Sabtu, 26 Juli 2025

MEMBERITAKAN INJIL DIBANTU DENGAN MALAIKAT TUHAN

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 8:26-35

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 8:26!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang berkata kepada Filipus dan membangunkan dia untuk memberitakan Injil kepada sida-sida dari Etiopia?
  2. Siapakah yang berkata kepada Filipus untuk pergi dan mendekati sida-sida dari Etiopia yang berada dalam kereta?
  3. Siapakah yang diberitakan oleh Filipus kepada sida-sida dari Etiopia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dalam hal memberitakan Injil maka kita akan mengalami penyertaan Tuhan sehingga banyak orang menjadi percaya melalui pemberitaan Injil dan disertai oleh tanda-tanda dan mukjizat.

”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).

Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.” (Kisah Para Rasul 11:21).

”Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa.” (Kisah Para Rasul 19:11).

Penyertaaan Allah bagi kita dalam hal memberitakan Injil adalah diantaranya melalui pelayanan malaikat dan pelayanan Roh Kudus bagi kita dimana malaikat dapat berkata-kata dan demikian juga Roh Kudus, bahkan Roh Kudus dapat membuat orang-orang diyakinkan dan percaya serta menerima Injil Kerajaan Allah seperti yang dialami oleh Filipus.

Pelayanan dari malaikat dan Roh Kudus yang dialami oleh Filipus diantaranya adalah:

  1. Malaikat berkata kepada Filipus untuk akhirnya dia bertemu dengan sida-sida dari Etiopia.”Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi.”(Kisah Para Rasul 8:26). Bahkan bukan hanya kepada kita yang memberitakan Injil ada pelayanan malaikat tetapi juga bagi orang-orang yang akan menerima Injil seperti yang dialami oleh Kornelius.”Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: “Kornelius!”(Kisah Para Rasul 10:3);
  2. Roh Tuhan juga berkata kepada Filipus sehingga Injil diberitakan kepada sida-sida dari Etiopia.”Lalu kata Roh kepada Filipus: “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” (Kisah Para Rasul 8:29).”Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: “Ada tiga orang mencari engkau.” (Kisah Para Rasul 10:19).

Pekerjaan dan pelayanan dari malaikat dan Roh Kudus membuat kita dan orang-orang yang diInjili mendapat tuntunan untuk menjadi percaya kepada Injil Yesus.

Oleh sebab itu marilah kita bergerak bersama pertolongan Roh Kudus serta malaikat Tuhan.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara memberitakan Injil disertai dengan pelayanan malaikat dan kuasa Roh Kudus!

Pembacaan Alkitab Setahun

Pengkotbah 9-12

Jumat, 25 Juli 2025

MEMBERITAKAN INJIL TANPA UPAH

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

I KORINTUS 9:16-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Korintus 9:17!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Rasul Paulus tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri dalam hal memberitakan Injil?
  2. Menurut kehendak siapakah Rasul Paulus memberitakan Injil?
  3. Apakah upah bagi Rasul Paulus ketika dia memberitakan Injil?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Pemberitaan Injil adalah merupakan keharusan bagi orang-orang yang percaya, dan bukan karena menuntut sebuah upah bahkan tanpa upahnya adalah kita dilayakkan untuk memberitakan Injil.

Sebab keselamatan yang telah kita terima itu merupakan anugerah dari Tuhan dan tanpa membayar apapun, hanya karena kita percaya.

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:23-24).

”Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.” (Matius 10:7-8).

Itulah sebabnya Rasul Paulus menyatakan bahwa ia celaka jika tidak memberitakan Injil karena hal itu merupakan perintah Tuhan yang harus ditaati olehnya.

Pemberitaan Injil itu bukan karena dipaksa atau terpaksa tetapi merupakan sebuah kesadaran bahwa ini merupakan tugas yang harus kita lakukan di muka bumi karena ingin mengasihi Tuhan, sehingga tidak menuntut upah dan tidak menuntut hak kita.

”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).

”Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” (Yohanes 14:21).

Oleh sebab itu agar kita tidak terjerat oleh upah dalam memberitakan Injil serta ketidaktaatan maka ada beberapa hal yang harus kita miliki, yaitu:

  1. Kita harus memiliki hati yang rela untuk memberitakan Injil. ”Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.”(Efesus 6:15). Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!”(Yesaya 52:7).
  2. Kita harus berangkat memberitakan Injil dengan penuh sukacita.”Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.” (Yesaya 55:12).

