Senin, 9 Juni 2025

YESUS MEMBUAT MURIDNYA MENGENAL BAPA

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 17:1-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Ia katakan kepada Bapa, pada waktu Dia menengadah ke langit? (ayat 1- 2)
  2. Apa yang dimaksud hidup kekal itu? (ayat 3)
  3. Dengan cara apa Yesus mempermuliakan Allah di bumi? (ayat 4)
  4. Siapa yang mengenalkan Bapa kepada murid-muridNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sejak pertama kali pelayananNya, Yesus telah memilih beberapa murid untuk menjadi pengikut Dia.

Para murid waktu itu belum mengenal Yesus dan Bapa dengan begitu dalam.

Di dalam kurun waktu 3,5 tahun kebersamaan mereka mengikut Yesus membuat murid-muridNya belajar mengenal Yesus dan Bapa.

Yesus menyadari akan tiba saatnya Dia tidak lagi bersama-bersama dengan murid-muridNya hal itu menjadi salah satu motivasi Yesus berdoa secara khusus untuk untuk murid-muridNya seperti yang dapat kita baca dari satu perikop Yohanes 17.

Jika kita membaca seluruh perikop Yohanes 17:1-26, maka kita bisa bagi kedalam tiga bagian, yaitu doa Tuhan Yesus mengenai diriNya sendiri (ayat 1-5), doa Tuhan Yesus bagi murid-muridnya (ayat 6-19) dan doa Yesus bagi semua orang percaya kepadaNya (ayat 20-26) serta fokus kita saat ini hanyalah ayat 1 sampai 8.

Yesus berdoa agar Dia dipermuliakan oleh BapaNya, dan supaya Yesus Kristus juga mempermuliakan BapaNya.

Kita tahu bahwa hal tersebut berbicara tentang hakekat ke-Tritunggalan Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus bahwa ketiganya adalah satu atau Esa adanya. 

Di dalam doaNya, Allah juga sudah memberikan hidup yang kekal lewat kematian Yesus Kristus di kayu salib.

Dan dengan jalan itulah Yesus sudah menyelesaikan pekerjaan yang Bapa berikan kepadaNya untuk dilakukanNya.

Sehingga Yesus layak untuk mendapat kemuliaan dari BapaNya di sorga.

Belajar dari  Doa Yesus kepada murid-muridNya, hal yang sama bisa kita lakukan terhadap murid-murid yang Tuhan percayakan kepada kita sebagai pembimbing PA.

Seberapa sering kita berdoa untuk pertumbuhan rohani anak-anak rohani yang kita muridkan?

Apakah proses pemuridan itu membuat mereka semakin mengenal Yesus?

Sebagai pengingat kita kembali, jika sampai saat ini kita belum terhisap dalam kelompok pemuridan, maka segeralah ambil keputusan mencari dan bergabung di dalam kelompok pemuridan, karena dalam kelompok itu kita bisa belajar bersama-sama mengenal Bapa dan kehendakNya.

Apabila kita sudah di muridkan, namun belum mempunyai murid, maka berdoalah supaya kita mendapatkan murid-murid baru.

Ajarlah mereka mengenal Bapa dan  hidup yang kekal.

Dan ingatkan anak-anak rohani kita supaya mereka tetap setia dalam panggilanNya dan tetap teguh memelihara iman percaya mereka, apapun kondisi mereka saat ini.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Dalam pembacaan ayat dan uraian di atas, adakah hal-hal baru yang dapat kita pelajari? Dan setelah membaca ayat dan uraian di atas, komitmen apa yang kita lakukan ke depan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 29-31

Minggu, 8 Juni 2025

YESUS BERDOA SEBELUM MEMILIH MURID-MURIDNYA

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 6:12-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kemana Yesus pergi dan apa yang Dia lakukan disana?
  2. Kepada siapa Dia memanjatkan doa?
  3. Dalam rangka apa Dia berdoa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus datang ke dunia untuk maksud penyelamatan umat manusia seperti yang sudah dinubuatkan oleh para nabi sebelumnya.

