:3-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kuasa ilahiNya menganugerahkan apa pada kita orang percaya?
  2. Bagaimana kita dapat mengambil bagian dalam kodrat ilahi dan luput dari hawa nafsu dunia?
  3. Apa yang harus kita tambahkan dari iman kita?
  4. Kasih kepada siapa pada akhirnya harus kita berikan sesuai dengan ayat yang kita baca hari ini?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Firman Tuhan hari ini mengingatkan dan memberikan pengertian kepada kita bahwa Allah telah menganugerahkan dua hal penting kepada kita sebagai orang percaya.

Anugerah pertama adalah bahwa Dia memberikan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup saleh.

Anugerah kedua adalah anugerah janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya dengan janji itu kita boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan.

Mari kita renungkan kedua anugerah yang Tuhan berikan ini.

Allah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna bagi kita untuk hidup saleh.

Kehidupan yang saleh adalah kerinduan Tuhan bagi umatNya, dan kita tahu bahwa tanpa anugerahNya kita tidak akan mampu menjalani kehidupan saleh seperti yang Tuhan kehendaki.

Iman yang sejati dimanifestasikan  melalui perkembangan karakter yang semakin mneyerupai Kristus.

Petrus melalui suratnya mengingatkan untuk sungguh-sungguh berusaha menambahkan iman dengan berbagai hal, kehidupan yang saleh melalui manifestasi karakter Yesus membutuhkan upaya dan disiplin yang keras.

Allah sudah menganugerahkan kekuatan dan kita seharusnya melakukan bagian kita menggunakan kekuatan ilahi untuk berupaya.

Setidaknya ada 6 hal yang harus kita upayakan dengan sungguh-sungguh, yaitu: kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, dan kasih.

Kata kebajikan dalam bahasa aslinya mengacu pada kualitas moral yang unggul, dalam konteks ini adalah karakter Kristus.

Pengetahuan  dalam konteks ini adalah pengetahuan tentang Allah dan kehendakNya, pengetahuan yang menghasilkan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

Penguasaan diri merupakan disiplin diri dalam berbagai aspek untuk mengatasi keinginan daging dan dunia.

Ketekunan adalah kemampuan untuk bertahan dalam penderitaan, ketekunan ini tidak pasif melainkan aktif dalam pengharapan.

Kesalehan mencakup kesetiaan dan hormat kepada kekudusan Allah.

Kasih menunjukkan persaudaraan yang erat antara saudara seiman dan pada akhirnya kepada orang berdosa, sama seperti Yesus mengasihi kita ketika kita masih berdosa.

Pada saat kita konsisten dan sungguh-sungguh kita upayakan enam hal diatas maka kita sedang memanifestasikan kodrat ilahi dalam kehidupan sehari-hari dan kita pasti luput dari hawa nafsu dunia yang membinasakan sesuai janjiNya.

Sebagai perenungan, mari kita pikirkan, sudahkah kita berupaya sungguh-sungguh melakukan keenam hal tersebut.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 25-26

Selasa, 7 Januari 2025

DITENTUKAN SERUPA DENGAN KRISTUS

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:28-30

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan?
  2. Siapakah yang ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan Kristus? (ayat29)
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Surat Roma 8:28 adalah ayat yang tidak asing kita dengar dan ayat ini sering digunakan di saat kita mengalami sesuatu keadaan yang “kita tidak harapkan”, ayat ini kita pegang sebagai ayat yang meneguhkan kita bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.

Ayat ini benar adanya, namun di sisi lain yaitu orang yang sedang mengalami sesuatu yang “tidak diharapkannya” maka ayat ini bisa diterima dengan lapang dada, bahkan diteguhkan, tetapi ada pula orang yang merasa bahwa ayat ini ini sulit untuk diterima.

Tetapi apapun keadaan yang kita alami, Firman Tuhan ini tidak bisa dibatalkan.

