Jumat, 14 Februari 2025

BERDOA UNTUK MENGERTI KEHENDAK TUHAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YEREMIA 33:1-3

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Sudah berapa kali firman datang kepada Yeremia?
  2. Di mana Yeremia berada ketika firman ini turun?
  3. Bagaimana cara Tuhan membentuk bumi ini?
  4. Apa yang Tuhan janjikan ketika Yeremia berdoa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang terkasih, ketika kita hendak memilih pekerjaan, memutuskan apakah akan pindah atau tidak atau pasangan hidup, maka sering muncul pertanyaan: apakah ini sesuai dengan kehendak Allah?

Banyak masalah dalam kehidupan yang muncul akibat kesalahan dalam memilih, ketidakcocokan serta kecemasan dan kekuatiran yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang kehendak Tuhan.

Hal inilah yang membuat Rasul Paulus memberikan pesan kepada jemaat di Roma:

Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Rasul Paulus memberikan saran agar kita mendapatkan petunjuk untuk mengetahui kehendak Allah yaitu sesuatu yang baik.

Namun, yang baik saja belum tentu benar dan sesuatu yang berkenan kepada Allah pasti baik dan benar.

Meski demikian, apakah itu yang paling tepat untuk kita? Masih ada tingkat yang lebih tinggi yaitu kehendak Allah yang sempurna.

Karena itu, Rasul Paulus menasihati agar kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini.

Orang dunia cenderung menentukan sesuatu hanya berdasarkan apa yang terlihat baik di mata mereka atau sesuai dengan selera mereka, tanpa memahami kebenaran yang sesungguhnya.

Oleh sebab itu, Rasul Paulus menuliskan apa yang harus dilakukan agar anak-anak rohaninya atau jemaat yang dilayaninya dapat menemukan kehendak Allah bagi hidup mereka:

Kolose 1:9-10 “Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah”

Dengan membaca firman Tuhan, kita dapat mengerti kehendak Tuhan.

Selain itu, dengan berseru dan berdoa kepada Tuhan, kita juga akan menerima hikmat dan pengertian agar dapat mengerti kehendak Allah.

Rasul Yakobus pernah menulis:

Yakobus 1:5 “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya.”

Sesuai dengan apa yang dituliskan oleh Yeremia, Tuhan menghendaki agar kita berseru kepada Tuhan.

Tuhan akan menjawab dan membukakan hal-hal yang tidak kita ketahui, bahkan yang tidak kita mengerti.

Dia akan memberitahukan kehendak-Nya bahkan rencana-Nya kepada mereka yang percaya dan berseru kepada-Nya.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa kerugian yang dapat terjadi jika seorang anak Tuhan tidak berdoa untuk mengetahui kehendak Allah?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 7

Kamis, 13 Februari 2025

MEMBANGUN KEINTIMAN DENGAN DOA DAN PUASA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:16-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa wajah kita tidak boleh muram ketika kita berdoa dan berpuasa (pribadi)?
  2. Mengapa orang lain tidak boleh tahu kalau kita sedang melakukan doa dan berpuasa (pribadi)?
  3. Siapa yang boleh mengetahui bahwa kita sedang berdoa dan berpuasa (pribadi)?
  4. Apa alasan utama sehingga dalam berdoa dan berpuasa hanya Allah Bapa yang boleh mengetahuinya (puasa pribadi)?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, doa dan puasa dapat dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama dalam kelompok, gereja, sinode dan lain-lain.

Puasa secara pribadi adalah ibadah yang dilakukan oleh individu untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan tujuan belajar secara fokus tentang sebuah masalah atau situasi yang sedang dihadapi.

Dalam puasa ini, kita meminta kepada Tuhan Allah, melalui Roh Kudus, untuk memberikan pengajaran dan jalan keluar atas masalah yang kita hadapi.

Nabi Yesaya pernah menuliskan peristiwa ketika bangsa Israel berpuasa, namun Tuhan Allah tidak menghiraukan puasa mereka.

Mengapa hal itu terjadi? Yesaya mencatatnya dalam:

Yesaya 58:3-12 “Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?” Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan “yang memperbaiki tembok yang tembus”, “yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni”.

Saudara, dari ayat-ayat firman Tuhan di atas, kita dapat melihat bagaimana bangsa Israel berpuasa sambil tetap melakukan semua pekerjaan mereka.

Tuhan menginginkan agar ketika kita berpuasa, maka kita mengkhususkan waktu tersebut dan tidak menjalankan semua pekerjaan kita sambil berpuasa.

