Rabu, 3 Desember 2025

BEBAS DARI DOSA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 6:1-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Jika Firman Tuhan menyatakan bahwa kita telah mati bagi dosa karena bersatu dengan Kristus, dalam hal apa saat ini saudara masih mengalami kesukaran untuk menang dari pencobaan?
  2. Bagaimana makna kesatuan bahwa kita telah mati dan bangkit bagi Kristus mempengaruhi cara saudara memandang diri, dan kehidupan rohani saudara hari ini?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Banyak umat Tuhan berkata bahwa mereka percaya kepada Yesus dan sudah diselamatkan, tetapi faktanya tidak sedikit yang masih hidup dalam ikatan dosa yang berulang: marah yang tak terkendali, kebiasaan buruk, kecemaran, kebohongan, keserakahan, atau hidup kompromi terhadap dosa.

Firman Tuhan menyatakan dengan tegas: “Bolehkah kita bertekun dalam dosa supaya semakin bertambah kasih karunia itu?” Lalu jawabannya sangat tegas: “Sekali-kali tidak!”

Mengapa? Karena keselamatan bukan hanya membebaskan kita dari hukuman dosa, tetapi juga membebaskan kita dari kuasa dosa.

Firman Tuhan menyatakan bahwa mereka yang percaya dan disatukan dengan Kristus telah mati bagi dosa.

Artinya, kita tidak lagi berada di bawah kendali, tekanan, atau tuntutan dosa.

Setan tidak lagi memiliki hak legal artinya tuduhannya tidak lagi memiliki “kekuatan hukum” atas hidup kita.

Jika kita telah mati terhadap dosa, mengapa kita masih harus hidup di dalamnya?

Seorang yang mati tidak lagi merespons panggilan, rayuan, atau tekanan apa pun.

Demikian pula, orang yang sudah mati bagi dosa tidak lagi tunduk pada kehendaknya.

Menurut Alkitab, baptisan bukan sekadar upacara rohani, tetapi deklarasi bahwa: yang pertama manusia lama kita telah dikuburkan bersama Kristus, dan yang kedua kita bangkit untuk hidup dalam hidup yang baru.

Baptisan adalah penguburan masa lalu, dan kita dibangkitkan dengan kuasa kebangkitan Kristus untuk hidup dalam kemenangan.

“Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” (Roma 6:6).

Saudara, seorang hamba tidak memiliki hak memilih, tetapi seorang yang dibebaskan memiliki kuasa untuk berkata “tidak”.

Melalui salib: Dosa tidak lagi berkuasa; rantai masa lalu telah diputus; Iblis tidak bisa lagi menuntut kita; kita bukan budak, tetapi pemenang di dalam Kristus.

Saudara, orang percaya bukanlah orang yang tidak pernah jatuh, tetapi orang yang tidak tinggal dalam kejatuhan. Kristus tidak mati agar kita hidup dalam rasa bersalah terus-menerus, tetapi agar kita berjalan dalam kemerdekaan ilahi.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Korintus 15-16

Selasa, 2 Desember 2025

MELAKUKAN KEHENDAKNYA TETAP HIDUP SELAMANYA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 2:15-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Dalam kehidupan sehari-hari apa makna “mengasihi dunia”?
  2. Bagaimana caranya agar kita bisa selalu mengasihi Tuhan dibandingkan mengasihi dunia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.” (1 Yohanes 2:15).

Dunia sebagai sistem nilai yang menentang Allah adalah dunia dengan gaya hidup yang berpusat pada ego dan dosa.

Tiga keinginan dunia yang telah kita baca, yaitu:

  1. Keinginan daging: ini adalah hasrat untuk memuaskan hawa nafsu, kesenangan sesaat tanpa mempedulikan nilai-nilai Firman Tuhan.
  2. Keinginan mata: adalah ambisi akan materi, yang bisa menyebabkan iri hati, rakus, mengejar apa yang dilihat untuk kebanggaan diri.
  3. Keangkuhan hidup: adalah kesombongan atas posisi, harta, kekuasaan dan pencapaian pribadi.

Semua ini tampak menyenangkan dan memikat, tetapi ujungnya adalah kehampaan dan kebinasaan.

Itu adalah kebahagiaan semu, prestasi semu yang hanya akan memuaskan ego kita.

Karena segala yang tampak mengagumkan di dunia, apakah itu popularitas, kekayaan, kekuasaan, teknologi, kemewahan, tren dan budaya, itu semuanya hanya sementara.

Banyak orang, pejabat, pengusaha yang hari ini dipuja, besok dilupakan, bahkan dikucilkan.

Prestasi yang dibangun dengan sudah payah, besok bisa hilang dalam sekejap, apalagi kalau prestasi dan kedudukan itu dibangun dengan melakukan hal-hal yang menyimpang.

Misalnya seseorang bisa segera dipromosikan menjadi manajer dalam perusahaan oleh karena memiliki paman yang menjabat sebagai direktur.

Ketika sang paman pensiun, maka manajer tersebut bisa saja kemudian diacuhkan bahkan dikucilkan.

Manusia membangun kerajaan sementara di bumi, tetapi tanpa Tuhan semua akan hancur.