Roma 8 28-30 ini menegaskan beberapa hal kepada kita:

  1. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu yang akan mendatangkan kebaikan dari segala peristiwa. Baik itu “peristiwa yang menurut kita baik ataupun peristiwa yang kita tidak harapkan.” Dan hal ini berlaku kepada orang yang mengasihi Dia
  2. Bahwa Allah yang sudah menentukan sejak dari semula atau sebelum dunia dijadikan, siapa yang ditentukan berada dalam Kristus. Atau dengan kata lain, Allah yang menentukan pilihanNya kepada setiap orang yang mengasihi Dia dan menerima Kristus sebagai keselamatan. Pilihan Allah itu tidak salah dan tidak dapat di ganggu gugat oleh siapapun.
  3. Allah yang menentukan orang-orang menjadi serupa dengan gambar anakNya yaitu Kristus Yesus.
  4. Selanjutnya mereka yang ditentukanNya, mereka juga dipanggil dan dibenarkanNya pada akhirnya dalam kedatangan Yesus yang kedua kalinya mereka akan menerima kemulianNya.

Dengan demikian biarlah karena AnugrahNya kita termasuk orang-orang yang menjadi pilihanNya sejak dari semula yang ditentukanNya menjadi serupa dengan Kristus.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita apakah kita sudah menjadi orang yang sudah dipanggil dan dibenarkanNya sejak dari semula? Apa tandanya bahwa kita adalah orang yang sudah ditentukan untuk menjadi serupa dengan Kristus?

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 22-24

Senin, 6 Januari 2025

MANUSIA YANG KEHILANGAN KEMULIAAN ALLAH

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 3:21-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang telah membenarkan kita?
  2. Adakah kita, manusia yang tidak pernah berbuat dosa?
  3. Dengan apa kita dibenarkan? (ayat 24)
  4. Siapa yang di tentukan Allah menjadi jalan pendamaian kita? (ayat 25)
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jika kita membaca ayat sebelumya yaitu Roma 3:9-20, maka semua manusia yang berdosa pasti berada dibawah murka Allah dan semua manusia tidak akan mengalami keselamatan yang daripada Tuhan.

Tetapi Puji Tuhan, Allah tidak membiarkan manusia tanpa harapan dan di ayat selanjutnya yaitu Roma 3:21-31 di jelaskan bahwa Yesuslah yang menjadi pendamai manusia dengan Allah.

Saudara, seperti yang kita ketahui tidak ada orang yang kebal terhadap dosa.

Tidak mungkin manusia itu tidak pernah jatuh kedalam dosa, karena standar kebaikan yang di tuntut Allah kepada manusia itu sangat tinggi dan dipastikan tidak ada seorang manusia yang dapat mencapai standar Allah itu.

Apakah dia masih anak kecil, anak pendeta maupun pendeta hebat dan terkenal, seorang nabi, atau manusia yang paling saleh sekalipun tidak akan mungkin bisa mencapai standar Allah.

Karena akibat dosa yang dilakukan nenek moyang kita yaitu Adam dan Hawa, sehingga kita manusia keturunan Adam juga sudah turut ikut jatuh kedalam dosa yang menyebabkan semua manusia telah kehilangan kemuliaan Allah.

Yesus yang adalah Allah sendiri, turun berinkarnasi menjadi manusia yang akhir hidupNya harus mati di atas kayu salib semata-mata bertujuan untuk menebus seluruh dosa umat manusia.

Oleh karena kematianNya itulah sehingga kita telah ditebus dari dosa dan dibenarkanNya dengan cuma-cuma.

Kristus Yesus ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman.

Dengan kata lain, tidak ada seorangpun yang menjadi perantara manusia dengan Allah, selain Kristus Yesus yang sudah ditentukan oleh Allah sendiri.

Jadi karya penebusan dosa diatas kayu salib yang dilakukan oleh Yesus itu tidak bisa dibeli oleh apapun, bukan karena kehebatan kita atau kebaikan/kesalehan hidup kita atau pendidikan juga kekayaan kita, dll.

Tetapi penebusan dosa itu diberi secara cuma-cuma kepada semua umat manusia yang percaya dan beriman kepada karya penebusan itu sendiri.

Sebagai refleksi kita di awal tahun 2025 ini, percayakah kita bahwa kematianNya dikayu salib  menebus dosa kita?