Apa yang dimaksud dengan misi penyelamatan? Seperti kita ketahui yaitu bahwa Yesus mati dikayu salib untuk menebus dosa serta menyelamatkan umat manusia.

Yesus menyadari bahwa kehadiranNya secara fisik di dunia terbatas dan tidak dalam jangka waktu lama.

Sementara berita tentang misi penyelamatan itu tidak berhenti sampai Yesus sendiri yang mengerjakan.

Yesus membutuhkan murid-murid untuk menyebarluaskan pemberitaan misi penyelamatan itu sampai kepada seluruh umat manusia agar dapat mendengar berita keselamatan dan menjadi murid-murid Kristus juga.

Yesus yang adalah Tuhan dengan rendah hati memberi teladan kepada kita, bahwa Dia tetap memerlukan petunjuk Bapa dalam melakukan segala sesuatu.

Yesus berdoa terlebih dahulu sebelum memilih murid-muridNya.

Kebergantungan kepada Bapa yang membuat Dia berkenan kepada Bapa di sorga. 

Yesus pergi berdoa menyendiri keatas bukit untuk berdoa semalam-malaman.

Yesus yang adalah seratus persen Allah dan seratus persen manusia, secara tubuh kemanusiaan memerlukan tempat yang sunyi yang jauh dari keramaian orang, dimana orang sedang tidur terlelap, Yesus bisa fokus berdoa.

Di waktu seperti itulah Dia sedang membangun hubungan pribadi dengan Bapa sampai Dia mendapatkan jawaban doa dari BapaNya.

Yesus berdoa terlebih dahulu sebelum memilih kedua belas murid-muridNya.

Pertanyaanya, apakah kita sebagai anak-anakNya dalam menentukan atau memilih serta memutuskan segala sesuatu senantiasa bertanya kepada Bapa dalam doa kita?

Atau kita merasa bahwa kita sudah mampu dan sudah berpengalaman sehingga kita tidak perlu lagi bertanya tentang segala sesuatu kepada Dia?

Saudara, biarlah apa yang dilakukan Yesus dalam konteks ayat yang kita baca yaitu berdoa terlebih dahulu sebelum memilih kedua belas murid-muridNya, kita pun bisa melakukan seperti yang Yesus lakukan, yaitu berdoa.

Berdoa kepada Bapa adalah salah satu perwujudan bahwa kita tetap membutuhkan Dia dalam segala aspek kehidupan kita.

Begitu juga dalam hal pemuridan, mungkin saudara saat ini belum memuridkan atau dalam tahap persiapan memuridkan, berdoalah untuk mendapatkan murid-murid yang Tuhan percayakan, karena menjadikan semua bangsa muridNya adalah kehendak Yesus.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Dalam menentukan, memilih serta memutuskan segala sesuatu apakah kita sering melibatkan Dia dalam doa, dan dalam perencanaan kita diwaktu yang akan datang?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 24-28

Sabtu, 7 Juni 2025

MENJADI MURID YESUS UNTUK MENGENAL DAN DATANG KEPADA BAPA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 14:4-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang Yesus katakan mengenai kemana Dia akan pergi?
  2. Apa yang Tomas katakan mengenai kemana Yesus pergi?
  3. Harus melalui siapakah kita dapat dapat datang kepada Bapa?
  4. Apakah jika kita mengenal Kristus maka kita akan mengenal Bapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yohanes 14 merupakan bagian dari “Pidato Perpisahan” Yesus kepada murid-murid-Nya pada malam sebelum penyaliban.

Ini adalah momen di mana Yesus memberikan penghiburan dan pengajaran mendalam menjelang kematian-Nya.

Sesuai dengan judul perikop yaitu “Rumah Bapa”, Yesus mengatakan bahwa Dia akan pergi kepada Bapa dan kemana Dia pergi murid-murid tahu jalan ke arah Dia pergi.