Tuhan ingin kita berpuasa pada waktu yang khusus, dengan cara yang benar.

Saat berdoa dan berpuasa, Tuhan juga menghendaki kita dengan rela memecahkan roti untuk diberikan kepada orang miskin.

Kita sepatutnya memberi makan kepada orang yang kelaparan atau rela memberikan pakaian kepada mereka yang tidak memiliki apa-apa di sekitar kita.

Oleh karena itu, ketika berdoa dan berpuasa, alangkah baiknya jika kita juga berbagi makanan dengan orang miskin dan memberikan pakaian kepada mereka yang membutuhkan di sekitar kita.

Saudara, dalam doa dan puasa, maka Tuhan menginginkan agar kita benar-benar merendahkan diri dan mengosongkan diri, datang dengan sungguh-sungguh untuk mencari wajah Tuhan.

Tuhan telah menganugerahkan kesucian dan kekudusan melalui air permandian kudus yaitu baptisan yang melambangkan kuasa kebangkitan Yesus Kristus.

Oleh karena itu, tugas kita adalah menjaga kekudusan dan kesucian hidup dengan bantuan Roh Kudus agar Bapa berkenan kepada kita.

Kita perlu menyelesaikan perkara-perkara duniawi, seperti hutang-piutang, iri hati, dengki, ketersinggungan, pertikaian, perbantahan dan percekcokan akibat perbedaan pendapat.

Jauhkanlah amarah, kebencian, sakit hati dan hal-hal serupa agar hati kita menjadi murni dan kudus sehingga kita dapat bergaul dengan Tuhan Allah yang Maha Kudus.

Dalam kesucian hadirat-Nya, kita akan merasakan betapa kesucian Tuhan Allah itu nyata dan mempersiapkan hati kita untuk mendengar arahan atau pernyataan Tuhan melalui firman tertulis yang teringat dalam pikiran kita sehingga demikianlah Roh Kudus berbicara kepada kita.

Saudara yang terkasih, jika digerakkan untuk melakukan doa puasa pribadi, usahakan agar tidak terlihat oleh orang lain dan mengikuti nasihat Yesus dalam Matius 6 tentang puasa.

Namun, jika doa puasa dilakukan bersama gereja, tidak masalah jika orang lain mengetahui bahwa kita sedang berpuasa, tetapi tetaplah mengikuti apa yang diajarkan Yesaya.

Mari kita mengarahkan pandangan kepada Yesus yang terus memanggil kita untuk datang kepada Dia untuk menemukan jalan keluar dari semua masalah hidup kita.

Yesus juga rela menggembalakan kita bahkan ketika kita diutus ke tengah-tengah serigala yang buas.

Oleh karena itu, tetaplah waspada dan cerdik seperti ular, namun tulus seperti merpati serta mintalah Roh Kudus untuk memimpin hidup kita.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Mengapa banyak anak-anak Tuhan yang tidak lagi suka bersaksi memberitakan Injil keselamatan yaitu Injil Kerajaan Allah?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 5-6

Rabu, 12 Februari 2025

BERDOA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 5:15-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Doa seperti apa yang dapat menyembuhkan orang sakit?
  2. Apa saja yang perlu dilakukan sebelum berdoa untuk kesembuhan Ilahi?
  3. Doa siapa yang besar kuasanya?
  4. Bagaimana cara Elia berdoa sehingga doanya sangat berkuasa untuk menghentikan dan memberi hujan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika kita berdoa, bagaimana seharusnya sikap dan keadaan hati kita, terutama saat berdoa untuk satu permohonan atau beberapa permohonan?

Yesus mengajarkan bahwa dalam berdoa itu penting bagi kita untuk memiliki hati yang kudus dan benar.

Yesus berfirman dalam:

Matius 5:23-24 “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memiliki hati yang murni agar dapat berhubungan dengan Tuhan yang Maha Kudus.

Mintalah ampun dan akuilah dosa-dosa yang telah kita perbuat sehingga hati kita senantiasa disucikan dan dimurnikan.

Matius 6:12 “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”

Saudara yang terkasih, agar kita dapat berdoa dengan benar, maka ingatlah selalu saudaramu yang mungkin merasa tersinggung oleh perkataanmu.

Sangat penting untuk menyelesaikan ketersinggungan itu sehingga kita dapat berdoa dengan sungguh-sungguh dan melakukannya dengan benar di hadapan Tuhan yang Maha Kudus.

Matius 5:8 “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.”

