Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Robinson Saragih
Pembacaan Alkitab Hari ini :2 KORINTUS 5:17-21
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa itu lahir baru?
Dengan siapa manusia diperdamaikan, mengapa?
Apa yang tidak diperhitungkan oleh Allah dalam perdamaian itu, mengapa?
Bagaimana caranya Allah membenarkan kita?
Saudara, dalam tulisan ini rasul Paulus menjelaskan bagaimana, manusia berdosa diperdamaikan dengan ALLAH YANG MAHA KUDUS, tidak ada seorangpun manusia yang tidak berbuat dosa, semua orang telah berbuat dosa.
ROMA 3:23Karena semua orang telah telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
ROMA 3:10-12seperti ada tertulis : ”Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.”
Allah berinisiatif untuk berdamai dengan manusia dengan mengutus PUTRA TUNGGALNYA YESUS KRISTUS.
Yesus dibuat jadi TUMBAL untuk menjadi ANAK DOMBA PASKAH ALLAH, FIRMAN Allah itu menjadi manusia lewat kelahiran-Nya dari seorang PERAWAN Maria.
Yesus Kristus Anak Manusia itu berjalan di muka bumi ini untuk menggenapi semua tuntutan Hukum TAURAT, Dia menjadi seorang manusia yang KUDUS karena Dia tidak sekalipun jatuh dalam berbuat DOSA, DIA manusia yang selalu melakukan KEBENARAN, Dia tidak menyeleweng, Dia selalu menolong dan melayani orang lain.
Sering Dia didapati sedang berdoa mencari arahan TUHAN, sehingga Dia efektif dalam hidup-Nya. YESUS, tiga setengah tahun dalam pelayanan-Nya, dan Allah Bapa-Nya berkenan kepada semua pelayanan-Nya, karena Dia melakukan semuanya sesuai dengan RENCANA BAPANYA.
Satu-satunya perbedaan pendapat, perasaan YESUS dengan BAPANYA, kita bisa ketahui : Ketika YESUS BERDOA DI GETSEMANI.
MATIUS 26:38-39Lalu kata-Nya kepada mereka : ”Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya : ”Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Kita melihat bagaimana Sang PUTRA melakukan hidup-Nya di bawah tuntunan Roh Kudus untuk selalu melakukan kehendak Bapa-Nya.
Dia sepenuh hidupNya untuk mengerjakan dan Menyelesaaikan pekerjaan Bapa-Nya. Misi YESUS ke dunia adalah melakukan MISIO DEI.
Mengerjakan misi Allah yaitu untuk MENDAMAIKAN MANUSIA DENGAN ALLAH. Barang siapa yang PERCAYA diselamatkan dan dianugerahi ROH KUDUS, sehingga setiap orang percaya memiliki ROH KUDUS dalam batin mereka, mereka mengalami kelahiran baru.
Namun diharapkan setiap orang percaya mempersembahkan tubuh mereka kepada ALLAH supaya kehidupan kelahiran barunya bisa sempurna, supaya orang itu benar-benar dikendalikan oleh ROH KUDUS ALLAH.
GALATIA 5:25Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Supaya karya kelahiran baru itu bisa terlihat bagi orang-orang yang ada di sekitar kita, yang LAMA TELAH berlalu dan yang BARU TELAH datang.
Supaya setiap mereka bisa mengalami hal yang sama ketika Allah melawat mereka.
Kita adalah ciptaan baru ketika Roh Kudus diberikan sebagai meterai dalam hidup kita.
HALELUYA.
AMEN.
Apa yang menyebabkan ada orang percaya yang tidak mengalami perubahan dalam hidupnya untuk sekian lamanya?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi ketika Adam jatuh dalam dosa?
Apa yang terjadi ketika Yesus mati di kayu salib?
Oleh karena Adam maka semua orang turut menanggung penghukuman.
Dan oleh karena Yesus, maka semua orang yang percaya akan dibebaskan dari penghukuman kekal.
Bahkan bukan hanya dibebaskan dari hukuman, mereka yang percaya juga akan ”hidup dan berkuasa karena Yesus Kristus”.(Roma 5:17)
Mungkin ada dari kita yang langsung mengernyitkan dahi, ketika membaca pernyataan bahwa kita diberi kuasa.
Kita membayangkan bahwa kita akan menjadi pejabat tinggi di pemerintahan, yang memiliki kekuasaan besar untuk mengatur negeri.
Ya, tidak harus seperti itu, karena tidak semua orang dipanggil di ”gunung pemerintahan”.