Seperti kita tahu konteks pada masa itu , “jalan menuju Allah” dilakukan melalui hukum, ibadah, dan kesetiaan pada hukum, namun Yesus memberikan pernyataan yang berbeda dengan tradisi Taurat waktu itu pada murid-muridNya.  

Perkataan Yesus yang menyatakan bahwa Dia adalah jalan, kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Bapa bila tidak melalui Dia ternyata juga belum dimengerti oleh murid-muridNya.

Tomas dan Filipus muridNya pun menanyakan “jalan” itu kepada Yesus, hingga Yesus harus mengingatkan Filipus: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

Menjadi murid Yesus bukanlah proses singkat, kita tahu bahwa Tomas dan Filipus tetap menjadi muridNya sekalipun Yesus telah meninggalkan mereka.

Murid-murid Yesus tetap setia bahkan semakin berani memberitakan injil Kerajaan Allah karena mereka tahu dan mengalami perkataan Yesus.

Murid-murid Yesus bukanlah orang-orang yang hanya tahu tentang kebenaran tetapi mereka juga adalah pelaku-pelaku kebenaran yang diperintahkan Yesus untuk dilakukan.

Itulah sebabnya mereka berhasil menyelesaikan amanat agung Yesus hingga akhir hidupnya.

Saudara, jalan kepada Bapa bukan sebatas “jalan pengetahuan” saja tetapi juga “jalan untuk dilakukan”.

Yesus mengingatkan agar menjadikan segala bangsa muridNya dan mengajar mereka melakukannya supaya mereka  berjalan menuju arah yang benar yaitu kepada Bapa.

Menjadikan segala bangsa muridNya adalah bagian dari perjalanan menuju kehendak Bapa, sudahkah kita masuk dalam pemuridan yang membawa kita kepada jalan dan kebenaran dan hidup itu?

Apapun aktivitas dan bentuk pelayanan kita, entah itu di ibadah ataupun di dunia marketplace, selama membawa orang untuk menjadi muridNya kita sedang berjalan kepada kehendak Bapa, di luar itu kita sedang berjalan menurut kehendak kita sendiri.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 21-23

Jumat, 6 Juni 2025

PENGENALAN AKAN KRISTUS LEBIH MULIA DARI APAPUN

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 3:7-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dahulu merupakan keuntungan tetapi dianggap rugi sekarang oleh Paulus?
  2. Apa yang lebih mulia dari semuanya menurut Paulus?
  3. Kebenaran apa yang Tuhan anugerahkan?
  4. Apa yang dikehendaki Paulus dalam hidupnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Filipi ketika ia menjalani tahanan rumah di Roma.

Surat Filipi secara umum mencerminkan sukacita Paulus meskipun dalam penderitaan, serta dorongannya agar jemaat tetap bersatu dan setia dalam Kristus.

Namun dalam Filipi 3, Paulus masuk ke dalam polemik teologis yang cukup keras melawan kelompok Yudaisme yang mengajarkan bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh dengan mematuhi Hukum Musa.

Bagi banyak orang Yahudi, seperti Saulus sendiri pada masa lalu, hal-hal tersebut adalah simbol spiritualitas yang unggul dan jaminan keselamatan.

Dalam ayat sebelumnya (Filipi 3:4b-6), Paulus menyebut latar belakang Yahudinya: Sunat pada hari kedelapan (menurut Taurat), dari bangsa Israel, suku Benyamin, seorang Ibrani dari orang-orang Ibrani, pengikut hukum Farisi, sungguh-sungguh dalam membela tradisi nenek moyang, mempersekusi jemaat Kristen (dengan keyakinan religius).

Bagi masyarakat Yahudi pada masa itu, semua ini adalah tanda keunggulan rohani dan jaminan kedudukan istimewa di hadapan Allah.

Ini adalah bentuk “modal spiritual” yang memberikan martabat, pengaruh, dan legitimasi teologis.

Kata Yunani skubalon (“sampah”) adalah kata yang sangat kuat dan vulgar dalam konteks budaya klasik.

Kata ini merujuk pada sesuatu yang tidak hanya tanpa nilai, tetapi bahkan menjijikkan atau najis.

