Jumat, 6 Juni 2025

PENGENALAN AKAN KRISTUS LEBIH MULIA DARI APAPUN

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 3:7-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dahulu merupakan keuntungan tetapi dianggap rugi sekarang oleh Paulus?
  2. Apa yang lebih mulia dari semuanya menurut Paulus?
  3. Kebenaran apa yang Tuhan anugerahkan?
  4. Apa yang dikehendaki Paulus dalam hidupnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Filipi ketika ia menjalani tahanan rumah di Roma.

Surat Filipi secara umum mencerminkan sukacita Paulus meskipun dalam penderitaan, serta dorongannya agar jemaat tetap bersatu dan setia dalam Kristus.

Namun dalam Filipi 3, Paulus masuk ke dalam polemik teologis yang cukup keras melawan kelompok Yudaisme yang mengajarkan bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh dengan mematuhi Hukum Musa.

Bagi banyak orang Yahudi, seperti Saulus sendiri pada masa lalu, hal-hal tersebut adalah simbol spiritualitas yang unggul dan jaminan keselamatan.

Dalam ayat sebelumnya (Filipi 3:4b-6), Paulus menyebut latar belakang Yahudinya: Sunat pada hari kedelapan (menurut Taurat), dari bangsa Israel, suku Benyamin, seorang Ibrani dari orang-orang Ibrani, pengikut hukum Farisi, sungguh-sungguh dalam membela tradisi nenek moyang, mempersekusi jemaat Kristen (dengan keyakinan religius).

Bagi masyarakat Yahudi pada masa itu, semua ini adalah tanda keunggulan rohani dan jaminan kedudukan istimewa di hadapan Allah.

Ini adalah bentuk “modal spiritual” yang memberikan martabat, pengaruh, dan legitimasi teologis.

Kata Yunani skubalon (“sampah”) adalah kata yang sangat kuat dan vulgar dalam konteks budaya klasik.

Kata ini merujuk pada sesuatu yang tidak hanya tanpa nilai, tetapi bahkan menjijikkan atau najis.

Dengan menggunakan kata ini, Paulus menunjukkan betapa ekstrem perubahan pandangannya terhadap hal-hal yang dulu ia banggakan namun sekarang bagi dia pengenalan Kristus lebih mulia dari apapun. 

Ini bukan sekadar perubahan pengetahuan, tapi transformasi atau  perubahan total makna hidup.

Saudara, perubahan total dalam hidup Paulus memperlihatkan bagaimana Injil itu memiliki kekuatan yang berkuasa mengubah seorang penganiaya jemaat menjadi rasul yang luar biasa.

Paulus seorang yang haus untuk mengenal Kristus melalui seluruh perjalanan kehidupannya setelah bertobat.

Surat-surat yang dia tulis membuktikan bagaimana kebenaran Injil yang berkuasa itu tidak hanya mengubah hidupnya tetapi juga seluruh orang-orang yang dilayaninya menjadi murid Kristus.

Pengenalan akan Kristus dimulai dari menjadi murid Kristus, karena dengan belajar untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan Paulus mengenal Kristus semakin dalam dan kehidupannya berubah total.

Bagaimana dengan kita? Perubahan baik apa yang kita alami dari sejak menerima Kristus hingga hari ini? 

Atau kita tetap sama, karena ada yang lebih mulia daripada pengenalan akan Kristus dalam hidup kita?

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 17-20

Kamis, 5 Juni 2025

MENGENAL KEBENARAN ALLAH

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 10:1-3

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah hal yang paling utama yang Paulus ingin lakukan?
  2. Dan bagaimana upaya Paulus untuk melakukan hal tersebut?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Secara umum, makna kebenaran adalah kesesuaian antara sesuatu dengan kenyataan atau fakta yang sesungguhnya.

Misalnya seseorang membeli minyak sebanyak satu liter.

Kemudian ketika sampai di rumah dia menuang minyak tersebut dalam bejana ukur, ternyata isinya hanya 0,8 liter.

