Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang Yesus tegur ketika Ia menampakkan diri kepada kesebelas muridNya?
Perintah apa yang Yesus sampaikan setelah Ia menegur murid-muridNya?
Tanda-tanda apa saja yang menyertai orang-orang yang percaya?
Sebelum Tuhan Yesus terangkat ke sorga, Ia menyatakan dengan jelas kepada murid-muridNya bahwa tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya.
Yang dimaksud dengan orang-orang percaya bukan hanya murid-murid di zaman Tuhan Yesus, tapi juga kita yang hidup hari ini dan percaya kepada pemberitaan Injil.
Mari kita rangkum, tanda-tanda yang disebutkan oleh Tuhan Yesus:
Kita akan mengusir setan-setan demi namaNya
Kita akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru
Kita akan memegang ular
Sekalipun kita minum racun maut, kita tidak akan mendapat celaka
Kita akan meletakkan tangan atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh
Wow, bukankah sangat luar biasa tanda-tanda tersebut?
Lalu, apakah hari ini kita mengalami tanda-tanda itu dalam hidup kita?
Jika Ya, puji Tuhan! Mari kita terus mengandalkan Tuhan sehingga tanda-tanda itu senantiasa menyertai kita untuk membawa kemuliaan Tuhan bagi dunia yang gelap ini.
Jika Tidak, mari kita intropeksi diri. Mengapa tidak terjadi dalam hidup kita?
Apakah ada hal-hal yang menghalangi kita untuk mengalami janji Tuhan digenapi?
Sebelum Yesus menyatakan tanda-tanda ini, Ia terlebih dulu mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati murid-muridNya oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitanNya.
Hari ini, adakah ketidakpercayaan dan kedegilan hati yang masih ada?
Adakah kekuatiran, ketakutan, keraguan yang menjadi ciri ketidakpercayaan?
Adakah kedegilan yang terlihat pada hal atau kebiasaan yang kita tau harus ditinggalkan namun masih dijalani?
Adakah pengalaman pahit di masa lalu yang membuat kita sulit percaya kepada PribadiNya?
Adakah kenyataan atau fakta yang dihadapi, begitu kuat menguasai pikiran kita, sehingga sulit untuk lebih mempercayai firmanNya?
Saudaraku, panggilanNya tetap sama dari zaman ke zaman….”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahluk.”
Sekalipun Yesus tahu kelemahan dan kekurangan murid-muridNya, Ia tetap mengutus mereka.
Ia tetap memberikan janji akan tanda-tanda yang menyertai mereka yang percaya.
Kita melayani bukan karena kehebatan kita, tapi karena kita mengalami kasih Kristus yang begitu ajaib.
Kasih itu membuatNya merendahkan diriNya dan Dia mau melayani kita.
Mari Saudara, arahkan pandanganmu kepada Yesus.
Alami kuasa Injil, bangun iman Saudara, dan alami janjiNya digenapi dalam hidup Saudara.
Berdoalah Saudara secara pribadi untuk mengalami janji Tuhan digenapi dalam hidup Saudara dan mulailah melangkah dengan iman untuk mempraktekkannya!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Perkataan apa yang diserukan oleh suara di padang gurun menurut nubuat nabi Yesaya?
Menurut Saudara siapakah yang dimaksud dengan suara itu?
Apa yang terjadi ketika seruan tersebut digenapi?
Mempersiapkan jalan untuk Tuhan adalah seruan nabi Yesaya, yang merupakan nubuat dan digenapi oleh Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan untuk Tuhan dengan menyerukan “Bertobatlah, sebab kerajaan Sorga sudah dekat!”
Apa artinya mempersiapkan jalan bagi Tuhan untuk kita hari ini?
Apakah hanya Yohanes Pembaptis yang mendapatkan tugas tersebut, atau seluruh umat Tuhan patut melakukannya?