Dengan menggunakan kata ini, Paulus menunjukkan betapa ekstrem perubahan pandangannya terhadap hal-hal yang dulu ia banggakan namun sekarang bagi dia pengenalan Kristus lebih mulia dari apapun. 

Ini bukan sekadar perubahan pengetahuan, tapi transformasi atau  perubahan total makna hidup.

Saudara, perubahan total dalam hidup Paulus memperlihatkan bagaimana Injil itu memiliki kekuatan yang berkuasa mengubah seorang penganiaya jemaat menjadi rasul yang luar biasa.

Paulus seorang yang haus untuk mengenal Kristus melalui seluruh perjalanan kehidupannya setelah bertobat.

Surat-surat yang dia tulis membuktikan bagaimana kebenaran Injil yang berkuasa itu tidak hanya mengubah hidupnya tetapi juga seluruh orang-orang yang dilayaninya menjadi murid Kristus.

Pengenalan akan Kristus dimulai dari menjadi murid Kristus, karena dengan belajar untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan Paulus mengenal Kristus semakin dalam dan kehidupannya berubah total.

Bagaimana dengan kita? Perubahan baik apa yang kita alami dari sejak menerima Kristus hingga hari ini? 

Atau kita tetap sama, karena ada yang lebih mulia daripada pengenalan akan Kristus dalam hidup kita?

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 17-20

Kamis, 5 Juni 2025

MENGENAL KEBENARAN ALLAH

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 10:1-3

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah hal yang paling utama yang Paulus ingin lakukan?
  2. Dan bagaimana upaya Paulus untuk melakukan hal tersebut?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Secara umum, makna kebenaran adalah kesesuaian antara sesuatu dengan kenyataan atau fakta yang sesungguhnya.

Misalnya seseorang membeli minyak sebanyak satu liter.

Kemudian ketika sampai di rumah dia menuang minyak tersebut dalam bejana ukur, ternyata isinya hanya 0,8 liter.

Artinya isi minyak tersebut tidak benar.

Dalam bidang sosial, kebenaran adalah kesesuaian antara berita dan fakta yang sesungguhnya.

Itulah sebabnya maka penting bagi seseorang untuk membagikan berita yang sesuai fakta, bukan berita bohong atau hoax.

Makna kebenaran yang lain adalah: “perilaku yang dapat dibenarkan atau benar secara moral.”

Perilaku tersebut dicirikan oleh standar moralitas, keadilan, kebajikan, atau kejujuran yang diterima oleh masyarakat.

Jadi jika seseorang telah berperilaku sesuai dengan standar moralitas di masyarakat, maka orang mengatakan bahwa ia bermoral baik.

Roma 10:3 ”Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.”

Paulus menyatakan bahwa orang Yahudi tidak mengenal kebenaran Allah, mereka mendirikan kebenaran mereka sendiri.

Artinya orang Yahudi memiliki nilai-nilai yang berbeda tentang kebenaran.

Orang Yahudi menetapkan standar mereka sendiri untuk datang kepada Allah, untuk mendapatkan perkenan Allah.

Dua ribu tahun yang lalu rasul Paulus sudah mengingatkan mereka tentang kesalahan yang fatal ini.

Dan jika dilihat sampai hari ini, orang Yahudi khususnya masih banyak yang gagal memahami tentang kebenaran Allah.

Orang Yahudi masih menunggu kedatangan Mesias, mereka tidak percaya kepada Yesus.

Yohanes 14:6 ”Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup.

Untuk mengetahui kebenaran Allah maka seseorang harus percaya kepada Kristus.

Dengan mempercayai Yesus dan karya-Nya selama Dia hidup di bumi, maka kita akan dituntun untuk semakin mengenal kebenaran Allah.

Bagi kita yang sudah menjadi orang percaya, Alkitab adalah sumber utama untuk kita mengenal kebenaran Allah.

Kita tidak dituntut untuk mengenal kebenaran Allah secepat mungkin, karena hal itu adalah mustahil.

