Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mujizat apa saja yang terjadi dalam pelayanan Rasul Paulus?
Apa yang terjadi ketika para tukang jampi mencoba meniru mujizat yang dilakukan oleh Paulus?
Tanda dan mujizat yang terjadi dalam pelayanan para rasul telah menyebabkan banyak orang yang belum percaya menjadi percaya.
Mereka awalnya tertarik dengan mujizat yang terjadi secara spektakuler.
Karena kisah mujizat itu menyebar dengan cepat dan menyebabkan orang berbondong-bondong berusaha untuk datang dan menyaksikan.
Bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.
Namun ternyata ada orang yang hanya menjadi peniru, tetapi sesungguhnya mereka bukan pengikut Kristus.
Ada tukang jampi yang berusaha meniru dan akibatnya roh jahat menyerang mereka sehingga mereka berlari telanjang dan luka-luka.
Ketika Roh Kudus memberikan karunia kepada seseorang untuk melakukan berbagai perbuatan ajaib, apakah itu mujizat kesembuhan atau mengusir setan.
Roh Kudus memberikan karunia itu dengan tujuan agar Allah dipermuliakan, nama Yesus dimasyurkan.
Jadi ketika ada orang yang melakukan hal tersebut dengan motif yang tidak benar, orang tersebut sedang tidak memuliakan Tuhan, mereka ingin mencuri kemuliaan yang bagi Tuhan untuk memuliakan diri sendiri.
Dan akibatnya bisa terjadi hal-hal yang buruk seperti yang dialami para tukang jampi dalam kisah di Alkitab.
Allah ingin nama-Nya ditinggikan dan dimuliakan, dan ketika nama Allah ditinggikan, maka Dia akan menarik semua orang untuk datang kepada-Nya (lihat. Yohanes 12:32).
Saat ini tanda dan mujizat masih terjadi.
Dalam pelayanan Paulus seperti yang sudah kita baca, banyak orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai Paulus untuk menyembuhkan orang.
Sesungguhnya peristiwa serupa juga pernah terjadi dalam pelayanan di gereja GKKD-BP di Bandung pada tahun 1990 an.
Awalnya ada sekelompok orang yang berkumpul di sebuah rumah di jalan Martadinata Bandung, mereka sedang menyaksikan melalui video, seorang hamba Tuhan berdoa untuk orang-orang yang meletakkan sapu tangan di ibadah di ibukota Afrika Selatan.
Dan ketika orang-orang yang menyaksikan video tersebut di televisi, mereka pun meniru dengan meletakkan sapu tangan mereka dan membawa sapu tangan itu, baik untuk dipakai sendiri atau digunakan untuk menyembuhkan orang.
Dan mujizat terjadi, banyak orang yang disembuhkan dan roh-roh jahat yang diusir keluar.
Jadi mujizat masih terjadi, hingga saat ini.
Dan tujuan karunia mujizat adalah agar Allah ditinggikan dan dimuliakan.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan bagaimana engkau bisa mengalami mujizat secara pribadi.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa ada orang-orang yang tidak berani mendatangi kumpulan orang percaya di Serambi Salomo?
Dengan memakai istilah jaman ini, apa sesungguhnya yang sedang terjadi di Serambi Salomo?
Ketika Yesus bersama-sama dengan murid-murid-Nya, mereka melihat, merasakan dan turut mengalami berbagai mujizat yang Guru mereka lakukan.
Ketika Yesus berjalan di atas air untuk menjumpai mereka yang sedang ada di perahu, Petrus dengan iman beranjak dari perahu dan berusaha berjalan di atas air untuk menyambut Yesus.
Sekali pun akhirnya keraguan Petrus yang menyebabkan dia hampir tenggelam, tetapi Yesus segera mengulurkan tangannya untuk menolong Petrus.
Setelah hari Pentakosta, Petrus dan para murid yang lain dipenuhi oleh kuasa Roh yang menyebabkan mereka berubah, Petrus yang bahkan sempat menyangkal Yesus menjadi Petrus yang dengan berani berhadapan dengan Imam Besar dan para ahli Taurat.
Dengan tegas Petrus memberikan penjelasan atas pertanyaan para ahli Taurat di sidang di Yerusalem, yang menanyakan dengan kuasa darimana Petrus menyembuhkan orang yang lumpuh di Bait Allah.
