Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Allah lakukan agar kita dapat menjadi anak bagi Allah Bapa?
Siapa yang menjadi ahli waris dari janji-janji Allah kepada Abraham?
Apa yang dilakukan seseorang yang belum menjadikan Tuhan Allah sebagai Tuhannya?
Mengapa jemaat Kristus mau memperhambakan diri lagi kepada sesuatu yang bukan Allah?
Saudara, ketika kita percaya kepada Yesus, maka terjadi perubahan status pada kita karena Roh Kudus dianugerahkan oleh Bapa kepada kita sebagai meterai kepemilikan-Nya.
Efesus 1:13-14 “Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
Roh Kudus juga menjadikan kita memiliki identitas baru sebagai anak Allah:
Roma 8:15-16“Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.”
Seorang hamba bekerja dengan rasa takut, terikat pada kewajiban dan tidak memiliki hak sebagai ahli waris.
Hal ini sangat berbeda dengan seorang anak yang memiliki kedekatan, kasih dan warisan dari Sang Bapa.
Sebagai anak Allah, Bapa menganugerahkan Roh Kudus untuk menuntun dan mengarahkan kita supaya kita mengerti dan mengenal rencana serta kehendak Bapa dalam kehidupan sehari-hari.
Yesus pernah menyatakan kepada murid-muridNya apa yang menjadi tugas Roh Kudus dalam menolong, menghibur, dan memimpin kita dalam kehidupan sehari-hari:
Yohanes 14:26“tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Yohanes 16:13-14“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
Sebagai anak Allah, Tuhan ingin kita menjadi gambaran dari Yesus Kristus sehingga banyak orang tertarik melihat kesaksian kita.
Kesaksian ini akan membuat orang-orang di sekitar kita mau menjadi pengikut-Nya, bahkan banyak orang mau menjadi murid-murid Yesus di dunia ini.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.
Apa sebabnya anak-anak Tuhan merasa cemas, kuatir dan tertekan dalam kehidupan sehari-hari? Mengapa mereka merasakan intimidasi, tekanan dan tidak merdeka sehingga tidak mengalami kebebasan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa yang dapat disebut sebagai anak Allah?
Apa yang menyebabkan orang yang percaya kepada Yesus Kristus, tetapi merasakan berbagai ketakutan?
Roh kita bersama siapa saat bersaksi bahwa kita adalah anak Allah?
Apa yang dijanjikan akan kita warisi sebagai pewaris dari Allah Bapa kita?
Saudara, ketika kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka Bapa menganugerahkan Roh Kudus untuk berdiam di dalam kita.
Hal ini menjadikan kita anak Allah, seperti Yesus Kristus.
Memang sejak semula, rencana Allah Bapa kita adalah menciptakan anak-anak manusia untuk kekal dan hidup seperti Yesus Kristus.
Namun, dosa telah mengubah manusia mengalami maut yaitu kematian.
Efesus 1:4-8“Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.”
Sejak semula, Tuhan telah menetapkan kita agar hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dia berkehendak supaya kita hidup kudus tak bercacat seperti Tuhan Allah. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa dan mengalami kematian karena kerjaan maut, maka Iblis, pembohong, penipu, dan pendusta, membawa manusia untuk berbuat dosa.
Tuhan Allah bersiap menghadirkan Juru Selamat bagi manusia ke dalam dunia ini dengan memilih Abraham dan memerintahkan dia keluar dari rumah keluarganya menuju tanah perjanjian yang sama sekali belum diketahuinya.
Abraham menjadi nenek moyang orang percaya, dan kepadanya Tuhan Allah berjanji:
Kejadian 12:1-3 “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
Abraham, Ishak, dan Yakub menjadi nenek moyang bangsa Israel, yang terdiri dari dua belas suku.
Bangsa ini merupakan keluarga Yesus Kristus karena Yesus lahir dari suku bangsa Israel yang dikenal sebagai suku Yehuda, keturunan raja-raja Israel, dimulai dari Raja Daud karena Raja Saul bukan berasal dari suku Yehuda, melainkan dari suku Benjamin.
Yesus adalah keturunan Abraham yang menjadi berkat bagi semua kaum di muka bumi ini.
Melalui pengorbanan dan kematian-Nya di atas kayu salib, maka semua orang yang percaya kepada Yesus menjadi anak-anak Allah.
Oleh karena iman atau kepercayaan kepada Yesus, Bapa menganugerahkan Roh Kudus kepada setiap orang percaya.
Roh Kudus merupakan inti dari janji Allah kepada Abraham.
Janji inilah yang akan diwarisi oleh semua orang atau semua manusia yang mau percaya kepada keturunan Abraham akan menjadi berkat bagi semua kaum di muka bumi ini.
Roh Kudus dianugerahkan sebagai meterai kepemilikan-Nya kepada anak-anak Allah.