Bahkan kebenaran Allah yang mulia ketika disampaikan kepada orang yang bebal, itu seperti orang yang memberikan mutiara kepada babi.

Matius 7:6  “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”

Dengan mempelajari Firman sedikit demi sedikit, dan memperoleh kebenaran Allah dari pembacaan Firman, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan, hal itu jauh lebih berguna bagi kita.

Kebenaran tentang keselamatan jiwa, tentang pengampunan, tentang ketaatan dan kekudusan.

Mari kita dengan haus dan rindu mengusahakan untuk memahami dan melakukannya.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di pemuridan, sudahkan engkau dengan tekun mencari kebenaran Allah dan melakukannya dalam kehidupan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 14-16

Rabu, 4 Juni 2025

MENJADI PELAKU BUKAN HANYA PENDENGAR FIRMAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 1:22-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kapan seseorang dikatakan sebagai menipu diri sendiri?
  2. Apakah tujuan seseorang bercermin?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika seseorang bercermin, ia akan bisa melihat seperti apa wajah dan tubuhnya.

Ia bisa melihat jika wajahnya sudah mulai berkeriput atau rambutnya yang sudah mulai beruban.

Atau ia juga bisa melihat apakah tubuhnya bertumbuh secara proporsional, atau mungkin perut yang mulai terlihat gendut oleh karena makan yang berlibahan.

Dengan cermin kita bisa melihat kekurangan kita dan apa yang patut diperbaiki.

Firman Tuhan mengatakan bahwa tubuh kita terdiri dari tiga bagian, yaitu roh, jiwa dan tubuh (1 Tesalonika 5:23).

Jika dengan cermin kita bisa melihat kekurangan tubuh kita, lalu bagaimana melihat kekurangan kita dalam aspek jiwa dan roh? Jawabannya adalah: Firman Tuhan.

Ibrani 4:12  ”Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”

Firman Allah dilukiskan seperti pedang yang bermata dua, yang sanggup memisahkan jiwa dan roh, yang sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Ketika kita membaca Firman dengan hati yang terbuka, artinya dengan merendahkan diri kita memohon agar Tuhan menerangi jiwa kita.

Maka Roh Kudus sanggup memberitahu kita, hal-hal apa yang secara rohani, secara mental perlu kita perbaiki.

Persis seperti ketika kita bercermin, kita bisa melihat ternyata rambut kita masih acak-acakan.

Hal yang serupa terjadi ketika kita bercermin dengan Firman Tuhan.

Roh Kudus akan menyingkapkan apa saja hal-hal rohani, yang kurang kita lakukan.

Misalnya Roh Kudus mengingatkan kita yang masih belum bisa mengampuni kesalahan seseorang, bahkan masih kita pendam hingga bertahun-tahun.

Atau Roh Kudus mengingatkan kita untuk lebih berjaga-jaga dengan mata dan telinga kita, agar kita tidak jatuh dalam dosa kedagingan.

Firman Tuhan akan sangat bermanfaat jika setelah kita membaca, merenungkan dan menerapkan apa pun yang Roh Kudus nyatakan untuk kita lakukan.

Kitab Amsal yang jumlah pasalnya sebanyak 31, bisa dibaca setiap hari sesuai tanggal.

Dan jika itu diterapkan dampaknya akan luar biasa bagi kehidupan kita.

Misalnya hari ini adalah tanggal 4 dan kita bisa membaca Amsal 4:1-27.

Di Amsal 4:27 dikatakan “Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.”

Ketika kita membaca ayat ini, dengan mudah kita bisa mengerti bahwa Tuhan tidak ingin kita menyimpang dari jalan-jalan Tuhan.

Tuhan juga tidak ingin kita melangkah melakukan kejahatan.

Kitab Amsal relatif mudah untuk dipahami, yang dibutuhkan adalah kemauan kita untuk menerapkannya dalam kehidupan kita.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di pemuridan, sudahkan engkau membaca Firman secara teratur, dan menerapkannya secara konsisten?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 11-13

Selasa, 3 Juni 2025

MENGASIHI BERARTI TAAT MELAKUKAN PERINTAHNYA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 14:21-23

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa saja tanda orang yang mengasihi Allah?
  2. Apa tanda orang mulai berpaling dari Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika Allah menciptakan Adam, Allah menciptakan seorang manusia yang sempurna.

