Jumat, 26 Desember 2025

MENJADI TERANG MELALUI DOA DAN PUASA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 58:10-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya dan secara khusus hafalkanlah Yesaya 58:10.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang harus kita lakukan dalam doa dan puasa agar kita mengalami terang dan terang itu bercahaya ketika kita berdoa dan berpuasa?
  2. Apakah yang Tuhan lakukan bagi kita ketika kita melakukan doa dan puasa seperti yang Tuhan inginkan?
  3. Apakah yang kita alami sebagai dampak dari doa dan puasa yang benar?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhan mengajarkan kepada kita untuk berdoa dan berpuasa dengan cara yang benar, agar kita mengalami dampak ilahi dalam berdoa dan berpuasa dimana terang yang ada pada kita semakin bercahaya.

Hal-hal yang harus kita pahami adalah:

  1. Berdoa dan berpuasa adalah ditujukan hanya kepada Bapa dan bukan untuk dipuji atau dilihat orang.
    “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:16-18).
  2. Berpuasa adalah hari merendahkan diri di hadapan Bapa dan juga mengasihi orang lain dengan belas kasihan.
    “Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.” (Yesaya 58:6-8).

Ketika kita membangun kehidupan doa dan puasa yang benar maka terang Kristus akan semakin bercahaya dan kita akan mengalami api Tuhan untuk membawa bangsa-bangsa kepada Tuhan.

“Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan “yang memperbaiki tembok yang tembus”, “yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni”.(Yesaya 58:12).

Karena bangsa-bangsa sedang ditutupi oleh kegelapan dan mereka sangat membutuhkan terang Tuhan yang terbit atas kita melalui kehidupan doa dan puasa yang kita bangun.

Itulah sebabnya gereja harus membangun kehidupan doa dan puasa agar gereja mengalami pemulihan, belas kasihan, bebas dari kedagingan dan keduniawian sehingga sangat memudahkan bagi Tuhan untuk menyatakan terang-Nya melalui kita karena setiap kedagingan serta keduniawian sudah tersingkir dari dalam hidup gereja Tuhan.

“Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” (Yesaya 60:2-3).

Marilah kita membangun kehidupan doa dan puasa sampai terang Kristus semakin bercahaya melalui kehidupan kita.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pemahaman saudara dalam hal terang Kristus yang semakin bercahaya melalui kehidupan doa dan puasa.

Pembacaan Alkitab Setahun

Wahyu 1-3

Kamis, 25 Desember 2025

HIDUP YANG SEMAKIN BERKENAN DAN SEMPURNA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 12:1-2

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya dan secara khusus hafalkanlah Roma 12:2.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal apakah yang harus kita lakukan agar kita hidup dalam ibadah yang sejati?
  2. Hal apakah yang harus kita lakukan agar dalam melakukan ibadah yang sejati kita memiliki hidup yang berkenan dan sempurna?
  3. Menurut Saudara, apakah yang dimaksudkan dengan ibadah atau hidup yang berkenan dan sempurna di hadapan Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Allah menginginkan agar kita melakukan dan memiliki ibadah yang sejati, karena ibadah yang sejati akan membuahkan hidup yang berkenan dan sempurna di hadapan Allah.

”Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” (1 Timotius 4:8).

Untuk memiliki dan melakukan ibadah yang sejati, ada beberapa hal yang harus kita pahami diantaranya:

  1. Kita harus mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan agar tubuh kita mau diubahkan dan tidak menentang kepada kehendak Allah sehingga mudah untuk taat dan mematuhi keinginan Tuhan.
    ”Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.” (1 Petrus 2:5).
  2. Kita harus mengalami pembaharuan dalam pikiran agar membuahkan ibadah yang sejati dengan hidup yang berkenan dan sempurna di hadapan Allah.
    ”Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2).

Pembaharuan budi dapat dilakukan dan terjadi ketika kita mengubah pikiran kita yang lama yang duniawi dengan pikiran Kristus melalui perenungan firman Tuhan.

Gantikan pikiran lama kita dengan pikiran Allah yaitu firman Tuhan sehingga konsep-konsep dunia yang telah membentuk hidup kita disingkirkan sehingga kita memiliki kehidupan yang berkenan dan sempurna seperti pikiran dan pemahaman Allah.

