Rabu, 9 April 2025

DIBEBASKAN DARI KUASA IBLIS

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 2:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Di dalam siapa kita turut dibangkitkan oleh kepercayaan kita kepada kuasa Allah?
  2. Apakah yang terjadi dengan kita sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita?
  3. Apa jadinya bila “surat hutang” tidak ditiadakan oleh karya Kristus di kayu salib?
  4. Siapa saja yang telah dilucuti dalam kemenanganNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ayat yang kita baca hari ini merupakan surat Paulus kepada jemaat di Kolose, sebuah komunitas Kristen yang sedang menghadapi ancaman ajaran sesat.

Ajaran ini mencampuradukkan iman Kristen dengan filsafat Yunani, mistisisme, dan praktek-praktek hukum Taurat (lihat Kolose 2:8).

Paulus menekankan bahwa Kristus adalah kepenuhan Allah yang nyata (lihat Kolose 2:9) dan bahwa keselamatan sepenuhnya berasal dari Dia, bukan dari ritual atau tradisi manusia.

Paulus menggunakan metafora baptisan untuk menggambarkan kematian dan kebangkitan rohani orang percaya bersama Kristus.

Kata “sunat” di sini bukan merujuk pada praktik fisik sunat Yahudi, tetapi pada pemotongan “manusia lama” (dosa) melalui karya Roh Kudus.

Baptisan menjadi simbol partisipasi atau tindakan iman orang percaya dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus.

Paulus juga menggunakan metafora “surat hutang” untuk menggambarkan hukum Taurat yang sebelumnya menuntut kepatuhan sempurna.

Dengan kematian Kristus di kayu salib, tuntutan hukum Taurat terhadap manusia telah dibatalkan.

Kristus sendiri menjadi korban penebusan yang memenuhi semua tuntutan hukum.

Kata “pemerintah” pada perikop ini merujuk pada otoritas politik, tetapi lebih sering digunakan dalam Perjanjian Baru untuk merujuk pada kuasa-kuasa rohani jahat yang memerintah dunia ini.

Demikian juga dengan kata “penguasa” istilah ini juga sering digunakan untuk merujuk pada kuasa-kuasa rohani, termasuk setan dan malaikat jahat.

Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus telah “melucuti” (artinya melepaskan atau merampas) kuasa-kuasa ini.

Kata “tontonan umum” menunjukkan bahwa Kristus telah mengalahkan mereka secara publik dan mempermalukan mereka, sehingga kuasa mereka tidak lagi memiliki dominasi atas orang percaya.

Kristus telah membebaskan orang percaya dari kuasa dosa, hukum Taurat, dan kuasa-kuasa rohani jahat.

Penyebutan “pemerintah-pemerintah” dan “penguasa-penguasa” menunjukkan bahwa Kristus memiliki supremasi atas semua otoritas, baik di bumi maupun di langit.

Bagi orang percaya, ini adalah dasar untuk hidup dalam kemenangan dan kebebasan di dalam Kristus.

Firman Tuhan hari ini tidak hanya mengingatkan kita, namun juga memberikan landasan bertindak secara iman kepada kita, bahwa setelah menjalani baptisan kita mengikuti teladan Kristus yaitu bangkit sebagai manusia baru yang memiliki kuasa atas penguasa kegelapan yang menghambat kita untuk mengalami transformasi serta kelimpahan berkatNya.  

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, bahwa adakah manusia yang tidak pernah berbuat dosa? Siapakah yang sanggup menebus dosa kita? Dan diskusikan hal apa yang harus kita lakukan agar dosa kita ditebus dan kita beroleh keselamatan.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Samuel 16-18

Selasa, 8 April 2025

BERKAT ABRAHAM SAMPAI KEPADA KITA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 3:11-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah kita dibenarkan karena melakukan hukum Taurat?
  2. Dasar hukum Taurat bukan iman, apakah dasarnya?
  3. Apakah yang dilakukan Kristus untuk menebus kita dari kutuk hukum Taurat?
  4. Bagaimana berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Janji Tuhan kepada Abraham adalah dasar iman yang memberikan kita keyakinan bahwa Allah sejak dulu sudah memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan umat yang dipanggilNya.