Sempurna untuk ukuran manusia karena Adam diciptakan sesuai gambar-Nya, citra-Nya atau sesuai dengan diri-Nya sendiri.

Di dalam jiwa Adam dan juga Hawa, Allah memberikan pikiran, perasaan dan juga kehendak.

Kehendak seperti apa? Yaitu kehendak bebas untuk memutuskan apa pun untuk merespon apa saja yang dilihat, dipikir, dirasakan.

Dan kehendak bebas ini yang kemudian membawa Adam dan Hawa ke dalam tindakan untuk tidak mentaati Allah.

Ini dimulai ketika ular yang cerdik mulai berkomunikasi dengan Hawa sehingga akhirnya Hawa tergoda untuk memakan buah yang sudah dilarang untuk tidak dimakan.

Pelanggaran yang tampak sederhana, “hanya” memakan buah.

Tetapi menjadi tidak sederhana ketika makan buah terlarang itu sudah diamanatkan oleh Allah sebelumnya.

“Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:16,17).

Perintah Allah jelas, sekali pun tampak sederhana.

Tetapi ketika Hawa melanggarnya dan Adam turut memakannya. Maka sesuai dengan konsekuensi yang menyatu dengan larangan tersebut, hari itu juga Adam dan Hawa, mati.

Bukan mati secara fisik, tetapi secara rohani.

Mereka diusir dari Firdaus dan selanjutnya mereka akan melahirkan anak, cucu yang secara rohani: mati.

Bersyukur pada Tuhan, bahwa oleh kematian Kristus di kayu salib, maka kita yang mati secara rohani, menjadi pulih kembali, menjadi ciptaan yang baru.

Setelah kita menjadi percaya, kehendak bebas itu masih ada di dalam kita.

Kita bisa melihat, memikir sesuatu, merasakan sesuatu dan mengambil keputusan apa pun dari apa yang kita lihat, rasakan dan pikirkan.

Apakah kita akan memutuskan yang benar atau yang salah? Di hadapan Tuhan orang yang taat jauh lebih bernilai dari orang yang mempersembahkan korban (1 Samuel 15:22).

Dan Firman Tuhan sangat jelas untuk mendefenisikan tentang siapa yang mengasihi Dia.

Yohanes 14:23  Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

Tanda bahwa kita mengasihi Tuhan, bukan karena kita aktif melayani, aktif dalam aktivitas sosial termasuk memberikan apa yang kita miliki.

Itu semua baik, tetapi bisa saja seseorang melakukan hal tersebut karena ingin dilihat dan dipuji oleh orang.

Kasih yang sejati kepada Tuhan adalah ketika kita bersedia untuk mentaatinya dimana pun dan kapan pun.

Termasuk ketika tidak ada orang yang melihat, kita tetap taat kepada-Nya.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di pemuridan, kapan engkau terakhir menolak untuk taat?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 8-10

Senin, 2 Juni 2025

MURID YANG SERUPA DENGAN GAMBARAN KRISTUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:28-30

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang dipanggil oleh Allah?
  2. Apa tujuan Allah setelah memanggil mereka?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Oleh karena kasih-Nya, Yesus telah mati bagi kita orang berdosa.

Kita terbilang di antara umat manusia yang seharusnya layak untuk dihukum dalam hukuman kekal karena dosa dan pelanggaran kita.

Tetapi ketika kita merespon dengan benar ketika kita mendengarkan atau membaca Injil atau kabar baik tentang keselamatan di dalam Kristus, maka kita menjadi orang yang percaya.

Dan Allah ingin setiap orang percaya, mereka juga dimuridkan agar karakter, pribadi kita berubah.

Keselamatan satu kali kita terima, tetapi mengerjakan keselamatan itu yang perlu kita lakukan seumur hidup.

