Jumat, 29 Agustus 2025

BIJAKSANA DAN BERSIH

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 16:17-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimana sikap kita menghadapi pengajaran yang bertentangan dan memecah?
  2. Apa yang bisa dilakukan oleh mereka yang hendak menipu murid-murid yang tulus hati?
  3. Apa keinginan Paulus kepada murid-murid yang taat?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Paulus mendengar kabar tentang ketaatan jemaat dan ia bersukacita, tetapi ada satu peringatan yang ia berikan kepada mereka dalam Roma 16:19, yaitu “…Supaya kamu BIJAKSANA terhadap apa yang baik, dan BERSIH terhadap apa yang jahat.”

Saat itu ada penyesatan dan perpecahan yang terjadi di dalam jemaat.

Dikatakan bahwa orang-orang yang TULUS HATI tertipu oleh kata-kata dan bahasa manis dari mereka yang sesungguhnya tidak melayani Kristus.

Saudara, di masa ini, penyesatan sangat banyak dan mudah terjadi.

Kemajuan teknologi dan perkembangan sosial menyebabkan ada banyak kompromi, dan seringkali menyebabkan kita tidak sadar betapa sudah melenceng jauh dari ketetapan Tuhan.

Masalah kita bukanlah kita kurang baik atau kurang tulus hati, tapi seringkali kita tidak bijaksana maupun memahami kehendak Tuhan dalam hidup kita, sehingga sekalipun kita bermaksud baik, namun tertipu oleh dunia dan keinginan sendiri.

Bagaimana kita bisa menjadi murid-murid Kristus yang mengenali kehendak Tuhan dan tidak mudah terbawa kepada apa yang tidak sesuai kehendakNya?

Yang pertama kita perlu BIJAKSANA. Amsal berkata bahwa sumber segala hikmat adalah takut akan Tuhan.

Itu sebabnya kita perlu memiliki kerendahan hati untuk mau belajar dan ditegur.

Ada banyak pilihan dalam hidup kita, dan kadang-kadang pilihannya bukan antara yang baik atau jahat, tapi antara yang baik dan baik.

Namun, kita perlu mengingat bahwa yang baik dapat menghalangi yang terbaik.

Yang kedua adalah BERSIH. Jika pilihannya antara yang baik dan jahat, sudah tentu pilihannya adalah yang baik.

Tidak ada kompromi yang kita lakukan dalam rangka membenarkan apa yang jahat.

Contohnya praktek berbohong soal usia demi mendapatkan harga lebih murah.

Ada banyak orang yang melakukannya dan hal tersebut saat ini dianggap “wajar”, tetapi Tuhan tidak pernah membenarkan sebuah kebohongan.

Saudara, maukah Saudara mulai berkomitmen untuk senantiasa menjadi Bijaksana dan Bersih?

Pelajarilah Firman Tuhan, agar Saudara bisa tahu kehendak Allah yang baik, berkenan, dan sempurna.

Bagaimana Saudara bisa mempraktekan bijaksana dan bersih dalam hidup Saudara hari ini? Diskusikanlah dengan rekan kelompok PA Saudara.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ratapan 3:37-5:22

Kamis, 28 Agustus 2025

KASIH YANG MEMPERSATUKAN

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 3:12-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang harus kita kenakan di atas semua karakter yang Kristus ingin kita miliki?
  2. Mengapa damai sejahtera Kristus harus memerintah di dalam hati kita?
  3. Apa yang menjadi dasar setiap perkataan baik ajaran maupun teguran?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Bacaan Alkitab kita hari ini mengingatkan kita akan kualitas sebagai MANUSIA BARU, di mana di dalamnya ada karakter Kristus yang bertumbuh, yaitu belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, dan saling mengampuni.

Ternyata, di ayat 14 dikatakan bahwa “…di atas semuanya itu, kenakanlah KASIH, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”

Mengapa KASIH menjadi begitu penting?

Karena kasih adalah jati diri Allah dan Ia berkata bahwa Kasih adalah yang terbesar (1 Korintus 13:13).