Yesus tidak pernah menjanjikan perjalanan hidup yang bebas dari tantangan bagi para murid-Nya, namun Dia memberikan kuasa.
Tanda dan mujizat bukan hanya pembuktian kuasa Allah, tetapi juga menjadi bukti bahwa Kristus hidup dan berkarya melalui para murid-Nya.
Tanda dan mujizat yang menyertai murid-murid Yesus bukan hanya untuk memukau orang banyak, tetapi juga untuk memperkuat iman mereka sendiri.
Ketika mereka melihat kuasa Allah bekerja melalui mereka, iman mereka semakin kuat dan mereka semakin percaya pada panggilan yang mereka terima.
Tanda dan mujizat juga berfungsi sebagai kesaksian bagi orang lain tentang kuasa dan kasih Allah.
Ketika orang melihat keajaiban yang terjadi, mereka dipanggil untuk percaya dan mengikuti Kristus.
Tanda dan mujizat membuka mata dan hati orang untuk melihat kebenaran tentang Allah.
“Yesus Kristus tetap sama, dulu, sekarang dan selama-lamanya” (Ibrani 13:8). Kuasa-Nya belum berubah.
Tanda dan mujizat masih ada hingga masa kini, kita sebagai umat percaya masih bisa mengalami mujizat baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkup yang lebih besar.
Mujizat kesembuhan, mujizat dalam keuangan, mujizat di sekolah, di kampus, mujizat di market place, di pelayanan, di pemerintahan.
Yesus masih tidak berubah, kuasa-Nya juga tidak berubah!
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan apakah ada yang pernah mengalami mujizat secara pribadi dan bagaimana mujizat itu dialami.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa dampak yang dihasilkan ketika kita hidup oleh Roh?
Apa yang menjadi lawan keinginan daging? Dan apa yang menjadi lawan keinginan Roh?
Apa hasil ketika kita memberi diri dipimpin oleh Roh Allah?
Saudara saudari..
Perselisihan rohani di dalam diri orang percaya melibatkan seluruh pribadi orang tersebut, yang diperjuangkan adalah apakah kita akan menyerah pada kecenderungan keinginan daging dan sekali lagi tunduk kepada penguasa dosa atau apakah kita akan menyerah kepada tuntunan Roh dan tinggal di bawah kekuasaan Kristus.
Medan perang itu ada dalam orang percaya itu sendiri, dan pertempuran itu akan berlangsung sepanjang hidup orang percaya di dunia ini sampai kita kelak akan memerintah bersama Kristus atau tidak.
Paulus menulis kepada jemaat Galatia agar mereka tidak hanya mengaku percaya, tetapi benar-benar hidup menurut pimpinan Roh Kudus.
Paulus berkata bahwa keinginan daging dan keinginan Roh itu berlawanan.
Di sinilah pentingnya kita membangun gaya hidup Kerajaan Allah, yaitu hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus, bukan daging.
Ketika Roh Kudus memimpin, kita tidak lagi hidup sembarangan atau ikut arus dunia.
Hidup dipimpin oleh Roh Kudus adalah hidup yang dipenuhi oleh Roh Kudus dalam artian bahwa kita orang percaya terus menerus berjalan dalam Roh dan memberi diri kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus.
Sebab Firman Tuhan berkata; apa yang kita tabur di dalam daging akan kita tuai di dalam daging, dan apa yang kita tabur di dalam roh akan kita tuai di dalam roh.
Memberi diri dipimpin oleh Roh artinya berani hidup berbeda dan tidak hidup kompromi. Sehingga kita menjadi duta besar Kerajaan Allah di bumi ini.
Hidup di dalam terang dan hidup yang memberi dampak dimanapun kita berada.
Kita akan dapat terus menjadi saksi yang efektif bagi perluasan Kerajaan Allah di bumi ini; bahwa Roh Kudus yang hidup dalam kita akan mengubahkan kita dan membawa kita masuk dari kemuliaan sampai kemuliaan sampai Tuhan datang ke bumi ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Bagian area hidup mana yang masih sering aku pimpin sendiri, bukan oleh Roh? Apakah langkah praktis yang aku bisa lakukan untuk memberi diri dipimpin oleh Roh?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Ketika jemaat di Antiokhia sedang beribadah dan berpuasa, apa yang Roh Kudus sampaikan kepada mereka?