Harus konsisten dan bertekun dan taat untuk melakukan firman Tuhan dan mengusahakan dengan sungguh-sungguh.

”Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!” (2 Korintus 13:11).

Tubuh yang dipersembahkan kepada Tuhan dan pikiran serta perasaan yang diubahkan oleh firman Tuhan menyebabkan kita memiliki ibadah yang sejati yang berkenan dan sempurna dihadapan Tuhan, yang pada akhirnya hal tersebut menyenangkan dan menyukai hati Tuhan seperti hidup Yesus yang menyenangkan hati Bapa.

Diskusikanlah dalam komunitas Saudara bagaimana Saudara membangun kehidupan yang semakin berkenan dan sempurna di hadapan Allah.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Yohanes-Yudas

Rabu, 24 Desember 2025

FIRMAN TUHAN TERANG BAGI JALANKU

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 119:103-107

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya dan secara khusus hafalkanlah Mazmur 119:105.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah peranan firman Tuhan bagi setiap jalan kehidupan dari pemazmur?
  2. Sikap apakah yang dilakukan oleh pemazmur agar firman Tuhan betul-betul menjadi pelita bagi kakinya?
  3. Hal apakah yang dilakukan oleh pemazmur ketika ia mengalami penindasan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Allah telah menetapkan kita sebagai terang bagi dunia karena kita mengikut Yesus.

Agar terang Tuhan bercahaya bagi dunia ini melalui kehidupan kita maka kita harus tinggal di dalam firman Tuhan, karena firman Tuhan itu adalah terang bagi jalan-jalan kehidupan kita sehingga kita tidak dikuasai oleh kegelapan.

Pengalaman kita berjalan dalam terang Tuhan sangat bergantung dengan respon kita terhadap firman Tuhan, dimana firman Tuhan adalah benar-benar terang Tuhan.

”Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.” (Mazmur 119:130).

”Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.” (Amsal 4:18).

Oleh karena itu, kita harus meresponi setiap firman Tuhan dengan benar, diantaranya:

  1. Menjadikan firman Tuhan adalah kesukaan bagi hidup kita dan senantiasa fokus kepada firman Tuhan dalam segala keadaan.
    ”Hati mereka tebal seperti lemak, tetapi aku, Taurat-Mu ialah kesukaanku.” (Mazmur 119:70). ”Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku.” (Mazmur 119:143). ”Aku rindu kepada keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan Taurat-Mu menjadi kesukaanku.” (Mazmur 119:174). ”Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.” (Yeremia 15:16).
  2. Firman Tuhan bukan saja menjadi kesukaan tetapi direnungkan sehingga bertindak hati-hati serta diperkatakan dalam kehidupan sehari-hari.
    ”tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” (Mazmur 1:2). ”Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8).
  3. Berdoa dengan firman Tuhan serta menceritakan firman Tuhan.
    ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15:7). ”Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” (2 Timotius 4:2). “Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” (Kisah Para Rasul 5:20).

Firman yang kita baca, renungkan dan perkatakan serta doakan dan diberitakan merupakan terang bagi jalan hidup kita.

Diskusikanlah dalam komunitas Saudara bagaimana Saudara mempraktekan Firman Tuhan untuk menjadi terang bagi hidup Saudara.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Yohanes 1-5

Selasa, 23 Desember 2025

MEMULIAKAN BAPA DENGAN SEMAKIN BERBUAH

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 15:1-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya dan secara khusus hafalkanlah Yohanes 15:8.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal apakah yang dilakukan oleh Yesus terhadap ranting-ranting agar lebih banyak berbuah?
  2. Apakah yang harus kita lakukan agar kita dapat senantiasa berbuah lebat?
  3. Siapakah yang dimuliakan ketika berbuah banyak?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Bapa pencipta langit dan bumi layak dipermuliakan dan kita sebagai umat-Nya lah yang harus memuliakan Dia.

Hal yang diinginkan Allah adalah agar kita berbuah lebat, karena dengan cara berbuah lebat kita mempermuliakan Tuhan.

”Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yohanes 15:8).

Buah yang dimaksudkan oleh Tuhan adalah:

  1. Hidup yang semakin serupa dengan Yesus.
    ”Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (2 Korintus 3:18). ”Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.” (1 Yohanes 3:2).
  2. Hidup yang memultiplikasikan Yesus kepada dunia ini dengan cara memuridkan bangsa-bangsa.
    ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).

Untuk mewujudkan berbuah lebat, maka ada beberapa hal yang harus kita lakukan diantaranya:

  1. Kita harus rela dibersihkan oleh Tuhan supaya semakin berbuah lebat. Hal-hal yang diberikan adalah dosa-doa yang menghalangi kita untuk berbuah yaitu malas, egois, tidak mau berubah, tidak fokus, rasa puas dari diri yang membuat kita menjadi stagnan atau jalan ditempat. ”Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.” (Yohanes 15:2).
  2. Kita harus senantiasa tinggal di dalam Tuhan dan firman-Nya dengan cara bersekutu dengan Tuhan dan juga dengan firman-Nya sehingga kita selalu berbuah lebat. ”Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yohanes 15:4).

Dengan senantiasa mau dibersihkan dan dibentuk oleh Tuhan serta senantiasa melekat dengan Tuhan melalui persekutuan yang erat dengan Dia maka kita akan berbuah lebat dengan demikian Bapa dimuliakan.

Diskusikanlah dalam komunitas Saudara bagaimana Saudara memuliakan Tuhan dengan cara berbuah lebat.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Petrus 1-3

Senin, 22 Desember 2025

KEMULIAAN TUHAN YANG MENJADI SEMAKIN NYATA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 60:1-3

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya dan secara khusus hafalkanlah Yesaya 60:2.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Allah memerintahkan kita untuk bangkit menjadi terang?
  2. Apakah yang menjadi nyata dalam hidup kita ketika kita mau bangkit menjadi terang?
  3. Apakah yang akan dialami oleh bangsa-bangsa ketika kita mau bangkit dan menjadi terang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus berkata bahwa Dia adalah terang dunia dan telah datang ke dalam dunia ini dan ketika kita mengikut Dia maka kita mempunyai terang hidup itu.

Itulah sebabnya, Allah menerapkan kita sebagai terang Kristus.

”Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.” (Yohanes 1:9-10).

”Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” (Yohanes 9:5).

”Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12).

”Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” (Matius 5:14).

Alkitab berkata bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah dan akibatnya manusia mengalami maut yaitu hidup dalam dosa, kutuk kemiskinan, kelemahan dan sakit penyakit bahkan dibelenggu oleh kuasa iblis.

Namun ketika kita percaya kepada Yesus dan memiliki terang itu maka gelap menjadi sirna dan kemuliaan Tuhan menjadi nyata dalam hidup kita.

Akibatnya dosa tidak dapat berkuasa lagi atas hidup kita. Kita tidak dapat dibelenggu oleh kemiskinan dan sakit penyakit dan kita dapat mengalahkan kuasa iblis, sehingga kita tidak lagi diselimuti oleh maut tetapi dipenuhi oleh kemuliaan Tuhan.

Yang dimaksudkan dengan kemuliaan Tuhan adalah kuasa Tuhan, kasih Tuhan, karakter Tuhan serta pikiran dan perasaan Tuhan juga perkataan dan perbuatan Tuhan karena didalam kita ada terang Kristus sehingga kita mulai memancarkan dan mengalirkan kehidupan Kristus, sehingga kemuliaan Tuhan menjadi nyata atas kita.

Tujuan Allah memberikan terang itu kepada kita agar dunia yang gelap ini datang kepada terang yang ada pada kita sehingga dunia yang gelap ini tidak dikuasai oleh iblis tetapi mengalami kehidupan Kristus yang ada pada kita, sehingga bumi ini akan penuh dengan kemuliaan Tuhan bahkan Tuhan kita akan dimuliakan melalui kemuliaan Tuhan yang nyata di dalam kita.

”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16).

