Rabu, 6 Agustus 2025

MURID SEJATI MENGABDI KEPADA ALLAH BUKAN MAMON

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 16:10-13

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi bila kita setia dan benar dalam perkara-perkara kecil?
  2. Apakah yang terjadi bila kita tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur?
  3. Apakah yang terjadi bila kita tidak setia dengan harta orang lain?
  4. Mengapa seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Pada zaman Yesus, masyarakat hidup dalam sistem sosial yang kuat diwarnai oleh struktur perbudakan dan kepemilikan mutlak.

Seorang budak tidak dapat melayani dua tuan karena seluruh hidupnya — waktu, tenaga, dan loyalitas — hanya dimiliki oleh satu majikan.

Yesus menyampaikan pengajaran yang mengejutkan: “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Kata Mamon berasal dari bahasa Aram yang berarti harta atau kekayaan, namun dalam konteks ini dipersonifikasikan sebagai tuan yang menuntut pengabdian layaknya ilah.

Pada masa itu, kekayaan sering dianggap sebagai tanda berkat, namun Yesus mengingatkan bahwa harta dapat menjadi tuan jika menggeser posisi Allah dalam hati manusia.

Dalam dunia Yahudi, kesetiaan kepada Allah dianggap mutlak, dan gagasan tentang membagi kesetiaan dengan uang adalah sesuatu yang sangat mengganggu secara teologis dan moral.

Perumpamaan dalam Lukas 16 mengandung prinsip mendalam mengenai kepercayaan dan kesetiaan.

Yesus mengajar bahwa siapa yang setia dalam perkara kecil akan setia juga dalam perkara besar, dan siapa yang tidak jujur dalam hal kecil, tidak akan jujur dalam perkara besar.

Prinsip ini menekankan bahwa kesetiaan bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba dalam tugas besar, melainkan dibentuk dari tanggung jawab yang kecil.

Dalam konteks ini, “perkara kecil” bisa berarti bagaimana seseorang memperlakukan uang, barang, atau kesempatan yang bukan miliknya — termasuk bagaimana ia mengelola kepercayaan orang lain.

Hal ini kemudian dikaitkan dengan “Mamon yang tidak jujur,” yaitu harta duniawi yang dapat menggoda manusia untuk berlaku tidak benar.

Jika seseorang tidak setia dalam hal-hal fana seperti ini, bagaimana mungkin ia dipercaya oleh Allah untuk mengelola harta surgawi yang sejati?

Dalam dunia modern, tantangan untuk setia dalam hal kecil menjadi semakin berat karena nilai-nilai zaman ini menekankan pencapaian besar, citra, dan keuntungan instan.

Media sosial membentuk budaya pamer dan mengejar pengakuan, di mana keberhasilan seringkali diukur dari jumlah harta dan gaya hidup, bukan dari integritas dan kesetiaan.

Banyak orang tergoda untuk menyeleweng dalam hal kecil — seperti menipu sedikit dalam laporan keuangan, mencontek, atau memanipulasi sistem — karena hal itu dianggap wajar dan tidak berdampak besar. 

Murid yang sejati mengabdi kepada Allah tanpa kompromi dengan budaya dunia modern saat ini yang cenderung mengabdi kepada Mamon.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 42-44

Selasa, 5 Agustus 2025

MURID YANG TIDAK MEMILIKI ALLAH LAIN SELAIN TUHAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KELUARAN 20:1-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Tuhan menyebut diri-Nya sebagai “Allah yang cemburu”?
  2. Apa arti dari larangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhan mengingatkan umat Israel dan kita sebagai Israel rohani, yaitu umat yang telah ditebus oleh darah Kristus.

Bahwa Ia adalah Allah yang membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir, Dia juga Allah yang menuntun mereka menuju Tanah Perjanjian, dan Dia adalah Allah yang setia.

Oleh karenanya, ketika Tuhan melarang adanya “allah lain”, itu bukan karena Tuhan egois, tetapi karena hanya Dia lah yang layak disembah.

Tidak ada ilah lain yang bisa membebaskan kita dari perbudakan dosa dan membawa kita kepada kehidupan yang kekal.

Sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk menjadikan Tuhan satu-satunya Allah dalam hidup kita, bukan hanya di mulut, tapi dalam kita menentukan prioritas dalam hidup kita, bagaimana kita mengelola waktu kita, bagaimana sikap hati dan tindakan kita.