Apa yang menjadi respon dari jemaat ini kepada apa yang disampaikan Roh Kudus?
Atas perintah siapa Barnabas dan Saulus pergi? Dan pergi kemana mereka?
Apa yang Barnabas dan Paulus beritakan?
Saudara saudari..
Jemaat Antiokhia memiliki beberapa nabi dan pengajar.
Saat mereka sedang berdoa dan berpuasa, Roh Kudus menyampaikan agar Barnabas dan Paulus diutus untuk tugas khusus.
Jemaat Antiokhia peka terhadap tuntunan Roh Kudus, menaati perintah itu, meletakkan tangan ke atas mereka dan mengutus mereka.
Pelayanan Barnabas dan Paulus yang dimulai di Antiokhia, setelah itu mereka dipisahkan oleh Roh Kudus untuk pergi memberitakan Injil.
Mereka memulai perjalanan mereka dari Antiokhia ke Seleukia, lalu berlayar ke Siprus, dan di sana mereka memberitakan firman Tuhan di rumah-rumah ibadat orang Yahudi dengan berani.
Perjalanan mereka ini memulai gerakan misionaris yang besar “hingga ujung bumi”.
Barnabas dan Paulus dipanggil untuk memberitakan Firman Tuhan, di bawah arahan Roh Kudus membawa orang kepada suatu hubungan yang menyelamatkan dengan Kristus, menuntun orang kepada Kristus, membebaskan mereka dari kuasa iblis, mendatangkan Roh Kudus atas mereka, dan menetapkan mereka di dalam gereja.
Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Allah atas orang percaya dibangun bukan dengan kekuatan manusia, tetapi dengan hikmat dan arahan Roh Kudus.
Setiap orang percaya yang dipenuhi dengan Roh Kudus akan sangat peka terhadap komunikasi Roh di dalam kehidupannya.
Tidak asal melangkah, tapi belajar mendengarkan apa yang Roh Kudus mau arahkan.
Respon untuk taat melangkah dan tidak menunda membuat Firman Tuhan diberitakan dengan berani.
Ini bukanlah misi pribadi, tapi misi Ilahi.
Tuhan sangat rindu memakai hidup kita bukan hanya sebagai penerima Firman, tapi juga sebagai pembawa Firman.
Ada banyak orang di bumi ini yang menanti-nantikan Firman Kebenaran disampaikan kepada mereka.
Kita menjadi orang yang siap diarahkan Roh Kudus untuk memberitakan Firman.
Dan ketika kita taat, kita akan berada di tempat dan waktu yang tepat untuk menjadi saluran kasih-Nya dan kuasa-Nya bagi banyak orang sehingga nama Tuhan dipermuliakan.
Tuhan Yesus memberkati.
Apakah aku sudah menjadikan hidupku sebagai saluran Firman Tuhan? Apa langkah yang saya aku lakukan bersama dengan Roh Kudus sepanjang minggu ini untuk menyampaikan kasih Kristus kepada orang lain?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa nasihat Paulus kepada jemaat di Korintus?
Apa yang diminta Paulus untuk diberi jemaat di Korintus sebagai tanda persaudaraan dan kasih?
Apa berkat rasuli yang diterima oleh jemaat di Korintus?
Saudara saudari..
Paulus mengakhiri suratnya kepada jemaat Korintus dengan doa berkat: kasih karunia Yesus, kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Persekutuan dengan Roh Kudus adalah inti dari hidup orang percaya.
Hal ini bukanlah pengalaman spiritual yang hanya sekali saja dialami, atau hanya didapatkan ketika ibadah diadakan, tapi hubungan yang terus menerus.
Persekutuan dengan Roh Kudus yang menuntun, menguatkan, menasihati, dan menyatukan orang percaya untuk hidup sebagai warga Kerajaan Allah di bumi ini.
Persekutuan dengan Roh Kudus ini menjadi relasi yang hidup dan nyata.
Relasi ini menghasilkan sukacita, hubungan yang harmonis di antara saudara seiman, sehati sepikir, damai sejahtera, dan bertumbuh dalam kasih dan keserupaan ke arah Kristus.
Tidak bisa dibayangkan kalau kita sedang butuh internet untuk hal penting, tapi kita lupa menghubungkan ponsel kita ke data seluler atau jaringan Wi-Fi.