Rasul Paulus menyatakan dalam suratnya kepada jemaat di Efesus:
Efesus 1:14“Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
Sebagai anak-anak Allah, kita dijanjikan akan mewarisi apa yang Allah Bapa lakukan kepada Yesus Kristus yaitu Dia akan dimuliakan bersama anak-anak Allah yang rela hidup seperti Yesus Kristus:
Roma 8:30“Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”
Siapa yang akan mengalami kemuliaan bersama-sama dengan Yesus Kristus?
Roma 8:17“Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk senantiasa hidup terhubung dengan Yesus Kristus melalui Firman dan Roh Kudus dalam setiap kegiatan kita.
Dengan demikian, kita selalu mengikuti arahan Roh Kudus dan tidak lagi hidup menurut keinginan sendiri.
Anak-anak Allah yang mewarisi janji Allah untuk dipermuliakan bersama Kristus adalah mereka yang rela hidup dan menderita bersama Yesus Kristus.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dicari oleh orang-orang Yahudi, dan apa pula yang dicari oleh orang-orang Yunani?
Apa yang menjadi batu sandungan bagi orang Yahudi, dan mengapa demikian?
Apa yang menjadi kekuatan dan hikmat Allah?
Mengapa Tuhan Allah memilih orang bodoh dan orang lemah dari dunia?
Saudara, orang Yahudi dan orang Yunani memiliki pandangan yang berbeda tentang Mesias dan kebijaksanaan.
Bagi orang Yahudi, Mesias adalah seorang raja yang hebat, sedangkan bagi orang Yunani, Mesias adalah seorang yang terkenal karena kecerdasannya, sehingga layak memimpin dunia.
Namun, ketika Yesus Kristus dinyatakan sebagai Mesias, maka orang-orang Yahudi merasa kecewa karena Yesus berasal dari Nazaret, sebuah kota kecil di Galilea.
Bagi orang-orang bukan Yahudi, Yesus dianggap bukan siapa-siapa, hanya seorang yang sederhana dari daerah yang tidak menjanjikan.
Bahkan Natanael, yang kemudian menjadi murid Yesus, dengan jelas berkata:
Yohanes 1:45-46“Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”
Pandangan Natanael berubah ketika ia bertemu dengan Yesus Kristus, Sang Mesias:
Yohanes 1:47-49 “Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”
Saudara, Rasul Paulus memberitakan Kristus yang disalibkan, sebuah berita yang menjadi batu sandungan bagi orang Yahudi dan dianggap suatu kebodohan bagi orang bukan Yahudi.
Rasul Paulus dengan tegas mengatakan bahwa:
Roma 1:16-17“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Bagi orang Yahudi, Yesus dianggap seseorang yang tidak memenuhi nubuat para nabi, karena Ia dikenal sebagai Yesus orang Nazaret dari Galilea.
Orang Yahudi memahami bahwa Mesias seharusnya berasal dari suku Yehuda.
Padahal, banyak yang tidak mengetahui bahwa Yesus sebenarnya lahir di Betlehem, wilayah Yehuda, dan berasal dari keturunan Raja Daud, suku Yehuda.
Ia lebih dikenal sebagai seorang yang berasal dari Nazaret di Galilea.
Bagi orang non-Yahudi, maka iman dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal dan dipandang sebagai suatu kebodohan besar.
Hidup dengan iman dianggap tidak rasional karena tidak mengandalkan logika berpikir sehingga dianggap rendah dan sangat lemah karena menggunakan emosi atau perasaan.
Padahal, apa pun yang diimani akan menjadi rasional ketika kita benar-benar mempercayainya, sehingga hal itu menjadi masuk akal dan logis oleh orang yang beriman.
Rasul Yakobus dengan jelas mengatakan:
Yakobus 2:18-20 “Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?”
Iman dapat dibuktikan melalui perbuatan.
Tindakan yang lahir dari iman menjadi logis dan mudah dilakukan sehingga melalui perbuatan itulah iman dinyatakan.
Saudara, Tuhan memilih orang-orang yang tidak terpandang, tidak ternama, dan lemah.
Namun, ketika mereka mengalami perjumpaan dengan Tuhan, maka Tuhan mengubah hidup mereka.
Tuhan mengaruniakan Roh Kudus ke dalam hidup mereka:
1 Korintus 12:7“Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.”
Ketika orang percaya senantiasa terhubung dengan Tuhan, maka Tuhan mengaruniakan karunia Roh Kudus sebagai penyataan Roh Kudus.
Dengan demikian, orang dapat mengetahui bahwa di dalam kita berdiam Roh Kudus yang dianugerahkan agar kita dapat berfungsi dalam membangun Kerajaan Allah dan berperan menolong orang di sekitar kita.
Banyak orang yang dulunya tidak terpandang, tidak terkenal, bahkan sangat lemah dengan kehidupan yang memalukan, namun mengalami perubahan karena iman dan kepercayaannya.
Dengan rajin bersekutu dalam jemaat Tuhan dan menerima karunia-karunia Roh Kudus, mereka menjadi aktif dan berfungsi penuh dalam jemaat.
Melalui Firman dan Roh-Nya, Tuhan mengubah orang-orang lemah itu menjadi pribadi yang hebat karena Roh Kudus mengajar orang-orang yang lemah dan hina melalui pembelajaran Firman Tuhan.
