Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa kata Yesus kepada murid-muridNya?
Menurut Yesus, hal apa yang harus dilakukan ketika melihat ladang menguning?
Jadi kapan musim menuai? Dan hal apa yang dikumpulkan pada saat menuai?
Yesus mengutus kita untuk apa?
Saudara..
Yesus datang ke dunia ini bukan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri, tetapi untuk melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada-Nya.
Hal ini adalah inti dari hidup Yesus.
Yesus punya Tujuan yang jelas dalam kehidupan-Nya yaitu melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan tugas yang diberikan kepada-Nya.
Saat ini anak-anak Tuhan sering kali terjebak ke dalam pencarian makna hidup dan tujuan hidup yang sementara.
Anak-anak Tuhan mencari kepuasan dalam hal yang ditawarkan oleh dunia ini seperti prestasi, karier, popularitas, kemewahan, dan lain sebagainya.
Tujuan hidup yang dibangun jadinya hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan mengabaikan tujuan hidup yang lebih besar pada saat dipanggil menjadi anak Tuhan.
Yesus mengajarkan kita untuk memiliki Tujuan atau Visi dalam hidup ini.
Yesus mengingatkan kita untuk tidak hidup untuk diri kita sendiri lagi, melainkan untuk menyelesaikan Tujuan yang Allah sudah tetapkan bagi setiap kita.
Yesus mengajarkan kita juga untuk memiliki Tujuan yang lebih luas lagi yaitu melihat “tuaian” yang sudah menguning dan matang.
Ada bagian yang menabur, ada bagian yang menuai.
Hal ini mengajarkan kita pentingnya ikut ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan dan berkolaborasi dalam melayani Tuhan.
Kita semua adalah bagian penting dari pekerjaan besar Tuhan yang akan terus terjadi sampai Dia datang untuk kedua kalinya.
Jadi, mari kita hidup seperti Yesus hidup, fokus aja kepada kehendak Tuhan dalam hidup kita dan menyelesaikannya.
Untuk mengerti tentang kehendak Tuhan dalam hidup kita, kita diajar untuk terus bergantung penuh kepada pimpinan Roh Kudus yang akan menolong kita untuk menghidupinya.
Yesus tidak pernah mengajar kita untuk focus pada hasil, Yesus mau kita berjalan pada rencana-Nya dalam hidup kita masing-masing, bertumbuh dalam iman dan dalam keserupaan dengan Yesus.
Tuhan Yesus memberkati.
Menurut Saudara, saat ini apakah Saudara lebih fokus kepada kehendak Tuhan dalam hidup Saudara atau kehendak pribadi? Sebutkan alasannya dan apa yang akan Saudara lakukan untuk menerobos hal ini?
YESUS MENYEMBUHKAN YANG SAKIT DAN MENGUSIR ROH JAHAT
Penulis : Rina Elisabeth
Pembacaan Alkitab Hari ini :
LUKAS 6:17-19
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa saja yang berkumpul pada saat Tuhan Yesus datang?
Untuk tujuan apa mereka datang?
Hal apa saja yang terjadi pada saat itu?
Hal apa yang dilakukan oleh orang banyak kepada Tuhan Yesus? Dan hal apa yang keluar dari Tuhan Yesus pada saat mereka menjamah-Nya?
Saudara..
Setelah memilih kedua belas murid-Nya, Tuhan Yesus menyingkir agak jauh dengan menuruni lereng pegunungan menuju sebuah tanah datar.
Di situ, Ia duduk dan mengajar, sedangkan para rasul, murid-murid dan orang banyak berkumpul mengelilingi Dia.
Ia mengajar mereka dengan kebenaran-Nya dan Perkataan-Nya sampai kepada pengikut-Nya.
Perkataan-Nya yang penuh kuasa mendatangkan mukjizat. Orang yang sakit disembuhkan, dan orang yang dirasuk roh-roh jahat juga disembuhkan.
Mukjjizat-mukjizat ini juga membuktikan kasih-Nya besar atas orang-orang yang sedang menderita.
Mukjizat-mukjizat ini memenuhi janji-janji Allah dalam Perjanjian Lama mengenai datangnya saat penyelamatan, yaitu saat terjadinya pemulihan baik tubuh secara jasmani maupun jiwa manusia.
Melalui perikop ini kita melihat pelayanan Yesus yang penuh kuasa.
Yesus mengajar dalam kebenaran, perkataan-Nya yang penuh kuasa menyembuhkan banyak orang yang datang kepada-Nya dengan berbagai penyakit, mengusir roh jahat yang mengganggu hidup mereka, dan membawa kelegaan kepada orang yang menderita.
Sebagai anak Tuhan kita juga dipanggil untuk hidup dalam kebenaran-Nya, mengajar kebenaran-Nya dan membawa kesembuhan kepada orang-orang yang sakit, menghibur orang yang terpuruk, mendampingi mereka yang berjuang menghadapi berbagai pergumulan, mengizinkan kuasa-Nya bekerja dalam kita untuk menyatakan kuasa-Nya bagi dunia ini.