Padahal jaringan ada dan kuat. Begitu pula dengan Roh Kudus dalam hidup kita. Ia selalu ada dan siap menyertai, tapi kitalah yang harus terhubung dengan-Nya lewat doa, firman, dan ketaatan.
Persekutuan dengan Roh Kudus dan berjalan bersama Roh Kudus setiap hari membuat kita hidup dalam kebenaran, tahu rencana Tuhan dalam hidup kita, dan dengan orang percaya lainnya hidup bersama dalam gaya hidup kerajaan Allah sehingga lewat hidup kita orang percaya nama Tuhan dipermuliakan dan semakin banyak orang yang percaya kepada Kristus lewat hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Bagaimana aku bisa lebih peka dan taat pada tuntunan Roh Kudus dalam hari ini? Apakah aku hidup dalam hubungan yang nyata dan terus menerus dengan Roh Kudus?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Kalau kita mengasihi Tuhan, apa yang akan kita lakukan?
Apa yang akan Tuhan minta kepada Bapa untuk kita?
Siapakah namanya?
Apa tanda kita mengenal Roh Kebenaran?
Apa janji Tuhan kepada kita?
Saudara saudari..
Di tengah kondisi dunia yang penuh ketidakpastian, tekanan, tantangan, banyak orang dikuasai oleh ketakutan, tertekan, dan perasaan kesepian.
Tapi Yesus memberikan sebuah janji yang luar biasa bagi orang yang mengasihi-Nya: Ia akan mengirim Penolong yang menyertai selama-lamanya – Roh Kebenaran – Roh Kudus.
Kata “Penolong” dalam ayat ini adalah terjemahan dari kata Yunani “parakletos”, yang memiliki makna: penasihat, penghibur, penguat, pembela, juruselamat, dan sahabat.
Roh Kudus akan melaksanakan semua peran ini dalam kehidupan setiap orang percaya.
Bayangkan kita sedang menyetir di kota asing. Aplikasi Google Maps di ponsel kita berbunyi, memberi arah “belok kiri 500 meter lagi”.
Tapi kita cuek dan memilih jalur sendiri. Akibatnya? Tersesat.
Bukan karena aplikasi Google Maps-nya rusak, tapi karena kita tidak mendengarkannya.
Seperti aplikasi Google Maps pada ponsel yang selalu siap memberi arah.
Aplikasi Google Maps bisa membimbing kita sampai pada tujuan kita, hanya jika kita mau mendengarkan.
Roh Kudus juga demikian. Ia akan selalu siap menuntun setiap langkah hidup kita jika kita mau mendengarkan arahan-Nya.
Kalau kita matikan “suara-Nya”, kita bisa tersesat.
Tapi jika kita mau mendengar dan taat, kita akan berjalan dalam rencana Allah.
Dunia mungkin menolak kita, teman boleh meninggalkan kita, tapi Roh Kudus menyertai selama-lamanya.
Hal ini memberikan pengharapan dan kepastian bahwa kita tidak akan pernah sendirian dalam menjalani kehidupan kita, karena Roh Kudus, Penolong yang dijanjikan, akan selalu menyertai dan mendampingi kita.
Roh Kudus akan membuat kita berani untuk taat, Roh Kudus menolong kita untuk menyatakan kasih dan kuasa kepada orang lain, dan Roh Kudus yang akan memimpin kita untuk menjadi saksi sehingga lewat hidup kita ada banyak orang yang bisa berjumpa dengan Tuhan, mengalami kasih Tuhan dan juga menikmati peran Roh Kudus dalam hidupnya.
Tuhan Yesus memberkati.
Apakah kita sudah memberi diri bagi Roh Kudus untuk memimpin hidup kita? Apakah kita mengenal dan mendengarkan arahan Roh Kudus dalam hidup kita? Bagikan kesaksianmu kepada rekan persekutuanmu.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa yang melakukan tanda dan mujizat?
Berapa tanda dan mujizat yang dibuat oleh murid-murid?
Apa yang dilakukan semua orang yang percaya ketika mereka bersatu?
Apa yang dilakukan semua orang bersama-sama setiap hari?
Apa yang Tuhan tambahkan kepada mereka dengan semua hal yang mereka alami bersama?
Saudara-saudari..
Kisah Rasul menggambarkan awal mula kehidupan gereja yang dipenuhi Roh Kudus.