Tuhan Yesus menjadi penggenapan Kerajaan Sorga dinyatakan di dunia ini. Karena karyaNya di kayu Salib-lah, maka kerajaanNya bisa dinyatakan di segala zaman.
Namun, karena dunia belum mengalami kesudahannya, maka kita semua yang percaya kepadaNya menjadi alat untuk menyatakan kerajaanNya.
Ini artinya kita ikut menghadirkan pemerintahanNya di muka bumi dengan menegakkan kebenaranNya, hidup dalam kasih dan kuasaNya.
Setiap hal yang kita lakukan untuk menyatakan kerajaan Allah di sekitar kita adalah manifestasi dari menyiapkan jalan bagiNya.
Melalui kasih yang kita tunjukkan kepada sesama kita, maka kasih itu akan membuat mereka tergerak dan menjadi lembut hati untuk akhirnya menerima kasih Kristus.
Kemurahan hati yang kita lakukan dengan tulus menjadi jalan bagi orang lain untuk melihat bahwa masih ada orang yang tidak mementingkan diri di tengah orang-orang yang cenderung egois, sehingga akhirnya mereka mau menerima Roh Allah.
Mempersiapkan jalan bagi Tuhan sesungguhnya sederhana.
Renungkan, lalu praktekkan FirmanNya. Biarkan RohNya bekerja melalui kita dan mengubahkan pribadi kita, dan kemudian juga akan mengubah setiap orang yang terhubung dengan kita.
Apakah Saudara sedang mempersiapkan jalan bagi Tuhan?
Bagaimana Saudara dapat mempersiapkan jalan bagi Tuhan hari ini? Cobalah untuk mempraktekannya khususnya bagi orang-orang yang belum mengenal Tuhan di sekitar Saudara.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang diserukan oleh para Serafim dalam penglihatan nabi Yesaya?
Bagaimana respon nabi Yesaya ketika mendapat penglihatan tersebut?
Bagaimana respon Tuhan terhadap nabi Yesaya dan jawaban Yesaya terhadap respon tersebut?
Yesaya 6:3 berkata “Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaanNya.”
Perkataan ini diucapkan oleh para Serafim dalam suatu penglihatan yang diperoleh oleh Yesaya.
Yesaya adalah nabi yang mengiringi empat raja Yehuda.
Pada saat itu Israel sudah terpecah menjadi dua kerajaan, dikalahkan oleh musuh berkali-kali, dan mereka hidup jauh dari perintahNya.
Saat Tuhan memberikan nyanyian kepada para Serafim tentang bumi penuh kemuliaanNya, Tuhan tahu bahwa nantinya bangsa Israel dan Yehuda akan semakin berubah setia, terbuang, dan diserakkan.
Sejauh mata memandang, bumi tidak penuh dengan kemuliaanNya saat itu.
Sekarang pun, bumi penuh dengan kejahatan manusia, bahkan lebih parah lagi, kejahatan semakin meningkat.
Lalu mengapa Tuhan tetap menyatakan kuduslah Tuhan semesta Alam dan bumi penuh kemuliaanNya?
Karena Ia mau menyatakan bahwa itulah ketetapan dan rencanaNya sejak semula yang digenapi dalam Yesus ketika Ia mati di kayu salib.
Bahkan dengan keadaan bumi yang bagaimanapun, Dia tidak beralih! Dia tetap bekerja….Dia mau menyatakan kekudusan dan kemuliaanNya.
Area manakah dalam hidup Saudara yang sedang mengalami kekelaman?
Sesungguhnya kita semua sama dengan nabi Yesaya.
Ketika berhadapan dengan kekudusan Allah, tidak seorangpun di antara kita yang akan tahan.
Kita najis bibir, hati kita penuh dengan kejahatan. Kita dilayakkan semata-mata karena darah Yesus.
Panggilan Allah bagi Yesaya juga berlaku bagi kita…”Siapakah yang akan Aku utus?”