Rasul Paulus menyatakannya dengan jelas:
2 Timotius 3:16-17“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”
Oleh karena itu, marilah kita mendengarkan dan melaksanakan nasihat penulis Kitab Ibrani ini:
Ibrani 10:24-25“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”
Saudara, Tuhan memilih dan memanggil seseorang, lalu mengubahnya sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya.
Tuhan memilih orang yang sangat lemah dan memalukan untuk diubah menjadi alat-Nya, bahkan dipermuliakan-Nya sehingga banyak orang yang tadinya sombong, arogan, dan sering menghina orang lemah itu menjadi malu ketika melihat perubahan hidup orang yang dipilih Tuhan tersebut.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.
Apa tujuan Tuhan memalukan orang-orang yang berhikmat dan kuat dengan menggunakan orang-orang yang bodoh dan lemah?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa Tuhan menjanjikan Israel untuk mendapatkan warisan dua kali lipat?
Mengapa Tuhan ingin mengikat perjanjian lagi dengan bangsa Israel?
Keturunan seperti apa yang Tuhan siapkan bagi keturunan bangsa Israel pada masa yang akan datang?
Pakaian seperti apa yang Tuhan berikan sehingga jiwa seseorang bersorak-sorai?
Saudara, ketika Tuhan mendatangkan tahun rahmat bagi suatu bangsa, maka bangsa itu akan memperoleh kelepasan, kebebasan, dan kemerdekaan.
Inilah yang Tuhan janjikan kepada Sion, sekaligus penghiburan bagi Sion yang sedang berkabung.
Hal inilah yang Tuhan lakukan kepada umat pilihan-Nya. Tuhan mengingat sumpah-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, nenek moyang bangsa Israel, serta kepada Daud, seorang raja yang menggenapi nubuat Yakub, nenek moyang bangsa Israel:
Kejadian 49:8-12“Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur. Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan putih karena susu.”
Nubuat Yakub, yaitu nubuat Israel bagi anak-anaknya, digenapi karena Tuhan setia dan menepati janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub (Israel), bapak bangsa Israel.
Demikian juga, Tuhan Allah Israel pernah berjanji kepada Daud, raja yang terkenal di Israel, sesuai dengan nubuat Yakub, bahwa dari suku Yehuda akan selalu ada raja yang memerintah bangsa Yahudi, sampai datang seorang keturunan Yehuda yang dijanjikan akan menjadi Raja bagi seluruh dunia.
Adakah seorang keturunan Yehuda yang akan menjadi Raja atas seluruh dunia?
Ya, Yesus Kristus adalah Mesias yang ditolak oleh orang-orang Yahudi pada zaman-Nya, tetapi sesungguhnya Dialah, Raja Mesias yang dimaksud dalam nubuat Yakub.
Merujuk pada nubuat tersebut, kita dapat melihat bahwa bangsa Israel atau orang Yahudi yang tinggal di tanah Palestina saat ini adalah bangsa yang sangat diberkati sesuai dengan nubuat Nabi Yesaya sesudah terjadi pemulihan Sion.
Lebih lagi, ketika Yesus Kristus kelak memerintah di bumi akan semakin nyata bahwa Israel adalah keturunan yang sangat diberkati.
Bahkan saat ini, menurut teori Replacement Theology, maka gereja atau jemaat Yesus Kristus dipandang sebagai bangsa yang sangat diberkati.
Hal ini banyak disadari, terutama oleh mereka yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Jemaat Kristus pada saat ini adalah suatu bangsa, yaitu kumpulan orang-orang yang sangat diberkati, karena Allah Bapa setia pada janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, leluhur orang-orang beriman, sesuai dengan apa yang dikatakan atau dinubuatkan oleh Yesaya:
Yesaya 61:8-9“Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu. Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati TUHAN.”
Setiap orang yang menyadari kebenaran ini pasti dapat melihat bahwa nubuat Nabi Yesaya tentang Sion telah digenapi oleh Allah Israel, yang juga menjadi Bapa bagi semua orang percaya, yaitu mereka yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Oleh karena itu, sebagai orang percaya dan pengikut Yesus Kristus, meskipun kita bukan orang Yahudi dan termasuk bangsa non-Yahudi, maka kita sebagai orang pilihan memiliki kewajiban karena kepada kita telah dianugerahkan kasih karunia Tuhan, yaitu Roh Kudus yang berdiam di dalam hidup kita.
Karena itu, sebagaimana Yesus dan Petrus nyatakan:
Yohanes 15:16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
1 Petrus 2:9-10“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.”
Saudara, sebagai umat-Nya, hari ini kita adalah orang-orang yang beruntung karena dipilih Yesus menjadi umat-Nya.
Dengan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, kita adalah keturunan yang sangat diberkati.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.
Mengapa banyak orang yang mengaku percaya kepada Yesus, tetapi hidup dalam keadaan menyedihkan dan jauh dari sebutan sebagai keturunan yang sangat diberkati?