TANDA-TANDA AJAIB YANG MENYERTAI KEBANGUNAN ROHANI
Penulis : Rina Elisabeth
Pembacaan Alkitab Hari ini :
KISAH PARA RASUL 8:5-13
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Kemana Filipus pergi dan apa yang Filipus lakukan di kota itu?
Apa yang menjadi respon orang-orang di kota itu dengan hal yang dilakukan oleh Filipus?
Tanda-tanda apa yang diadakan oleh Filipus?
Siapakah Simon di mata rakyat Samaria?
Apa yang terjadi dengan Simon setelah mendengar pemberitaan Filipus?
Saudara Saudari..
Filipus datang ke satu kota yang penuh dengan kuasa gelap, sihir dan penipuan.
Hasil dari perjalanan perginya Filipus dan memberitakan Injil adalah orang-orang di Samaria menyaksikan tanda-tanda ajaib menyertai pemberitaan Filipus.
Banyak orang disembuhkan, roh jahat diusir, dan mereka percaya kepada Yesus.
Kebangunan rohani terjadi di Samaria.
Ketika Injil diberitakan, Roh Kudus bekerja bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga diteguhkan oleh tanda-tanda ajaib yang dialami oleh orang-orang di Samaria.
Filipus tidak hanya berbicara, tetapi kuasa Allah nyata melalui mukjizat yang terjadi.
Hal inilah yang membuat orang-orang Samaria menjadi percaya bahwa Injil yang adalah kekuatan Allah benar-benar hidup.
Mukjizat yang dialami oleh orang-orang di Samaria bukanlah tujuan utama dari pemberitaan Injil Filipus.
Mukjizat adalah sarana supaya orang percaya kepada Yesus. Yang menjadi pusat pemberitaan Filipus adalah Yesus.
Tanda-tanda ajaib menguatkan kesaksian Filipus.
Kota Samaria yang dahulu dianggap musuh orang Yahudi, mengalami kebangunan Rohani.
Hal ini menjadi bukti bahwa hati Tuhan tertuju kepada semua bangsa.
Warisan rohani diberikan kepada kita; sampai semua suku, kaum, bangsa dan bahasa percaya kepada Yesus.
Orang Samaria yang selama ini dipengaruhi oleh Simon si penyihir akhirnya berbalik percaya pada Kristus, setelah melihat kuasa Injil yang sejati.
Bahkan Simon juga menjadi percaya dan senantiasa bersama Filipus.
Kebangunan rohani juga terjadi dalam hidupnya Simon.
Mari kita hari ini hidup bukan hanya sebagai pendengar Firman, tetapi berani melangkah memberitakan Firman dalam kuasa Roh Kudus.
Percaya bahwa Tuhan terus bekerja di dalam diri orang percaya untuk menghadirkan kerajaan Allah dan melakukan tanda-tanda ajaib untuk meneguhkan pemberitaan Injil kita.
Sehingga kita menjadi saluran kebangunan rohani dimanapun Tuhan tempatkan kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Bagaimana cara kita menjangkau bangsa-bangsa sebagai warisan rohani kita? Buatkan 1-2 hal yang bisa dilakukan supaya kita bisa membawa kebangunan rohani kepada orang lain?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana cara mati-nya Stefanus?
Apa yang dialami oleh jemaat di Yerusalem?
Apa yang dilakukan oleh Saulus terhadap jemaat di Yerusalem?
Pada saat itu, rasul-rasul tersebar kemana?
Apa yang dilakukan oleh rasul-rasul pada saat tersebar?
Saudara Saudari..
Penganiayaan membuat injil tersebar.
Bisa kita bayangkan jika gereja mula-mula tidak pernah mengalami penganiayaan, kemungkinan besar Injil hanya tersebar di Yerusalem.
Tetapi saat Stefanus diseret, dilempari, dirajam dan penganiayaan melanda, murid-murid dibawa keluar dari zona nyaman mereka.
Mereka lari sambil memberitakan injil.
Apa yang awalnya menjadi hal yang buruk bagi murid-murid akhirnya membawa hal yang baik.
Baik bukan hanya bagi murid-murid, juga bagi banyak orang sampai pada hari ini. Kemenangan besar terjadi.
Banyak orang yang mendengar tentang Tuhan.
Injil mulai menjangkau Samaria dan akhirnya ke ujung bumi.
Ini adalah cara Tuhan untuk memperluas jangkauannya sampai ke bangsa-bangsa.
Tuhan bisa memakai setiap kondisi untuk membuat kita bisa menceritakan kabar baik, bahkan ketika kita mengalami kondisi yang tertekan.
Karena Tuhan merindukan bumi ini penuh dengan kemuliaan Tuhan, bumi penuh dengan pengenalan akan kemuliaan Tuhan, setiap mulut boleh mengaku dan setiap lutut boleh bertelut bahwa Yesus adalah Tuhan.
Saat ini mungkin kita tidak mengalami “aniaya” secara fisik.
Saat ini dunia sedang mengalami krisis dan kesukaran yang besar.