Oleh sebab itu marilah kita tata kembali hati kita, tujuan hidup kita serta rencana-rencana kehidupan kita agar dikobarkan serta menyala kembali api pemberitaan Injil dalam kehidupan kita.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara apakah yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus tentang “Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil” !

Pembacaan Alkitab Setahun

Pengkotbah 5-8

Kamis, 24 Juli 2025

PENGANIAYAAN TIDAK MENGHALANGI BERITA INJIL

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 11:19-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 11:19!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah tujuan dari Allah agar jemaat mula-mula mengalami penganiayaan?
  2. Selain kepada orang Yahudi maka kepada orang-orang apakah Injil juga diberitakan?
  3. Siapakah yang menyertai jemaat mula-mula yang di dalam penganiayaan mereka melihat banyak orang yang percaya kepada Tuhan melalui Injil yang mereka beritakan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa untuk mengikut Dia kita harus rela menderita, menderita karena kita hidup di dalam kebenaran akan Injil Kerajaan Allah dan karena kita memberitakan Injil Kerajaan Allah.

“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.” (Filipi 1:29-30).

Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” (II Timotius 1:8).

Penderitaan yang dialami oleh gereja mula-mula adalah sebuah penganiayaan, namun penganiayaan tersebut tidak dapat menghalangi mereka untuk memberitakan Injil bahkan dengan penganiayaan tersebut Injil semakin disebarluaskan mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi.

”Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.” (Kisah Para Rasul 8:1b).

Beberapa hal yang harus kita pahami agar setiap penganiayaan yang kita alami karena memberitakan Injil tidak menghambat kita untuk terus memberitakan Injil adalah:

  1. Yesus telah mengalahkan dunia ini sehingga penderitaan dan penganiayaan tidak dapat menghentikan kita untuk memberitakan Injil. ”Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16:33);
  2. Penganiayaan karena memberitakan Injil merupakan anugerah dari Tuhan.”Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.” (Kisah Para Rasul 5:41);
  3. Sekalipun kita mengalami penderitaan dan penganiayaan karena memberitakan Injil namun Firman Allah tidak terbelenggu.”Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.” (II Timotius 2:9).

Oleh sebab itu penderitaan dan penganiayaan apapun yang kita alami dalam pemberitaan Injil, hati kita tetap berkobar-kobar untuk Injil terus diberitakan, sebab Firman Allah tidak dapat terbelenggu.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara tentang pengalaman saudara bahwa penderitaan penganiayaan tidak dapat menghambat saudara untuk tetap memberitakan Injil!

Pembacaan Alkitab Setahun

Pengkotbah 1-4

Rabu, 23 Juli 2025

PERSEKUTUAN DALAM BERITA INJIL

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 1:3-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlahFilipi 1:5!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Coba sebutkan beberapa sikap yang benar yang dilakukan oleh rasul Paulus untuk pertumbuhan rohani jemaat di Filipi?
  2. Hal apakah yang disyukuri oleh Rasul Paulus terhadap jemaat di Filipi?
  3. Siapakah yang mengerjakan persekutuan dalam berita Injil bagi jemaat di Filipi sehingga mereka mengalami pertumbuhan yang luar biasa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Injil adalah berita tentang apa yang Yesus telah lakukan buat manusia melalui kematian-Nya, kebangkitan-Nya serta naiknya Yesus ke surga dan duduk di sebelah kanan Bapa.

Dan jemaat di Filipi mengalami persekutuan dalam berita Injil sehingga mereka mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan terhindar dari penyesatan dari Injil yang palsu.

Untuk kita mengalami persekutuan dalam berita Injil maka ketika kita lahir baru haruslah merupakan sebuah pewahyuan dari Allah tentang siapa Yesus buat kita.

“Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.” (Efesus 1:17).

“Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 16:16-17).

Hal-hal apakah yang perlu kita pahami tentang Injil sehingga kita harus senantiasa mengalami persekutuan dalam berita Injil:

  1. Pahami bahwa kematian Yesus telah memusnahkan kuasa iblis sehingga kita memiliki kehidupan Yesus.”Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut.” (Ibrani 2:14).”Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” (Roma 6:4);
  2. Pahami bahwa kebangkitan Yesus, Ia memusnahkan keberadaan iblis dan Yesus menghancurkan kuasa maut dan telah memegang kunci kerajaan maut sehingga kita memiliki kehidupan baru yaitu kehidupan Yesus.“Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.” (Kolose 2:13-14).

