Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menjadi isi doa Paulus untuk jemaat Kolose? (ayat 9-12)
Siapakah yang melepaskan mereka (jemaat Kolose) dari kuasa kegelapan dan memindahkan mereka ke dalam Kerajaan Anaknya?
Di dalam siapa, kita memiliki penebusan kita?
Saudara, meskipun Paulus tidak pernah datang berkunjung ke Kolose, namun Rasul Paulus mengetahui tentang kondisi jemaat Kolose dari Epafras, rekan pelayannya.
Jika kita membaca kembali surat Paulus yang ditujukan kepada jemaat Kolose dari pasal 1 ayat 1-14.
Dahulu jemaat Kolose tidak banyak mendengar berita Injil juga tidak banyak orang yang percaya kepada berita tentang Injil kebenaran.
Namun, saat ini Rasul Paulus sangat bersyukur dan bersukacita mendengar tentang Iman jemaat Kolose dalam Kristus Yesus dan kasih mereka terhadap semua orang kudus, serta berita Injil yang mereka dengar itu berbuah dan berkembang.
Di dalam suratnya, Paulus menuliskan tentang doanya supaya jemaat Kolose menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga mereka layak di hadapanNya, yaitu mereka harus betul-betul percaya bahwa Yesus telah menebus dan mengampuni dosa mereka dan melepaskan mereka dari kuasa kegelapan.
Belajar dari jemaat Kolose diatas, kita saat ini sebagai umat yang sudah percaya kepada pemberitaan injil Kristus itu, artinya kita juga percaya bahwa Yesus telah menebus dan mengampuni dosa-dosa kita serta melepaskan kita dari kuasa kegelapan.
Tentunya, bukan hanya kita saja yang mengalami lepas dari kuasa gelap, tetapi Injil itu dapat kita sebarluaskan kemanapun kita ditempatkan atau di marketplace dimana kita ada.
Mereka yang belum menerima Injil Kristus, mereka juga bisa menerima hal yang sama seperti yang kita alami, yaitu lepas dari kuasa kegelapan.
Untuk itulah, kita dipanggil sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna.
Apa yang dimaksud dengan perkataan “kita sudah dilepaskan dari kuasa kegelapan”?
Itu bermakna bahwa kita dahulunya mati dan akan masuk dalam api kekekalan (neraka), namun setelah kita percaya kepada karya penebusan Kristus diatas kayu salib, maka kita berpindah masuk dalam kehidupan yang kekal yaitu Kerajaan surga memerintah dengan Yesus sebagai Raja.
Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, apakah kita masih ragu dengan karya penebusan Kristus diatas kayu salib? Menurut kelompok saudara, apa yang dimaksud dengan perkataan “kita sudah dilepaskan dari kuasa kegelapan”?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa janji Tuhan mengenai kenajisan yang dimiliki bangsa Israel pada masa itu?
Apa janji Tuhan tentang hati yang akan diberikan kepada bangsa Israel?
Apa yang membuat mereka hidup menurut segala ketetapan Tuhan?
Siapakah yang merindukan manusia menjadi umatNya?
Pada masa ketika Yehezkiel menyampaikan nubuatannya, bangsa Israel berada dalam pembuangan di Babel.
Kota Yerusalem dibakar, dan Bait Allah dihancurkan.
Banyak orang Yahudi diangkut ke Babel, dan mereka mengalami penderitaan yang besar, kehilangan tanah air mereka, serta hidup di bawah penindasan bangsa asing.
Tidak hanya itu, kondisi spiritual bangsa Israel pada masa itu sangat buruk.
Mereka telah melakukan dosa besar karena berulang kali menyembah berhala, melanggar perjanjian Tuhan, dan menolak untuk bertobat meskipun telah diperingatkan oleh para nabi.
Akibat dari ketidaksetiaan ini, Tuhan mengizinkan bangsa Babel untuk menghukum mereka dengan cara mengirim mereka ke pembuangan.