Di momen inilah Tuhan ingin kita menyampaikan kabar baik. Bukan diam.
Setiap kesulitan yang ada dipakai untuk menjangkau jiwa. Kita memerlukan tuntunan Roh Kudus untuk menolong kita memiliki keberanian untuk menyampaikan injil yang adalah kekuatan Allah, karena bangsa-bangsa adalah warisan kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Apa yang menjadi peran kita sebagai anak Tuhan saat penganiayaan terjadi? Apakah kita perlu takut saat penganiayaan terjadi? Mengapa?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Keluaran 3:12.
Hal apakah yang dirasakan oleh Musa ketika Allah mengutus dia untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir?
Apakah jaminan dari Allah ketika Ia mengutus Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir?
Hal apakah yang Allah lakukan bagi Musa untuk membuktikan bahwa Ia menyertai Musa?
Ketika Allah mengutus Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir maka Allah menyertai Musa.
Penyertaan itu dibuktikan dengan keberadaan Allah yang menjaga dan melindungi Musa.
Ada beberapa hal yang membuktikan bahwa Allah menyertai Musa di dalam keragu-raguan dan kebimbangannya:
Allah menyatakan Dia adalah benar-benar Allah yang mengutus Musa. “Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? — apakah yang harus kujawab kepada mereka?” Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”(Keluaran 3:13-14);
Allah menyertai Musa dengan kuasa yang tidak terbatas. “Lalu sahut Musa: “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?” TUHAN berfirman kepadanya: “Apakah yang di tanganmu itu?” Jawab Musa: “Tongkat.” Firman TUHAN: “Lemparkanlah itu ke tanah.” Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.”(Keluaran 4:1-3);
Allah menyertai Musa dengan menolong dia ketika dia tidak mampu berbicara dan berkata-kata. “Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?”(Keluaran 4:10-11).
Penyertaan Tuhan yang telah mengutus Musa membuat dia keluar dari ketakutan, keragu-raguan dan tidak percaya diri.
Namun Musa menjadi memahami jati dirinya sehingga dia berani melangkah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.
Hal yang sama juga bagi kita yang diutus oleh Tuhan untuk menyampaikan Kabar Baik maka kita harus penuh keyakinan bahwa Allah pasti menyertai kita dalam segala hal untuk membawa Kabar Baik dan membawa kebangunan rohani bagi dunia ini.
“Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”(Matius 28:20b).
Hal ini terjadi ketika kita mulai melangkah untuk mau diutus untuk membawa Kerajaan Allah bagi dunia ini sehingga kita tidak takut.
Diskusikanlah pengalaman saudara dalam penyertaan Tuhan ketika saudara mau diutus untuk melayani Tuhan dan menyampaikan Kabar Baik.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 9:6.
Apakah yang dialami oleh Saulus ketika ia melakukan perjalanan ke Damsyik?
Siapakah yang dijumpai oleh Saulus ketika dia dalam perjalanan menuju Damsyik?
Coba sebutkan tugas yang harus diperbuat oleh Saulus setelah ia berjumpa dengan Yesus?
Ada kebangunan rohani secara pribadi dan ada pula kebangunan rohani secara massal.
Tetapi yang pasti bahwa pada hakikatnya kebangunan rohani terjadi karena sebuah perjumpaan dengan Tuhan.
Perjumpaan itu diinisiasi oleh Tuhan dan karena kedaulatan Tuhan.
Biasanya hal itu terjadi karena tugas sorgawi yang harus diemban oleh pribadi atau orang banyak.
Hal tersebut dapat kita lihat dari apa yang dialami oleh Rasul Paulus.
Perjumpaan dia dengan Yesus ketika menuju Damsyik membuat dia harus membawa kebangunan rohani.
Pengalaman perjumpaan kita dengan Tuhan membuat kita membawa kebangunan rohani.
“Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.”(Kisah Para Rasul 9:15).
Hal ini juga dialami oleh Musa ketika ada tugas dari Allah bagi dia untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir maka Allah terlebih dahulu menjumpai Musa.
”Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.”(Keluaran 3:2).
Kemudian Tuhan memberikan tugas kepada Musa untuk membawa kebangunan rohani bagi bangsa Israel agar mereka keluar dari perbudakan Mesir.
”Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.”(Keluaran 3:9-10).
Bagi gereja Tuhan di hari-hari yang terakhir ini karena Injil Kerajaan Allah harus diberitakan kepada seluruh dunia maka Tuhan sendiri dalam kedaulatan-Nya akan menjumpai umat-Nya sehingga umat Tuhan dikeluarkan dari rasa tidak berdaya, mencintai diri sendiri dan mencintai dunia ini sehingga keluar dari zona nyaman.
Dan bagian yang harus kita lakukan adalah membangun rasa lapar dan haus akan Tuhan dan berdoa untuk mencari Tuhan.
Dan ketika kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan maka kita akan mengalami kembali aliran air kegerakan dari sorga yang membuat kita mengalami kebangkitan.
”Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.”(Yohanes 7:37-39).
Marilah kita alami perjumpaan dengan Tuhan karena Tuhan pun sedang mencari umat-Nya untuk membawa kehidupan sorgawi bagi dunia yang sedang sekarat dan mati karena dosa dan pekerjaan iblis, dengan demikian Injil Kabar Baik dapat disampaikan ke seluruh dunia ini melalui gereja yang mengalami api Roh Kudus.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana upaya saudara untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan untuk membawa kebangunan rohani bagi dunia ini.
PENCURAHAN ROH KUDUS YANG MEMBAWA KEBANGUNAN ROHANI
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini :
KISAH PARA RASUL 2:1-7
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 2:4.
Dimanakah murid-murid Yesus berkumpul ketika hari Pentakosta dan apakah yang mereka lakukan?
Apakah yang mereka alami ketika mereka sedang berkumpul dan berdoa bersama?
Apakah yang dialami oleh masyarakat di Yerusalem ketika murid-murid Yesus mengalami kebangunan rohani?
Allah berjanji bahwa pada hari-hari terakhir Ia akan mencurahkan Roh Kudus-Nya, orang-orang akan mengalami kebangunan rohani.
“Akan terjadi pada hari-hari terakhir —demikianlah firman Allah — bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuanakan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itudan mereka akan bernubuat.”(Kisah Para Rasul 2:17-18).
Janji Allah melalui Nabi Yoel digenapi melalui gereja mula-mula lewat murid-murid Yesus di Yerusalem dalam Kisah Para Rasul 2:17-18.
Lawatan Allah ini terjadi karena ada umat Tuhan yang berdoa serta berbalik dari dosa dan jalan-jalan hidup yang salah.
“Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.” (Yoel 2:12-13).
”Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.”(Kisah Para Rasul 1:14).
”Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”(II Tawarikh 7:14).
Kebangunan rohani yang merupakan lawatan Allah dan curahan Roh Allah itu akan dialami oleh gereja-Nya, umat-Nya dan kebangunan rohani itu juga akan melanda seluruh umat manusia di sekitar kita melalui gereja-Nya.
Oleh sebab itu gereja harus bertobat dan berbalik dari jalan-jalannya yang jahat dan kemudian berdoa untuk mencari wajah Tuhan maka Tuhan akan mencurahkan Roh-Nya bagi gereja-Nya.
Ketika Roh-Nya dicurahkan atas umat-Nya maka peristiwa itu akan membawa kebangunan rohani atas seluruh tempat dimana ada kehadiran gereja Tuhan seperti yang dialami oleh murid-murid Yesus.
”Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.” (Kisah Para Rasul 2:4-6).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara hal-hal apa yang perlu saudara lakukan untuk mengalami pencurahan Roh Kudus yang dapat membawa kebangunan rohani.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 10:15.
Apakah yang dialami oleh setiap orang yang berseru kepada Tuhan serta memiliki Tuhan itu sendiri?
Hal-hal apakah yang harus gereja lakukan untuk sebanyak-banyaknya orang berseru kepada Tuhan?
Oleh karena kita ditetapkan untuk membuat orang-orang berseru kepada Tuhan maka pujian apakah yang diberikan kepada kita?
Tuhan telah menyatakan seluruh dunia ini dan bangsa-bangsa akan datang kepada Tuhan dan menyerukan nama Tuhan karena Allah telah menetapkan Yesus adalah satu-satunya jalan kepada sorga.
“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa.” (Filipi 2:9-11).
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”(Kisah Para Rasul 4:12).
Namun ada proses yang harus dilalui dan dikerjakan oleh gereja sehingga pada akhirnya orang-orang dapat berseru dan percaya kepada Yesus, diantaranya:
Harus ada umat Tuhan yang pergi untuk menceritakan dan memberitakan nama Yesus kepada dunia ini sehingga mereka dapat mendengar dan percaya kepada Yesus. ”Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?” (Roma 10:14).”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”(Matius 28:19-20). Dalam hal pergi ini dapat dilakukan melalui berdoa, menyokong dana, menggerakkan umat Tuhan untuk pergi dan bahkan kita yang berangkat untuk pergi.
Harus ada gereja yang mengutus umat Tuhan seperti Bapa telah mengutus Yesus ke dunia ini. “Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?”(Roma 10:15a).”Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat.”(Markus 6:7).
Kolaborasi antara yang pergi dan yang mengutus membuat banyak orang akan mendengar Kabar Baik dan percaya kepada Yesus sehingga menghasilkan suatu keindahan dari sorga seperti Yesus diutus ke dunia ini untuk menyelamatkan dunia.
”Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa Kabar Baik!”(Roma 10:15b).
Marilah kita bangkit untuk mengupayakan dan mengusahakan untuk pergi dan diutus untuk memberitakan Injil Kabar Baik, menjadikannya sebagai hidup kita.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara menggenapi Firman Tuhan tentang bagaimana begitu indahnya kedatangan saudara yang membawa Kabar Baik.