Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Siapakah Anak yang diperuntukkan bagi kita itu?
Apa sebutan yang diberikan kepada Dia?
Apa yang menjadi dasar kokohnya Kerajaan-Nya?
Apa yang membuat Kerajaan Tuhan dapat berdiri di dunia ini?
Saudara, sejak kejatuhan Adam, Tuhan Allah telah memulai suatu permusuhan (peperangan) antara Iblis dan Hawa, yaitu antara keturunan setan dan keturunan perempuan (Hawa).
Kejadian 3:15“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Firman ini menyatakan bahwa akan lahir seorang Anak sebagai keturunan perempuan.
Sejak semula Tuhan Allah sudah menetapkan bahwa Anak itu akan berasal dari seorang wanita, seorang perawan yang melahirkan seorang Anak.
Hal ini telah ditentukan Allah Bapa sejak manusia jatuh ke dalam dosa di taman Eden.
Dan Yesaya dengan jelas menyatakan bahwa Anak itu adalah:
Yesaya 9:5-6“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.”
Dan untuk menggenapi kebenaran firman dalam Kitab Kejadian, maka terjadilah masa pengorbanan dan peperangan yang harus dilalui oleh keturunan perempuan itu, yaitu melalui disalibkan, dikuburkan dan dibangkitkan.
Yesus, sebagai Anak Manusia, mengalami pencobaan di padang gurun setelah Ia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
Lukas 3:21-22“Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari Sungai Yordan dan kemudian dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
Di sana Ia berada selama empat puluh hari dan dicobai oleh Iblis.
Selama berada di padang gurun, Ia tidak makan apapun.
Lukas 4:13“Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.”
Saudara, mari kita perhatikan apa yang dituliskan dalam kitab Lukas.
Setelah Iblis gagal menjatuhkan Yesus, iblis mengundurkan diri, tetapi terus mencari kesempatan untuk mencobai Yesus kembali.
Iblis sangat ingin membuat Yesus berbuat dosa, agar Yesus tidak layak menjadi Anak Domba Allah yang tidak bercela, yang dipersembahkan sebagai korban pengampunan dosa bagi dunia ini.
Rasul Yohanes menyatakan dalam tulisannya:
Yohanes 1:1-3“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”
Yohanes 1:14 “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Efesus 1:3-4“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”
Saudara, dari firman Tuhan yang dituliskan oleh rasul Paulus ini, kita mengetahui bahwa Tuhan Allah Bapa telah memilih Kristus.
Dari Kejadian 3:15 yang sudah kita baca, kita melihat bahwa keturunan perempuan itu telah ditetapkan untuk meremukkan kepala Iblis.
Yesus, sebagai keturunan perempuan tersebut, telah ditetapkan oleh Bapa-Nya untuk menumpahkan darah-Nya sebagai penghapus dosa dunia ini.
Rasul Paulus menegaskan bahwa keputusan ini telah ditetapkan oleh Bapa sebelum dunia diciptakan dan Tuhan Allah telah memilih jalan itu.
Melalui Yesus Kristus, keturunan perempuan itu, akan ada pengampunan dosa, sehingga jemaat Tuhan Yesus Kristus yang percaya dosanya ditebus dan dihapus.
Dengan demikian, jemaat Kristus dapat beriman kepada Yesus Kristus, dan melalui iman itu Kristus hidup di dalam hati mereka.
Oleh kuasa darah Yesus, mereka menerima pengampunan dosa, penyucian, dan pengudusan; dan oleh Roh Kudus mereka dimampukan untuk hidup kudus dan tak bercacat di hadapan Allah.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.
Mengapa banyak orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus, tetapi tetap hidup dalam keterikatan pada dosa-dosa tertentu?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Dari mana asal orang-orang Majus, dan di manakah wilayah tersebut berada sekarang?
Apa yang dilihat oleh orang-orang Majus, dan apa yang ingin mereka lakukan sehingga mereka mencari kebenaran dari apa yang mereka lihat?
Mengapa Herodes terkejut atas kedatangan orang-orang Majus?
Apa yang diperintahkan Herodes kepada orang-orang Majus?
Mengapa orang-orang Majus tidak menaati perintah Herodes?
Saudara, kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia ditandai oleh peristiwa-peristiwa yang menghebohkan.
Para gembala di padang penggembalaan didatangi oleh malaikat Tuhan.