Kita dapat melakukan banyak perbuatan baik, tapi tanpa kasih, semuanya menjadi sia-sia.

Jika kasih menjadi begitu penting, bagaimana kita sebagai murid-murid Kristus dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari?

Dan apa dampaknya kalau kita tidak mempraktekkan kasih?

Kasih adalah sesuatu yang diinginkan semua orang, tapi juga mengundang banyak pertanyaan, konflik dan kegalauan hati karena standar mengasihi dan dikasihi setiap orang seringkali berbeda satu sama lain.

Karena itu, kita perlu memastikan, bahwa cara kita mengasihi bukan berdasarkan pendapat dan perasaan pribadi, bukan juga karena kebiasaan keluarga maupun budaya saja, tapi berdasarkan kasih Kristus dan kebenaranNya.

Contohnya bagi sebagian orang mengasihi artinya membela orang yang dikasihi bahkan sekalipun orang tersebut salah, namun Firman Tuhan mengajarkan kita bahwa menegur kesalahan seseorang adalah bagian dari kasih.

Kasih adalah pengikat yang mempersatukan, artinya ketika tidak ada kasih maka perpecahan terjadi.

Hari ini kita menyaksikan bagaimana keluarga terpecah, organisasi terpecah, bahkan negara terpecah karena tidak adanya kasih.

Saudara, mari kita kembali menghidupi apa yang Kristus rindukan, yaitu hidup dalam kasih.

Dunia akan tahu bahwa kita adalah murid-murid Kristus yang sejati ketika kita sungguh hidup dalam kasih Kristus dan bersatu memuliakanNya.

Pikirkanlah beberapa praktek kasih yang bisa Saudara kerjakan di minggu ini. Praktek kasih yang tidak biasa dan menantang Saudara untuk bergantung kepada Roh Kudus dalam mempraktekannya.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ratapan 1:1-3:36

Rabu, 27 Agustus 2025

CARA HIDUP MURID KRISTUS SEJATI

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 2:41-47

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dilakukan oleh jemaat pertama setelah mereka diselamatkan dan dibaptis?
  2. Bagaimana orang percaya saat itu bersikap terhadap kepunyaan mereka?
  3. Bagaimana sikap hati mereka ketika melakukan kegiatan rohani?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sebetulnya, apakah masih relevan mempelajari dan meneladani gaya hidup murid-murid Kristus?

Bukankah sudah ribuan tahun berlalu.

Dan jaman sudah banyak sekali berubah?

Bagaimana bisa di zaman sekarang, setiap hari kita berkumpul di gereja, atau membagi-bagi harta yang dimiliki?

Mungkin banyak orang menyadari bahwa setiap generasi punya gaya hidup dan kebiasaan yang sangat berbeda dengan generasi sebelum atau setelahnya, terutama jika kita berbicara tentang kehidupan manusia yang terbuka terhadap dunia luar (bukan masyarakat pedalaman).

Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kemajuan teknologi, keadaan sosial saat itu, tingkat pendidikan, dan banyak hal lainnya. 

Lalu, pernahkah Saudara merenungkan bagaimana kita bisa mempraktekkan gaya hidup seperti murid-murid Yesus di zaman dahulu untuk masa sekarang yang jelas-jelas perbedaan generasinya sudah sangat banyak?

Puji Tuhan karena Alkitab bukan hanya mencatat sejarah, tapi juga prinsip dan esensi kehidupan yang tidak lekang oleh waktu.

Zaman boleh berubah, tapi Firman Tuhan dan seluruh kebenaranNya tetap sama.

Inilah yang kita mau sama-sama pelajari dan praktekkan di kehidupan kita saat ini.

Mari kita renungkan, kira-kira apa ESENSI dari cara hidup jemaat pertama yang bisa kita teladani di zaman sekarang?

  • Bertekun dan mau belajar kebenaran dengan mendengarkan para rasul.
  • Menyadari kasih Kristus dan kebutuhan mereka akan pribadiNya dengan berdoa dan melakukan perjamuan.
  • Tidak egois dengan kepemilikan, mereka saling membantu ketika melihat ada orang lain yang memerlukan
  • Hati mereka penuh sukacita dan ketulusan

Bukankah kehidupan seperti itu dibutuhkan di segala zaman?

