Sabtu, 22 Maret 2025

MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

TITUS 2:6-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Titus 2:6.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah nasihat Rasul Paulus terhadap orang-orang muda seperti Titus?
  2. Hal-hal apakah yang menjadi nasihat Rasul Paulus terhadap orang-orang muda selain menguasai diri dalam segala hal?
  3. Menurut saudara karakter siapakah yang harus kita warisi dalam hal penguasaan diri, jujur dan hidup tidak bercela?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sebagai anak-anak Allah maka kita ditetapkan sebagai ahli waris Kerajaan Allah dan yang kita warisi adalah pribadi Yesus dan salah satu diantaranya adalah karakter Yesus.

Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.” (Roma 8:17).

Salah satu karakter Yesus yang harus kita warisi adalah bahwa Yesus menjadi teladan dalam hal kejujuran, kesungguhan dalam mengajar orang lain sehingga mengajar ajaran yang sehat dan tidak bercela.

Hal ini dilakukan Yesus karena Dia telah menguasai diri dalam segala hal dimana setiap ajarannya murni ajaran yang berasal dari Bapa dan Dia tidak mengajarkan hal-hal yang lain kecuali yang diajarkan dimana Dia menerimanya dari Bapa.

”Maka kata Yesus: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.” (Yohanes 8:28-30).

Itulah sebabnya Yesus menjadi berhasil dalam melakukan kehendak Bapa dan berkemenangan.

Tuhan ingin agar kita mewarisi karakter Yesus yaitu hidup dalam penguasaan diri dalam segala hal.

Karena orang-orang yang menguasai diri dapat merebut kota bahkan orang-orang yang menguasai dirilah yang dapat menyelesaikan tujuan Allah dan akan beroleh mahkota yang abadi.

”Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan,orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” (Amsal 16:32).

”Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” (I Korintus 9:25).

”Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (I Korintus 9:27).

Oleh sebab itu marilah kita membangun kehidupan penguasaan diri sehingga kita dapat berhasil dan berkemenangan seperti Yesus supaya kita juga dapat memahami jalan-jalan Tuhan di dalam kehidupan kita.

”Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” (I Petrus 4:7).

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara hidup meneladani Yesus dalam hal penguasaan diri sehingga dapat mengerjakan dan menyelesaikan tujuan Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Hakim-hakim 10-12

Jumat, 21 Maret 2025

HIDUP BIJAKSANA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

TITUS 2:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah nasehat Paulus untuk laki-laki tua?
  2. Apakah nasehat Paulus untuk perempuan  tua dan muda?
  3. Apakah nasehat Paulus untuk orang-orang muda?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan”. (Titus 2:2).

Bijaksana menurut kamus bahasa Indonesia adalah 1) selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran

2) pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dan sebagainya) apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya.

Sedangkan dalam bahasa Yunani σώφρων (sōphrōn) dan memiliki arti memiliki pikiran yang baik dan mampu mengendalikan diri.

Dari dua pengertian tersebut bijaksana berarti memiliki pemikiran yang baik (cemat, teliti, tajam) dan mampu mengendalikan diri.

Rasul Paulus menulis surat kepada muridnya yang bernama Titus supaya dapat menjadi gembala yang baik, surat ini disebut pula surat penggembalaan.

Tujuan Rasul Paulus menulis surat ini salah satunya adalah untuk membantu jemaat tumbuh dalam iman, pengetahuan akan kebenaran dan kesalehan hidup.

Salah satu nasehat Paulus untuk jemaat adalah hidup bijaksana.

Jemaat yang dilayani Titus sedang menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar.

Tantangan yang dialami Titus dalam jemaat saat itu adalah aneka kelompok, sehingga perlu penanganan yang berbeda-beda, untuk orang tua, orang muda, wanita tua dan wanita muda.

Bahkan dalam jemaat terdapat mereka yang masih memiliki status budak.

Salah satu nasehat Paulus yang disebut dua kali adalah hidup bijaksana.