Maukah kita menanggapi panggilan Tuhan seperti nabi Yesaya “Ini aku, utuslah aku”?
Karena tanggapan kita akan menentukan sekali, dimana kita akan berada dari kemuliaan Tuhan yang dinyatakan pada zaman ini.
Apakah Saudara sudah menjawab panggilanNya? Dapatkah Saudara melihat kemuliaan Tuhan sekalipun di tengah dunia yang rusak?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Dengan apakah kita diumpamakan?
Apa yang terjadi jika garam itu menjadi tawar?
Apa gunanya terang kita bercahaya di depan orang?
Saudara, melalui Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus ingin menekankan agar kita anak–anak Tuhan tidak kehilangan hakikat kita: menjadi dampak bagi dunia ini.
Garam, selain diperlukan untuk melezatkan makanan, juga berfungsi sebagai pengawet untuk memperlambat pembusukan.
Begitu pula peran kita sebagai anak – anak Tuhan di dunia ini.
Dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, banyak area kompromi (abu-abu) dan bahkan tidak ada standar moral dan kebenaran yang jelas.
Tuhan ingin agar kehadiran kita di dunia ini berfungsi layaknya GARAM, yaitu memperlambat pembusukan moral yang menghancurkan dunia.
Kita tidak seharusnya sama dengan dunia.
Karena jika kita tidak ada bedanya lagi dengan dunia yang semakin bobrok ini, kita sama seperti garam yang menjadi tawar: kehilangan jati diri dan menjadi tidak berguna.
Tuhan juga ingin agar kita menjadi TERANG.
Tujuannya jelas, untuk menyingkapkan kegelapan sehingga dapat menuntun orang berada pada jalan yang benar.
Allah menempatkan kita di tengah-tengah dunia yang gelap ini untuk menjadi terang bagi banyak orang, sehingga mereka melihat kebenaran Kristus dan diselamatkan.
Di mana ada terang, kegelapan pasti sirna. Teranglah yang mengatasi kegelapan, bukan sebaliknya.
Di mana ada orang Kristen, di sana harus ada kebenaran dan keadilan.
Harus nyata batas yang jelas antara benar dan salah, dosa dan kekudusan, tidak ada area blur (abu-abu, remang-remang, kompromi terhadap dosa).
Jadi, itulah sebabnya kita anak-anak Tuhan harus menjadi terang yang terlihat bagi banyak orang.
Seperti terang yang mengatasi kegelapan, kehadiran anak-anak Tuhan harus melenyapkan dosa dan kejahatan.
Dengan demikian, kekudusan dan kebaikan Tuhan nyata bagi semua orang dan nama Tuhan semakin dipermuliakan.
Saudara, kita adalah garam dan terang yang Tuhan tempatkan bagi dunia ini untuk membawa semakin banyak orang kepada Tuhan dan diselamatkan.
Tuhan ingin agar semua orang mendengar Injil dan menerima keselamatan yang sudah Dia sediakan melalui karya salib-Nya yang luar biasa hebat.
Oleh karena itu, mari kita menjadi garam yang mengasinkan dan terang yang mengatasi kegelapan, agar semakin banyak orang diselamatkan dan nama Tuhan Yesus Kristus pun semakin dipermuliakan di tengah-tengah dunia ini.
Amin.
Diskusikanlah dengan rekan persekutuan atau pemuridan Saudara bagaimana Saudara bisa mempraktekkan menjadi garam dan terang di lingkungan di mana Saudara berada.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yesaya 60:1!
Hal apakah yang harus kita alami agar dapat bangkit dan menjadi terang?
Hal-hal apakah yang sedang menutupi bumi dan bangsa-bangsa?
Kepada siapakah bangsa-bangsa dan raja-raja akan datang?
Di dalam Kristus oleh karena pekerjaan Roh Kudus, Tuhan menetapkan kita yang percaya kepada-Nya menjadi terang dunia.
