Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah arti seorang hamba?
Saat ini posisi orang percaya sebagai hamba apakah?
Firman Tuhan memberikan dikotomi yang jelas antara kebenaran dan dosa.
Roma 6:18“Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.”
Ayat ini merangkum perubahan kehidupan dari orang yang terikat oleh dosa menjadi orang yang dimerdekakan dari dosa dan hidup untuk kebenaran.
Ya, perubahan seperti itu tidak mungkin dilakukan oleh manusia sendiri.
Kematian Kristus di kayu salib, yang telah menghancurkan kuasa Iblis atas manusia.
Hal itu lah yang akan membuat siapa pun yang percaya kepada kuasa kebangkitan-Nya, dan bersedia untuk hidup dipimpin oleh Roh Tuhan, akan mampu untuk hidup berkemenangan, menjadi hamba kebenaran dan bukan hamba dosa.
Roma 8:2-3 “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.”
Ketika kita membaca hukum Taurat, baik perintah dan larangannya, maka sekuat apa pun usaha manusia untuk melakukannya, mereka tidak akan bisa untuk melakukannya secara konsisten.
Karena hal itu memang tidak mungkin dilakukan. Hanya semata oleh anugerah dan kemurahan Tuhan maka kita dapat hidup berkemenangan.
Itulah sebabnya maka kita berpaling kepada kebenaran Firman: “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Pertama, kita bersyukur atas apa yang Kristus telah lakukan di kayu salib, yaitu menebus dosa kita.
Kedua, kita terima dengan iman bahwa Roh Kudus yang ada di dalam batin kita, telah memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut.
Ketiga, kita belajar terus menerus untuk hidup oleh Roh Kudus dan hidup dipimpin oleh Roh.
Bagaimana caranya? Dengan terus menerus sengaja untuk membangun persekutuan yang erat dengan Tuhan, melalui doa, penyembahan dan membaca serta merenungkan Firman.
Galatia 5:24-25 ”Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.”
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan makna: “hidup oleh dan dipimpin Roh Kudus”?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud dengan Mamon?
Bagaimana sikap umat Tuhan yang sepatutnya terhadap Mamon?
Kata Mamon berasal dari kata Yunani mammonas.
Akar kata yang serupa ada dalam bahasa Ibrani, Latin, Aram dan Kasdim.
Semuanya diterjemahkan menjadi “uang, kekayaan, dan harta benda.”
Dalam pemahaman di Alkitab, kata Mamon sering kali mengandung konotasi negatif.
Kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan semua nafsu: kerakusan, keserakahan, dan keuntungan duniawi yang tidak jujur.
Pada akhirnya, Mamon menggambarkan berhala materialisme, yang bahkan menurut ukuran dunia pun dipandang sebagai sesuatu yang berlebihan atau negatif.
Firman Allah menunjukkan kontras yang kuat antara penyembahan pada kekayaan dunia dan penyembahan kepada Tuhan.
Lukas 16:13 ”Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Uang, harta, kekayaan dunia itu bisa memberikan kesenangan dan sekaligus bisa menjadi sumber kepedihan, misalnya jika harta warisan menjadi sumber konflik dalam keluarga.
Lukas 16:11 (BIS) “Jadi, kalau mengenai kekayaan dunia ini kalian sudah tidak dapat dipercayai, siapa mau mempercayakan kepadamu kekayaan rohani?”
Tuhan ingin agar kita menjadi orang yang dapat dipercaya, orang yang tidak silau terhadap harta dan kesenangan duniawi.
Agar kita dapat dipercayakan kekayaan rohani.
Apa saja kekayaan rohani, hidup kita berbuah Roh yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Kita menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan, kita menjadi berkat bagi banyak orang melalui apa yang kita lakukan kepada banyak orang.
Sekali lagi, peringatan Tuhan bagi orang yang cenderung untuk mengumpulkan harta duniawi:
Matius 6:19-21 “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan makna: “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Berapa persenkah laba yang diperoleh dari orang yang pertama?
Berapa persenkah laba yang diperoleh dari orang yang kedua?
Berbeda dengan perumpamaan tentang talenta, dimana seoarang Tuan memberikan kepada tiga orang berdasarkan kesanggupannya, ada yang diberi lima, dua dan satu -Matius 25:15.
Dalam perumpamaan di Kitab Lukas ini, Sang Raja memberikan mina kepada sepuluh orang, tiap-tiap orang diberikan satu mina.
Orang yang pertama memperoleh laba sembilan ratus persen, sehingga satu keping mina menjadi sepuluh keping mina.
Sedang orang yang kedua memperoleh laba empat ratus persen, sehingga satu keping mina, menjadi lima keping mina.
Satu talenta setara dengan upah 15 tahun, sedangkan satu mina setara dengan upah tiga bulan kerja.