Karena ada hal penting yang sepatutnya terjadi terlebih dulu.
Ya, dan hal yang sangat penting, itu, antara lain dapat kita baca dalam Kitab 1 Yohanes 2:16:”Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”
Dalam konteks kekuasaan yang Tuhan berikan bagi umat-Nya.
Hal itu berarti:
Kita memiliki kuasa untuk melakukan disiplin tekad, dengan tidak membiarkan kehendak kita didikte oleh keinginan yang salah. Sehingga kita mengambil keputusan yang salah.
Kita juga memiliki kuasa untuk tidak membiarkan mata kita mengendalikan hasrat dan keinginan kita. Disiplin dengan tidak melihat hal yang najis, dan disiplin juga untuk mengerem hasrat memiliki apa saja yang dilihat.
Kita juga memiliki kuasa untuk merendahkan hati kita di hadapan Tuhan, agar jangan ego kita yang mengendalikan kehidupan kita. Ego membuat kita sulit meminta maaf ketika kita berbuat salah, ego juga bisa membuat kita menjadi tinggi hati.
Kuasa dalam mengendalikan berbagai keinginan itu, akan menjadi jalan bagi Roh Kudus, agar kita memanifestasikan kuasa Allah yang sesungguhnya dalam kehidupan kita.
Kuasa untuk megusir setan; kuasa untuk meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh; kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat.
Saudara, Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Firman-Nya juga tidak berubah, tetapi janji Firman-Nya tidak berlaku otomatis.
Itu berlaku jika kita percaya dan beriman, termasuk janji atas kuasa-Nya bagi kita!
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah tujuan Tuhan menurunkan Kitab Hukum Taurat kepada manusia?
Apakah dasar hukum dari pernyataan: bahwa semua orang telah berbuat dosa?
Ketidaktaatan yang menyebabkan Adam dan Hawa jatuh dalam dosa dan kemudian diusir dari Firdaus.
Sejak saat itu semua keturunan Adam menjadi orang berdosa.
Sebagaimana dosa telah menyebabkan Adam kehilangan kemuliaan Allah, tidak lagi bersama-sama dengan Allah di Firdaus.
Demikian pula semua keturunan Adam telah kehilangan kemuliaan Allah.
Mereka menjadi jauh dari Allah, jauh dari hadirat Allah yang kudus dan mulia.
Bahkan Musa yang mendapatkan kehormatan untuk bertemu Allah di gunung Sinai, Musa hanya bisa melihat punggung Allah.
Dan karena tahu bahwa Musa tidak akan tahan melihat Allah, maka Allah harus menudungi Musa dengan tangan-Nya. (Keluaran 33:17-23)
Musa yang hanya melihat punggung Allah, tetapi telah menyebabkan kulitnya bercahaya sehingga Harun dan umat Israel takut mendekati Musa (Keluaran 34:30).
Ya, dosa telah menyebabkan manusia tidak bisa dekat kepada Allah, termasuk Musa.
Harun takut mendekati Musa yang baru turun dari gunung Sinai.
Terlebih manusia berdosa, mereka tidak akan tahan atau mampu berdiri di dekat Allah yang mulia.
Syukur kepada Tuhan bahwa Allah Bapa mengutus Putera-Nya untuk turun ke bumi, sehingga setiap orang yang percaya kepada Kristus, akan mendapatkan pengampunan dosa dan hubungan dengan Allah dipulihkan.
Tetapi kelahiran baru, itu baru langkah awal menuju menuju keserupaan dengan Kristus.
Secara rohani kita telah dipindahkan dari maut dan hukuman kekal, ke dalam hidup kekal bersama dengan Kristus.
Semakin kita dewasa di dalam Tuhan, semakin kita akan mengalami kemuliaan Allah, semakin mengalami keagungan dan kekudusan-Nya.
Lalu apa yang bisa menjauhkan kita dari Allah: dosa.
Ya, dosa yang dilakukan umat Allah akan menyebabkan umat Allah menjadi jauh dari Allah.
”tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” (Yesaya 59:2)
Oleh karenanya mari kita kerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar (Filipi 2:12).
Saudara, setelah lahir baru, kita bisa kehilangan kemuliaan Allah oleh karena dosa, oleh karenanya mari kita kerjakan, upayakan dengan sungguh-sungguh, keselamatan yang Tuhan sudah berikan, dengan takut dan gentar!
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimanakah proses penciptaan manusia?
Apakah perintah Allah bagi manusia pertama?