Setelah Roh Kudus dicurahkan di hari Pentakosta, murid-murid banyak melakukan mujizat dan tanda-tanda ajaib, yang membuat orang banyak merasa takut (kagum) dan takjub.
Kehidupan jemaat mula-mula berubah secara radikal.
Mereka tidak hanya mengalami pengalaman spiritual yang luar biasa.
Namun lebih dari itu, Roh Kudus membentuk suatu gaya hidup baru yang mencerminkan gaya hidup kerajaan Allah.
Gaya hidup ini ditandai dengan: persatuan yang erat antara orang percaya, kehidupan berbagi tanpa pamrih, kegembiraan dan ketulusan dalam kebersamaan, ketekunan dan kesehatian dalam ibadah dan persekutuan.
Mujizat dan tanda yang terjadi menjadi tanda kuasa Roh Kudus yang membuka hati banyak orang percaya kepada Yesus – sesuatu yang supernatural terjadi.
Roh Kudus melakukan sesuatu yang berbicara tentang hati yang dipulihkan, komunitas yang sehat yang melimpah dengan kasih, saling melayani dalam persekutuan dan cara hidup yang merefleksikan kerajaan Allah di bumi ini.
Saudara, seringkali kita hanya rindu mengalami mujizat secara fisik: kesembuhan, kelepasan, berkat keuangan.
Tetapi mujizat terbesar adalah saat hati yang hancur dipulihkan, hubungan yang rusak diperdamaikan, hidup yang kosong menjadi berarti, dan hidup kita berubah dan membawa perubahan bagi lingkungan kita.
Inilah bukti bahwa Roh Kudus bekerja nyata.
Kita semua dipanggil bukan hanya untuk menerima karya Roh Kudus dan mendapatkan mujizat tetapi menjadi alat Tuhan yang membawa gaya hidup kerajaan Allah; kasih, kesatuan, kebenaran dan kuasa Ilahi di manapun kita Tuhan menempatkan kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Apa yang kita dapat lakukan hari ini untuk mengaplikasikan kebenaran Firman Tuhan ini? Ambil waktu doa dan bergantung kepada kuasa Roh Kudus untuk menyatakan mukjizat dan tanda kepada seseorang atau komunitasmu hari ini.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 8:26!
Siapakah yang berkata kepada Filipus dan membangunkan dia untuk memberitakan Injil kepada sida-sida dari Etiopia?
Siapakah yang berkata kepada Filipus untuk pergi dan mendekati sida-sida dari Etiopia yang berada dalam kereta?
Siapakah yang diberitakan oleh Filipus kepada sida-sida dari Etiopia?
Dalam hal memberitakan Injil maka kita akan mengalami penyertaan Tuhan sehingga banyak orang menjadi percaya melalui pemberitaan Injil dan disertai oleh tanda-tanda dan mukjizat.
”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”(Matius 28:19-20).
“Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.”(Kisah Para Rasul 11:21).
”Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa.”(Kisah Para Rasul 19:11).
Penyertaaan Allah bagi kita dalam hal memberitakan Injil adalah diantaranya melalui pelayanan malaikat dan pelayanan Roh Kudus bagi kita dimana malaikat dapat berkata-kata dan demikian juga Roh Kudus, bahkan Roh Kudus dapat membuat orang-orang diyakinkan dan percaya serta menerima Injil Kerajaan Allah seperti yang dialami oleh Filipus.
Pelayanan dari malaikat dan Roh Kudus yang dialami oleh Filipus diantaranya adalah:
Malaikat berkata kepada Filipus untuk akhirnya dia bertemu dengan sida-sida dari Etiopia.”Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi.”(Kisah Para Rasul 8:26). Bahkan bukan hanya kepada kita yang memberitakan Injil ada pelayanan malaikat tetapi juga bagi orang-orang yang akan menerima Injil seperti yang dialami oleh Kornelius.”Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: “Kornelius!”(Kisah Para Rasul 10:3);
Roh Tuhan juga berkata kepada Filipus sehingga Injil diberitakan kepada sida-sida dari Etiopia.”Lalu kata Roh kepada Filipus: “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” (Kisah Para Rasul 8:29).”Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: “Ada tiga orang mencari engkau.” (Kisah Para Rasul 10:19).