“Allah lain” di jaman sekarang mungkin tidak berbentuk patung, tetapi itu bisa berupa:

  • Uang dan kekayaan
  • Karier atau prestasi
  • Status di media sosial atau popularitas
  • Dosa tersembunyi yang terus dipelihara
  • Keinginan untuk mengontrol hidup sendiri tanpa berserah kepada Tuhan

Tuhan menggambarkan diri-Nya sebagai “Allah yang cemburu”.

Ini bukan cemburu manusiawi yang posesif seperti yang biasa diinginkan oleh pasangan suami dan isteri atau pasangan kekasih.

Ini adalah cemburu Ilahi yang kudus—karena kasih-Nya begitu besar dan Allah tidak ingin umat-Nya disesatkan oleh berhala yang palsu.

Akhir kata, seorang murid sejati tidak hanya mengaku Tuhan sebagai Allah, tetapi hidup dalam ketaatan dan kasih kepada-Nya.

Kita menyingkirkan segala bentuk “allah lain” dalam hidup kita dan menjadikan Tuhan satu-satunya pusat dalam hidup kita, dalam keluarga kita dan kita hidup untuk menyenangkan-Nya dalam segala hal.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan mengenai ilah-ilah di masa kini dan apa dampaknya bagi kehidupan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 36-41

Senin, 4 Agustus 2025

MURID YANG MELAKUKAN PERINTAHNYA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ULANGAN 6:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk melakukan ketetapan dan peraturan-Nya?
  2. Apa hasil yang dijanjikan jika bangsa Israel setia melakukan perintah Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ulangan pasal 6 dimulai dengan pengingat yang sangat penting, bahwa Tuhan memberi perintah bukan sekadar untuk diketahui atau dipelajari, tetapi untuk dilakukan.

Musa berbicara kepada bangsa Israel yang akan segera masuk ke Tanah Perjanjian.

Tanah Perjanjian itu bukan hanya tempat berkat, tapi juga sebagai tempat dimana bangsa Israel diuji ketaatan mereka kepada Tuhan.

Sebagai murid Kristus, kita juga sedang berjalan bukan ke Tanah Perjanjian, tetapi berjalan dan bertumbuh semakin dewasa di dalam Tuhan.

Perjalanan hidup yang kita lakukan, bukanlah perjalanan dengan harapan untuk memperoleh berkat semata, tetapi sama seperti perjalanan umat Israel, perjalanan kita juga akan ditempuh melalui berbagai ujian atas ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan.

Perjalanan iman itu harus dilandasi dengan ketaatan nyata, bukan hanya pengetahuan rohani.

Karena iman sejati ditunjukkan lewat tindakan.

“Jangan hanya menjadi pendengar Firman, tetapi juga pelaku Firman” (Yakobus 1:22).

Tuhan juga memberikan perhatian bahwa kehidupan rohani kita bukanlah untuk pribadi kita semata, tetapi juga bagi anak dan cucu kita.

ecara khusus untuk anak dan cucu biologis, tetapi juga untuk anak dan cucu rohani.

Ulangan 6:2 “supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.”

Ketaatan bukan hanya urusan pribadi, tapi warisan rohani bagi anak cucu!

Ulangan 6:3 “Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak…”

Firman Tuhan bagi umat Israel juga menjanjikan kebaikan, kelimpahan, dan kehidupan panjang bagi mereka yang taat dan setia.

Namun berkat ini bukanlah janji kosong—melainkan hasil dari kehidupan yang selaras dengan kehendak Allah.

Jika kita mengikut Tuhan hanya karena menginginkan berkat Tuhan, tapi enggan untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya.

Kita tidak akan mengalami janji-janji Tuhan secara utuh.

Firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa ketaatan dan kesetiaan lah yang mendatangkan berkat yang sejati.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, tanyakan kepada rekanmu, berapakah mereka menilai ketaatan dan kesetiaanmu kepada Tuhan dalam skala satu hingga sepuluh.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 31-35

Minggu, 3 Agustus 2025

MURID YANG MENGASIHI TUHAN DENGAN SEGENAP HATI

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 22:36-38

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah hukum Taurat masih berlaku dalam masa Perjanjian Baru?
  2. Apakah perintah pertama dalam hukum Taurat?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Allah tidak hanya memanggil kita untuk menjadi pengikut-Nya, tetapi untuk menjadi murid yang mengasihi Dia dengan segenap hati.