Raja Herodes didatangi oleh orang-orang Majus, para ahli perbintangan yang melihat sebuah bintang yang menandakan bahwa seorang Raja telah lahir ke dalam dunia.
Orang-orang Majus ini datang ke daerah tempat Sang Raja dilahirkan.
Mereka mengira bahwa Raja yang baru lahir itu adalah anak kandung raja yang sedang memerintah.
Karena itu mereka pergi ke istana Herodes dan bertanya, “Apakah ada seorang anak yang telah dilahirkan?”
Mereka menjelaskan bahwa anak yang lahir itu adalah Raja yang akan berkuasa di masa depan.
Ternyata di istana tidak ada seorang anak yang lahir.
Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi Raja Herodes: siapa, atau anak siapa, yang baru saja dilahirkan dan disebut-sebut akan menggantikan dirinya?
Ia pun menganggap berita itu sebagai ancaman dan melihat anak tersebut sebagai saingannya.
Oleh karena itu, Herodes mengumpulkan para penasihat raja dan ahli-ahli Taurat ke istana, lalu menanyakan di mana kemungkinan Raja yang baru akan dilahirkan.
Para ahli Taurat menjelaskan bahwa menurut kitab Taurat dan kitab para nabi, Raja Israel yang dinubuatkan itu akan lahir di kota Daud, yaitu di Betlehem.
Matius 2:1-8“Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: “Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.”
Saudara, orang-orang Majus dengan ilmu perbintangan yang mereka miliki mengetahui bahwa anak yang baru lahir itu adalah seseorang yang akan menjadi sangat besar dan mulia.
Oleh karena itu, mereka dengan sengaja ingin menjalin hubungan dengan Sang Raja tersebut dengan mendatangi-Nya, dan mereka datang untuk menyembah-Nya.
Saudara, setelah kita membaca Alkitab, apakah kita semakin mengenal Tuhan yang sudah kita kenal sejak di sekolah minggu atau melalui pembacaan Alkitab?
Apakah kita ingin mengenal Yesus lebih dalam lagi?
Dan apakah kita sudah pernah bersujud kepada-Nya seperti para Majus itu?
Sangat jelas bahwa tujuan utama para Majus datang mencari Tuhan Yesus adalah untuk menyembah Dia.
Lalu, apa yang kita lakukan setelah mengenal Yesus?
Apakah kita benar-benar menjadikan Yesus sebagai Raja dalam hidup kita, ataukah kita hanya menganggap-Nya sebagai Juruselamat agar kita masuk surga ketika mati?
Saudara, untuk menjadikan Yesus sebagai Raja dalam hidup kita, apa yang harus kita lakukan agar Yesus benar-benar menjadi raja bagi kita?
Samuel pernah menyatakan: “Jika kita takut akan Tuhan, beribadah kepada Tuhan, mendengarkan firman-Nya, dan tidak menentang titah Tuhan, maka kita menjadikan Tuhan sebagai Raja atas kita.”
Sudahkah kita melakukan apa yang pernah disampaikan oleh nabi Samuel ini?
Ataukah kita hanya sekadar mengakui bahwa Dia adalah Raja, tetapi tidak melakukan apa yang dinasihatkan oleh Nabi Samuel?
Yesus pernah menyatakan:
Yohanes 14:21“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”
Apa yang kita pahami dari pernyataan Yesus sebagai Tuhan?
Sudahkah kita melakukan apa yang Yesus perintahkan?
Sudahkah kita menjadikan Yesus sebagai Raja dalam hidup kita, seperti yang dikatakan Samuel, atau seperti yang dinyatakan sendiri oleh Yesus?
Sudahkah kita mengasihi Yesus sebagaimana yang diajarkan Yesus?
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.
Apakah yang membuat kita tidak menjadikan Yesus sebagai Raja, seperti yang dikatakan Samuel, atau tidak mengasihi Yesus seperti yang dinyatakan oleh Yesus?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Apa yang dilakukan para gembala di padang pada waktu malam?
Apa yang membuat padang itu menjadi terang?
Mengapa para gembala menjadi takut?
Apa kabar baik yang disampaikan oleh malaikat Tuhan?
Siapa yang memuji-muji Tuhan Allah?
Saudara, ketika para gembala sedang beristirahat pada malam hari sambil menjaga kawanan domba di padang, tiba-tiba seorang malaikat Tuhan muncul di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar di seluruh padang itu, sehingga para gembala menjadi sangat ketakutan.
