Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Efesus 1:3!
Apakah yang Bapa sudah sediakan bagi kita di dalam Kristus Yesus?
Sejak kapankah penetapan berkat rohani di dalam sorga disediakan Allah bagi kita?
Apakah yang dikerjakan oleh darah Yesus agar kita mengalami seluruh berkat rohani yang Bapa sediakan melalui Yesus Kristus?
Allah telah mengaruniakan segala berkat rohani di dalam sorga melalui Kristus Yesus.
Penetapan itu dilakukan oleh Allah sebelum dunia dijadikan, sebab Yesus sudah ada sebelum dunia ada.
Dia adalah Alfa dan Omega.
Berkat rohani itu adalah:
Pemilihan Allah yang menjadikan kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya yang menjadikan kita seperti Yesus, memiliki pikiran, perasaan, tujuan dan otoritas Yesus;
Penetapan Allah yang menjadikan kita adalah anak-anak Allah dengan dicurahkannya kasih Allah kepada kita melalui Yesus Kristus.
Penggenapan berkat rohani itu kita alami ketika kita percaya kepada karya Yesus di kayu salib, oleh karena darah Yesus kita ditebus oleh-Nya dengan mengalami pengampunan dosa, sehingga janji Allah digenapi dalam hidup kita dan kita menikmati berkat rohani yaitu Yesus Kristus sendiri.
“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.” (Efesus 1:7-8).
“Di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.” (Kolose 1:14).
“Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!” (Kolose 1:27).
Jika berkat rohani Allah berikan kepada kita melalui Yesus Kristus maka berkat yang lain yaitu berkat jasmani juga Tuhan berikan kepada kita secara melimpah.
“Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”(Roma 8:31-32).
Maksud Allah memberikan kepada kita berkat rohani di dalam sorga demikian juga dengan berkat jasmani dan berkat-berkat yang lain agar kita dapat menceritakan dan mengupayakan agar berkat rohani yang sama sampai kepada dunia ini melalui kehidupan kita.
“Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.”(Kolose 1:28-29).
Marilah kita dengan antusias dan semangat untuk menceritakan dan membagikan berkat rohani itu kepada dunia ini dan bangsa-bangsa.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara pengalaman mendapatkan berkat rohani karena Yesus dan komitmen untuk membagikan nama Yesus kepada orang lain!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Ulangan 28:10!
Apakah yang harus dilakukan oleh bangsa Israel agar mereka diangkat oleh Tuhan diatas segala bangsa di muka bumi?
Berkat-berkat apa sajakah yang akan diberikan oleh Tuhan kepada bangsa Israel ketika mereka mendengar dan melakukan perintah Tuhan dengan setia?
Apakah yang akan dilihat oleh bangsa-bangsa lain di muka bumi terhadap bangsa Israel?
Tuhan berjanji bahwa segala bangsa di bumi akan melihat bahwa kemuliaan Tuhan akan ada di tengah umat Tuhan dan bangsa-bangsa akan takut kepada kita.
“Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu.” (Ulangan 28:10).
Hal tersebut akan digenapi ketika umat Tuhan baik-baik mendengar suara Tuhan dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya.
“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.”(Ulangan 28:1).
Caranya adalah kita bersekutu dengan Firman Tuhan melalui pembacaan Firman Tuhan, merenungkan Firman Tuhan dan mendengar suara Tuhan melalui pembacaan dan perenungan Firman Tuhan.
Dan setiap Firman yang kita dengar harus kita lakukan dengan ketaatan.
Kita memulainya dengan cara membangun ruang rahasia atau secret room dimana kita berdua dengan Tuhan, bersekutu dengan Dia secara intim.
Tuhan sedang mencari persekutuan yang dalam dengan kita dan Dia akan menyatakan diri-Nya kepada kita.
”Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”(2 Korintus 13:14).
”Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.”(Mazmur 119:15-16).
Dampak dari persekutuan kita dengan Firman Tuhan serta taat melakukan perintah Tuhan sangatlah luar biasa yaitu mengalami kemuliaan Tuhan dan hal itu dapat dijelaskan dalam Ulangan 28:1-20, diantaranya:
Tuhan akan mengangkat kita diatas segala bangsa di bumi;
Keberadaan kita dimana saja akan diberkati oleh Tuhan, bahkan sumber kehidupan kita, ekonomi kita diberkati oleh Tuhan. ”Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!” (2 Raja-raja 4:4);
Tuhan sendiri yang senantiasa memerintahkan berkat-Nya atas kehidupan kita;
Tuhan akan membuat musuh-musuh kita terpukul kalah, bahkan musuh-musuh kita akan berlari-lari meninggalkan kita.