Filipi 2:12  “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir.”

Ketika seseorang dimuridkan, mereka akan diajar asas penting tentang keselamatan, kemenangan atas dosa dan lalin-lain.

Para pembimbing rohani juga akan memberi contoh, bukan hanya sekedar mengajar.

Sehingga yang sebelumnya adalah seorang murid kemudian bertumbuh menjadi seorang pembimbing rohani atau pemurid.

Dengan cara seperti itu sebenarnya pemurid dan yang dimuridkan sedang bertumbuh bersama menjadi semakin dewasa di dalam Kristus.

Akan ada proses akuntabilitas, dimana seorang pemurid akan didorong untuk semakin bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Karena bagaimana pun kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain.

Seorang pemurid akan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupannya karena mereka perlu menjadi contoh atau teladan bagi orang yang dimuridkan.

Dan kita tahu bahwa tidak ada pemimpin atau pembimbing yang sempurna.

Kadang kita juga melihat bahwa orang yang membimbing kita secara rohani, mereka melakukan hal yang buruk.

Jika ini terjadi, tugas kita bukanlah menghakimi mereka, tapi hendaknya kita mendoakan mereka.

Bahkan Paulus seorang rasul yang menulis paling banyak kitab di Perjanjian Baru, masih butuh didoakan.

“Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu.” (2 Tesalonika 3:1).

Entah apa pun profesi kita saat ini, tetapi kita semua dipanggil untuk menjadi murid Kristus, yang dengan senang hati bergiat untuk melayani Tuhan dengan melayani sesama.

Karena ketika kita bersama-sama melakukan ini, kita sedang dibentuk untuk menjadi semakin serupa Kristus.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di pemuridan, bagaimana agar bisa konsisten untuk bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalam Kristus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 5-7

Minggu, 1 Juni 2025

DIUTUS UNTUK MEMURIDKAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 28:18-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang diberi segala kuasa di sorga dan di bumi?
  2. Apa sajakah perintah atau amanat Allah bagi kita yang percaya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus ketika Dia ada di bumi, Yesus memberitakan Injil kepada banyak orang.

Dia pergi dari desa ke desa, memberitakan Injil, menyembuhkan yang sakit dan juga berkhotbah kepada banyak orang.

Beberapa kali Alkitab mencatat bahwa Yesus berkhotbah kepada ribuan orang sekaligus.

Tetapi ada hal yang secara terus menerus Yesus lakukan kepada sejumlah kecil orang, tepatnya kepada dua belas orang.

Yesus memberikan perhatian khusus kepada mereka yang Alkitab menyebutnya sebagai murid-murid Kristus.

Kepada mereka Yesus memberikan perhatian khusus, memberikan waktu khusus untuk mengajar dan memberikan teladan.

Yang Yesus lakukan adalah sebuah proses untuk memuridkan orang-orang yang Yesus pilih.

Yesus tentu mengerti bahwa Dia akan disalib, mati, dikuburkan dan bangkit.

Setelah bangkit empat puluh hari kemudian Yesus naik ke sorga.

Lalu siapa yang akan melanjutkan pelayanannya, tentu murid-murid-Nya, mereka yang sudah dipersiapkan selama kurang dari tiga setengah tahun.

Tiga setengah tahun bukanlah waktu yang panjang, tetapi ketika waktu tersebut digunakan secara efektif, dimana Yesus bukan hanya mengajar tetapi juga memberikan contoh, memberikan nasehat, bahkan menegur juga ketika ada murid-Nya yang berbuat salah, maka hasilnya luar biasa.

Setelah Yesus naik ke sorga, kemudian tiba hari pentakosta dimana Roh Kudus dicurahkan kepada umat percaya.

Maka para murid, baik yang dua belas orang maupun murid yang lain, mereka dibaptis oleh Roh Kudus sehingga mereka pun menjadi semakin teguh, berani dan memiliki hikmat dan pengurapan yang luar biasa.