Setelah Allah menciptakan manusia, Allah memberikan perintah kepada mereka: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Manusia pertama diberikan perintah untuk memenuhi bumi dan berkuasa atas hewan-hewan ciptaan.
Saat ini kita hidup di abad ke 21.
Apakah perintah itu masih berlaku?
Jawabnya: masih, tetapi dengan catatan, bahwa Tuhan ingin agar secara rohani, umat Tuhan memenuhi bumi dalam arti menduduki tempat-tempat penting, agar di tempat tersebut nama Tuhan ditinggikan.
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (Yesaya 2:2).
Pada tahun 1975 beberapa pemimpin Kristen bertemu dan akhirnya menyepakati visi atau mandat untuk ”menaklukkan tujuh gunung”.
Antara lain: Bisnis, Pemerintahan, Pendidikan, Media, Seni, Agama dan Keluarga.
Tujuannya agar di gunung atau tempat-tempat tersebut nama Tuhan dipermuliakan.
Umat Tuhan diberikan pandangan bahwa Tuhan juga bisa memanggil mereka untuk melayani di tempat-tempat tersebut.
Karena tidak semua orang memiliki panggilan sebagai ”Suku Lewi” yang melayani di gereja sebagai pelayan sepenuh waktu.
Tuhan juga memanggil Daud dari suku Yehuda untuk menjadi raja.
Jauh sebelumnya Yusuf dipanggil untuk menjadi penguasa di Mesir.
Dengan demikian penting bagi kita untuk mengerti apakah karunia rohani kita, bakat dan talenta kita…selanjutnya kita bisa bertanya kepada Tuhan.
Fakultas atau jurusan apa yang harus kita pilih sewaktu kita memilih universitas.
Setelah lulus, pekerjaan apa dan di mana yang Tuhan sediakan bagi kita.
Kita tidak sulit untuk memilih, jika kita belajar untuk mengerti kehendak Tuhan.
Pertama, Tuhan ingin agar melalui hidup kita nama Tuhan ditinggikan, hidup kita menjadi berkat bagi banyak orang.
Kedua, dengan rendah hati kita datang kepada Tuhan, dengan menanggalkan terlebih dulu keinginan-keinginan kita.
Ketiga, panggilan Tuhan akan memberikan damai sejahtera bagi kita.
Saudara, apa pun profesimu saat ini, datanglah kepada Tuhan.
Apakah hidupmu sudah sesuai dengan panggilan Tuhan.
Di ”gunung” manakah sejatinya Tuhan ingin engkau berada dan melayani Dia.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
1. Diibaratkan apakah Firman Tuhan yang turun dari langit?
2. Apa yang terjadi setelah Firman Allah turun ke bumi?
Hujan dan salju yang turun ke tanah yang gersang, akan menyebabkan tanah gersang menjadi tanah yang subur.
Dan tanah yang subur akan menyebabkan benih tumbuh menjadi pohon yang rindang yang menghasilkan buah yang lebat.
Demikian pula Firman Allah, jika kita percaya maka kuasa Firman akan bekerja: yang sakit akan disembuhkan, yang berduka akan dihiburkan, yang berdosa akan diampuni, yang mati secara rohani akan memperoleh kehidupan yang kekal.
Kuasa Firman Allah itu nyata, tetapi hanya bagi orang yang percaya.
Di zaman modern ini banyak orang yang mulai meragukan Firman dengan mengatakan:
”Engkau tidak dapat mempercayai seluruh isi Alkitab.”
”Alkitab penuh dengan perbedaan dan kontradiksi.”
Tetapi bagi kita yang percaya, Firman Allah itu sungguh berkuasa.
Firman itu sanggup membangkitkan iman di dalam hati, dan selanjutnya iman kita akan mengerjakan hal-hal ajaib dalam kehidupan.
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17).
Iman timbul oleh karena kita percaya pada Firman, percaya dengan sepenuh hati.
Setelah kita memiliki iman, akan ada damai sejahtera dan pengharapan.
Damai sejahtera yang Roh Kudus berikan, itu akan menghapuskan kekawatiran dan selanjutnya menumbuhkan pengharapan.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1).
Beriman berarti percaya sebelum melihat, dan dasar untuk menjadi percaya akan kuat jika dasarnya adalah janji Tuhan, yang tertulis dalam Firman-Nya.
Saudara, mari abaikan filsafat-filsafat dunia yang kadang bertentangan dengan Firman.
Biarlah Firman Allah saja yang menjadi panduan utama dalam kehidupan kita.