Bahkan karena penyertaan Tuhan yang sempurna dimana kuasa, kedaulatan-Nya, otoritas dan urapan-Nya pada kita maka Tuhan sendiri yang mengangkat kita menjadi kepala dan bukan ekor.
”TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.”(Ulangan 28:13).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami kemuliaan Tuhan karena mendengar suara Tuhan dan melakukannya!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Mazmur 119:98!
Apakah yang dapat membuat kita lebih bijaksana, lebih berakal budi dan lebih mengerti orang lain?
Jika demikian apakah peranan Firman Tuhan bagi hidup kita?
Sikap apakah yang harus kita bangun agar lebih dalam bersekutu dengan Firman Tuhan?
Yesus Kristus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.
Dan Roh hikmat dan pengertian ada pada-Nya.
Setiap orang yang percaya kepada Yesus dan memiliki Roh Allah maka membuat kita lebih bijaksana.
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6).
“Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.”(Yesaya 11:1-3).
Namun kita harus bersekutu dengan Tuhan Yesus dan Firman-Nya agar kita betul-betul mengalami realita berjalan dalam kehidupan sehari-hari, lebih bijaksana, penuh pengertian dan berakal budi.
“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timotius 3:15-17).
Persekutuan dengan Firman Tuhan membuat kita dapat menahan kaki kita terhadap kejahatan dan tidak menyimpang dari hukum-hukum Tuhan sehingga kita dapat membenci segala jalan dan perkataan dusta.
“Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.” (Mazmur 119:103).
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105).
“Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.” (Mazmur 19:8).
“Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” (Mazmur 119:10-11).
Persekutuan kita dengan Firman Tuhan membuat kita bukan hanya lebih bijaksana dari orang lain dan membenci dosa tetapi kita juga akan alami urapan yang membuat kita tetap tinggal dalam kebenaran selama-lamanya dan berbeda dari orang-orang lainnya.
“Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.” (Ibrani 1:9).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara memiliki hati yang lebih bijaksana dari orang lain karena bersekutu dengan Firman Tuhan!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Mazmur 1:3!
Orang-orang yang menyukai Firman Tuhan dengan cara merenungkan Firman Tuhan siang dan malam disebutkan sebagai orang yang berbahagia. Mengapa?
Jika diibaratkan sebagai pohon maka bagaimana keadaan pohon tersebut?
Apakah yang akan dialami oleh orang fasik yaitu orang-orang yang tidak hidup dalam Firman Tuhan?
Tuhan menginginkan agar kita seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang selalu subur serta selalu berbuah.
“Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya,dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”(Mazmur 1:3).
”Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yohanes 15:8).
Pohon harus ditanam di tepi aliran air karena air menjadi sumber kehidupan, makanan, pertumbuhan bagi pohon.
Sebagai orang percaya kita harus memiliki sumber air, yaitu Tuhan Yesus dan Firman-Nya.
Kehidupan dari Yesus dan Firman-Nya akan membuat kita tumbuh dan berbuah.
”Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:3-5).
Ketika kita hidup di dalam Firman-Nya maka hidup kita akan terhubung dengan Tuhan dan pastilah kita akan berbuah lebat.
Dan bagi setiap orang yang percaya yang lapar dan haus akan Firman Tuhan akan Tuhan bawa kepada diri-Nya sendiri, sehingga kehidupan Yesus Kristus akan menjadi semakin nyata di dalam hidup kita dan kita akan menjadi sama seperti Kristus dalam tujuan hidup, pikiran dan perasaan serta perkataan dan perbuatan kita.
”Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.”(Wahyu 22:1).
”Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”(Wahyu 22:17).
Oleh sebab itu marilah kita senantiasa lapar dan haus akan air kehidupan yaitu Firman Tuhan, dengan cara merenungkan Firman Tuhan siang dan malam sehingga kita bertumbuh dan berbuah lebat dan senantiasa dikenyangkan oleh Tuhan, karena kita adalah pohon yang ditanam di tepi aliran air.
”Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Matius 5:6).
”Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu.”(2 Samuel 7:28).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat bertindak dari pergaulan dengan Firman Tuhan yang membuat saudara seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yosua 1:8!
Mengapa tidak ada seorangpun yang dapat bertahan menghadapi Yosua?
Apakah yang harus dilakukan oleh Yosua agar dia mengalami penyertaaan Tuhan dan berkemenangan?
Apakah yang harus direnungkan oleh Yosua agar dia berhasil dan bertindak hati-hati?