Artinya isi minyak tersebut tidak benar.

Dalam bidang sosial, kebenaran adalah kesesuaian antara berita dan fakta yang sesungguhnya.

Itulah sebabnya maka penting bagi seseorang untuk membagikan berita yang sesuai fakta, bukan berita bohong atau hoax.

Makna kebenaran yang lain adalah: “perilaku yang dapat dibenarkan atau benar secara moral.”

Perilaku tersebut dicirikan oleh standar moralitas, keadilan, kebajikan, atau kejujuran yang diterima oleh masyarakat.

Jadi jika seseorang telah berperilaku sesuai dengan standar moralitas di masyarakat, maka orang mengatakan bahwa ia bermoral baik.

Roma 10:3 ”Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.”

Paulus menyatakan bahwa orang Yahudi tidak mengenal kebenaran Allah, mereka mendirikan kebenaran mereka sendiri.

Artinya orang Yahudi memiliki nilai-nilai yang berbeda tentang kebenaran.

Orang Yahudi menetapkan standar mereka sendiri untuk datang kepada Allah, untuk mendapatkan perkenan Allah.

Dua ribu tahun yang lalu rasul Paulus sudah mengingatkan mereka tentang kesalahan yang fatal ini.

Dan jika dilihat sampai hari ini, orang Yahudi khususnya masih banyak yang gagal memahami tentang kebenaran Allah.

Orang Yahudi masih menunggu kedatangan Mesias, mereka tidak percaya kepada Yesus.

Yohanes 14:6 ”Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup.

Untuk mengetahui kebenaran Allah maka seseorang harus percaya kepada Kristus.

Dengan mempercayai Yesus dan karya-Nya selama Dia hidup di bumi, maka kita akan dituntun untuk semakin mengenal kebenaran Allah.

Bagi kita yang sudah menjadi orang percaya, Alkitab adalah sumber utama untuk kita mengenal kebenaran Allah.

Kita tidak dituntut untuk mengenal kebenaran Allah secepat mungkin, karena hal itu adalah mustahil.

Bahkan kebenaran Allah yang mulia ketika disampaikan kepada orang yang bebal, itu seperti orang yang memberikan mutiara kepada babi.

Matius 7:6  “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”

Dengan mempelajari Firman sedikit demi sedikit, dan memperoleh kebenaran Allah dari pembacaan Firman, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan, hal itu jauh lebih berguna bagi kita.

Kebenaran tentang keselamatan jiwa, tentang pengampunan, tentang ketaatan dan kekudusan.

Mari kita dengan haus dan rindu mengusahakan untuk memahami dan melakukannya.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di pemuridan, sudahkan engkau dengan tekun mencari kebenaran Allah dan melakukannya dalam kehidupan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 14-16

Rabu, 4 Juni 2025

MENJADI PELAKU BUKAN HANYA PENDENGAR FIRMAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 1:22-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kapan seseorang dikatakan sebagai menipu diri sendiri?
  2. Apakah tujuan seseorang bercermin?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika seseorang bercermin, ia akan bisa melihat seperti apa wajah dan tubuhnya.

Ia bisa melihat jika wajahnya sudah mulai berkeriput atau rambutnya yang sudah mulai beruban.

Atau ia juga bisa melihat apakah tubuhnya bertumbuh secara proporsional, atau mungkin perut yang mulai terlihat gendut oleh karena makan yang berlibahan.

Dengan cermin kita bisa melihat kekurangan kita dan apa yang patut diperbaiki.

Firman Tuhan mengatakan bahwa tubuh kita terdiri dari tiga bagian, yaitu roh, jiwa dan tubuh (1 Tesalonika 5:23).

Jika dengan cermin kita bisa melihat kekurangan tubuh kita, lalu bagaimana melihat kekurangan kita dalam aspek jiwa dan roh? Jawabannya adalah: Firman Tuhan.