Tidak seorangpun bisa memahami sesuatu secara mendalam tanpa ketekunan dan sikap hati mau belajar.

Tidak seorangpun bisa mendapatkan sesuatu yang berarti dengan mengandalkan diri sendiri dan hidup di luar kasih Kristus.

Semua orang tertarik dengan kasih yang nyata, ketulusan, dan sukacita bahkan terlebih lagi di masa sekarang, dimana orang semakin bergantung kepada AI (Artificial Intelligence = kecerdasan buatan).

Saudara, mari kita mewujudkan cara hidup tersebut di masa kita.

Kita dapat memikirkan cara-cara kreatif untuk mempraktekannya sesuai zaman sekarang, namun esensinya tetap sama.

Buktikan kepada dunia, bahwa tinggal dalam kasih dan kebenaran Kristus bukanlah sesuatu yang mustahil!

Pikirkanlah bagaimana praktek cara hidup jemaat mula-mula bisa diterapkan dalam kehidupan Saudara saat ini. Diskusikanlah dengan komunitas Saudara dan kerjakanlah!

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 51-52

Selasa, 26 Agustus 2025

DIPIMPIN OLEH ROH BUKAN PERBUATAN DAGING

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 5:18-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Galatia 5:18.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah akibatnya jika hidup kita selalu dipimpin oleh Roh Kudus?
  2. Coba sebutkan bentuk-bentuk perbuatan daging yang berlawanan dengan keinginan Roh?
  3. Hal apakah yang akan kita terima jika hidup kita selalu dipimpin oleh kedagingan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhan ingin agar kita tidak hanya hidup oleh Roh, tetapi kita juga harus dipimpin oleh Roh Kudus.

“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.” (Galatia 5:24-25).

Perbuatan daging yang kita lakukan sebetulnya berasal dari apa yang kita pikirkan, oleh sebab itu Tuhan ingin agar kita memikirkan perkara-perkara dari Roh Kudus sehingga kita tidak lagi hidup dengan dosa di dalam perbuatan daging.

”Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.” (Roma 8:5).

”Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8).

Pikiran kita diisi oleh perkara yang diatas dimana Kristus sebagai pusat pikiran kita yaitu apa yang telah Yesus kerjakan buat kita dan tentang keserupaan dengan Kristus dan kita selalu mencari-Nya.

”Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” (Kolose 3:1-2).

Dengan mengisi pikiran kita dengan perkara yang diatas dan mencarinya, maka perbuatan kita selalu dalam perbuatan-perbuatan yang diatas sehingga kita merdeka dari perbuatan-perbuatan daging, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora; dan kita hidup dalam perbuatan Roh yaitu buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Agar kita dipimpin oleh Roh Kudus maka selain kita memikirkan perkara-perkara yang diatas maka kita harus bergaul dan bersekutu dengan Roh Kudus selain direndam dengan Firman Tuhan, sehingga kita tunduk dan mau dipimpin oleh Roh Kudus dan mengalami penyertaan-Nya yang selalu membawa kita kepada kemenangan.

”Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” (II Korintus 13:14).

Pada akhirnya kita tidak lagi hidup dalam perbuatan-perbuatan daging tetapi perbuatan-perbuatan Roh Kudus.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara berkomitmen dan disiplin untuk mencari dan memikirkan perkara diatas sehingga selalu menghasilkan perbuatan Roh!

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 49-50

Senin, 25 Agustus 2025

BUKAN SEKEDAR BERSERU TUHAN

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 7:21-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 7:21.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Selain berseru agar kita masuk Kerajaan Sorga, hal apakah yang Tuhan inginkan agar kita benar-benar masuk Kerajaan Sorga?
  2. Orang-orang yang melakukan kehendak Allah akan dikenal oleh siapa?
  3. Coba sebutkan kehendak Allah yang harus saudara lakukan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Menjadi murid yang sejati maka kita tidak hanya melihat Kerajaan Allah tetapi juga masuk ke dalam Kerajaan Allah dan pada akhirnya dimiliki dan memiliki Kerajaan Allah.