“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”(Yohanes 8:12).
”Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.”(Yohanes 9:5).
”Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.”(Matius 5:14-15).
Sama seperti Yesus Kristus adalah terang dunia maka kita pun yang mengikuti Dia menjadi terang dunia juga.
Namun terang tersebut harus bercahaya supaya dunia dan bangsa-bangsa melihat terang itu dan memuliakan Bapa.
”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”(Matius 5:16).
Agar terang yang ada di dalam kita bercahaya maka setiap kegelapan yang masih menutupi kita harus disingkirkan.
Oleh sebab itu kita harus bangkit. Kita harus bangkit dari setiap penghalang bagi kita untuk memiliki kehidupan yang bercahaya diantaranya kekuatiran, rasa tidak berdaya, merasa gagal, kekecewaan, pementingan diri sendiri, sombong, kecemaran, keragu-raguan, perbuatan-perbuatan dosa dalam perkataan, pikiran dan perbuatan yang merupakan sebuah kejahatan.
”Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”(Efesus 4:31-32).
Ketika kita bangkit menjadi terang yang bercahaya maka kemuliaan Tuhan yang memenuhi hidup kita dapat menyingkirkan setiap kegelapan dan kekelaman yang sedang menutupi bangsa-bangsa, sehingga bangsa-bangsa akan melihat terang Tuhan yang ada pada gereja-Nya dan mereka akan berduyun-duyun datang kepada terang Tuhan yang ada pada kita.
Segala suku, kaum, bahasa dan bangsa akan datang ke rumah Tuhan, raja-raja, anak laki-laki dan anak-anak perempuan bahkan kekayaan bangsa-bangsa akan datang ke rumah Tuhan dan juga kambing domba Kedar akan datang berhimpun ke dalam rumah Tuhan.
Oleh sebab itu marilah kita bangkit sehingga terang itu semakin bercahaya, bangkit dari keterpurukan apapun yang menyebabkan kemuliaan Tuhan tidak nampak.
”Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.”(Yesaya 60:7).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara dari hal-hal apa sajakah saudara harus bangkit sehingga terang dalam diri saudara semakin bercahaya!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yesaya 61:4!
Siapakah yang telah mengurapi kehidupan kita?
Apakah tujuan Tuhan mengurapi dan mengutus kita untuk pergi?
Siapakah yang akan membangun reruntuhan yang berabad-abad dan yang akan mendirikan kembali tempat-tempat sunyi dan membaharui kota-kota yang runtuh?
Ketika kita mengalami kelahiran kembali maka Roh Kudus tinggal di dalam hati kita. Roh Kudus membuat transformasi dalam hidup kita baik, sehingga hidup kita diubahkan.
”Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”(2 Korintus 3:16-18).
Tujuan dari pemulihan ke arah Kristus adalah supaya kita menjadi agen pemulihan dan dapat mengubahkan dunia ini.
”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”(1 Petrus 2:9).
Namun untuk menjadi agen pemulihan untuk memulihkan dunia ini Tuhan memberikan Roh Kudus-Nya untuk mengurapi kita agar kita memiliki kekuatan dan otoritas serta kuasa untuk melakukannya.
”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8).
Itulah sebabnya pemulihan bagi dunia ini oleh kehidupan kita selalu disertai oleh tanda-tanda dan mukjizat.
”Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”(Markus 16:15-18).
Tujuan kita menjadi agen pemulihan tersebut bukan hanya untuk memberitakan Injil Keselamatan tetapi Injil Kerajaan Allah yang membuat semua bangsa menjadi murid Kristus, kota, pulau, desa dan seluruh dunia.
”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).
Kita dipulihkan untuk menjadi agen pemulihan bagi bangsa-bangsa dan dunia ini.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara menjadi agen pemulihan bagi komunitas saudara setelah saudara dipulihkan oleh Roh Kudus!