Ibrani 4:12  ”Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”

Firman Allah dilukiskan seperti pedang yang bermata dua, yang sanggup memisahkan jiwa dan roh, yang sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Ketika kita membaca Firman dengan hati yang terbuka, artinya dengan merendahkan diri kita memohon agar Tuhan menerangi jiwa kita.

Maka Roh Kudus sanggup memberitahu kita, hal-hal apa yang secara rohani, secara mental perlu kita perbaiki.

Persis seperti ketika kita bercermin, kita bisa melihat ternyata rambut kita masih acak-acakan.

Hal yang serupa terjadi ketika kita bercermin dengan Firman Tuhan.

Roh Kudus akan menyingkapkan apa saja hal-hal rohani, yang kurang kita lakukan.

Misalnya Roh Kudus mengingatkan kita yang masih belum bisa mengampuni kesalahan seseorang, bahkan masih kita pendam hingga bertahun-tahun.

Atau Roh Kudus mengingatkan kita untuk lebih berjaga-jaga dengan mata dan telinga kita, agar kita tidak jatuh dalam dosa kedagingan.

Firman Tuhan akan sangat bermanfaat jika setelah kita membaca, merenungkan dan menerapkan apa pun yang Roh Kudus nyatakan untuk kita lakukan.

Kitab Amsal yang jumlah pasalnya sebanyak 31, bisa dibaca setiap hari sesuai tanggal.

Dan jika itu diterapkan dampaknya akan luar biasa bagi kehidupan kita.

Misalnya hari ini adalah tanggal 4 dan kita bisa membaca Amsal 4:1-27.

Di Amsal 4:27 dikatakan “Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.”

Ketika kita membaca ayat ini, dengan mudah kita bisa mengerti bahwa Tuhan tidak ingin kita menyimpang dari jalan-jalan Tuhan.

Tuhan juga tidak ingin kita melangkah melakukan kejahatan.

Kitab Amsal relatif mudah untuk dipahami, yang dibutuhkan adalah kemauan kita untuk menerapkannya dalam kehidupan kita.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di pemuridan, sudahkan engkau membaca Firman secara teratur, dan menerapkannya secara konsisten?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 11-13

Selasa, 3 Juni 2025

MENGASIHI BERARTI TAAT MELAKUKAN PERINTAHNYA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 14:21-23

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa saja tanda orang yang mengasihi Allah?
  2. Apa tanda orang mulai berpaling dari Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika Allah menciptakan Adam, Allah menciptakan seorang manusia yang sempurna.

Sempurna untuk ukuran manusia karena Adam diciptakan sesuai gambar-Nya, citra-Nya atau sesuai dengan diri-Nya sendiri.

Di dalam jiwa Adam dan juga Hawa, Allah memberikan pikiran, perasaan dan juga kehendak.

Kehendak seperti apa? Yaitu kehendak bebas untuk memutuskan apa pun untuk merespon apa saja yang dilihat, dipikir, dirasakan.

Dan kehendak bebas ini yang kemudian membawa Adam dan Hawa ke dalam tindakan untuk tidak mentaati Allah.

Ini dimulai ketika ular yang cerdik mulai berkomunikasi dengan Hawa sehingga akhirnya Hawa tergoda untuk memakan buah yang sudah dilarang untuk tidak dimakan.

Pelanggaran yang tampak sederhana, “hanya” memakan buah.

Tetapi menjadi tidak sederhana ketika makan buah terlarang itu sudah diamanatkan oleh Allah sebelumnya.

“Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:16,17).

Perintah Allah jelas, sekali pun tampak sederhana.

Tetapi ketika Hawa melanggarnya dan Adam turut memakannya. Maka sesuai dengan konsekuensi yang menyatu dengan larangan tersebut, hari itu juga Adam dan Hawa, mati.

Bukan mati secara fisik, tetapi secara rohani.

Mereka diusir dari Firdaus dan selanjutnya mereka akan melahirkan anak, cucu yang secara rohani: mati.