Dunia yang dicari banyak orang seperti pasir di padang gurun yang segera lenyap ditiup oleh angin.

Karena itu adalah kebodohan jika seseorang menukar kehidupan kekal dengan kenikmatan sesaat.

Setiap hari kita akan berada dalam persimpangan:

  • Mengikuti keinginan dunia atau mengikuti kehendak Tuhan.
  • Hidup dengan perspektif sementara atau hidup dengan perspektif pada kekekalan.
  • Mengejar kesenangan sesaat atau menyenangkan hati Allah.

Dunia mengajak kita mengejar apa yang cepat terlihat namun Tuhan memanggil kita untuk mengejar apa yang akan bertahan selamanya.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan apa yang patut kita lakukan agar kita selalu memiliki kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Korintus 12-14

Senin, 1 Desember 2025

SEMUA YANG LAHIR DARI ALLAH MENGALAHKAN DUNIA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 5:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Manakah yang lebih penting: mengalahkan dunia atau mengasihi sesama?
  2. Apakah bukti bahwa kita benar-benar mengasihi Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah.” (1 Yohanes 5:1a).

Saudara, kelahiran baru bukan lah sekadar perubahan perilaku, tetapi transformasi kehidupan kita sebagai manusia.

Kita tidak lagi hidup sebagai manusia lama yang mudah ditaklukkan oleh dosa, tekanan dunia, atau ketakutan.

Kita adalah anak-anak Allah, yang dilahirkan oleh Roh Kudus.

Perubahan status rohani kita ini sangat penting, sebab kemenangan dimulai dari siapa kita, bukan dari apa yang kita lakukan.

Banyak dari kita umat percaya yang gagal hidup berkemenangan karena mencoba menang dengan kekuatan sendiri.

Firman Allah ini  mengingatkan: kemenangan bukan dimulai dari usaha, melainkan dari kelahiran baru.

Sebenarnya apakah yang dimaksud Firman Allah dengan “dunia”?

Dunia dalam konteks ini tentu bukanlah ciptaan fisik, tetapi sistem nilai yang menentang Allah:

a. Keinginan daging; b. Keinginan mata; c. Keangkuhan hidup; d. Godaan untuk bersikap kompromi terhadap dosa.

Hal-hal inilah yang berusaha mengendalikan manusia.

Namun Firman Tuhan menyatakan: “Semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia.”

Artinya, kita sebagai umat percaya, tidak tunduk pada nilai dunia, tetapi menundukkan dunia di bawah kehendak Tuhan.

“Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” (1 Yohanes 5:4b).

Dasar kemenangan itu: bukan kekuatan pribadi, bukan kecerdasan, bukan pengalaman, tetapi iman.

Iman di sini bukan sekadar percaya bahwa Tuhan ada, tetapi adalah kepercayaan aktif yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Roh Kudus ada di dalam kita yang akan menjadi penolong bagi kita yang percaya.

Dengan demikian kita dapat berkata, jika kita lahir dari Allah, kita pasti mengalahkan dunia.

Bukan mungkin. Bukan kadang-kadang. Tetapi pasti.

Karena Tuhan yang telah memberikan keselamatan kepada kita adalah Tuhan yang telah mengalahkan dunia.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan apa yang patut kita lakukan agar iman kita bertumbuh.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Korintus 9-11

Minggu, 30 November 2025

YESUS TELAH MENGALAHKAN DUNIA, KUATKAN HATIMU

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 16:29-33

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang datang dari Allah?
  2. Siapa yang menyertai Yesus?
  3. Apa yang kita peroleh saat kita percaya kepada Yesus?
  4. Apa yang kita alami dalam dunia ini?
  5. Hal apakah yang harus kita lakukan ketika kita mengalami menderita penganiayaan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara saudari..

Kematian Yesus di kayu salib mendatangkan kesedihan, tetapi hanya untuk sementara waktu.

Kebangkitan Kristus mendatangkan sukacita yang abadi. Yesus sudah menang atas maut.

Kemenangan-Nya yang membuat kita juga pasti mengalami kemenangan-kemenangan di bumi ini.

Yesus bilang, Ia telah mengalahkan dunia. Kita tinggal berjalan dalam kemenangan itu.

Setiap orang percaya saat ini hidup di tengah dunia yang penuh masalah, tantangan, tekanan dan pergumulan.

Banyak yang pada akhirnya kehilangan arah, jatuh dalam dosa, mengikuti arus dunia, dan jika tidak mampu bertahan, mereka meninggalkan Tuhan.

Yesus memberi pesan sebelum Ia naik ke surga untuk menguatkan hati kita sebagai orang percaya karena Yesus telah mengalahkan dunia.

Ini adalah jaminan kemenangan bagi kita orang percaya sehingga kita juga dapat mengalahkan dunia ini bersama dengan Yesus.

Yesus tidak pernah bilang hidup kita akan mudah. Yesus tahu kalau kita tidak akan bisa menjalani hidup ini tanpa kehadiran-Nya dalam hidup kita.

