Jumat, 23 Mei 2025

BERDOA SETIAP WAKTU DALAM ROH UNTUK ORANG KUDUS

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 6:18-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Efesus 6:18.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kehidupan yang bagaimanakah yang harus kita bangun setiap waktu?
  2. Terhadap siapakah kita harus berdoa setiap waktu?
  3. Apakah tujuan dari kita berdoa untuk setiap orang-orang kudus di setiap waktu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhan berkata bahwa sebagai orang yang percaya kita selalu memiliki peperangan terhadap kuasa-kuasa si jahat yang mencoba untuk menipu kita melalui ketakutan, kekuatiran termasuk mengalihkan pandangan hidup kita dari tujuan Tuhan.

Oleh sebab itu kita harus senantiasa menggunakan selengkap senjata Allah, agar dalam setiap peperangan tersebut kita dapat bertahan bahkan mengalami kemenangan.

“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.” (Efesus 6:12-13).

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.” (Efesus 6:10-11).

Iblis selalu bekerja setiap saat untuk menjatuhkan setiap orang-orang kudus bahkan iblis berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan kita harus melawan dia.

”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” (I Petrus 5:8-9).

Perintah Tuhan bagi kita agar kita selalu menggunakan seluruh senjata Allah untuk melawan iblis setiap waktu yang selalu menyerang orang-orang kudus dan salah satu senjata Allah yang harus kita gunakan secara aktif adalah berdoa dan berdoa dengan tidak putus-putusnya.

Dan berdoa dengan tidak putus-putusnya selama 24 jam sehari adalah berdoa dengan bahasa roh.

Pada saat kita berdoa dengan bahasa roh maka kita akan merasakan roh kita terhubung aktif dengan Tuhan, tidak pasif.

Dan ketika terus menerus kita lakukan maka kita akan merasa dibangunkan kembali, diberi api dan gairah.

Karena ketika kita berbahasa roh kita sedang berbicara kepada Bapa dan hati kita tertuju kepada Bapa.

Ketika kita berdoa dalam bahasa roh maka Roh Kudus akan membawa kita kepada kehendak Bapa dan Bapa mengetahui apa maksud dari doa yang diinisiasi oleh Roh Kudus tersebut, sehingga doa-doa kita untuk seluruh orang kudus sesuai dengan kehendak Bapa.

Itulah sebabnya sebagai umat Tuhan kita harus saling mendoakan.

”Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.” (Roma 8:27).

Oleh sebab itu marilah kita senantiasa berdoa dalam roh untuk semua orang-orang kudus secara aktif.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara senantiasa berdoa di dalam roh untuk orang-orang kudus atau umat Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ezra 8-10

Kamis, 22 Mei 2025

BERDOA DENGAN PIMPINAN ROH KUDUS

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:26-28

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 8:26.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang dapat membantu kita dalam berdoa, terutama ketika kita mengalami kelemahan?
  2. Bagaimanakah cara Roh Kudus membantu kita untuk berdoa di dalam kelemahan kita?
  3. Sesuai dengan kehendak siapakah jika kita berdoa dengan pimpinan Roh Kudus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kita harus memahami bahwa ketika kita mengalami kelahiran kembali Allah telah memberikan Roh Kudus untuk berdiam di dalam hati kita dan selalu menyertai kita.

Dan Roh Kudus itu akan menolong kita untuk masuk kepada kebenaran Bapa serta menolong kita untuk mengenal Bapa.

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yohanes 14:16-17).

Dalam hal mengenal Bapa maka kita harus membangun kehidupan doa.

Namun harus diakui bahwa kadang kala kita mengalami kelemahan untuk taat dan konsisten dalam berdoa, diantaranya adalah kemalasan, kelemahan fisik dan keletihan termasuk pikiran yang tidak fokus.

Dan Roh Kudus sangat berperan bagi kehidupan doa kita karena Dia akan menolong kita dalam berdoa sehingga kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan serta mengalami kehadiran Tuhan bahkan dapat memahami bahwa doa-doa kita sesuai kehendak Bapa dan berkenan kepada Bapa.

Doa yang demikian dapat kita bangun melalui berdoa dengan menggunakan bahasa roh.

Karena ketika kita berdoa menggunakan bahasa roh pada saat itu kita sedang membangun diri sendiri dan keluar dari segala kelemahan serta dapat berbicara dengan Bapa secara merdeka dan bebas dari intimidasi iblis.

”Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.” (I Korintus 14:4).

”Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.” (I Korintus 14:2).

Doa yang kita panjatkan dengan bahasa roh akan sesuai dengan kehendak Bapa karena Roh Kudus sendiri yang akan membawa kita kepada keinginan dan kehendak Bapa dalam berdoa.

”Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.” (Roma 8:27).

Roh Kudus menolong kita untuk bersatu dengan Bapa ketika kita berdoa dengan menggunakan bahasa roh sehingga yang kita doakan adalah kehendak Allah dan sesuai dengan kehendak Allah.