Bersyukur pada Tuhan, bahwa oleh kematian Kristus di kayu salib, maka kita yang mati secara rohani, menjadi pulih kembali, menjadi ciptaan yang baru.

Setelah kita menjadi percaya, kehendak bebas itu masih ada di dalam kita.

Kita bisa melihat, memikir sesuatu, merasakan sesuatu dan mengambil keputusan apa pun dari apa yang kita lihat, rasakan dan pikirkan.

Apakah kita akan memutuskan yang benar atau yang salah? Di hadapan Tuhan orang yang taat jauh lebih bernilai dari orang yang mempersembahkan korban (1 Samuel 15:22).

Dan Firman Tuhan sangat jelas untuk mendefenisikan tentang siapa yang mengasihi Dia.

Yohanes 14:23  Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

Tanda bahwa kita mengasihi Tuhan, bukan karena kita aktif melayani, aktif dalam aktivitas sosial termasuk memberikan apa yang kita miliki.

Itu semua baik, tetapi bisa saja seseorang melakukan hal tersebut karena ingin dilihat dan dipuji oleh orang.

Kasih yang sejati kepada Tuhan adalah ketika kita bersedia untuk mentaatinya dimana pun dan kapan pun.

Termasuk ketika tidak ada orang yang melihat, kita tetap taat kepada-Nya.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di pemuridan, kapan engkau terakhir menolak untuk taat?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 8-10

Senin, 2 Juni 2025

MURID YANG SERUPA DENGAN GAMBARAN KRISTUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:28-30

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang dipanggil oleh Allah?
  2. Apa tujuan Allah setelah memanggil mereka?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Oleh karena kasih-Nya, Yesus telah mati bagi kita orang berdosa.

Kita terbilang di antara umat manusia yang seharusnya layak untuk dihukum dalam hukuman kekal karena dosa dan pelanggaran kita.

Tetapi ketika kita merespon dengan benar ketika kita mendengarkan atau membaca Injil atau kabar baik tentang keselamatan di dalam Kristus, maka kita menjadi orang yang percaya.

Dan Allah ingin setiap orang percaya, mereka juga dimuridkan agar karakter, pribadi kita berubah.

Keselamatan satu kali kita terima, tetapi mengerjakan keselamatan itu yang perlu kita lakukan seumur hidup.

Filipi 2:12  “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir.”

Ketika seseorang dimuridkan, mereka akan diajar asas penting tentang keselamatan, kemenangan atas dosa dan lalin-lain.

Para pembimbing rohani juga akan memberi contoh, bukan hanya sekedar mengajar.

Sehingga yang sebelumnya adalah seorang murid kemudian bertumbuh menjadi seorang pembimbing rohani atau pemurid.

Dengan cara seperti itu sebenarnya pemurid dan yang dimuridkan sedang bertumbuh bersama menjadi semakin dewasa di dalam Kristus.

Akan ada proses akuntabilitas, dimana seorang pemurid akan didorong untuk semakin bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Karena bagaimana pun kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain.

Seorang pemurid akan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupannya karena mereka perlu menjadi contoh atau teladan bagi orang yang dimuridkan.

Dan kita tahu bahwa tidak ada pemimpin atau pembimbing yang sempurna.

Kadang kita juga melihat bahwa orang yang membimbing kita secara rohani, mereka melakukan hal yang buruk.

Jika ini terjadi, tugas kita bukanlah menghakimi mereka, tapi hendaknya kita mendoakan mereka.

Bahkan Paulus seorang rasul yang menulis paling banyak kitab di Perjanjian Baru, masih butuh didoakan.

“Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu.” (2 Tesalonika 3:1).

Entah apa pun profesi kita saat ini, tetapi kita semua dipanggil untuk menjadi murid Kristus, yang dengan senang hati bergiat untuk melayani Tuhan dengan melayani sesama.

Karena ketika kita bersama-sama melakukan ini, kita sedang dibentuk untuk menjadi semakin serupa Kristus.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di pemuridan, bagaimana agar bisa konsisten untuk bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalam Kristus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 5-7