Benarkah kita percaya dengan sungguh-sungguh atas karya penebusan Dia diatas kayu salib?

Renungkan ulang keputusan dan tindakan yang telah kita lewati pada masa lalu, buat komitmen melakukan apa yang kita percayai.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, bahwa adakah manusia yang tidak pernah berbuat dosa? Siapakah yang sanggup menebus dosa kita? Dan diskusikan hal apa yang harus kita lakukan agar dosa kita di tebus dan kita beroleh keselamatan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 19-21

Minggu, 5 Januari 2025

DICIPTAKAN SEGAMBAR DENGAN ALLAH

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KEJADIAN 1:26-31

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang Allah ciptakan pada hari ke enam?
  2. Apakah yang menjadi makanan manusia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Allah menciptakan manusia pada hari penciptaan terakhir, yaitu hari ke enam, ketika langit dan bumi sudah siap untuk dihuni, ketika tumbuhan dan hewan sudah terlebih dulu ada.

Dan yang membuat manusia menjadi sangat istimewa adalah karena manusia diciptakan menurut gambar-Nya, seperti diri-Nya.

Jika dikatakan seperti, artinya dalam beberapa aspek, manusia diciptakan memiliki kemiripan dengan Allah Pencipta.

Ada yang mirip, ada yang berbeda.

Yang berbeda misalnya, Allah adalah Roh sedangkan manusia terdiri dari darah dan daging.

Adam diciptakan dengan tubuh yang sempurna, dan dia juga memiliki jiwa yang membuat Adam berbeda dengan ciptaan Allah sebelumnya.

Adam diciptakan sebagai manusia cerdas yang memiliki kemampuan bernalar.

Kecerdasan Adam yang memampukan Adam untuk memberi nama pada tiap-tiap hewan -Kejadian 2:19.

Adam juga memiliki emosi atau perasaan sehingga dia mampu merasa dan merespon dengan emosinya,

Adam juga memiliki tekad dan kehendak sehingga dia mampu untuk mengambil keputusan.

Dan kehendak yang Allah berikan adalah kehendak bebas, sehingga Adam bukanlah robot yang diprogram hanya untuk keperluan tertentu.

Kehendak bebas ini juga yang akhirnya membawa Adam dan Hawa untuk memilih tidak taat pada arahan Allah, dan dalam hal ini adalah larangan untuk tidak memakan buah dari pohon tentang pengetahuan yang baik dan yang jahat -Kejadian 2:17.

Adam memiliki perasaan dan karena dorongan perasaannya lah sehingga ketika Hawa memberikan buah yang sudah dilarang untuk dimakan. Adam seperti lupa pada larangan Allah.

Dan pada akhirnya sejak saat itu Adam dan Hawa bersama-sama mereka tidak mentaati perintah Allah.

Dan akibatnya adalah mata mereka terbuka, mereka menyadari bahwa mereka telanjang, dan menganggap itu sebagai hal yang tidak pantas.

Oleh karena perbuatan mereka, Adam dan Hawa menjadi berdosa, mereka diusir dari Eden, keturunan mereka pun menjadi manusia yang berdosa.

Manusia yang memiliki hati nurani, sehingga bisa memahami apa yang baik dan yang jahat.

Sekaligus manusia yang memiliki kehendak bebas, untuk memutuskan apa yang akan mereka lakukan, apakah itu melakukan yang baik atau melakukan yang jahat.

Dan itu terbukti ketika Kain yang cemburu karena korban persembahan adiknya, Habel diterima oleh Tuhan sedang korban persembahan dia tidak diterima, dan Kain memutuskan untuk membunuh adiknya.

Bersyukur kepada Tuhan karena oleh karena anugerah-Nya, sehingga oleh kematian Kristus di kayu salib, maka kita sebagai keturunan Adam yang berdosa, kita yang percaya oleh karya keselamatan Kristus, maka kita dipulihkan, diampuni, dipindahkan dari maut ke dalam hidup yang kekal -Yohanes 5:24.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan, kapan engkau pertama kali mendengar Injil keselamatan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 16-18

Sabtu, 4 Januari 2025

MEMANIFESTASIKAN BUAH ROH

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 5:22-26

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Ada berapakah buah Roh?
  2. Apakah syarat buah Roh yang ada pada seseorang bertumbuh dalam dengan lebat?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Seseorang yang telah menerima Kristus, akan ada perbedaan yang signifikan dalam dirinya, salah satunya adalah karena Tuhan memberikan benih yang baru di dalam hatinya.

“Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.” (1 Petrus 1:23). 

Benih yang baru, artinya memang benih ini Tuhan berikan kepada orang yang telah dilahirkan kembali.

Benih ini pula yang akan memampukan seseorang untuk bertumbuh dengan sifat-sifat, karakter bahkan arah hidup yang berbeda dari sebelum dia menerima benih.

Orang yang pemarah menjadi orang yang lemah lembut, orang yang pendendam menjadi orang yang penuh kasih, dan seterusnya.

Itu semua dikerjakan oleh Roh Kudus yang membuat kita mampu untuk memiliki buah Roh Kudus, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Tiga diantaranya:

  1. Buah Roh sukacita bukanlah kegembiraan karena kita mendapat undian berhadiah misalnya, sukacita yang dari Roh tidak bergantung pada apa yang terjadi di sekeliling. Ketika seseorang mengalami tekanan dalam kehidupan, misalnya kesulitan ekonomi, buah Roh sukacita, akan membuat dia tetap tegar dan memiliki pengharapan di dalam Kristus.
  2. Buah Roh damai sejahtera itu laksana seseorang yang sedang menumpang kapal dengan Kristus sebagai Nahkoda. Di tengah gelombang yang dahsyat pun kita akan tetap memiliki damai sejahtera. Sukacita dan damai sejahtera yang dari Roh itulah yang kan memberikan kepada kita kebahagian yang sejati, bukan kebahagian yang semu karena hal-hal yang berasal dari dunia. Misalnya kekayaan, kenaikan jabatan dan sebagainya.
  3. Buah Roh kesabaran, betapa kita membutuhkan hal ini. Karena kita hidup di jaman yang serba cepat, instan dan ini bisa kita saksikan di lingkungan sekitar kita, khususnya di kota besar seperti di Jakarta atau Bandung. Di jalan, semua orang ingin paling cepat, bahkan di perlintasan kereta api pun orang tidak sabar untuk sekedar menunggu. Kesabaran juga kita butuhkan, ketika kita sedang bersekutu dengan Tuhan, kita tidak terburu-buru untuk segera selesai, kita juga sabar untuk menantikan jawaban dari doa dan permohonan kita kepada Tuhan.

Buah Roh ketika itu berkembang dengan lebat, itu juga tanda kedewasaan rohani seseorang.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan, dari ke sembilan buah Roh, buah Roh manakah yang lebih menonjol dan buah Roh manakah yang bahkan belum tampak dalam kehidupan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 12-15

Jumat, 3 Januari 2025

TIDAK MENGIKUTI KEINGINAN DAGING

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 5:16-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah syarat utama seseorang tidak hidup dalam daging?
  2. Ada berapakah perbuatan daging dari ayat yang kita baca?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Keinginan daging atau dalam Alkitab King James disebut “lust of the flesh” atau dalam Alkitab International Standard Version “desires of the flesh”, adalah istilah yang hanya ada di Alkitab.

Kita mengenal apa itu keinginan atau nafsu dan kita tahu apa itu daging, seperti daging sapi atau daging manusia.

Tetapi “keinginan daging” adalah istilah yang ada di Alkitab dan istilah tersebut merujuk pada hal yang buruk yang seharusnya tidak kita lakukan.

Firman Allah dengan tegas memaparkan dua hal yang saling berlawanan: keinginan daging dan keinginan Roh.

Keinginan daging adalah perilaku berdosa yang salah dan menjadi penghambat pertumbuhan rohani seseorang.

Perbuatan daging pada ayat 19: percabulan, kecemaran, hawa nafsu. Istilah asli dalam Bahasa Yunani, agaknya cukup sulit diterjemahkan baik dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia.