Bila kita telusuri janji-janji yang pernah Tuhan berikan kepada Abraham setidaknya ada 3 kategori janji yaitu: janji untuk keturunan yang besar, janji berkat pribadi dan janji menjadi berkat bagi semua bangsa di bumi.

Ketiga kategori janji ini telah digenapi pada masa perjanjian lama hingga masa kejayaan Israel di pemerintahan Daud serta Salomo.

Bangsa Israel bertambah-banyak, mengalami limpahan kekayaan yang begitu besar dan memberkati banyak bangsa pada masa itu tidak hanya secara materi tetapi juga hikmat pada masa Salomo.

Sekalipun begitu pada akhirnya bangsa ini kehilangan semuanya karena meninggalkan dan melupakan Tuhan.

Mereka menikmati berkat-berkat namun melupakan Sang Pemberi berkat.

Kisah umat pilihanNya dalam Perjanjian Lama memberikan banyak pelajaran kepada kita hari ini bahwa memiliki berkat materi serta hikmat tanpa penyertaan Tuhan yang memberi kelimpahan berkat jasmani dan hikmat akan menjadi sia-sia pada akhirnya.

Manusia berdosa yang belum ditebus memiliki kecenderungan untuk berbuat kejahatan, melupakan Tuhan dan menjadi budak sekalipun mereka menerima janji Tuhan untuk kelimpahan.

Sejarah mencatat pelajaran berharga ini, hingga akhirnya Yesus datang ke dunia untuk menebus umat yang diberkatiNya dari perbudakan dosa.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa oleh karena Yesus berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa termasuk kita yang mempercayai penebusan Kristus.

Sejatinya berkat terbesar dari pengorbanan Yesus adalah kehidupan kekal serta penyertaan RohNya yang kudus dalam hidup kita.

Roh Kudus membantu kita untuk mengelola dan menggunakan seluruh berkat-berkat yang Tuhan limpahkan berfungsi sebagai mestinya sementara kehidupan kita mengalami transformasi.

Pada masa Perjanjian Lama transformasi tidak pernah terjadi karena Roh Kudus belum dicurahkan, sekalipun diberkati umat Tuhan pada masa itu hidup dalam perbudakan yang mungkin tidak mereka sadari.

Hari ini kita tidak hanya menerima janji-janji yang Tuhan berikan kepada Abraham, tetapi juga menerima penyertaanNya dalam kehidupan kita.

Roh Kudus mentransformasi hidup kita untuk mengalami kedewasaan dalam Kristus, inilah berkat sejati yang melampaui segala materi yang ada di bumi.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, bahwa adakah manusia yang tidak pernah berbuat dosa? Siapakah yang sanggup menebus dosa kita? Dan diskusikan hal apa yang harus kita lakukan agar dosa kita di tebus dan kita beroleh keselamatan.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Samuel 13-15

Senin, 7 April 2025

ROH, JIWA DAN TUBUH TERPELIHARA SEMPURNA

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TESALONIKA 5:23-28

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang diminta dan diharapkan Paulus dan dan rekan-pelayanannya pada jemaat Tesalonika?
  2. Siapa yang memanggil kita adalah setia dan juga pasti menggenapinya? (ayat 24)
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Seperti kita ketahui, Yesus Kristus yang memanggil kita adalah kudus, maka Dia juga ingin hidup kita kudus.

Apakah sebagai manusia biasa kita bisa hidup kudus? Tentu bisa!

Tetapi bukan karena kekuatan dan kemampuan kita, namun semata-mata oleh karena Dia yang sudah menguduskan kita dengan mati di kayu salib.

Persoalannya adalah apakah kita bersedia dan rela dituntunNya setiap hari untuk hidup kudus.