Disini juga kita melihat bukan hanya tentang kuasa, melainkan tentang hati-Nya yang penuh kasih kepada orang-orang yang membutuhkan.
Sebagai anak Tuhan kita bisa memiliki hidup yang berarti dengan melayani orang lain dengan penuh kasih.
Sebab kita dipanggil untuk hidup seperti Yesus.
Menjadi alat-Nya dan saksi-Nya sehingga dunia dapat melihat Kristus dalam diri kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Adakah orang-orang di sekitar Saudara yang saat ini mengalami sakit atau membutuhkan kelepasan? Mari kita praktekkan bersama kebenaran Firman ini, dengan menyatakan kasih dan kuasa-Nya untuk membawa kesembuhan dan pembebasan bagi orang yang membutuhkan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 4:23.
Apakah yang Yesus lakukan ketika Ia berkeliling di seluruh Galilea?
Orang-orang yang bagaimanakah yang dibawa kepada Yesus ketika mendengar tentang Dia di seluruh Siria?
Darimanakah orang-orang yang berbondong-bondong mengikuti Yesus?
Ketika kita membangun keserupaan dengan Yesus maka bukan saja kita memiliki pikiran dan perasaan Yesus serta karakter Yesus tetapi juga kita dapat hidup seperti Yesus.
Ketika kita hidup seperti Yesus maka kita akan melakukan perbuatan-perbuatan Yesus.
Hal-hal yang diperbuat oleh Yesus adalah mengajar dalam rumah-rumah ibadat, memberitakan Injil Kerajaan Allah, melenyapkan segala sakit penyakit dan kelemahan orang-orang yang ditemui-Nya.
Ketika orang-orang mendengar tentang Yesus maka bukan saja Yesus menjumpai orang banyak tetapi orang-orang membawa orang-orang lain untuk dijamah oleh Yesus yaitu orang-orang yang buruk keadaannya yang menderita berbagai penyakit dan sengsara, yang sakit ayan dan lumpuh sehingga mereka mengalami kesembuhan.
Bahkan orang-orang yang berasal dari berbagai tempat berbondong-bondong mengikut Yesus untuk mendapatkan pertolongan dari Yesus.
Hal yang sama ketika kita mau hidup seperti Yesus maka kita akan melakukan hal-hal yang Yesus lakukan.
Itulah sebabnya, Dia berjanji bahwa hal-hal tersebutlah yang harus kita lakukan, diantaranya kita harus memberitakan Injil.
“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”(Markus 16:15-18).
Bukan hanya Injil diberitakan dan disertai dengan tanda-tanda dan mujizat, tetapi kita juga akan memuridkan bangsa-bangsa dan membaptiskan mereka.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”(Matius 28:19-20).
Bahkan Tuhan Yesus berjanji bahwa ketika kita hidup sama seperti Yesus hidup dan mengerjakan pekerjaan yang pernah Yesus lakukan maka kita akan melakukan hal-hal yang lebih besar dan yang pernah dilakukan oleh Yesus.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa”(Yohanes 14:12).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana kehidupan dari Yesus yang saudara lakukan dalam hal memberitakan Injil Kerajaan Allah dengan antusias.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kolose 3:16.
Apakah yang harus kita kenakan sehingga kita selalu dipersatukan sebagai pengikut Yesus?
Selain mengenakan kasih maka hal apakah yang harus memerintah dalam hati kita?
Jika kita mengenakan kasih dan damai sejahtera Kristus maka apakah dampak bagi perkataan kita dalam kehidupan sehari-hari?
Ketika kita mengalami kelahiran kembali maka Allah memberikan kepada kita hati yang baru, roh yang baru serta Roh-Nya ke dalam batin kita.
“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”(Yehezkiel 36:26-27).
Keberadaan Roh Allah dalam kita serta hati dan roh yang baru membuat kita senantiasa dapat hidup di dalam kasih.
“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.”(1 Yohanes 4:8,16).
Ketika kita senantiasa memiliki kasih Allah yang membuat kita dapat mengasihi orang lain maka damai sejahtera Allah akan selalu memerintah di dalam seluruh kehidupan kita.
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”(Yohanes 14:27).
“Allah, sumber damai sejahtera, menyertai kamu sekalian! Amin.”(Roma 15:33).
Kasih Allah dan damai sejahtera-Nya yang melimpah dalam batin kita membuat kita dapat senantiasa memiliki perkataan Kristus.
Akibatnya melalui mulut kita selalu keluar perkataan-perkataan Kristus yang dapat menghibur, menguatkan, membangkitkan, membangun serta menyembuhkan orang lain dan kita dapat berkata-kata seperti Yesus berkata-kata.