Talenta yang sering dimaknai sebagai bakat dan karunia, yang diberikan kepada tiap-tiap umat Tuhan sangatlah besar.
Bahkan yang diberi satu talenta, itu setara dengan upah 15 tahun bekerja.
Sedang jika dilihat dari sudut pandang “mina” atau modal yang diberikan untuk mengembangkan talenta dan bakat, Tuhan memberikannya sama, yaitu masing-masing satu mina.
Persamaan dari kedua kisah tersebut adalah bagaimana sikap orang dalam menjalankan kepercayaan yang diberikan.
Tuhan ingin agar kita menjadi orang yang bertanggungjawab dengan apa pun yang Tuhan berikan, baik itu bakat, karunia, waktu, kesempatan untuk berkarya.
Kepada orang yang bertanggung jawab, maka Tuhan akan memberikan kepadanya tanggung jawab yang lebih besar.
Dan saya percaya bahwa prinsip ini berlaku baik di bidang rohani maupun sekuler.
Di sekuler, bos kita akan memberikan kepercayaan kepada mereka yang lebih bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan.
Di dalam pelayanan, Tuhan melalui para senior di dalam pelayanan juga akan mempromosikan orang yang lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
Tuhan ingin kita melayani dengan motif karena kita mengasihi Tuhan, oleh karenanya apa pun yang menjadi tanggung jawab kita, kecil atau besar, kita laksanakan dengan sungguh-sungguh.
Lalu apakah kita boleh menjadi orang yang ambisius.
Jawabannya tidak, karena makna ambisius adalah: istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemauan yang kuat untuk mencapai keberhasilan bahkan jika harus dilakukan dengan cara yang kurang layak dan mengorbankan atau merugikan orang lain.
Keberhasilan kita adalah anugerah Tuhan dan karena kasih kita kepada Tuhan, bukan karena kemauan kita yang kuat sehingga kita menghalalkan segala cara.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang nilai-nilai Alkitab dan sekuler dalam meraih prestasi.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang dimaksud dengan hamba dan tuan?
Apa yang terjadi pada hamba yang banyak tahu kehendak tuannya, tetapi tidak melakukan?
Di market place atau tempat kerja, baik itu di kantor pemerintah, perusahaan swasta, BUMN atau di organisasi nirlaba seperti yayasan sosial atau sekretariat gereja, maka hubungan antara atasan dan bawahan adalah hal yang biasa.
Lalu apa yang terjadi jika seorang atasan melihat bawahannya sering bermalas-malasan atau bekerja lambat?
Tergantung tempat kerja, tetapi umumnya orang yang seperti ini tidak akan lama bekerja, minimal dia akan memperoleh SP (Surat Peringatan), atau di mutasi ke tempat yang lebih buruk atau kinerjanya akan dinilai buruk sehingga akan sulit untuk dipromosikan.
Lukas 12:47 ”Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.”
Ibaratnya jika seseorang sudah memiliki jabatan yang tinggi, sehingga banyak mengetahui kehendak bos atau dengan kata lain, banyak mengetahui rahasia “dapur” perusahaan, tetapi kinerjanya buruk, maka orang tersebut akan menerima banyak teguran atau hukuman.
Demikian pula yang terjadi secara rohani, “…Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.” (Lukas 12:48b).
Allah menghendaki umat-Nya bertanggung jawab dengan apa yang Tuhan sudah percayakan.
Jadi bagi orang yang sudah banyak diberi dan banyak memperoleh kepercayaan, Tuhan akan lebih banyak menuntut kepada orang tersebut.
Bagi kita, sepatutnya memandang kepercayaan Tuhan itu sebagai anugerah, bukan sebagai tugas.
Firman Tuhan mengatakan bahwa jerih payah kita dalam melayani Tuhan, tidak akan pernah sia-sia.
1 Korintus 15:58 “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.
Oleh karenanya, baiklah kita didapati sebagai hamba yang setia, hamba yang didapati sedang mengerjakan tugasnya.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar untuk selalu setia kepada Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Pada saat kapan diadakan perhitungan terhadap hamba-hamba?
Apa yang terjadi dengan hamba yang membawa 5 talenta?
Apa yang dijawab tuan kepada hamba yang membawa 5 talenta?
Apa yang terjadi dengan hamba yang membawa 2 talenta?
Apa yang dijawab tuan kepada hamba yang membawa 2 talenta?
Teman-teman..
Talenta adalah sejumlah besar uang, bukan satu mata uang logam.
Setiap orang percaya yang adalah hamba, dipercayakan sejumlah talenta.
Ada hamba yang dipercaya 5 talenta, ada hamba yang dipercaya 2 talenta, dan ada hamba yang dipercaya 1 talenta.