Jika kita adalah umat yang sudah dipilihNya, seharusnya kita mau dan rela hidup dipimpin oleh Roh Tuhan, bukan hidup dipimpin oleh kedagingan kita.

Hal itu jugalah yang diharapkan oleh Paulus dan rekan-rekan sepelayanan untuk jemaat di Tesalonika, agar Allah menguduskan seluruh roh, jiwa dan tubuh mereka terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus kedua kali.

Bagaimana menjaga dan memelihara hidup kudus seluruh roh, jiwa dan tubuh agar terpelihara sempurna?

Untuk roh dan jiwa utamanya adalah senantiasa bersekutu dengan Dia dengan membaca, merenungkan Firman Tuhan serta melakukan penyembahan.

Selain itu kita juga harus memiliki komunitas orang-orang yang memberikan dampak positif.

Jauhilah komunitas negatif yang tidak sehat yang akan berdampak buruk kepada roh dan jiwa kita.

Perlu diingat juga bahwa pergaulan dan lingkungan yang sehat itu tidak selalu identik dengan seagama, sesuku, seiman dengan kita.

Masih saja terjadi di lingkungan rohani banyak orang yang masih sakit hati dan iri hati, penuh dengan menggosipi orang lain, tidak bisa dipercaya, hidupnya tidak pernah bersyukur.

Satu perkataan yang kita sering dengar, dengan siapa kita sering bergaul hari ini, akan menentukan karakter dan pribadi kita pada masa depan.

Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik -1 Korintus 15:33.

Kita perlu juga memiliki tubuh yang terpelihara sempurna dengan menjaga pola makan dan teratur berolahraga.

Pola makan yang sehat mencakup penguasaan diri untuk menyeleksi apapun yang masuk ke mulut kita, juga pemilihan makanan sehat dan bergizi yang diperlukan oleh tubuh kita.

Makanan atau sesuatu yang merusak tubuh tidak seharusnya kita konsumsi. Sekali lagi kita perlu pimpinanNya setiap hari.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Adakah contoh sederhana lain yang dapat kita lakukan, bagaimana menjaga dan memelihara hidup kudus seluruh roh, jiwa dan tubuh terpelihara sempurna.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Samuel 8-12

Minggu, 6 April 2025

YESUS DATANG AGAR KITA HIDUP DALAM KELIMPAHAN

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 10:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang menjadi pintu ke domba-domba?
  2. Yesus datang untuk memberikan apa kepada kita domba-dombaNya? (ayat 10)
  3. Apa yang dimaksud Yesus dengan kata “mempunyai hidup dalam segala kelimpahan”?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Seperti kita ketahui pada saat akan memasuki sebuah rumah maka pintu adalah akses utama supaya kita bisa masuk ke rumah tersebut, bukan lewat jendela atau lewat atap.

Hal yang sama mengenai ilustrasi keselamatan, barangsiapa masuk melalui pintu yaitu Yesus maka kita akan beroleh keselamatan dan kita akan menemukan padang rumput atau menemukan kebaikan-kebaikan Tuhan.

Sementara pencuri biasanya datang untuk mencuri bukan lewat pintu, melainkan memanjat tembok atau lewat jendela ataupun lewat atap.

Selain memberikan keselamatan, Dia juga datang memberikan kita hidup dalam segala kelimpahan.

Wow rasanya enak ya, ketika kita percaya bahwa Ia juga akan memberikan kita “hidup kelimpahan?”.  

Kata “hidup” yang dimaksud dalam konteks ayat tersebut, bukan hidup dalam hal jasmani (kata Yunani: ‘bios’) tetapi ayat ini berbicara hidup dalam konteks rohani (dari kata Yunani ‘zoe’).

Sebelum menjadi orang percaya kita dibawah kuasa Iblis yang menipu, mengintimidasi, menghancurkan gambar diri, potensi-potensi diri, serta mencuri damai sejahtera kita.