Malaikat Tuhan berkata kepada para gembala agar mereka tidak takut, sebab ia datang untuk memberitakan kabar baik yaitu kabar kesukaan bagi segala bangsa: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Dan inilah tandanya bagimu: kamu akan menjumpai seorang bayi yang dibungkus dengan kain lampin dan terbaring di dalam palungan.”
Tiba-tiba tampaklah bersama malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah.
Lukas 2:14“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
Di padang penggembalaan pada malam hari biasanya tidak tersedia alat penerangan.
Penerangan sederhana yang digunakan hanyalah obor yang dibawa para gembala atau api unggun yang mereka buat untuk menghangatkan tubuh.
Para gembala berada dekat dengan kawanan domba untuk menjaga mereka dari serangan anjing-anjing liar yang ingin memangsa domba-domba tersebut.
Biasanya para gembala mengumpulkan domba-domba itu di dalam gua atau membawanya pulang ke kandang di kampung.
Namun, jika mereka berada di padang penggembalaan, para gembala harus berjaga agar anjing atau hewan-hewan liar maupun pencuri tidak datang mencuri domba-domba itu.
Para gembala juga biasanya membawa anjing untuk membantu menjaga kawanan domba dari serangan anjing liar atau hewan buas lainnya.
Dalam kegelapan malam, para gembala biasanya dibantu anjing penggembala untuk mencegah pencurian domba, baik oleh hewan buas maupun pencuri. Ketika para gembala di padang penggembalaan Betlehem yang sedang berada dalam kegelapan tiba-tiba melihat terang yang besar, mereka pun ketakutan.
Terang besar itu berasal dari cahaya kemuliaan Tuhan.
Saudara, di tengah kegelapan dunia saat ini, kita membutuhkan sebuah sumber terang. Yesus dinyatakan sebagai terang oleh:
Yohanes 1:4-5“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.”
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
Dari ayat-ayat Firman Tuhan ini kita mengetahui bahwa Yesus adalah terang dunia.
Kemuliaan Tuhan pernah menerangi padang penggembalaan di sekitar Betlehem, tempat Yesus dilahirkan.
Malaikat Tuhan yang memancarkan kemuliaan itu menerangi padang penggembalaan dan membawa kabar tentang kelahiran Yesus Kristus sebagai terang dunia. Yesus pernah berkata kepada para murid-Nya:
Matius 5:14-16“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Saudara, murid-murid Yesus dikatakan oleh Yesus sebagai terang dunia yaitu terang yang seharusnya menerangi orang-orang di sekitar kita.
Kehadiran terang akan mengusir kegelapan, dan kegelapan akan sirna oleh hadirnya terang.
Bahkan terang yang kecil pun tidak dapat dipadamkan oleh kegelapan.
Terang selalu mampu menghalau kegelapan, sepekat apa pun kegelapan itu.
Saudara, jika Yesus adalah terang yang datang ke dalam dunia, maka orang yang percaya kepada-Nya dinyatakan oleh Yesus sebagai terang dunia.
Dunia yang gelap ini membutuhkan terang agar manusia yang hidup di dalamnya tidak tersandung, tidak terjatuh, dan kehidupannya tidak terganggu oleh kegelapan.
Saudara, kita sebagai gereja dan jemaat Kristus adalah terang dunia yang menjaga agar orang-orang di dalamnya tidak tersandung dan terjatuh.
Tuhan menghendaki agar kita menerangi kegelapan dunia ini yaitu kegelapan yang membuat banyak orang hidup dalam kesengsaraan karena dosa menguasai kehidupan manusia.
Tuhan ingin gereja dan jemaat menjadi penerang yang menyatakan kebenaran, sehingga dosa tidak menghancurkan kehidupan manusia.
Dibutuhkan orang-orang percaya yang menjadi terang dunia dan menghalau segala kegelapan akibat dosa.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.
Mengapa banyak anak-anak Tuhan tidak hidup sebagai terang, tetapi ikut terlibat dalam kegelapan dunia ini?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Apa yang menyebabkan Paulus bisa bersukacita, meskipun dia menderita dalam memberitakan Injil?
Rahasia apa yang dimaksudkan oleh Paulus, “rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan”?
Siapakah yang di maksud “pengharapan akan kemuliaan”?
Paulus adalah salah satu Rasul yang istimewa didalam sejarah penulisan alkitab Perjanjian Baru.