Dengan demikian, kita mengalirkan kehidupan Yesus Kristus bahkan bukan hanya perkataan Kristus tetapi juga perbuatan-perbuatan Kristus.
Dan pada akhirnya lewat perkataan dan perbuatan kita, kita sedang merepresentasikan Yesus yaitu keserupaan dengan Yesus.
“Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.”(Matius 9:35).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara tentang bagaimana perkataan Kristus senantiasa keluar dari mulut saudara karena saudara senantiasa tinggal dalam kasih dan damai sejahtera Allah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 16:24.
Apakah konsekuensi bagi setiap orang percaya yang sungguh-sungguh mau mengikut Yesus?
Apakah yang akan kita peroleh ketika kita menyerahkan kehidupan kita untuk mengikut Dia?
Dijadikan apakah setiap kita yang mengikut Yesus?
Bagi setiap orang yang percaya yang mau mengikut Yesus maka mereka harus menyangkal diri dan pikul salib, sebab hidup kita bukan milik kita tetapi milik Yesus.
“Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.”(1 Korintus 3:23).
“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” (Galatia 5:24).
Dalam hal menyangkal diri maka kita harus lebih mementingkan keinginan Tuhan dan sesama kita daripada keinginan kita.
Keinginan kita adalah menuntut hak dan kepentingan kita.
Tetapi karena kita adalah milik Kristus maka kita harus mengutamakan keinginan dan kehendak Tuhan, sehingga kita dapat hidup dalam keinginan daging dan dosa tetapi keinginan Roh, sehingga hidup kita selalu dipimpin oleh Roh Kudus.
“Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.”(Galatia 5:25-26).
Dan dalam hal memikul salib dimana firman Tuhan berkata bahwa kita dipanggil bukan hanya untuk percaya kepada Tuhan tetapi menderita bagi Dia.
Penderitaan yang kita alami adalah bukti bahwa kita mau memikul salib karena iman kepada Yesus.
“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia”(Filipi 1:29).
Penderitaan yang kita alami karena kita memutuskan hidup untuk mengikut Yesus dimana kita tidak hidup lagi menurut dunia ini tetapi hidup bagi Kristus.
Dan tujuannya agar hidup kita dipakai untuk menceritakan Kristus dan karya-Nya sehingga dunia ini dapat beriman kepada Yesus.
“Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.”(Markus 1:17-18).
“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!”(2 Timotius 4:5).
Marilah kita menyangkal diri dan pikul salib dan mengikut Yesus.
Dengan demikian maka kita dapat membawa Injil Kerajaan Allah kepada dunia tanpa membawa kepentingan kita tetapi membawa kepentingan Allah walaupun disertai dengan penderitaan yang harus kita alami.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara tetap dapat senantiasa menyangkal diri dan pikul salib dalam mengikut Yesus agar Injil Kerajaan Allah sampai kepada bangsa-bangsa.
MENYERAHKAN ANGGOTA TUBUH SEBAGAI SENJATA KEBENARAN
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini :
ROMA 6:12-14
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 6:13.
Hal apakah yang tidak berkuasa lagi dalam hidup kita ketika kita memahami akan kematian dan kebangkitan Yesus?
Jika demikian, kepada siapakah kita serahkan tubuh kita?
Untuk tujuan apakah kita menyerahkan seluruh anggota-anggota tubuh kita?
Kuasa kematian Yesus telah membuat kita memahami bahwa kita telah mati bagi dosa sehingga kita memiliki kehidupan yang baru yaitu kehidupan bagi dan untuk Yesus.
Kita dimampukan untuk hidup berkemenangan atas dosa dan maut.
“Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.”(Roma 6:10-11).
Di dalam tubuh kita tidak ada lagi kuasa dosa yang dapat dipakai oleh iblis untuk mencintai dunia ini, mencintai hidup kedagingan, mencintai uang dan mencintai diri sendiri, dan kita memiliki hidup yang mencintai kebenaran.
Hidup yang baru itu adalah hidup yang dimiliki oleh Yesus sehingga kita tidak boleh hidup sembarangan tetapi hidup bagi Kristus.
Hal yang harus kita lakukan agar dapat senantiasa hidup dalam kebenaran adalah dengan cara menyerahkan hidup dan anggota tubuh kita untuk Tuhan sehingga dapat dipakai sebagai senjata kebenaran Tuhan.
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”(Roma 12:1).
“Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.”(Roma 6:19).
Selain itu kita harus memiliki pola pikir yang baru yaitu hidup di dalam kehendak dan rencana Allah.
Oleh sebab itu, pikiran kita harus mengalami transformasi.
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”(Roma 12:2).
Anggota tubuh yang kita serahkan kepada Tuhan dipakai untuk melayani Tuhan dan melayani sesama kita.
“Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”(Galatia 5:13).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana senantiasa hidup dengan menyerahkan anggota tubuh untuk Tuhan bukan untuk dosa.