Dan setiap talenta ini akan diminta pertanggungjawaban untuk setiap kepercayaan yang diberikan.
Selama kepergian-Nya, hamba-hamba harus menjalankan dengan setia pekerjaan yang diserahkan kepada mereka, karena Ia akan kembali dengan wewenang menghakimi seseorang.
Untuk hamba yang dapat menjalankan dengan setia pekerjaan yang diserahkan kepada mereka dan melipatgandakannya, Tuhan berkata: baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Untuk hamba yang tidak dapat menjalankan dengan setia pekerjaan yang diserahkan kepada mereka dan melipatgandakannya, pekerjaan itu diambil dari padanya dan diserahkan pekerjaan itu kepada hamba yang dapat menjalankannya, dan hamba ini dicampakkan ke tempat gelap yang terdapat ratap dan kertak gigi.
Tuhan kasih setiap kita talenta untuk dilipatgandakan.
Jikalau kita setia dalam perkara-perkara kecil, kita pasti juga akan setia dalam perkara-perkara besar.
Jikalau kita tidak setia dengan harta duniawi, pastinya kita tidak akan setia juga mengurus harta surgawi.
Jikalau kita tidak dapat dipercaya mengurus milik orang lain, siapa yang akan memberikan kepada kita apa yang menjadi menjadi milik kita sendiri.
Tuhan yang memberikan kepercayaan dan tanggungjawab untuk menjangkau sekolah, kampus, keluarga, kota, bangsa dan Tuhan ingin kita melipatgandakannya dengan bertanggungjawab atas sekolah-sekolah, kampus-kampus, keluarga-keluarga, kota-kota, dan bangsa-bangsa.
Sampai nama Tuhan dimuliakan atas setiap yang talenta yang dilipatgandakan dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Diskusikan dengan Saudara di kelompok PAmu, apa yang harus dilakukan untuk melipatgandakan setiap talenta yang Tuhan berikan? Bagaimana dan apa ukuran bahwa talenta kita sedang dan sudah dilipatgandakan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi dengan Yusuf pada pembacaan Firman pagi ini?
Hal apa yang membuat Yusuf menjadi kesayangan kepala penjara?
Bagian apa saja yang dipercayakan kepala penjara kepada Yusuf?
Apa yang dibuat Tuhan dengan hal-hal yang dipercayakan kepada Yusuf oleh kepala penjara?
Teman-teman..
Tantangan hidup setiap orang percaya itu berbeda-beda.
Belum lagi pengaruh dunia yang semakin berkembang juga dengan teknologi digital diantaranya; pergeseran nilai-nilai yang ada di generasi, tantangan era percepatan teknologi, manusia yang ingin menjadi dewa, dan gerakan anti agama.
Tantangan dan pengaruh dunia ini membuat orang percaya harusnya mempunyai keterhubungan dengan Tuhan yang semakin kuat.
Yusuf mengalami tantangan ketika berada di rumah Potifar, yang membuatnya harus ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara, serta dikurung di tempat tahanan-tahanan raja.
Tantangan yang ada di dalam penjara yang pastinya tidak mudah, Yusuf menjadi orang yang bertanggungjawab dengan kepercayaan yang diberikan, sehingga Tuhan membuat Yusuf menjadi kesayangan kepala penjara.
Tuhan menyertai Yusuf, melimpahkan kasih setia, dan membuat Yusuf berhasil atas semua tanggungjawab dan kepercayaan yang diberikan kepala penjara kepadanya.
Setiap kita orang percaya dipercayakan karunia dan talenta yang berbeda-beda.
Karunia dan talenta ini bisa diibaratkan sebagai sejumlah modal sesuai kemampuannya berbisnis, dan diharapkan setiap orang dapat berdagang dengan modal tersebut.
Kita semua diberikan waktu yang sama untuk dapat memaksimalkan semua karunia dan talenta yang kita terima.
Dan masa depan kita bergantung dengan cara kita menggunakan karunia dan talenta yang telah Tuhan berikan kepada kita dalam hidup ini dan memultiplikasikannya.
Melibatkan Tuhan dalam semuanya membuat Tuhan menyertai kita dan membuat kita berhasil.
Sebab kita semua adalah hasil karya Allah, yang diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup didalamnya.
Rencana Allah yang dari awal, harus terjadi di dalam kehidupan kita sehingga nama Tuhan dipermuliakan karena kita menang terhadap setiap tantangan dan pe garuh dunia ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Saudara memiliki karunia dan talenta yang Tuhan berikan, bisakah saudara menuliskannya? Menurut saudara sudahkah saudara memultiplikasikannya? Apa tantangan Saudara sehingga saudara belum atau tidak memultiplikasikannya?