Dia menulis banyak surat untuk meneguhkan, menegur setiap jemaat yang ia pernah kunjungi sewaktu dia melakukan pemberitaan Injil Kristus ke perbagai daerah.
Intinya dia terus melakukan follow up ke setiap daerah yang pernah ia pernah kunjungi.
Ia berharap supaya jemaat yang ia pernah datangi tetap memiliki Iman yang kuat didalam Kristus.
Paulus mengetahui bahwa banyak ditemukan pengajar-pangajar yang memberitakan injil yang palsu yang membuat hati jemaat ragu terhadap Injil yang pernah diberitakan oleh Rasul Paulus.
Dalam melakukan pelayanannya ke pelbagai daerah, Rasul Paulus banyak mengalami suka duka dalam memberitakan tentang Yesus.
Namun anehnya dia tetap bersukacita meskipun realitanya Rasul Paulus mengalami banyak penderitaan dalam melaksanakan tugasnya memberitakan Injil keselamatan dalam Kristus.
Paulus menempatkan dirinya secara mutlak di bawah otoritas Kristus sebagai pusat pelayanannya.
Karya keselamatan Kristus merupakan bagian utama dari setiap pemberitaannya, dan semua pertumbuhan warga jemaat diarahkan kepada Kristus.
Paulus tetap konsisten dalam tugas mulia tersebut sehingga berita keselamatan dapat diterima oleh bangsa-bangsa.
Sekalipun mendapat aniaya, Paulus tetap bertekun di dalam menasihati, mengajar, dan memimpin tiap-tiap orang datang kepada Yesus Kristus untuk beroleh keselamatan dan kesempurnaan di dalam Dia.
Rasul Paulus sadar bahwa Kristus yang ada di tengah-tengah jemaat, Kristus itulah yang adalah pengharapan akan kemuliaan bagi orang yang percaya kepadaNya.
Melalui sikap Paulus ini, kita belajar tentang banyak hal yang harus diteladani, yaitu bahwa sebagai seorang pelayan Allah, Paulus tidak melihat pelayanan itu sebagai beban, tetapi melihatnya sebagai hak istimewa (privilege), bahkan dia terlibat dan ambil bagian dalam penderitaan Kristus untuk jemaatNya.
Setiap anak Tuhan juga harus siap untuk menderita, tentu bukan penderitaan yang disebabkan oleh kejahatan yang dilakukan, melainkan penderitaan yang timbul karena seseorang mentaati kebenaran firman Tuhan.
Pandangan umum seringkali didasarkan pada nafsu, kejahatan dan kekejian.
Di sinilah dituntut keberanian kita untuk tampil beda.
Roh Kudus yang sudah ada dalam diri kita, Dialah yang akan memampukan kita untuk menghadapi persoalan dan penderitaan dengan tetap bersyukur.
Jika Kristus yang adalah Pengharapan akan Kemuliaan, kenapa kita orang yang sudah percaya masih saja takut menderita dalam memberitakan Injil ke orang banyak?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Apa tanda bukti bahwa Allah mengasihi dunia ini?
Untuk apa Allah mengutus AnakNya yang tunggal ke dunia ini?
Siapakah yang di maksud “terang telah datang ke dalam dunia”?
Suatu hari di dalam khotbah KKR yang dihadiri ribuan orang, seorang pendeta besar, yang memiliki banyak jemaat, dalam khotbahnya ia bertanya ke seluruh orang yang hadir “Apa intisari topik khotbah yang paling utama yang Tuhan Yesus ajarkan selama Dia hidup, terutama di 3,5 tahun pelayanannya di muka bumi ini?”
Dari ribuan jemaat yang hadir, cuman 1-2 orang saja yang menjawab dengan suara lantang, bahwa intisari topik khotbah yang Yesus ajarkan adalah tentang “Kerajaan Allah”.
Dan memang benar itulah intisari dari khotbah Yesus selama Dia melayani 3,5 tahun di muka bumi ini.
Kenapa begitu penting khotbah itu disampaikan Yesus berulang kali ke murid-murid dan semua orang yang mendengar khotbahNya?
Alasannya karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (ayat 16).
Jadi syarat utama untuk masuk dalam Kerajaan Allah, bukan karena perbuatan baik, bukan karena hidup soleh, bukan karena taat dalam mengikuti ajaran agama, tetapi seseorang bisa masuk dalam kerajaan Allah harus mengalami transformasi spiritual atau rohani, dengan kata lain dia harus mengalami kelahiran/hidup yang baru.