Dengan persekutuan dalam berita Injil yang kita bangun melalui diwahyukannya akan kematian dan kebangkitan Yesus bagi kita, maka pengenalan kita akan Tuhan menjadi berhasil dan tidak dapat digoncangkan dan disesatkan oleh ajaran-ajaran dunia ini.

Pada akhirnya kita akan mengalami kepenuhan Kristus sehingga rupa Kristus menjadi nyata dalam kita.

“Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.” (Efesus 1:23).

Oleh sebab itu marilah kita senantiasa bersekutu dengan Yesus sampai kehidupan Yesus, Injil itu dicetak dalam batin, pikiran dan perbuatan kita.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun persekutuan dalam berita Injil yang membuat saudara tetap berkobar-kobar dalam mengikut Yesus!

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 30-31

Selasa, 22 Juli 2025

PEMBERITAAN KERAJAAN ALLAH YANG MENGHASILKAN SUKACITA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 8:5-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 8:8!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang diberitakan oleh Filipus di Samaria?
  2. Hal apakah yang menyebabkan orang-orang di Samaria dengan bulat hati menerima berita Injil yang disampaikan oleh Filipus?
  3. Apakah yang dialami oleh orang-orang di Samaria setelah mereka menerima berita Injil?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Injil adalah Kabar Baik, dimana Yesus telah mati dan bangkit bagi dunia ini sehingga maut tidak lagi dapat berkuasa atas dunia ini.

Kematian-Nya telah membinasakan iblis yang berkuasa atas maut dan kebangkitan-Nya telah menghidupkan kita yang telah mati karena maut.

Karena upah dosa adalah maut.

“Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.” (Ibrani 2:14-15).

Dengan dibebaskannya manusia dari maut berarti dosa, kelemahan dan sakit penyakit, kemiskinan dan kegagalan serta iblis tidak dapat berkuasa lagi atas manusia sehingga manusia berhak dengan kesembuhan dari sakit penyakit, tidak lagi diperbudak oleh setan dan kuasa dosa dan mengalami kemerdekaan penuh dan sejati.

Itulah sebabnya pemberitaan Injil Kerajaan Allah akan membuahkan sukacita seperti yang dialami oleh orang-orang di Samaria melalui kedatangan Filipus kesana dimana orang-orang yang ada di Samaria dilepaskan dari kuasa iblis serta banyak yang mengalami kesembuhan dimana orang lumpuh dan timpang dapat berjalan dengan normal.

Dan Firman Tuhan juga menyatakan bahwa Injil Kerajaan Allah memberi kelegaan bagi orang yang percaya kepada Yesus.

Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.” (Kisah Para Rasul 3:18-20).

Yesus pun membawa sukacita bagi orang-orang yang ada di Kapernaum, ketika Ia membangkitkan orang yang lumpuh dan memberitakan pengampunan dosa kepada orang lumpuh di Kapernaum, sehingga orang-orang memuliakan Allah

”Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu —: “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.” (Markus 2:10-12).

Marilah kita memberitakan Injil Kerajaan Allah sehingga kota kita dan tempat dimana kita berada mengalami sukacita karena banyak orang yang dilepaskan oleh kuasa Injil dalam nama Yesus sehingga kita juga mengerjakan tujuan gereja sepanjang tahun ini yaitu mencapai 2000 orang murid di gereja kita.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara pengalaman tentang Injil Kerajaan Allah yang saudara beritakan membawa sukacita bagi banyak orang!

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 27-29

Senin, 21 Juli 2025

TANDA DAN MUJIZAT DALAM PEMBERITAAN KERAJAAN ALLAH

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 8:9-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa tujuan mujizat dan tanda yang dilakukan oleh Filipus di Samaria?
  2. Mengapa respons Simon (yang sebelumnya diagungkan) terhadap pekerjaan Filipus dan kemudian para rasul begitu penting?
  3. Apa signifikansi peristiwa turunnya Roh Kudus *setelah* orang-orang Samaria percaya dan dibaptis?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan” (Kisah Para Rasul 8:12).