Oleh karena itu, Ia menjanjikan penghibur yaitu Roh Kudus yang akan selalu bersama-sama dengan kita setiap harinya untuk mengalahkan dunia yang jahat ini.

Yesus berkata: Kuatkan hatimu! Artinya, marilah punya iman yang teguh bukan tumbang dengan keadaan yang ada.

Yusuf adalah contoh nyata orang yang menang atas dosa dan mengalahkan dunia.

Ketika Yusuf digoda oleh istri Potifar, Yusuf menolak dan tidak mengikuti arus dunia. Yusuf memilih untuk takut akan Tuhan dan mengalahkan dunia.

Hasilnya adalah Tuhan meninggikannya dan membuatnya menjadi berkat bukan hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi banyak orang.

Kemenangan Yusuf bukan karena dia kuat, tetapi karena fokusnya Yusuf hanya kepada Tuhan saja di tengah tekanan yang dia alami.

Kemenangan yang Yesus berikan dengan kematian-Nya di kayu salib adalah satu-satunya alasan kita bisa tetap berdiri teguh di tengah dunia yang sedang tidak baik-baik saja ini.

Jadi, mari kita mengingat kematian dan kebangkitan-Nya yang memberikan kita kemenangan.

Hal ini jugalah yang menjadi berita kesaksian bagi banyak orang di dunia ini bahwa ada kekuatan Tuhan yang menguatkan hati setiap orang yang percaya.

Sehingga ada banyak orang yang percaya kepada Tuhan, dan berduyun-duyun orang datang kepada untuk untuk dapat mengalami kemenangan atas dunia ini.

Amin. Tuhan Yesus memberkati.

Menurut saudara, apakah saudara dapat mampu bertahan mengalahkan dunia ini, mengalami kemenangan dan tetap kuat tanpa pertolongan dari Roh Kudus? Ceritakan apa tantangan dunia ini yang saudara alami dan hal apa yang membuat Saudara dapat menguatkan hati bersama  dalam Tuhan?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Korintus 5-8

Sabtu, 29 November 2025

MENANGGALKAN SEMUA BEBAN DAN DOSA

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 12:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang harus kita semua tanggalkan?
  2. Dengan cara yang bagaimana kita menanggalkannya?
  3. Apa akibat ketika kita selalu mengingat Dia?
  4. Mengapa kita tidak boleh menganggap enteng didikan Tuhan dan tidak boleh putus asa ketika kita diperingatkan Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara Saudari..

Saat sekarang ini, kita sedang diperhatikan oleh tokoh-tokoh iman yang besar pada zamannya.

Mereka berkumpul di sepanjang jalur pertandingan untuk menonton kita berlari.

Marilah kita menyingkirkan segala sesuatu yang menghalangi, dan ikut berlari dalam perlombaan orang-orang Kristen ini dengan segala kemampuan yang ada pada kita.

Kristus tidak menyerah ketika segala sesuatunya menjadi sulit.

Kita juga tidak boleh menyerah.

Jika kita mengalami penderitaan, itu bukan karena Allah tidak peduli kepada kita, tetapi karena Allah sangat peduli untuk  mendidik kita dan membuat kita tertib demi kebaikan kita sendiri.

Kita tidak boleh putus asa dan menyerah.

Coba kita bayangkan ketika kita sedang mengikuti lomba lari.

Kita membawa tas yang berisi banyak banget barang di punggung kita.

Apakah kita dapat berlari dengan cepat? Tentu saja tidak. 

Begitupun dengan kehidupan rohani kita sebagai orang percaya.

Kita semua yang sedang ada dalam perlombaan iman menuju garis akhir,  seringkali beban hidup dan dosa membuat langkah kita berat dan lemah.

Sehingga kita tidak dapat berlari dengan cepat.

Kita tidak dapat mengambil kemenangan yang Allah sediakan bagi kita.

Jadi apakah yang harus kita lakukan dengan semua beban dan dosa yang merintangi? TANGGALKAN.

Sadar dan kenali beban dan dosa yang menghambat kita itu apa?

Apakah tantangan pergaulan muda-mudi, ketakutan tentang masa depan, kesombongan, iri hati atau lain sebagainya.

Kita harus sadar beban yang bukan berasal dari Tuhan (beban palsu yang iblis coba panahkan kepada orang percaya).

Kita harus menyerahkan segala beban dan dosa yang sudah kita kenali tadi kepada Yesus.

Sehingga fokus hidup kita beralih dari beban dan dosa, kepada Yesus yang memberikan kelegaan, sukacita dan damai sejahtera yang sejati kepada kita.

Kemenangan atas masalah dan pencobaan ini bukanlah karena kita kuat, tetapi karena kita melepaskan apa yang memberatkan dan menatap kepada Yesus.

Sehingga kita boleh berlari-lari kepada panggilan yang Yesus sudah sediakan bagi kita.

Amin. Tuhan Yesus memberkati.

Menurut saudara adakah beban dan dosa yang merintangi kita saat ini sehingga kita tidak dapat berlari dalam panggilan yang Allah sediakan bagi kita? Ceritakan kepada rekan dalam kelompok PAmu dan ambil keputusan untuk menanggalkannya.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Korintus 1-4