Karena Yesus tidak datang untuk menghakimi dunia, tetapi untuk menyelamatkannya, menekankan misiNya yang penuh kasih (Ayat 17).
Hanya Tuhan Yesus, yang sanggup menyelamatkan manusia dari dosa dan hukuman kekal.
Respon seseorang pada karya Yesus dikayu salib akan menentukan apa yang akan ia terima: hidup kekal atau hukuman kekal.
Hukuman kekal akan dialami sebagai konsekuensi manusia berdosa bagi mereka yang menolak kesempatan untuk menerima keselamatan dari Yesus, namun sebaliknya, jika mereka datang kepada terang Yesus maka ia diselamatkan dan beroleh hidup kekal.
Biarlah momentum bulan Desember menjelang akhir tahun 2025 ini, kita dapat mengevaluasi diri, apakah kita sudah merespon karya Yesus dan menerima anugerah keselamatan itu? Jika belum, maka mintalah AnugerahNya yang besar agar kita di selamatkan. Jika kita sudah percaya, maka apa langkah selanjutnya yang akan kita perbuat kepada orang lain yang belum menikmati sang Terang itu?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Siapakah yang dimaksud Firman itu?
Apakah Firman itu sudah ada, sebelum dunia dijadikan?
Apa maksud dari kalimat “Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya”?
Pada mulanya adalah Firman dari kata Yunani (Logos). Kalimat ini menekankan tentang keberadaanNya bukan hanya sebelum Ia menjelma (inkarnasi) menjadi manusia, tetapi juga sebelum segala waktu ada.
Kekekalan biasanya diungkapkan dengan keberadaan sebelum dunia dijadikan.
Kekekalan Allah digambarkan di dalam (Mazmur 90:2) “sebelum gunung-gunung dilahirkan;” dan didalam (Amsal 8:23).
Tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan, mulai dari malaikat yang paling tinggi sampai pada kepada mahluk yang paling rendah, baik itu mahluk hidup maupun benda mati.
Dengan kata lain Allah Bapa tidak melakukan hal apa pun tanpa Dia dalam pekerjaan penciptaan itu.
Sementara kalimat “Dalam Dia ada hidup” (Yohanes 1:4) Rasul Yohanes memaknai istilah kata “Hidup” memakai kata “zoè”, (dlm teks aslinya) untuk menunjuk pada hidup ilahi, hidup kekal, dan kehidupan yang berkualitas dari Allah sendiri.
Ini bukan sekadar keberadaan fisik atau fungsi biologis, tetapi esensi kehidupan sejati yang hanya dimiliki oleh Allah.
Dengan kata lain ayat ini menyatakan bahwa “hidup” atau “zoè” adalah Yesus Kristus yang adalah sumber dari kehidupan spiritual yang kekal, yang menerangi manusia dan membawa mereka keluar dari kegelapan dosa dan ketidaktahuan.
Kita tahu bersama, bulan Desember ini adalah momentum, dimana kita mengingat kembali hari kehadiran Sang Mesias lebih dari 2000 tahun yang lalu dalam wujud manusia.
Allah menjelma menjadi manusia dengan cara Dia lahir kedunia lewat seorang perempuan yang suci.
Tujuan Dia adalah menggenapi janjiNya yaitu Dia datang untuk menebus dosa umat manusia dengan cara mati di kayu salib.
Kita akan bisa mengalami terang dan hidup (zoè) itu jika kita percaya sepenuhnya kepada Dia sang Firman itu sendiri.
Karena Yesuslah sumber terang yang telah mengalahkan kegelapan serta membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan kematian kekal.
Saudara, kita tidak sekedar tahu tapi juga percaya dan mengalamiNya sendiri bahwa Dia adalah Firman yang hidup, yang membawa terang, keselamatan dan kedamaian.
Biarlah momentum ini kita dapat mengintropeksi diri kita masing-masing.
Bila saat ini kita merasa sudah jauh dari Dia, maka segera kembali datang, bertobat dan bersekutu dengan Dia.
Bagi kita yang sekarang ini menikmati karyaNya, mari ceritakan itu ke banyak orang yang belum percaya kepada sang Terang dan hidup itu.
Biarlah di momentum bulan Desember, kita dapat menikmati sang Terang dan hidup yang sejati dan jangan lupa untuk berbagi kebaikan Tuhan kepada orang lain yang belum menikmati sang Terang dan hidup itu.