Karena kasih adalah tanda utama yang membedakan murid sejati dari sekadar orang yang senang karena telah memperoleh keselamatan kekal.

Orang bisa mengikuti Yesus karena mengalami mujizat, mendengar pengajaran yang penuh kuasa, atau karena mempunyai pengharapan akan mendapat berkat.

Namun murid sejati mengikut Yesus karena kasih—bukan karena apa yang bisa Ia berikan, tapi karena memahami siapakah Yesus dan apa yang telah Yesus lakukan bagi dia.

”Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” (Matius 22:37).

Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, artinya kita menempatkan Tuhan di prioritas tertinggi, melebihi segala keinginan, harta benda, atau bahkan hubungan dengan siapa pun di dunia ini.

Dan ujian atas perintah ini akan nampak ketika kita harus memilih pasangan hidup, memilih pekerjaan—apakah motif kita mencari pekerjaan hanya semata memilih pekerjaan dengan upah tertinggi?

Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa, artinya kita mengasihi Tuhan bukan berdasarkan emosi sesaat.

Kita mengasihi Tuhan dengan hati kita, yang membuat kita bersedia untuk meluangkan waktu kita bersekutu dengan Tuhan secara teratur, yang membuat kita bersedia menyerahkan kehidupan kita sepenuhnya kepada Tuhan dan yang menjadikan Tuhan selalu menjadi yang utama dalam hidup kita.

Mengasihi Tuhan dengan segenap akal budi, artinya kita mengasihi Tuhan dengan seluruh pikiran dan pengertian kita, yaitu dengan menjadikan pikiran kita tunduk kepada kebenaran-Nya.

Pikiran kita diisi oleh kebenaran Tuhan yang kita peroleh melalui Firman Tuhan yang teratur kita baca.

Kita tidak puas hanya dengan menjadi orang Kristen yang telah dilahirkan baru, tetapi kita memiliki kerinduan untuk memahami siapa Tuhan itu, apa kehendak-Nya, dan bagaimana cara hidup yang benar di hadapan-Nya.

Dan bukankah hal-hal itu bisa kita peroleh melalui perenungan kita ketika kita membaca Firman.

Orang yang mengasihi Tuhan dengan akal budinya juga akan menilai kehidupannya, apa yang dia lihat dan rasakan, dan masalah yang dia hadapi dengan kacamata Firman Tuhan, bukan hanya emosi atau pertimbangan ilmu pengetahuan atau budaya dan adat istiadat.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan berapakah engkau menilai kasihmu kepada Tuhan dalam skala satu hingga sepuluh.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 28-30

Sabtu, 2 Agustus 2025

MUJIZAT YANG MEMASYURKAN NAMA YESUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 19:11-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mujizat apa saja yang terjadi dalam pelayanan Rasul Paulus?
  2. Apa yang terjadi ketika para tukang jampi mencoba meniru mujizat yang dilakukan oleh Paulus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tanda dan mujizat yang terjadi dalam pelayanan para rasul telah menyebabkan banyak orang yang belum percaya menjadi percaya.

Mereka awalnya tertarik dengan mujizat yang terjadi secara spektakuler.

Karena kisah mujizat itu menyebar dengan cepat dan menyebabkan orang berbondong-bondong berusaha untuk datang dan menyaksikan.

Bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

Namun ternyata ada orang yang hanya menjadi peniru, tetapi sesungguhnya mereka bukan pengikut Kristus.

Ada tukang jampi yang berusaha meniru dan akibatnya roh jahat menyerang mereka sehingga mereka berlari telanjang dan luka-luka.

Ketika Roh Kudus memberikan karunia kepada seseorang untuk melakukan berbagai perbuatan ajaib, apakah itu mujizat kesembuhan atau mengusir setan.

Roh Kudus memberikan karunia itu dengan tujuan agar Allah dipermuliakan, nama Yesus dimasyurkan.

Jadi ketika ada orang yang melakukan hal tersebut dengan motif yang tidak benar, orang tersebut sedang tidak memuliakan Tuhan, mereka ingin mencuri kemuliaan yang bagi Tuhan untuk memuliakan diri sendiri.

Dan akibatnya bisa terjadi hal-hal yang buruk seperti yang dialami para tukang jampi dalam kisah di Alkitab.

Allah ingin nama-Nya ditinggikan dan dimuliakan, dan ketika nama Allah ditinggikan, maka Dia akan menarik semua orang untuk datang kepada-Nya (lihat. Yohanes 12:32).