Kelahiran kembali membuat kita dapat melihat dan masuk Kerajaan Allah.

“Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:3).

“Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:5).

Namun Tuhan ingin agar kita masuk Kerajaan Allah dan orang-orang yang masuk Kerajaan Allah ini adalah bukannya orang-orang yang sekedar berseru-seru kepada Tuhan, artinya orang-orang yang tidak serius dengan Tuhan tetapi orang-orang yang hidupnya mau melakukan kehendak-Nya dan pada akhirnya mereka adalah orang-orang yang dikenal oleh Tuhan.

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 7:21).

“Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.” (Yohanes 9:31).

Dan orang-orang yang melakukan kehendak Allah adalah orang-orang yang berkenan di hati Tuhan dan orang-orang yang berkenan di hati Tuhan adalah orang-orang yang dipercayakan akan Kerajaan-Nya dan memiliki Kerajaan Allah.

”Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” (Kisah Para Rasul 13:22).

Seperti halnya yang dilakukan oleh Yesus dengan berkata bahwa Dia mau melakukan kehendak Bapa-Nya maka Bapa mempercayakan Kerajaan-Nya kepada Yesus dan Yesus memiliki Kerajaan Allah.

”Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” (Yohanes 4:34).

Oleh sebab itu marilah kita hidup tidak hanya berseru-seru dalam doa kita kepada Bapa, tetapi juga memiliki komitmen untuk melakukan seluruh kehendak Allah dalam hidup kita sehingga kita berkenan di hati Bapa dan dikenal oleh Allah, dengan demikian kita menjadi murid Kristus yang sejati, memiliki hidup seperti Yesus dan gaya hidup Yesus.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana komitmen saudara dalam hal melakukan kehendak Bapa dan bukan hanya dalam perkataan tapi juga perbuatan!

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 46-48

Minggu, 24 Agustus 2025

MEMILIKI GAYA HIDUP SESUAI KEBENARAN

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 5:20-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 5:20.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah akibatnya bagi kita apabila hidup keagamaan kita tidak lebih benar dari hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi?
  2. Mengapa Tuhan Yesus menolak dan menegur hidup keagamaan dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi?
  3. Coba ceritakan standar kebenaran dari Tuhan tentang hal kasih kita kepada orang lain?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhan sedang membangun gereja-Nya yang memiliki gaya hidup sorgawi yang berbeda dengan dunia ini, yaitu gaya hidup sesuai kebenaran.

“Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.” (Maleakhi 3:18).

”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16).

Oleh karena itu Tuhan ingin agar kita memahami bagaimana pada akhirnya kita dapat memiliki gaya hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan karena Yesus berkata ketika kita mengetahui kebenaran maka kebenaran itu akan memerdekakan kita.

”Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yohanes 8:31-32).

Hal-hal yang harus kita pahami adalah:

  1. Ketika kita lahir baru dan terus belajar untuk mengenal Kristus maka kita tidak lagi memiliki benih dosa yang membuat kita tidak dapat hidup seperti Yesus. Kita harus hidup dalam kebenaran sehingga senantiasa diperbaharui dalam pikiran, perasaan dan perbuatan kita. ”Yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Efesus 4:22-24). Jadi kita perlu senantiasa bersekutu dengan Firman Tuhan yang membuat kita dimerdekakan oleh Firman Tuhan yang membuat kita mengalami keserupaan dengan Kristus.
  2. Kita perlu bergaul dengan Roh Kudus yang dapat memimpin kita dalam kebenaran dan membuat kita mengalami gaya hidup dalam kebenaran. ”Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (II Korintus 3:17-18).

Pekerjaan Firman Tuhan dan kuasa Roh Kudus yang senantiasa bekerja dalam hidup kita membuat gaya hidup sorga yaitu gaya hidup dalam kebenaran akan terus mengalir dari setiap aspek kehidupan kita baik perkataan maupun perbuatan kita.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana gaya hidup yang sesuai dengan kebenaran semakin nyata dalam kehidupan sehari-hari!

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 42-45