Diskusikanlah di dalam komunitas Saudara bagaimana kemuliaan Tuhan menjadi nyata dalam hidup Saudara ketika terang Kristus itu ada di dalam Saudara.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Petrus 1-5

Minggu, 21 Desember 2025

TERANG YANG TERLIHAT DUNIA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 5:14-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Menurut ayat 14-15, apa saja dua hal yang tidak mungkin dilakukan terhadap terang? Apa implikasinya bagi hidupmu?
  2. Bagaimana caramu menyeimbangkan antara menjadi terang yang terlihat (ayat 16) dan tidak melakukannya untuk pamer (Matius 6:1)?
  3. Di bidang kehidupan mana (keluarga, pekerjaan, komunitas) terangmu paling perlu untuk dinyatakan dengan lebih berani?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi”. (Matius 5:14).

Khotbah di Bukit diawali dengan Yesus yang mendefinisikan ulang identitas para pengikut-Nya.

Sebelum memberi mereka daftar peraturan, Ia pertama-tama memberikan mereka identitas: “Kamu adalah garam… Kamu adalah terang.”

Ini adalah pernyataan faktual, bukan sebuah harapan.

Setiap orang yang telah mengalami kasih karunia Allah di dalam Kristus secara otomatis adalah terang.

Pertanyaannya bukanlah apakah kita adalah terang, tetapi apakah terang kita bersinar, atau justru kita telah menutupinya?

Prinsip kebenaran pertama dari perikop ini adalah sifat alami terang yang harus terlihat.

Sebuah kota di atas bukit tidak bisa disembunyikan; sebuah pelita tidak dinyalakan untuk lalu ditaruh di bawah tempurung.

Demikian pula, iman Kristen bukanlah harta pribadi yang untuk disimpan secara rahasia.

Iman yang sejati akan secara alami mengekspresikan diri melalui perbuatan-perbuatan yang baik dan kasih yang nyata.

Kita sering tergoda untuk “menutup” terang kita karena takut dipermalukan, tidak sesuai dengan tren, atau ingin menghindari konflik.

Namun, Yesus dengan tegas menolak mentalitas ini.

Menyembunyikan terang kita berarti mengingkari tujuan dasar dari panggilan kita.

Prinsip kebenaran kedua yang kritis adalah tujuan dari terang kita.

Ayat 16 dengan jelas menyatakan bahwa tujuan dari perbuatan baik kita adalah agar orang lain yang melihatnya “memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Ini adalah ujian motivasi yang penting.

Apakah kita bersikap baik, melayani, dan berkarya untuk mendapat pujian bagi diri sendiri atau kelompok kita?

Atau apakah semua itu kita lakukan sehingga orang yang melihatnya akan diarahkan untuk memuji dan mengenal Allah Bapa?

Terang kita bukanlah lampu sorot yang mengarah ke dalam, memamerkan kebaikan kita, melainkan seperti bulan yang memantulkan cahaya matahari, mengarahkan semua perhatian kepada Sumber Terang itu sendiri, yaitu Allah.

Hal-hal praktis untuk melakukan Firman.

Pertama, Tanyakan pada diri sendiri: “Di lingkungan kerja, sekolah, atau keluarga-ku, adakah bukti yang terlihat bahwa aku adalah pengikut Kristus?

Apakah kata-kata, tindakan, dan prioritas hidupku memancarkan nilai-nilai Kerajaan Sorga?”

Kedua, Jangan menghindari interaksi dengan dunia.

Beranilah untuk menyatakan pendapat berdasarkan prinsip kebenaran, tawarkan doa untuk teman yang sedang susah, atau menjadi sukarelawan dalam pelayanan sosial.

Jadilah orang yang aktif terlibat, bukan yang bersembunyi.

Ketiga, Murnikan Motivasi. Sebelum melakukan suatu perbuatan baik, periksa motivasi hati.

Berdoalah, “Tuhan, biarlah melalui tindakan ini, orang-orang bukan memuji aku, tetapi mengenal dan memuliakan Engkau.”

Fokuskan pelayanan pada bagaimana Allah dipermuliakan, bukan bagaimana kita dilihat orang.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana supaya terang Kristus senantiasa terlihat dan memancar setiap hari dari diri kita.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yakobus 1-5