Setelah kita percaya kepada Dia, maka Yesus ingin mengembalikan gambar diri kita yang telah rusak, memberikan karunia-karunia rohani, membangkitkan potensi-potensi Ilahi dalam diri kita serta memberikan damai sejahtera.

Dengan kata lain ketika kita percaya kepada Dia, Yesus ingin mengembalikan hidup rohani (kata Yunani: zoe) kita seutuhnya kepada posisi kita semula pada awal manusia diciptakan yaitu segambar dan serupa dengan Allah.

Itulah yang Yesus maksudkan dengan memberikan hidup dalam segala “kelimpahan” secara rohani (kata Yunani: ‘perissos’).

Jadi setelah kita percaya kepadaNya, Ia tidak pernah menjanjikan bahwa hidup kita tidak akan kekurangan, hidup kita akan menjadi kaya, hidup kita pasti lebih enak.

Hal ini bukan berarti bahwa kita sebagai orang percaya tidak boleh kaya secara materi, tidak boleh hidup enak, tidak boleh hidup berkelimpahan, namun konteks yang dimaksudkan di dalam ayat yang kita baca adalah Yesus memberikan “hidup berlimpah” bersifat rohani, bukan jasmani.

Namun sebaliknya, Yesus pernah bersabda jika ingin mengikuti Dia syaratnya  kita harus menyangkal diri, memikul salib setiap hari -Matius 16:24.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Dengan hidup banyak mengeluh, menggerutu, hidup penuh kekuatiran, ketakutan, sulit menerima diri sendiri, dapat dikatakan hidup kita dalam berkelimpahan? Bagaimana caranya kita mengetahui bahwa kita sudah hidup berkelimpahan?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Samuel 4-7

Sabtu, 5 April 2025

ROH KUDUS YANG MEMBERI KUASA UNTUK BERTINDAK

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 1:6-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kapankah Israel akan dipulihkan?
  2. Kapan murid Kristus akan menerima kuasa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Allah ingin agar Injil Keselamatan diberitakan ke seluruh dunia, agar penduduk dunia mendengar Kabar Baik, kabar keselamatan bagi jiwa mereka.

Kita tentu pernah mendengar tentang Amanat Agung: ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19).

Disebut Amanat Agung karena ini adalah perintah yang mulia, yang Tuhan amanatkan untuk kita lakukan.

Menceritakan karya keselamatan Kristus bagi umat yang berdosa, yang bisa dimulai dengan bercerita atas keselamatan yang kita percaya, yang kita miliki dalam iman dan yang telah mengubahkan kehidupan kita.

Selanjutnya kita memiliki sikap hati yang terbuka, belajar peka agar Roh Kudus dapat menuntun kita untuk bertindak, kapan kita akan mulai bersaksi dan kepada siapa.

Kisah Para Rasul 1:8  “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Sikap hati yang terbuka pada pimpinan Roh dan kerinduan untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan, akan menyebabkan kita memahami arahan Roh dan mendapatkan pengurapan Roh Kudus.

Pengurapan yang memberikan kita keberanian dan kuasa untuk mulai menjadi saksi Yesus di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Dalam konteks individu, Yerusalem itu adalah orang-orang yang tinggal di rumah kita, keluarga kita.

Yudea orang-orang di sekolah, kampus, di tempat kerja. Samaria adalah orang yang tidak kita kenal yang ada di kota dimana kita tinggal.

Dan ujung bumi adalah orang asing baik di luar negeri, atau mereka yang sedang berkunjung di kota kita.

Ketika kita merespon dengan bertindak, kita akan merasakan bagaimana Roh Kudus yang akan menolong kita mulai berdiskusi, memberikan gagasan awal, darimana kita memulai pembicaraan.

Yohanes 14:26  ”tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Ketika kita siap, maka Roh Kudus yang akan mengajarkan dan mengingatkan kita, apa yang patut kita bicarakan, apa yang patut kita ucapkan.

Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan, apakah engkau pernah memberitakan Injil. Kalau belum buat komitmen untuk memberitakan Injil, minimal kepada satu orang pada tahun ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Samuel 1-3