Saudara, kita hidup dalam zaman dimana dosa semakin merajalela. Orang tidak takut kepada Tuhan.

Budaya yang ada di sekitar kita sangat mungkin mempengaruhi pola pikir dan tindakan kita.

Oleh karena itu, kita perlu bijaksana dalam kehidupan. Pengetahuan akan kebenaran akan memampukan kita memilah-milah mana yang benar dan mana yang kurang benar. 

Budaya yang mengutamakan potensi diri (berpusat pada diri sendiri) menjadi gerakan zaman baru.

Gerakan ini mirip dengan gerakan yang mengutamakan berkat atau Injil kemakmuran!

Gerakan yang mengutamakan kemakmuran dari pada pengenalan akan Tuhan. 

Kalau kita tidak bijaksana, mungkin saja kita terpengaruh, apalagi gerakan atau ajaran itu dibungkus ayat-ayat firman Tuhan.

Dalam dunia yang semakin materialistis dan konsumtif,  kita harus semakin bijak, mampu menilai keadaan zaman dan mampu mengendalikan diri.

Pengendalian diri menjadi benteng supaya kita tidak terseret arus dunia.

Oleh karena itu, kita harus tekun menghidupi kebenaran firman Tuhan dan hidup dalam persekutuan yang intim dengan Tuhan.

Supaya kita memiliki pikiran dan perasaan Kristus dan kita menjadi terang atau garam dunia ini. 

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya supaya kita memiliki hati yang bijaksana.

Pembacaan Alkitab Setahun

Hakim-hakim 8-9

Kamis, 20 Maret 2025

HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAKNYA YANG TAAT

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 1:14-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa kita harus kudus?
  2. Apakah hubungan ketaatan dengan kekudusan?
  3. Apakah artinya kudus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (1 Petrus 1:16).

Kita sudah sering mendengar kata “kudus”, sering memuji atau menyembah Tuhan dengan kata “kuduslah Tuhan”.

Apa artinya kudus?  Dalam bahasa Yunani ἅγιος (hagios) yang memiliku arti; terpisah dari kondisi umum dan dikhususkan untuk sakral, murni, tidak cacat moral, sesuatu yang suci.

Alkitab Bahasa Indonesia sehari hari menggunakan kata suci. 

Dalam konteks ayat-ayat yang kita renungkan, kudus memiliki pengertian hidup suci, tidak menuruti hawa nafsu dan taat.

Oleh karena itu ketaatan adalah bagian dari cara hidup yang kudus.

Ketaatan mencakup dua hal; taat terhadap kebenaran firman Tuhan (menjadi pelaku firman) dan juga taat kepada panggilan Tuhan.

Karena mungkin saja seorang anak Tuhan taat untuk melakukan firman Tuhan yang sudah dia dengar, tetapi enggan untuk pergi ke tempat yang Tuhan sudah siapkan.

Saudara, contoh ketaatan yang sempurna adalah Tuhan Yesus di dalam Filipi 2:8 “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”.

Jadi untuk dapat  menjadi pribadi yang taat sepenuhnya diperlukan kerendahan hati.

Rendah hati memiliki pengertian tidak menanggap diri penting, sebaliknya Tuhan  dan orang lain lebih penting.

Orang yang rendah hati, selalu mengutamakan kepentingan Tuhan dan orang lain.

Saudara, menjadi pribadi yang taat kepada Tuhan bukanlah proses yang mudah.

Kita harus belajar taat kepada hal-hal yang kecil, supaya dapat taat kepada perintah yang besar.

Tuhan Yesus sendiri mengalami pergumulan di Taman Getsmani sebelum Dia disalibkan.

Namun Tuhan Yesus mengutamakan kehendak Bapa dari kehendak  pribadi-Nya.

Biarlah setiap hari kita mengawali kehidupan dengan doa sederhana “bukan kehendakku yang jadi tetapi kehendak-Mu”.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana membangun bertumbuh dalam proses kerendahan hati dan ketaatan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Hakim-hakim 6-7

Rabu, 19 Maret 2025

TIDAK MENGHAKIMI SAUDARA KITA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 7:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa kita tidak boleh menghakimi saudara kita?
  2. Apakah yang dimaksud dengan menghakimi?
  3. Pernah saudara menghakimi  orang lain? Apakah akibatnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi” (Matius 7:1).