Doa adalah bersekutu dengan Tuhan Allah. Tuhan Allah adalah Allah yang Maha Kudus, maka hanya dalam kekudusan kita dapat berhubungan atau bersekutu dengan Dia.

Oleh sebab itu, Tuhan Allah mengutus Anak Tunggal-Nya supaya diadakan pengorbanan untuk menghapus dosa sehingga kita dikuduskan oleh darah Yesus Kristus.

Ketika kita dibaptis dengan air, maka kita disucikan dan dikuduskan oleh kuasa darah Yesus Kristus.

Oleh karena itu, marilah kita dengan penuh kesadaran menjaga kekudusan hidup yang telah dianugerahkan oleh Allah, Bapa kita.

Kita tidak bisa hanya mengandalkan kekudusan kita, itulah sebabnya Tuhan Allah menganugerahkan kekudusan-Nya kepada kita melalui karya salib Putra-Nya, Yesus Kristus.

Dengan iman dan kekudusan, ketika kita berdoa, Tuhan sangat senang mendengar semua pujian, penyembahan dan permohonan kita.

Oleh karena itu, marilah kita semakin sungguh-sungguh dalam berdoa agar terjadi kegerakan doa dan penginjilan pribadi supaya orang-orang di sekitar kita bisa dibawa datang kepada Yesus.

Alkitab dengan jelas menuliskan bahwa Elia berdoa dengan sungguh-sungguh:

Yakobus 5:17-18 “Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.”

Siapapun yang percaya kepada Yesus Kristus, jika berdoa dengan sungguh-sungguh dan beriman, maka dia akan melihat jawaban Tuhan atas doanya.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Mengapa anak-anak Tuhan bisa hidup dalam berbagai persoalan dan seolah-olah tidak pernah bisa keluar dari persoalan-persoalan dalam hidupnya?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 3-4

Selasa, 11 Februari 2025

BERDOA DENGAN TIDAK JEMU-JEMU

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 18:1-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa tujuan Yesus menceritakan perumpamaan kepada orang banyak?
  2. Bagaimana keadaan dan sifat hakim itu?
  3. Mengapa seorang janda sering mendatangi hakim tersebut?
  4. Apa alasan hakim itu akhirnya membela janda tersebut?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang terkasih, dengan jelas Yesus bercerita tentang seorang hakim yang tidak takut akan Tuhan dan lalim dan ada seorang janda yang sedang berperkara dengan orang lain.

Janda itu meminta agar dia dimenangkan dalam perkaranya.

Hakim itu menolak untuk membela janda itu, namun janda itu terus datang kepadanya dan memohon agar perkaranya dimenangkan.

Akhirnya, hakim itu berpikir untuk memenangkan janda tersebut karena janda itu akan terus-menerus mendatanginya bahkan takut kalau janda itu dapat menganiaya dirinya.

Melalui cerita ini, Yesus mengajarkan agar kita tekun dan tidak jemu-jemu berdoa sampai doa kita dijawab.

Yesus juga mengajarkan bahwa kita memiliki Tuhan Allah yang bijak, yang akan membela orang-orang pilihan-Nya yang siang dan malam berdoa serta berseru kepada-Nya.

Saudara, dalam berdoa dengan tekun dan tidak jemu-jemu, maka Allah sangat menghargai iman.

Doa dengan iman adalah doa yang sangat dihargai oleh Tuhan Yesus, Allah Bapa kita.

Markus 11:23-24 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”

Ketika seseorang datang memohon kepada Tuhan Allah, maka ia seharusnya percaya dan beriman bahwa Tuhan Allah akan mendengarnya dan berkenan mengabulkan doanya.

Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

Ibrani 11:6 “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”

Ketika kita berdoa dengan tekun dan tidak jemu-jemu, maka iman menjadi dasar bagi kita untuk menyadari bahwa Tuhan yang sangat baik akan menjawab bahkan mengabulkan doa tersebut, asalkan doa itu sesuai dengan kehendak-Nya atau janji-Nya.

Contohnya, ketika seseorang percaya kepada Yesus, maka ia akan berharap agar ayah, ibu, dan adik-adiknya juga percaya kepada Yesus dan diselamatkan.

Jika orang tersebut terus berdoa dengan tekun agar seluruh keluarganya bertobat, maka doa itu akan dijawab dan keluarganya akan bertobat serta diselamatkan.