Janji Tuhan hadir karena kerinduan Tuhan bukan karena kerinduan manusia.
Bila membaca lebih detail kita bisa membayangkan betapa kerasnya hati bangsa ini. Yehezkiel dipakai Tuhan untuk mengingatkan akan penghukuman yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel agar bertobat, namun bangsa ini tetap menolak.
Setelah bangsa Israel mengalami pembuangan, Tuhan dengan setia melalui Yehezkiel mengingatkan akan adanya pemulihan dan pemurnian yang Tuhan akan lakukan.
Pada dasarnya bukan Tuhan tidak mau bersekutu dan berbicara tetapi manusia yang tidak mau mendengar dengan baik.
Janji Tuhan pada kitab Yehezkiel memang diberikan kepada umat pilihanNya yaitu bangsa Israel, namun kita percaya bahwa kita adalah umat pilihanNya.
Tuhan setia dengan janjiNya, hari ini kita mengalami janji itu karena Roh Kudus telah dicurahkan dalam kehidupan kita.
Bila pada masa lalu bangsa Israel selalu dituntun melalui peringatan dan hukuman, maka pada masa kini kita dituntun melalui suara Roh Kudus dalam batin kita.
RohNya mendampingi hidup kita setiap saat untuk menolong kita dalam seluruh keputusan yang kita ambil.
“Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.” (Yehezkiel 36:27).
Saudara, pergumulan yang kita hadapi memang berbeda dengan pergumulan yang dihadapi bangsa Israel pada masa itu, namun Roh Tuhan yang berkuasa atas alam semesta siap memimpin bila kita mau dipimpin olehNya.
Tuhan sudah memberikan hati yang baru melalui firmanNya, kita tidak lagi diperbudak oleh dosa seperti bangsa Israel pada masa itu, kita telah dimerdekakan dan ditebus oleh darah Kristus.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah orang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat?
Oleh apa orang benar hidup?
Bagaimana cara Yesus menebus kita dari kutuk hukum Taurat?
Bagaimana berkat Abraham bisa sampai kepada bangsa-bangsa lain?
Hukum Taurat diberikan agar bangsa Israel mengerti dan memahami bagaimana standar kehidupan yang benar dan mulia dalam pandangan Allah.
Hukum Taurat seharusnya menyadarkan manusia bahwa adalah mustahil untuk manusia dapat melakukan hukum Taurat, keberadaan mereka sebagai manusia berdosa yang memiliki kecenderungan untuk selalu berbuat dosa membuat manusia semakin jauh dari Tuhan.
Manusia memerlukan juru selamat, bukan juru selamat seperti dalam pikiran manusia tetapi juruselamat seperti dalam pikiran Allah.
Kehadiran Yesus di muka bumi pada awalnya tidak pernah terpikirkan bahwa juruselamat harus mati bagi orang-orang berdosa.
Pada masa itu orang “berdosa” dikucilkan dan mendapat penghakiman dari masyarakat. Alkitab mencatat ada pelacur, pemungut cukai, orang-orang najis karena penyakit, dan masih banyak lagi, yang tersingkirkan karena dianggap “berdosa”.
Sementara ahli Taurat sebagai penegak hukum Taurat pada masa itu adalah jenis orang-orang yang mendapat penghormatan dari masyarakat pada umumnya.
Para pemimpin agama pada masa itu melakukan segala cara dengan anggapan bahwa mereka sedang melakukan untuk Tuhan.
Manusia sudah tidak dapat melihat kebenaran, baik pelacur, pemungut cukai, ahli Taurat, orang-orang Farisi dan pemimpin agama semuanya berjalan dengan pandangan mereka sendiri. Pada kondisi seperti ini Yesus hadir.
KehadiranNya tidak pernah diperhitungkan manusia hingga pada waktuNya Dia memulai pelayananNya.