Tuhan ingin agar kita membangun kehidupan doa di dalam segala situasi, dalam kesibukan kita dalam pekerjaan, studi, kehidupan rumah tangga melalui menggunakan bahasa roh sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak dapat berdoa karena Allah telah memberikan kepada kita Roh Kudus-Nya untuk menolong kita serta memimpin kita dalam hal berdoa sehingga kita semakin mengalami keintiman dengan Bapa.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara dalam hal berdoa yang dipimpin oleh Roh Kudus sehingga saudara mengalami doa yang penuh gairah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ezra 4-7

Rabu, 21 Mei 2025

MURID-MURID BERDOA DAN MEMBERITAKAN INJIL

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 4:26-31

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang terjadi saat orang-orang percaya berdoa?
  2. Apakah yang diberikan Roh Kudus kepada mereka yang sedang berdoa?
  3. Apakah hubungan doa dan pemberitaan injil?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (Kisah Para Rasul 4:31).

Setelah Petrus dan Yohanes dilarang memberitakan tentang Yesus oleh pemimpin Yahudi (Kisah 4:18), mereka kembali ke jemaat dan menceritakan ancaman itu.

Para penguasa ingin menghentikan penyebaran Injil, tetapi jemaat mula-mula tidak takut.

Mereka justru berkumpul dan berdoa bersama.

Situasi ini menunjukkan bahwa ancaman dan tekanan tidak boleh menghentikan orang percaya.

Sebaliknya, itu menjadi alasan untuk bersatu dan memohon pertolongan Tuhan.

Dalam doa mereka, jemaat mengutip Mazmur 2 untuk mengingat bahwa Allah berkuasa atas segala penguasa dunia (ayat 26).

Mereka tidak meminta agar masalah hilang, tetapi memohon keberanian untuk tetap memberitakan Injil (ayat 29).

Doa mereka fokus pada misi, bukan kenyamanan.

Mereka sadar: tanpa kuasa Tuhan, tidak mungkin melawan tekanan.

Lalu, Roh Kudus menguatkan mereka, dan tempat mereka berkumpul pun berguncang (ayat 31)!

Setelah berdoa, Petrus dan jemaat lain diberi keberanian untuk terus bersaksi.

Mereka memberitakan Injil dengan berani, meski ada risiko ditangkap lagi.

Tuhan juga menguatkan mereka dengan tanda-tanda ajaib (ayat 30).

Ini membuktikan: doa yang lahir dari iman tidak sia-sia.

Ketika gereja berdoa untuk misi Tuhan, Dia akan memberi kekuatan dan membuka jalan.

Gereja saat ini harus meniru cara jemaat mula-mula.

Pertama, jadikan doa sebagai dasar sebelum bertindak.

Berdoalah bersama sebelum pelayanan atau penginjilan.

Kedua, minta keberanian untuk memberitakan injil.

Jangan takut diolok karena iman—mintalah agar Roh Kudus memberi kekuatan.

Ketiga, dukung orang yang aktif memberitakan Injil, baik melalui dana, doa, atau semangat.

Jika gereja berdoa dan bertindak dengan berani, Injil akan terus menyebar, bahkan di tengah tantangan.

Mari jadikan gereja tempat doa dan pemberitaan Injil berjalan beriringan.

Dari situ, kuasa Tuhan dinyatakan!

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana mengalami keberanian untuk memberitakan injil.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ezra 1-3

Selasa, 20 Mei 2025

BERSERU BERSAMA-SAMA KEPADA ALLAH

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 4:23-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dilakukan Petrus dan Yohanes setelah dilepaskan dari persidangan tua-tua Yahudi dan para ahli taurat?
  2. Apakah yang dilakukan tua-tua Yahudi dan para ahli taurat kepada Petrus dan Yohanes?
  3. Setelah Petrus menceritakan persidangan itu, apakah respon jemaat?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya“ (Kisah Para Rasul 4:24).

Setelah Petrus dan Yohanes dilepaskan dari penahanan oleh pemimpin Yahudi (Kisah Para Rasul 4:1-22), mereka langsung kembali ke jemaat dan menceritakan ancaman yang mereka terima.

Para pemimpin Yahudi melarang mereka memberitakan tentang Yesus.

Saat itu, gereja mula-mula dalam tekanan: mereka diintimidasi, dilarang bersaksi, dan hidup dalam ketakutan.

Namun, alih-alih diam atau menyerah, mereka memilih bersatu dan berseru bersama kepada Allah.

Latar belakang ini menunjukkan bahwa di tengah tantangan, orang percaya harus mengandalkan Tuhan, bukan kekuatan sendiri.

Mereka tidak hanya berdoa sendiri-sendiri, tapi berkumpul dan berseru bersama (ayat 24).