Hal yang membedakan Yosua dengan bangsa-bangsa yang lain adalah karena Allah menyertai seluruh kehidupan Yosua termasuk bangsa Israel.
Bukti penyertaan Tuhan kepada Yosua adalah dimana tidak ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapi dia artinya semua bangsa yang menghalangi dia untuk sampai kepada Kanaan disingkirkan oleh Tuhan.
Namun perjalanan kemenangan Yosua tidaklah mulus karena dia pernah gagal melawan kota Ai, bahkan mereka dikalahkan oleh Ai.
Itulah sebabnya Tuhan memberikan perintah kepada Yosua supaya dia selalu merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam, supaya dia senantiasa mendapat arahan dari Tuhan untuk bertindak dan menang, bertindak hati-hati, tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri dan selalu diteguhkan dan dikuatkan oleh perkataan Tuhan.
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8).
Mengapa kita harus merenungkan Firman Tuhan siang dan malam? Alasannya adalah:
Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita. “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”(Mazmur 119:105).
Firman Tuhan adalah Roh Tuhan sendiri dan memberikan kehidupan. “Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.“(Mazmur 19:8). “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.”(Mazmur 19:8).
Firman Tuhan dapat menolong kita memahami kehendak Tuhan dan memisahkannya dari kehendak kita.“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”(Ibrani 4:12).
Firman Tuhan membuat kita tidak hidup dengan pikiran dan jalan-jalan duniawi tetapi dipimpin oleh Roh Kudus.“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”(Mazmur 1:1-3).
Kita akan mengalami hal-hal yang kekal ketika hidup kita senantiasa merenungkan Firman Tuhan siang dan malam bahkan kita juga memperkatakan Firman Tuhan supaya dihasilkan iman yang membuat mukjizat.
Diskusikanlah di dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami perkara-perkara yang kekal, yang diatas dalam hidup sehari-hari karena merenungkan Firman Tuhan!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dimaksud kepala?
Apakah yang dimaksud dengan tetap naik?
Apakah syarat untuk menjadi kepala dan bukan ekor?
“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.” (Ulangan 28:1 dan 13).
Pada zaman dahulu apabila terjadi peperangan antar kerajaan, maka kerajaan yang menang akan menguasai dan mengubah budaya kerajaan yang kalah.
Pihak yang kalah harus mengikuti budaya dari pihak kerajaan yang menang.
Oleh karena itu, menjadi kepala dan bukan ekor berlaku hanya untuk mereka yang menang.
Konsep “menjadi kepala dan bukan ekor” dalam filsafat Yahudi merujuk pada gagasan bahwa seseorang harus berusaha menjadi pemimpin atau yang memimpin, bukan hanya sebagai pengikut atau yang dipimpin.
Dalam konteks ini, menjadi “kepala” berarti memiliki otonomi, tanggung jawab, dan kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri dan orang lain ke arah yang benar.
Dalam tradisi Yahudi, pemimpin diharapkan untuk memimpin dengan bijaksana, keadilan, dan keberanian, serta untuk bertindak sebagai teladan moral bagi masyarakat.
Pemimpin yang baik dianggap memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kelompoknya dan diharapkan untuk memperjuangkan kebaikan bersama.
Menjadi pemimpin memiliki arti lain, menjadi orang berpengaruh seperti seorang raja.
Yang dimaksud raja bukanlah jabatan dalam sebuah kerajaan, melainkan memiliki pengaruh besar dalam suatu bidang.
Menjadi seorang raja dapat belaku dimana saja: dalam dunia bisnis, pendidikan, politik, seni, dan sebagainya.
Oleh karena itu, kita mengenal istilah “raja dangdut”, “king of rock”, “Raja jalanan”, ”raja properti”, “raja kuliner” yang artinya, mereka adalah orang-orang yang kompeten di bidangnya dan menjadi pengaruh bagi suatu komunitas.
Saudara, apabila kita hidup dalam ketaatan, maka dapat dipastikan akan menjadi pemenang dalam kehidupan, dan pada akhirnya akan menjadi pengaruh yang besar yaitu menjadi kepala atau menjadi raja.
Kita dipanggil untuk menjadi raja dalam berbagai bidang kehidupan.
Menjadi raja dapat dimulai dari komunitas kecil sampai komunitas besar, dari daerah kecil sampai tingkat nasional atau internasional.
Menjadi guru teladan se-kota Bandung, artinya sudah menjadi raja dalam dunia pendidikan.
Menjadi seorang pemilik bengkel yang sangat dipercaya konsumen, artinya sudah menjadi raja dalam bidang perbengkelan.
Menjadi pemain bola terbaik di bandung, artinya sudah menjadi raja olahraga sepakbola.