Saat ini tanda dan mujizat masih terjadi.

Dalam pelayanan Paulus seperti yang sudah kita baca, banyak orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai Paulus untuk menyembuhkan orang.

Sesungguhnya peristiwa serupa juga pernah terjadi dalam pelayanan di gereja GKKD-BP di Bandung pada tahun 1990 an.

Awalnya ada sekelompok orang yang berkumpul di sebuah rumah di jalan Martadinata Bandung, mereka sedang menyaksikan melalui video, seorang hamba Tuhan berdoa untuk orang-orang yang meletakkan sapu tangan di ibadah di ibukota Afrika Selatan.

Dan ketika orang-orang yang menyaksikan video tersebut di televisi, mereka pun meniru dengan meletakkan sapu tangan mereka dan membawa sapu tangan itu, baik untuk dipakai sendiri atau digunakan untuk menyembuhkan orang.

Dan mujizat terjadi, banyak orang yang disembuhkan dan roh-roh jahat yang diusir keluar.

Jadi mujizat masih terjadi, hingga saat ini.

Dan tujuan karunia mujizat adalah agar Allah ditinggikan dan dimuliakan.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan bagaimana engkau bisa mengalami mujizat secara pribadi.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 23-27

Jumat, 1 Agustus 2025

TANDA DAN MUJIZAT YANG MENYERTAI MURID KRISTUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 5:12-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa ada orang-orang yang tidak berani mendatangi kumpulan orang percaya di Serambi Salomo?
  2. Dengan memakai istilah jaman ini, apa sesungguhnya yang sedang terjadi di Serambi Salomo?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika Yesus bersama-sama dengan murid-murid-Nya, mereka melihat, merasakan dan turut mengalami berbagai mujizat yang Guru mereka lakukan.

Ketika Yesus berjalan di atas air untuk menjumpai mereka yang sedang ada di perahu, Petrus dengan iman beranjak dari perahu dan berusaha berjalan di atas air untuk menyambut Yesus.

Sekali pun akhirnya keraguan Petrus yang menyebabkan dia hampir tenggelam, tetapi Yesus segera mengulurkan tangannya untuk menolong Petrus.

Setelah hari Pentakosta, Petrus dan para murid yang lain dipenuhi oleh kuasa Roh yang menyebabkan mereka berubah, Petrus yang bahkan sempat menyangkal Yesus menjadi Petrus yang dengan berani berhadapan dengan Imam Besar dan para ahli Taurat.

Dengan tegas Petrus memberikan penjelasan atas pertanyaan para ahli Taurat di sidang di Yerusalem, yang menanyakan dengan kuasa darimana Petrus menyembuhkan orang yang lumpuh di Bait Allah.

Yesus tidak pernah menjanjikan perjalanan hidup yang bebas dari tantangan bagi para murid-Nya, namun Dia memberikan kuasa.

Tanda dan mujizat bukan hanya pembuktian kuasa Allah, tetapi juga menjadi bukti bahwa Kristus hidup dan berkarya melalui para murid-Nya.

Tanda dan mujizat yang menyertai murid-murid Yesus bukan hanya untuk memukau orang banyak, tetapi juga untuk memperkuat iman mereka sendiri.

Ketika mereka melihat kuasa Allah bekerja melalui mereka, iman mereka semakin kuat dan mereka semakin percaya pada panggilan yang mereka terima.

Tanda dan mujizat juga berfungsi sebagai kesaksian bagi orang lain tentang kuasa dan kasih Allah.

Ketika orang melihat keajaiban yang terjadi, mereka dipanggil untuk percaya dan mengikuti Kristus.

Tanda dan mujizat membuka mata dan hati orang untuk melihat kebenaran tentang Allah.

“Yesus Kristus tetap sama, dulu, sekarang dan selama-lamanya” (Ibrani 13:8). Kuasa-Nya belum berubah.

Tanda dan mujizat masih ada hingga masa kini, kita sebagai umat percaya masih bisa mengalami mujizat baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkup yang lebih besar.

Mujizat kesembuhan, mujizat dalam keuangan, mujizat di sekolah, di kampus, mujizat di market place, di pelayanan, di pemerintahan.

Yesus masih tidak berubah, kuasa-Nya juga tidak berubah!

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan apakah ada yang pernah mengalami mujizat secara pribadi dan bagaimana mujizat itu dialami.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 18-22