Pekerjaan dan pelayanan dari malaikat dan Roh Kudus membuat kita dan orang-orang yang diInjili mendapat tuntunan untuk menjadi percaya kepada Injil Yesus.
Oleh sebab itu marilah kita bergerak bersama pertolongan Roh Kudus serta malaikat Tuhan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara memberitakan Injil disertai dengan pelayanan malaikat dan kuasa Roh Kudus!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Korintus 9:17!
Mengapa Rasul Paulus tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri dalam hal memberitakan Injil?
Menurut kehendak siapakah Rasul Paulus memberitakan Injil?
Apakah upah bagi Rasul Paulus ketika dia memberitakan Injil?
Pemberitaan Injil adalah merupakan keharusan bagi orang-orang yang percaya, dan bukan karena menuntut sebuah upah bahkan tanpa upahnya adalah kita dilayakkan untuk memberitakan Injil.
Sebab keselamatan yang telah kita terima itu merupakan anugerah dari Tuhan dan tanpa membayar apapun, hanya karena kita percaya.
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”(Roma 3:23-24).
”Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”(Matius 10:7-8).
Itulah sebabnya Rasul Paulus menyatakan bahwa ia celaka jika tidak memberitakan Injil karena hal itu merupakan perintah Tuhan yang harus ditaati olehnya.
Pemberitaan Injil itu bukan karena dipaksa atau terpaksa tetapi merupakan sebuah kesadaran bahwa ini merupakan tugas yang harus kita lakukan di muka bumi karena ingin mengasihi Tuhan, sehingga tidak menuntut upah dan tidak menuntut hak kita.
”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”(Matius 28:19-20).
”Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”(Yohanes 14:21).
Oleh sebab itu agar kita tidak terjerat oleh upah dalam memberitakan Injil serta ketidaktaatan maka ada beberapa hal yang harus kita miliki, yaitu:
Kita harus memiliki hati yang rela untuk memberitakan Injil. ”Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.”(Efesus 6:15). Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!”(Yesaya 52:7).
Kita harus berangkat memberitakan Injil dengan penuh sukacita.”Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.”(Yesaya 55:12).
Oleh sebab itu marilah kita tata kembali hati kita, tujuan hidup kita serta rencana-rencana kehidupan kita agar dikobarkan serta menyala kembali api pemberitaan Injil dalam kehidupan kita.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara apakah yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus tentang “Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil” !
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 11:19!
Apakah tujuan dari Allah agar jemaat mula-mula mengalami penganiayaan?
Selain kepada orang Yahudi maka kepada orang-orang apakah Injil juga diberitakan?
Siapakah yang menyertai jemaat mula-mula yang di dalam penganiayaan mereka melihat banyak orang yang percaya kepada Tuhan melalui Injil yang mereka beritakan?
Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa untuk mengikut Dia kita harus rela menderita, menderita karena kita hidup di dalam kebenaran akan Injil Kerajaan Allah dan karena kita memberitakan Injil Kerajaan Allah.
“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.”(Filipi 1:29-30).
“Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.”(II Timotius 1:8).
Penderitaan yang dialami oleh gereja mula-mula adalah sebuah penganiayaan, namun penganiayaan tersebut tidak dapat menghalangi mereka untuk memberitakan Injil bahkan dengan penganiayaan tersebut Injil semakin disebarluaskan mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi.
”Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.”(Kisah Para Rasul 8:1b).
Beberapa hal yang harus kita pahami agar setiap penganiayaan yang kita alami karena memberitakan Injil tidak menghambat kita untuk terus memberitakan Injil adalah:
Yesus telah mengalahkan dunia ini sehingga penderitaan dan penganiayaan tidak dapat menghentikan kita untuk memberitakan Injil. ”Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16:33);
Penganiayaan karena memberitakan Injil merupakan anugerah dari Tuhan.”Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.” (Kisah Para Rasul 5:41);
Sekalipun kita mengalami penderitaan dan penganiayaan karena memberitakan Injil namun Firman Allah tidak terbelenggu.”Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.”(II Timotius 2:9).
Oleh sebab itu penderitaan dan penganiayaan apapun yang kita alami dalam pemberitaan Injil, hati kita tetap berkobar-kobar untuk Injil terus diberitakan, sebab Firman Allah tidak dapat terbelenggu.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara tentang pengalaman saudara bahwa penderitaan penganiayaan tidak dapat menghambat saudara untuk tetap memberitakan Injil!