PenerimaanNya kepada orang-orang berdosa, mujizatNya yang menyembuhkan berbagai penyakit, membebaskan dari kerasukan dan bahkan membangkitkan orang dari kematian diterima oleh orang-orang yang terhakimi namun ditolak oleh pemimpin-pemimpin agama pada masa itu.
Meskipun banyak pelayanan yang dilakukan, namun tujuan utamaNya adalah mati di atas kayu salib bagi manusia berdosa.
Keterbatasan sebagai manusia pada saat itu membuat Yesus tidak bisa menjangkau banyak orang sakit, banyak orang yang buta secara rohani, namun kematianNya diatas kayu salib membuat seluruh manusia ciptaanNya di muka bumi yang percaya kepadaNya mengalami berkatNya.
Yesus memang melakukan banyak mujizat dan mengubah paradigma banyak orang pada masa itu, namun berkat Yesus yang terbesar bagi kita adalah penderitaan dan kematianNya untuk menebus kita, manusia berdosa.
KematianNya berdampak kekekalan terhadap kita umatNya.
Mari kita menjadi berkat sama seperti Yesus, tidak hanya berdampak selama di dunia, namun prioritaskan yang berdampak hingga kekekalan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah rahasia tersembunyi yang berabad-abad?
Apakah yang Paulus beritakan dan usahakan secara terus menerus?
Kolose 1:29 ”Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.”
Kuasa Allah bekerja kuat di dalam Paulus.
Terdapat banyak kisah atau catatan di dalam Alkitab yang menjelaskan bagaimana kuasa Tuhan bekerja begitu luar biasa melalui Paulus.
Dua di antaranya:
Allah memakai Paulus untuk mengadakan banyak mujizat yang luar biasa, bahkan kain yang pernah dipakai Paulus pun bisa menyembuhkan orang dan mengusir roh jahat. Kisah Para Rasul 19:11,12 “Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.”
Membangkitkan orang mati. Kisah Para Rasul 20:9,10 ”Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati. Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: “Jangan ribut, sebab ia masih hidup.”
Apakah kuasa Allah hanya bekerja melalui para rasul? Jawabannya, tidak!
Markus 16:17,18 ”Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Kuasa Allah, dalam hal ini adalah tanda dan mujizat, Firman Tuhan menyatakan: akan menyertai orang-orang percaya!
Bagi kita yang percaya dan beriman atas kebenaran tersebut. Maka tanda dan mujizat itu akan terjadi.
Akan tetapi hal ini tidak bisa dikatakan akan terjadi begitu saja.
Bagi yang memiliki karunia melakukan mujizat, peristiwa ini akan sering terjadi.
Bagi yang memiliki karunia yang lain, mungkin melakukan mujizat akan sangat jarang terjadi dalam hidupnya.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang berbagai karunia rohani yang tercatat di Alkitab.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Sejak kapan Allah telah memilih umat tebusan-Nya?
Apakah tujuan Allah setelah memilih umat-Nya?
Efesus 1:4 ”Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”
Banyak orang yang menganggap Allah tidak adil, karena Allah dianggap pilih kasih, dengan memilih sebagian orang untuk diselamatkan dan dijadikan kudus, sedangkan sisanya Allah memilih untuk tidak diselamatkan dan dijadikan kudus.
Untuk memahami ini kita harus mengerti tentang sifat-sifat dan tentang Allah itu sendiri.
Pertama, kita harus mengerti bahwa Allah adalah Allah yang adil.
Dia tidak seperti manusia yang bisa bersikap suka atau tidak suka dalam memilih seseorang.
Kedua, Allah adalah Maha Tahu, pengetahuan-Nya sempurna dan lengkap.
Sehingga Allah tahu siapa saja di dunia ini, yang akan memperoleh selamat.
Ketiga, Allah memberikan kehendak bebas bagi manusia untuk memilih, manusia bisa memilih yang benar atau yang salah, yang baik atau yang buruk.
Contohnya adalah Yudas.