Hakim menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yang mengadili perkara (dalam pengadilan atau mahkamah).

Hakim diberikan kewenangan oleh negara untuk memutuskan seseorang bersalah atau tidak, dan jikalau bersalah hakim menentukan hukuman yang diberikan atas kesalahan tersebut.

Menghakimi berarti berlaku seperti hakim,  menempatkan kita seperti hakim, merasa memiliki hak menyatakan kesalahan orang lain, menilai perbuatan orang lain dari cara pandang kita.

Menghakimi orang lain, berarti menilai kesalahan orang lain berdasarkan pandangan kita, bukan berdasarkan kebenaran.

Saudara, menegur dan menghakimi adalah tindakan yang berbeda.

Alkitab mengajarkan untuk kita  untuk tidak menghakimi tetapi saling menegur (kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain. Baca Kolose 3:16). 

Ada persyaratan untuk menegur. Pertama, yaitu kita hidup dalam firman Tuhan (mengetahui kebenaran).

Kedua,  dengan hikmat, sehingga teguran kita tepat sasaran.

Ketiga, menegur di dalam kasih, bukan dengan emosi atau kemarahan.

Selain itu ada tata cara menegur saudara. Tegurlah di bawah empat mata, atau bila tidak mau bertobat bawa seorang atau dua orang saksi -Matius 18:15.

Saudara,  terkadang Tuhan memakai orang di sekitar kita untuk menegur, orang tua, istri, suami, anak, pembimbing, pendeta atau penatua.

Sesungguhnya teguran sangat berguna bagi pertumbuhan rohani.

Menurut Amsal, 

1) Siapa mengindahkan teguran adalah bijak.

2) Tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.

3) Tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.

4) Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak.

5) Tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.

6) Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.

Oleh karena itu jangan alergi dengan teguran.

Jangan marah karena teguran.

Jangan menolak teguran.

Saudara, terimalah teguran dengan rendah hati.

Kalaupun engkau tidak merasa bersalah, terima teguran itu, dan ucapkan terima kasih.

Bila diperlukan, ambil waktu untuk mendiskusikan dalam kasih teguran tersebut.

Mungkin saja ada kesalahpahaman.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana caranya menegur yang baik.

Pembacaan Alkitab Setahun

Hakim-hakim 3-5

Selasa, 18 Maret 2025

MENGAMPUNI ORANG YANG BERSALAH KEPADA KITA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah hubungan pengampunan dengan pengorbanan Tuhan Yesus?
  2. Apakah hubungan kasih Allah dengan Pengampunan?
  3. Mengapa kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7).

Apakah inti dari kasih Allah kepada manusia? Pengampunan dosa.

Dalam perjanjian lama, pengampunan dosa berkaitan dengan darah.

Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa (baca: Ibrani 9:22).

Bahkan ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, untuk menutupi ketelanjangan mereka, Allah mengorbankan binatang untuk mengambil kulitnya. 

Tuhan Yesus juga disebut sebagai Anak Domba yang menghapus dosa dunia (baca: Yohanes 1:29).

Karena begitu besar Kasih Allah, Dia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal (untuk menghapus dosa manusia).

Salah satu bentuk kasih kita kepada saudara kita (atau keluarga) adalah kerelaan mengampuni.

Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk saling mengampuni.

“Hendaklah kalian baik hati dan berbelaskasihan seorang terhadap yang lain, dan saling mengampuni sama seperti Allah pun mengampuni kalian melalui Kristus” (Efesus 4:32 BIMK).

Kita diminta mengampuni seperti Tuhan Yesus sudah mengampuni.

Pengampunan adalah kerugian bagi orang yang memberikan pengampunan.

Pengampunan bukan hanya komitmen atau keputusan untuk melepaskan pengampunan.