Ketika membandingkan dalam beberapa terjemahan Alkitab, kata yang digunakan tidak sama persis, tetapi semuanya mengacu kepada dosa yang serupa, yaitu dosa seksual.

  • Percabulan: amoralitas seksual dalam bentuk apapun, termasuk pornografi, perzinahan, perilaku seksual yang menyimpang termasuk LGBT.
  • Kecemaran: keadaan ketidakmurnian moral terutama dalam kaitannya dengan dosa seksual.
  • Hawa nafsu: dari kata ἀσέλγεια (aselgeia) dalam Bahasa Yunani, yang artinya: ketidaksenonohan (kadang-kadang disertai dengan sifat buruk lainnya), kotor, kebejatan.

Perbuatan daging pada ayat 20, maknanya lebih jelas, lebih mudah dipahami, yaitu: penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah.

Dua diantaranya:

  1. Penyembahan berhala: hanya Tuhan yang patut disembah, salah dan berdosa kalau kita menyembah, mengagungkan, mendewakan hal-hal lain, selain dari Allah. Hal lain itu termasuk: harta benda, jabatan, hobby dan hal-hal lain yang bisa membuat hati kita berpaling dari Tuhan.
  2. Perselisihan: ἔρις (eris) dalam bahasa Yunani yang artinya pertengkaran, pertikaian, perdebatan, perbedaan pendapat. Dalam hal ini tentu kita perlu waspada. Karena berbeda pendapat itu bagi sebagian besar orang adalah hal yang wajar. Tetapi jika mempelajari makna kata ini dalam bahasa Yunani, hal yang wajar itu menjadi berdosa ketika menyebabkan pertengkaran, pertikaian, sehingga lanjut menjadi saling membentak bahkan hingga adu jotos. Jadi, sebelum kita menjadi berdosa, ketika kita beradu argumen, kita perlu berhenti untuk merenung, berpikir dan tidak membiarkan emosi kita meluap tidak terbendung.

Saudara, Tuhan menghendaki agar kita hidup oleh Roh, agar kita tidak menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging, karena keduanya bertentangan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 8-11

Kamis, 2 Januari 2025

KOMUNITAS YANG DISUKAI BANYAK ORANG

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 2:45-47

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Perilaku apa yang menonjol dalam kehidupan jemaat yang mula-mula?
  2. Dalam berapa kali seminggu mereka berkumpul di bait Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Komunitas yang terbentuk dari orang-orang yang bertobat oleh khotbah yang disampaikan para rasul, sangatlah khas.

Mereka bertemu setiap hari di Bait Allah, mereka memecahkan roti setiap hari di rumah-rumah secara bergilir.

Mereka bahkan menjual harta mereka dan membagikan kepada yang lebih membutuhkan.

Apakah ini komunitas yang ideal? Alkitab justru tidak mencatat bahwa hal seperti ini terus berlanjut di waktu-waktu berikutnya.

Kita tidak tahu berapa lama cara hidup ini berlangsung.

Dengan demikian yang patut ditiru pada masa kini, bukanlah berapa sering kita melakukan ibadah baik dalam komunitas yang besar maupun dalam komunitas yang kecil.

Yang lebih penting adalah esensi atau kualitas dari fellowship atau persekutuan yang terwujud melalui komunitas-komunitas yang kita jalani.

Ada banyak nilai yang penting, lima di antaranya yang bisa kita pelajari dari kehidupan jemaat yang mula-mula:

  1. Mereka memiliki gairah yang dalam untuk bersekutu: bersahabat, memiliki hubungan yang dekat, akrab.
  2. Mereka berkumpul dan berdoa: saling berbagi beban doa, saling mendoakan dengan sungguh-sungguh. Pergumulan yang disampaikan, bukan untuk dibicarakan tetapi untuk didoakan.
  3. Mereka sungguh murah hati sehingga rela untuk menjual harta milik mereka. Saat ini kita mungkin tidak dituntut harus menjual harta kita, tentu kecuali ada dorongan yang jelas dari Roh Kudus. Tetapi kita bisa belajar untuk menjadi orang yang murah hati.
  4. Mereka bertekun dalam pengajaran Firman. Hal yang sangat baik untuk kita bisa tiru. Kita bersedia untuk dipimpin oleh seseorang yang kita hormati, dan belajar bersama-sama. Belajar apa? Belajar Alkitab, menggali nilai-nilai dalam Firman Tuhan bersama-sama dan menerapkannya dalam kehidupan.
  5. Dalam komunitas yang dilaksanakan secara intensif, mereka akan saling bertanggung jawab, istilahnya di masa kini: akuntabilitas yaitu bentuk pertanggungjawaban dari apa yang dilakukan oleh seseorang. Akuntabilitas akan menjaga kehidupan kita untuk tetap pada jalur yang benar, adanya akuntabilitas membuat seseorang tidak bisa bertindak semaunya sendiri, karena dia tahu ada orang yang mengawasi dan menunggu pertanggungjawaban dari apa yang dia lakukan.

Saudara, sudahkah engkau memiliki komunitas rohani untuk saling berbagi, entah itu di sekolah, kampus, di kantor atau di gereja.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 4-7

Rabu, 1 Januari 2025

KOMUNITAS YANG BERTEKUN DALAM PERSEKUTUAN DAN DOA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 2:42-44

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang menyebabkan jemaat ketakutan?
  2. Apa yang dimaksud dengan memecahkan roti?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saat ini konsep tentang komunitas telah dikenal secara luas. Misalnya komunitas gowes, komunitas pendaki gunung, komunitas Ibu-ibu RT, dan sebagainya.

Wikipedia menulis tentang komunitas: Kami bertemu karena hobi dan atau profesi yang sama, setelah itu menjadi teman, sahabat dan keluarga.

Sudah banyak yang sudah kami lalui bersama-sama, meskipun banyak orang yang datang, tapi sedikit yang akan bertahan dengan tujuan kami.

Seperti halnya ribuan teman yang kita miliki tapi hanya sedikit sahabat yang kita miliki.

Kata “Komunitas” yang dalam Bahasa Inggris disebut “Community” adalah gabungan dari dua kata yaitu Common (sama) dan Unity (Kesatuan).

Komunitas merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama, mempunyai misi yang sama, atau mempunyai nilai-nilai yang sama.

Entah itu dikarenakan mereka datang dari daerah yang sama, atau punya pengalaman yang sama atau punya hobi yang sama dan lain sebagainya.

Alkitab mencatat bagaimana kehidupan umat Tuhan di gereja yang mula-mula.

Bagaimana komunitas yang terjadi oleh karena orang-orang yang bertobat setelah pemberitaan Injil para Rasul.

“Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” (Kisah Para Rasul 2:42).

Ini adalah contoh sebuah komunitas rohani yang dibangun atas dasar kasih kepada Tuhan. Mereka melakukan:

  1. Bertekun dalam pengajaran: artinya mereka bersama-sama belajar Firman Tuhan yang disampaikan oleh para rasul. Saat ini komunitas seperti ini bisa dilakukan dalam kelompok pemuridan, dikenal sebagai kelompok Pemahaman Alkitab (P.A.), dimana terdapat pemimpin PA dan mereka yang dimuridkan.
  2. Bertekun dalam persekutuan: artinya mereka belajar bertumbuh dalam komunitas yang lebih besar. Saat ini pun di gereja GKKD mengadopsi konsep ini. Selain kelompok pemuridan, juga terdapat komunitas yang lebih besar yaitu: persekutuan. Misalnya persekutuan Mahasiswa Universitas “A”, persekutuan pelajar SMA “B”, persekutuan keluarga di kompleks perumahan “C”.
  3. Jemaat mula-mula juga berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Memecahkan roti artinya mereka melakukan perjamuan kudus dan berdoa. Bukankah ini juga yang sudah dilakukan setiap hari Rabu minggu pertama dan ketiga. Para diaken, khususnya diundang untuk hadir dalam persekutuan doa Rabu.

Pertemanan yang terwujud dalam komunitas dimana kita berada, akan sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan kehidupan rohani kita.

“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33).

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu dalam berkomunitas, apakah itu di kampus, di tempat kerja atau di gereja.

Pembacaan Alkitab Setahun

Kejadian 1-3