Yesus mengajar ke dua belas orang murid, ada yang kemudian menjadi dekat dengan Yesus, ada yang tidak terlalu dekat, dan ada satu yang kemudian mengkhianati Dia, yaitu Yudas.
Para murid bukanlah robot yang dapat diprogram hanya untuk memilih yang benar.
Mereka punya kehendak bebas, termasuk Yudas.
Matius 26:24 ”Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.”
Yesus memang akan disalib dan mati. Yudas bukan dipilih untuk menjadi aktor yang menyerahkan Yesus kepada Imam Besar dan Ahli Taurat.
Yudas dengan kehendak bebasnya memilih untuk mengkhianati Yesus, sekali pun kemudian dia sesali. Tetapi sudah terlambat!
Kita pun diberikan kehendak bebas hingga saat ini, kita masih bisa untuk memilih yang salah dan tidak baik.
Tetapi oleh anugerah-Nya, kita memiliki janji Firman Tuhan, dan ada Roh Kudus yang akan membantu kita untuk hidup dalam kebenaran.
Respon yang dituntut dari kita adalah: taat dan setia pada petunjuk Firman dan arahan Roh.
Jika demikian maka kita akan menapaki jalan menuju kedewasaan rohani, jalan menjadi kudus dan tak bercacat.
Apakah jalan itu mudah? Tidak, seringkali kita akan menemui jalan yang terjal.
Itulah sebabnya kita perlu senantiasa hidup bergaul erat dengan Roh Allah, yang akan menolong kita menjalani kehidupan yang kadang tidak mudah!
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang “jalan yang tidak mudah menuju kedewasaan rohani”
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Hal apa saja yang Tuhan telah sediakan bagi kita, agar kita dapat hidup saleh?
Apa saja yang perlu ditambahkan agar kita bertumbuh menjadi dewasa?
Allah menghendaki agar kita terus bertumbuh menjadi semakin dewasa, semakin diubah hingga menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar -2 Korintus 3:18.
Tetapi Allah juga memahami bahwa tanpa anugerah-Nya kita tidak akan mampu untuk mencapainya.
Itulah sebabnya Allah mengirim Roh Kudus yang akan menolong kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini dan menang atas berbagai pencobaan.
Roh Kudus akan memandu kita melalui intuisi dan komunikasi yang erat Roh ke roh.
Roh Kudus akan berbicara kepada kita melalui hati nurani dan suara batin yang lembut.
Selain melalui roh kita, Allah juga akan memandu kita melalui Firman.
Dan Firman Tuhan yang juga berisi janji-janji yang memampukan kita untuk hidup berkemenangan.
Ringkasan dari Kitab 2 Petrus 1:3-8 yang telah kita baca:
Allah telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh.
Allah telah memberikan janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kita boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Kita telah beroleh iman keselamatan, dan selanjutnya Allah ingin agar kita menambahkan atas iman kita: kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan untuk hidup saleh.
Dan kepada pengetahuan untuk hidup saleh, penguasaan diri, artinya kita mampu untuk tidak menuruti kehendak daging, tetapi kehendak Roh.
Setelah kita belajar untuk hidup dipimpin Roh sehingga kita mampu menguasai diri, Tuhan ingin agar kita hidup dalam ketekunan: menjadi taat dan setia melakukan kehendak Bapa.
Selanjutnya Tuhan ingin agar kita hidup dalam kesalehan, hidup dalam kekudusan, membenci dosa dan kenajisan.
Hidup saleh tidak cukup, Bapa juga menghendaki kita untuk hidup dalam kasih, mengasihi sesama, kasih kepada keluarga dan khususnya juga kasih kepada saudara seiman, hingga kasih kepada semua orang.
Dan jika kita melakukan hal-hal tersebut, maka kita akan dibuat menjadi giat dan berhasil dalam pengenalan kita akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang ke tujuh hal di atas, dan manakah yang engkau telah lakukan dengan giat.