Perikop ini terjadi setelah penganiayaan terhadap jemaat di Yerusalem yang memicu penyebaran orang percaya (Kisah Para Rasul 8:1,4).

Filipus, salah satu dari Tujuh Diaken (Kisah Para Rasul 6:5), pergi ke Samaria – wilayah yang dipandang rendah oleh orang Yahudi karena perbedaan etnis dan agama.

Di sana, ia bertemu dengan Simon, seorang penyihir yang sangat berpengaruh dan dianggap sebagai “Kuasa Allah yang disebut Besar”.

Konteksnya menunjukkan perluasan Injil melampaui batas Yerusalem dan Yahudi, memasuki wilayah yang dianggap “terkutuk”, dengan tantangan dari kuasa okultisme yang mapan.

Filipus datang ke Samaria dan “memberitakan Mesias”. Bagian penting dari pelayanannya adalah “tanda-tanda” dan “mujizat-mujizat” yang ia lakukan: mengusir setan dan menyembuhkan orang lumpuh serta lumpuh.

Tujuan mujizat ini jelas:

1) Menarik perhatian orang banyak (“orang banyak itu memperhatikan”) yang sebelumnya terpikat pada Simon.

2) meyakinkan bahwa pesan Filipus sebagai berasal dari Allah yang benar, melebihi kuasa sihir Simon.

3) Menunjukkan kuasa Kerajaan Allah yang mengalahkan kuasa kegelapan (setan) dan memulihkan kehancuran (penyakit).

Mujizat bukanlah tujuan akhir, tetapi bukti pendukung yang membuka pintu bagi pemberitaan Injil dan menegaskan kebenarannya.

Respon Simon sangat krusial. Ia sendiri “percaya” dan dibaptis.

Namun, motivasinya tampak bermasalah: ia “selalu mengikuti Filipus” dan “takjub” melihat mujizat dan tanda-tanda besar yang terjadi.

Ketertarikannya terfokus pada kuasa itu sendiri, bukan pada Kristus yang diberitakan.

Hal ini menjadi bibit masalah yang akan muncul kemudian. Kedatangan Petrus dan Yohanes dari Yerusalem menunjukkan pentingnya persatuan jemaat dan otoritas para Rasul dalam masa peralihan.

Mereka menemukan bahwa orang Samaria yang telah percaya dan dibaptis belum menerima Roh Kudus.

Melalui doa dan penumpangan tangan para rasul, Roh Kudus turun atas mereka.

Kisah di Samaria mengajarkan kita prinsip penting tentang tanda dan mukjizat dalam misi Kerajaan Allah: 

1) Tujuan Utama: Meneguhkan Injil dan Memuliakan Kristus.

Mujizat bukanlah pertunjukan atau cara mencari ketenaran (seperti Simon).

Tujuannya adalah membuktikan kebenaran Kabar Baik tentang Yesus Kristus dan kuasa-Nya atas dosa, setan, dan penderitaan, sehingga orang percaya kepada-Nya.

2) Bahaya Penyalahgunaan: Ketertarikan pada Kuasa, Bukan pada Kristus.

Kita harus waspada terhadap motivasi yang salah – keinginan untuk memiliki atau mengontrol kuasa ilahi demi status, pengaruh, atau keuntungan pribadi (semangat Simon).

Fokus harus tetap pada Kristus dan keselamatan yang Dia tawarkan.

3) Roh Kudus adalah Pemberian Allah, Bukan Hasil Manipulasi.

Pencurahan Roh Kudus adalah karya kedaulatan Allah, bukan sesuatu yang bisa dibeli (Simon) atau dihasilkan semata-mata oleh ritual manusiawi (baptisan air saja tidak otomatis menghasilkan pengalaman Roh yang penuh dalam konteks ini).

Kita menerima-Nya oleh iman melalui kasih karunia.

4) Peran Komunitas dan Otoritas yang Sehat.

Peran para rasul mengingatkan kita akan pentingnya akuntabilitas, persekutuan yang sehat, dan pengajaran yang benar dalam gereja, terutama terkait manifestasi Roh, untuk mencegah penyimpangan dan menjamin kesatuan. 

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana tanda-tanda dan mujizat diperlukan dalam pemberitaan Injil namun jangan sampai menggeser fokus pada Injil.

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 24-26