Tetapi kesediaan untuk berkorban atau menderita kerugian.

Allah mengampuni dosa manusia, dengan cara mengorbankan Anak-Nya.

Jadi, pengampunan itu adalah pengorbanan atau kerugian.

Apabila kita meminjamkan barang kepada seseorang, kemudian orang itu merusakkan atau menghilangkan barang itu, kemudian dia meminta pengampunan dari kita, maka sebagai konsekuensinya, kita rela kehilangan barang.

Pengampunan memiliki harga yang harus kita bayar, kehilangan barang, kehilangan waktu, perasaan, dan hal lainnya.

Oleh karena itu memberikan pengampunan sulit tanpa kita mengerti pengampunan Tuhan.

Saudara, oleh darah Yesus kita sudah menerima pengampunan dari Allah sekali untuk selamanya.

Kita selalu menerima pengampunan.

Oleh karena itu, demikianlah kita harus mengasihi saudara-saudara yang bersalah kepada kita, dengan kerelaan untuk melepaskan pengampunan.

Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana caranya dapat mengampuni padahal kita sudah sangat dirugikan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Hakim-hakim 1-2

Senin, 17 Maret 2025

MENGASIHI SAUDARA KITA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 3:14-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah ciri orang yang sudah memiliki hidup kekal?
  2. Mengapa orang yang membenci Saudaranya disebut pembunuh manusia?
  3. Kasih Kristus adalah contoh kasih kita kepada saudara, apakah yang harus kita lakukan untuk saudara kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.“ (1 Yohanes 3:18).

Yohanes menyebut dirinya “murid yang dikasihi-Nya” dalam injil yang dia tulis dengan wahyu Allah.

Yohanes terkadang disebut sebagai rasul kasih, karena pewahyuan yang dia terima tentang kasih begitu luar biasa.

Yohanes menulis Injil Yohanes, 1-3 Yohanes dan kitab wahyu.

Dia satu-satunya murid yang hadir saat Tuhan Yesus disalibkan.

Kedekatannya dengan Tuhan Yesus membuat dia tidak melarikan diri seperti murid-murid lain.

Yohanes memberikan contoh kasih Kristus sebagai teladan yang harus diikuti orang-orang percaya.

Kristus sudah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita,  kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita.

Yohanes mengajarkan supaya kita mengasihi saudara seperti Tuhan Yesus telah mengasihi kita.

Bagaimana mungkin kita dapat mengasihi seperti Tuhan Yesus mengasihi?

Pertama, kita harus memahami kasih Kristus: tingginya, dalamnya, luasnya dan lebarnya.

Selain itu, kita juga perlu mengalami kasih Kristus yang melampaui segala akal.

Kedua, kita memiliki pikiran dan perasaan Tuhan Yesus, kita memperolehnya melalu persekutuan yang dalam dengan Tuhan setiap hari.

Dengan kedua hal tersebut, kita sangat mungkin berkorban untuk Saudara kita.

Mungkin masih jauh untuk mati bagi saudara-saudara kita.

Namun kita dapat belajar dari hal-hal kecil, yaitu belajar untuk berkorban bagi saudara-saudara kita.

Kita dapat mengorbankan waktu untuk memperhatikan saudara-saudara kita dan dengan mendoakan mereka.

Kita dapat mengunjungi mereka yang sedang bergumul karena masalah atau penyakit. 

Kita dapat mengorbankan milik kepunyaan kita (uang atau harta) untuk menolong saudara-saudara yang sedang membutuhkan. 

Saudara, marilah mengobarkan kasih kepada Tuhan dengan mengingat-ingat kebaikan Tuhan.

Marilah mengobarkan kasih kepada saudara-saudara kita sebagai respons kepada kasih Tuhan.

Marilah mengasihi dengan perbuatan nyata, dengan pemberian, dengan perhatian dan dengan doa.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya supaya kita dapat mengobarkan kasih kepada Tuhan dan kasih kepada saudara-saudara.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 22-24