Menjadi pengusaha properti terkemuka artinya menjadi raja properti.
Lewat posisi-posisi itu, mereka dapat menjadi garam dan terang bagi komunitasnya.
Renungkanlah, apakah saudara sudah menjadi raja dalam bidang yang saudara tekuni?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dinubutkan oleh Yoel?
Kapankah nubuat nabi Yoel tentang pencurahan Roh Kudus digenapi?
Apakah Saudara menyadari kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari?
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.” (Yoel 2:28-30).
Kitab Yoel, ditulis oleh Nabi Yoel yang namanya berarti “Tuhan adalah Allah”.
Banyaknya cerita tentang Sion dan pelayanan di dalam Bait Suci sepanjang kitab ini menunjukkan bahwa ia seorang nabi yang diutus Tuhan kepada Yehuda dan Yerusalem.
Tujuan Yoel menulis kitab ini adalah:
Untuk mengumpulkan umat itu di hadapan Tuhan dalam suatu perkumpulan raya yang kudus.
Untuk menasihati mereka agar bertobat dan dengan rendah hati kembali kepada Tuhan Allah dengan berpuasa, menangis, berkabung, dan bersyafaat memohon kemurahan Allah.
Untuk mencatat firman nubuat Allah kepada umat-Nya pada saat mereka sungguh-sungguh bertobat.
Salah satu nubuat nabi Yoel yang paling terkenal adalah nubuat tentang pencurahan Roh Kudus.
Yoel 2:28“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan”.
Nubuat ini digenapi saat peristiwa pencurahan Roh Kudus pada hari raya pentakosta.
Saudara, pencurahan Roh Kudus pertama kali menjadi permulaan berdirinya gereja Tuhan.
Saat ini lahirlah jemaat mula-mula dengan jumlah petobat 3000 orang.
Kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita juga salah satunya dimaksudnya supaya kuasa-Nya menyertai kita dalam pemberitaan injil.
Roh Kudus yang mempertobatkan 3000 orang melalui kotbah Petrus, juga dapat memakai kita untuk pertobatan banyak orang.
Saudara, mulailah berdoa untuk membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan.
Tidak usah terlalu muluk-muluk, buatlah target sederhana, misalnya target memberitakan injil kepada 3-6 orang dalam setahun.
Kalau semua jemaat melakukan hal yang sama, setahun ada 3000-6000 orang di injili.
Kalau satu orang saja bergabung dengan jemaat lokal, maka ada pertambahan jemaat 100%.
Mari berdoa, supaya Tuhan pertemukan kita dengan orang-orang yang Tuhan telah siapkan untuk dituai.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana membawa jiwa yang efektif.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Siapakah yang dimaksud domba-domba yang hilang?
Apakah yang dilakukan seorang gembala saat domba hilang?
Apakah peranan saudara dalam penuaian ladang yang menguning?
“Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan”. (Yehezekiel 34:11-12).
Saudara, Tuhan Yesus adalah Gembala yang mencari dan pasti menemukan domba-domba yang hilang.
Seperti ayat dalam nubuat Nabi Yehezekiel, Tuhan Yesus membuat perumpamaan yang mirip dalam Lukas 15:4-5“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira.”
Tuhan adalah Tuhan yang mencari dan pasti menemukan domba-domba yang hilang.
Oleh karena itu, sampai hari ini Tuhan Yesus melalui Roh Kudus terus bekerja untuk mencari dan menemukan domba-domba yang hilang.
Kalau Tuhan mencari, Tuhan pasti menemukan.
Lalu, apa yang menjadi tugas kita? Menemukan mereka yang Tuhan sudah persiapkan untuk diselamatkan.
Menemukan ladang-ladang yang sudah menguning.
Sumber daya gereja harus dipersiapkan untuk ladang yang sudah menguning saja, supaya penjangkauan lebih efektif.
Saudara, ada dua hal penting untuk menemukan ladang yang sudah siap dituai.
Pertama, doa yang bersungguh-sungguh supaya dapat melihat ladang yang sudah siap dituai.
Kedua, perlu orang yang pergi untuk menuai.
“Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai”(Yohanes 4:35).
Waktu penuaian itu bukan nanti, tetapi sekarang.
Berdoa untuk menemukan ladang yang menguning, pergi dan tuai ladang itu.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana menemukan ladang yang sudah siap dituai.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah Tujuan pengurapan Roh Kudus untuk Tuhan Yesus?
Apakah pengurapan yang Tuhan Yesus terima, kita juga terima?
Apakah yang dimaksud tempat sunyi?
“Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya. Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.” (Yesaya 61:1-4).
Nubuat nabi Yesaya di atas adalah nubuat kedatangan Tuhan Yesus.
Yesus mengutip ayat di atas saat menyatakan dirinya dalam rumah ibadat di Nazareth.
Kemudian Dia menyatakan penggenapan ayat tersebut.
“Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”(Lukas 4:21).
Sebagai akibat dari pelayanan Tuhan Yesus, lahirlah generasi yang akan membangun reruntuhan dan membangun tempat-tempat sunyi dan membaharui kota-kota yang runtuh.
Saudara adalah bagian dari generasi yang akan membangun reruntuhan/tempat/kota yang turun temurun sunyi.
Sunyi dimaksud adalah tempat tanpa ada pujian dan penyembahan kepada Allah yang benar.
Tempat dimana nama Tuhan Yesus tidak dipanggil.
Tempat dimana nama Tuhan Yesus tidak dikenal.
Tempat dimana tidak ada sorak sorai kemenangan.
Tempat dimana mereka takut kepada maut.
Tempat itu mungkin suatu desa, kota atau bangsa.
Mungkin juga sebuah sekolah atau kampus.
Mungkin juga kantor atau tempat bisnis.
Tempat dimana nama Tuhan belum dikenal.
Sama seperti Tuhan Yesus telah diurapi dengan Roh Kudus, demikian saudara juga sudah diurapi Roh Kudus untuk melakukan apa yang pernah Tuhan Yesus kerjakan dahulu.
Roh Kudus diberikan kepada kita bukan hanya supaya kita bertumbuh, tetapi supaya melalui hidup kita banyak orang diselamatkan.
Diskusikan dengan pembimbingmu, apakah tempat-tempat sunyi itu?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dimaksud mandul secara rohani?
Apakah yang harus dilakukan agar siap menerima anak-anak rohani lahir ?
Mengapa kita harus mempersiapkan kemah untuk orang-orang yang baru dilahirkan secara rohani?
“Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.” (Yesaya 54:2-3).
Saudara, Nubuat dalam perjanjian lama adakalanya hanya berlaku untuk Israel, namun adakalanya juga berlaku untuk gereja masa kini.
Nubuat di atas adalah tentang Israel sebagai “istri” Tuhan yang akan dipulihkan pada suatu waktu.
Status Israel sebagai “istri” Tuhan, mirip dengan status gereja sebagai mempelai wanita Kristus.
Oleh karena itu, terkadang ayat-ayat di atas juga ditafsirkan sebagai nubuat pemulihan gereja masa kini.
Saudara, ketika gereja berdoa untuk sebuah kebangunan rohani (revival) atau pertobatan massal, maka ada harga yang harus dibayar, yaitu mempersiapkan kemah yang lebih besar.
Tentu saja yang dimaksud bukanlah tempat atau gedung yang besar.
Yang terutama harus disiapkan adalah orang-orang yang siap untuk merawat, memberikan mereka makan dan mendidik mereka dalam kebenaran.
Bayangkanlah apabila seorang ibu hamil tiba-tiba diberitahukan bahwa anak yang dikandungnya kembar enam!!!
Maka dia dan suaminya akan mempersiapkan pakaian bayi enam kali lipat banyaknya.
Mereka memerlukan susu bayi enam kali lipat.
Mereka memerlukan ranjang bayi enam buah.
Mereka membutuhkan perawat bayi.
Mereka membutuhkan biaya besar!!! Apa yang terjadi apabila mereka miskin dan tidak siap?
Bayi-bayi itu tidak terawat, menjadi sakit dan mungkin mengalami kematian.
Saudara, ketika kita meminta revival, kita harus siapkan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk (memelihara) mengajar jiwa-jiwa baru.
Kalau tidak siap, Tuhan tidak akan memberikan jiwa-jiwa baru untuk kita layani.
Ingatlah peristiwa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.
Mereka keluar dari Mesir sebagai bangsa yang merdeka dengan mengalami banyak mujizat, namun pada akhirnya mereka membelakangi Tuhan dan membuat patung lembu emas untuk disembah.
Mereka dilahirkan sebagai bangsa merdeka, tetapi mereka belum diajarkan kebenaran pengenalan akan Tuhan.
Mereka akhirnya tidak diperkenankan masuk tanah perjanjian.
Oleh karena itu, meminta revival saja masih kurang.
Kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua-orang tua rohani yang cakap mengajarkan kebenaran kepada orang-orang yang akan dilahirkan kembali.
Diskusikan dalam kelompok PA, apakah sudah siap untuk sebuah kebangunan rohani?