Sehingga Petrus misalnya, yang tadinya sempat menyangkal bahwa dia adalah murid Yesus, menjadi Petrus yang sekuat batu karang.

Alkitab mencatat bagaimana ketika Petrus berkhotbah maka ada tiga ribu orang yang memberi diri dibaptis (Kisah Para Rasul 2:14-41).

Di masa kini, perintah yang sama diberikan kepada kita yang percaya, karena Injil tetap harus diberitakan, orang perlu mendengar Injil, dibaptis dan dimuridkan.

Kita orang-orang yang telah menjadi percaya, Tuhan tidak ingin kita menjadi orang yang egois, hidup untuk diri sendiri.

Tetapi agar kita juga memiliki beban bagi jiwa-jiwa yang terhilang tanpa Kristus.

Mereka ada di sekitar kita, mungkin ada anggota keluarga yang belum menjadi percaya.

Atau teman sekolah, teman di kampus, teman di tempat kerja.

Tanpa Yesus mereka semua akan binasa.

Setelah seseorang menjadi orang percaya, maka mereka juga perlu diajar agar bertumbuh semakin dewasa, artinya mereka diajar untuk menjadi seorang murid.

Jadi kita semua dipanggil untuk menjadi pemurid.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di persekutuan, apakah engkau sudah menjadi seorang murid? Kalau sudah apakah engkau sudah menjadi seorang pemurid?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 1-4

Sabtu, 31 Mei 2025

PERJAMUAN YANG MEMBUKA MATA MURID-MURID

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 24:30-35

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Yesus lakukan dengan roti di tangannya?
  2. Apa yang terjadi dengan mata mereka setelah Yesus memecah roti? 
  3. Apa pula yang terjadi dengan hati mereka?
  4. Hal apa yang dilakukan oleh mereka setelah berjumpa dengan Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara saudari..

Di tengah kesunyian pagi hari ketika Paskah, berita yang luar biasa itu lambat laun tersiar.

Hari semakin cerah. Kubur itu kosong. Yesus hidup!

Ketika pagi mulai merekah hari minggu itu, para pengikut Yesus masih dirundung duka serta perasaan takut dan tidak memiliki pengharapan.

Petrus yang berjiwa pemimpin, telah hancur luluh hatinya karena menyadari bahwa ia menyangkal Yesus.

Dua murid yang berjalan ke Emaus juga dalam kebingungan dan kekecewaan, sehingga tidak mengenali Yesus walaupun Yesus berjalan bersama mereka.

Namun demikian, dalam waktu dua belas jam segala sesuatunya berubah.

Kubur itu tidak saja kosong, tetapi Tuhan Yesus sendiri telah dilihat oleh murid-murid.

Saat Yesus makan bersama-sama dengan mereka dan memecah-mecahkan roti, mata mereka terbuka dan mereka mengenal Dia.

Petrus menjadi seorang manusia baru kemurungan dan perkabungannya berlalu.

Ketakutannya lenyap dan sebagai gantinya ada sukacita yang tidak terlukiskan.

Dua murid yang berjalan ke Emaus juga mengalami hati yang berkobar-kobar dan sukacita yang melimpah. 

Pada perjamuan Kudus, Tuhan sering kali menyatakan diri-Nya dengan cara yang nyata.

Lewat roti dan anggur kita diingatkan akan kasih terbesar di kayu salib untuk hidup kita.

Mata kita terbuka untuk semakin mengenal Kristus dan kita semakin diwahyukan siapa Kristus dalam hidup kita; Dia penebus, sahabat dan sumber kekuatan dalam hidup kita.

Saat itu mata iman kita terbuka; kita merasakan diampuni, dicintai dan dilayakkan untuk menikmati semua kasih karunia-Nya dalam hidup kita untuk kita bisa menjadi saksi-Nya sampai Ia datang kedua kalinya. 

Tuhan Yesus memberkati.

Ambil waktu untuk menceritakan kepada saudara/saudari lainnya, apa hal baru yang Tuhan buka dalam hidupmu pada saat melakukan perjamuan Kudus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ester 6-10