Doa mereka penuh keyakinan: mereka mengutip Mazmur 2 untuk mengingat bahwa Allah berkuasa atas segala penguasa dunia.

Meski situasi menakutkan, mereka percaya Tuhan lebih besar dari ancaman manusia.

Doa bersama ini menyatukan hati mereka, menguatkan iman, dan mengalihkan fokus dari ketakutan kepada kuasa Allah.

Allah tidak diam! Meski tidak langsung menghilangkan masalah, Dia memberi mereka keberanian dan hikmat untuk terus bersaksi (lihat Kisah 4:31-33).

Doa bersama itu mengubah ketakutan menjadi kekuatan.

Mereka sadar bahwa berseru kepada Allah bukan sekadar meminta pertolongan, tapi juga menyerahkan diri sepenuhnya kepada rencana-Nya.

Persekutuan doa menjadi sumber kekuatan untuk tetap setia.

Kita saat ini perlu belajar dari cara jemaat mula-mula berseru bersama.

Pertama, jangan hadapi masalah sendirian.

Ketika ada tekanan, kumpulkan orang percaya untuk berdoa bersama.

Kedua, fokus pada kuasa Allah, bukan pada besarnya masalah.

Misalnya, saat ada larangan atau kritik terhadap iman, serahkanlah dalam doa bersama.

Ketiga, jadikan gereja tempat yang aman untuk saling mendukung dan berbagi pergumulan.

Dengan berseru bersama, kita mengundang Tuhan bekerja, dan iman kita dikuatkan.

Mari jadikan gereja sebagai komunitas yang tak hanya berbagi senyum, tetapi juga berseru bersama kepada Allah.

Di situlah kuasa-Nya nyata!

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana supaya kita mengalami terobosan dalam doa bersama.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 35-36

Senin, 19 Mei 2025

BERKUMPULNYA SEMUA ORANG PERCAYA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 2:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan hari raya pentakosta saat itu?
  2. Mengapa Allah menggunakan hari raya pentakosta sebagai penggenapan pencurahan Roh Kudus?
  3. Saat murid-murid dan semua orang percaya berkumpul, apakah yang mereka lakukan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat..” (Kisah Para Rasul 2:1).

Setelah Yesus naik ke surga, murid-murid-Nya tetap berkumpul di Yerusalem seperti yang Dia perintahkan (Kisah Para Rasul 1:4).

Saat itu, hari Pentakosta tiba—sebuah hari raya Yahudi yang dirayakan 50 hari setelah Paskah.

Banyak orang Yahudi dari berbagai negara datang ke Yerusalem untuk beribadah.

Murid-murid, sekitar 120 orang, sedang berkumpul di satu tempat yang sama.

Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi mereka taat menunggu janji Roh Kudus yang dijanjikan Yesus.

Latar belakang ini menunjukkan bahwa ketaatan untuk tetap bersatu menjadi kunci terjadinya mukjizat.

Tiba-tiba, ada suara seperti angin kencang memenuhi ruangan, dan lidah-lidah api muncul di atas kepala mereka (ayat 2-3).

Roh Kudus memberi mereka kemampuan untuk berbicara dalam bahasa-bahasa asing yang tidak pernah mereka pelajari.

Saat itu juga, orang-orang dari berbagai bangsa di sekitar Yerusalem mendengar para murid berbicara dalam bahasa mereka sendiri (ayat 6).

Peristiwa ini bukan kebetulan: berkumpulnya orang percaya menjadi cara Tuhan memulai gereja-Nya.

Tanpa persatuan, mukjizat ini tidak mungkin terjadi.

Orang-orang yang mendengar para murid langsung terheran-heran.

Mereka bertanya, “Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar bahasa kita sendiri?” (ayat 8).

Melalui persekutuan murid-murid yang taat, Roh Kudus memecahkan hambatan bahasa dan budaya.

Inilah awal gereja terbentuk, dan Injil mulai tersebar ke seluruh dunia.

Berkumpulnya orang percaya bukan sekadar acara biasa—itu menjadi pintu bagi Tuhan bekerja secara luar biasa.

Kita saat ini perlu mencontoh murid-murid yang setia berkumpul.

Pertama, jangan remehkan kebersamaan.

Hadirilah ibadah, persekutuan, PA atau doa dengan rutin, meski terasa biasa.

Kedua, mintalah untuk Roh Kudus bekerja.

Sediakan waktu untuk doa bersama dan dengarkan pimpinan-Nya.

Ketiga, jadikan gereja terbuka, seperti Pentakosta yang menjangkau banyak bahasa.

Jika gereja bersatu dan terbuka, kuasa Tuhan akan nyata, dan banyak orang tertarik pada Kristus.

Mari jadikan gereja tempat orang berkumpul bukan hanya untuk sosialisasi, tetapi untuk mengalami kuasa Tuhan bersama-sama!

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, mengapa Roh Kudus dicurahkan saat orang-orang percaya berkumpul di hari pentakosta.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 32-34