Mengapa demikian? Karena ada janji Tuhan dan pernyataan Tuhan yang menjanjikan:

Kisah Para Rasul 16:31 “Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

Berdasarkan janji ini, ketika setiap orang yang percaya kepada Yesus, berani bersaksi dan tekun berdoa untuk keselamatan keluarganya, maka semua keluarganya akan diselamatkan.

Sebagai contoh lain, mengenai Abraham dengan imannya:

Roma 4:18-22 “Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.”

Saudara, Bapa Abraham adalah manusia yang hidup sebelum Perjanjian Lama.

Ia bergaul dengan Tuhan Allah dan beberapa kali Tuhan Allah memperlihatkan diri sebagai Malaikat Tuhan.

Karena Allah Bapa adalah Roh dan tidak berwujud, maka Dia datang sebagai Malaikat Tuhan.

Itulah sebabnya, Yesus berkata dalam:

Yohanes 1:18 “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”

Yohanes 12:45 “dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.”

Dari ayat-ayat ini, kita mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Putra Tunggal Bapa yang menyatakan keberadaan Bapa di dunia ini.

Setiap firman Allah atau janji-janji Allah, ketika kita percaya pada janji itu, maka berdoalah agar janji itu digenapi.

Ketika kita terus berdoa dengan tekun dan tidak jemu-jemu, maka suatu saat Tuhan Allah, Bapa, Yesus Kristus akan mewujudkan doa permohonan kita.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Mengapa banyak anak-anak Tuhan kurang suka bertekun dalam doa dan mudah merasa jemu atau bosan saat mendoakan sesuatu?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 1-2

Senin, 10 Februari 2025

BERDOA KEPADA BAPA DI TEMPAT TERSEMBUNYI

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:5-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Yesus melarang kita berdoa seperti siapa?
  2. Bagaimana cara mereka berdoa?
  3. Bagaimana cara kita seharusnya berdoa?
  4. Apa yang membuat Bapa di surga menjawab doa kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang terkasih, berdoa adalah bentuk komunikasi dengan Tuhan yaitu berbicara dengan Bapa di surga.

Berdoa sama seperti saat kita berbicara dengan bapa kita di bumi, tidak dilakukan dengan bertele-tele atau diulang-ulang hanya untuk menunjukkan keseriusan.

Ketika berbicara dengan ayah atau ibu kita terutama saat mengajukan permintaan ada cara yang berbeda.

Ketika kita masih kecil, mungkin kita mengajukan permohonan sambil merengek.

Namun, seiring bertambahnya usia dan kedewasaan, cara kita pun berubah sesuai dengan pengenalan kita sebagai seorang anak terhadap ayah atau ibu kita.

Semakin baik kita mengenal ayah atau ibu kita, maka semakin mudah menyusun cara yang tepat untuk mengajukan permohonan kita.

Bahkan, ayah atau ibu akan lebih cepat menyetujui permohonan kita, terutama jika kita mengenal keadaan dan kondisi ayah atau ibu kita maka akan semakin mudah menyampaikan permohonan kita.

Demikian juga saat kita berdoa kepada Bapa di surga, semakin kita mengenal Bapa, maka semakin mudah bagi kita untuk berkomunikasi.

Ketika kita mengenal Bapa dan berpegang pada janji-janji yang telah Tuhan nyatakan, maka semakin besar dan pasti kemungkinan kita untuk memperoleh jawaban atas doa kita. Tuhan Allah, Bapa kita, pernah berkata:

Yohanes 16:24 “Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.”

Renungkanlah firman di atas, betapa besar keinginan Tuhan Allah, Bapa kita, untuk memenuhi permintaan kita sebagai anak-anak-Nya. Bahkan, para rasul pernah berkata:

1 Yohanes 5:14-15 “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.”

Yakobus 5:16b-18 “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.”

Tuhan Allah, Bapa, Yesus Tuhan kita, sangat merindukan untuk bersekutu dan bercakap-cakap dengan kita.

Dia mau agar kita memiliki waktu yang tetap untuk berdoa. Seperti yang Yesus katakan, supaya kita masuk ke kamar kita dan berdoa, berbicara, bersekutu serta menjalin hubungan yang intim dengan Allah yang menciptakan semesta ini.

Tuhan Allah menghendaki kita untuk menghampiri Dia di tempat yang tersembunyi.

Dia ingin kita datang untuk memuji dan menyembah-Nya, menaikkan pujian dan syukur kepada-Nya sehingga Dia akan memenuhi segala kebutuhan kita sebab Dia maha tahu.

Dia, Tuhan Allah, Bapa kita, menginginkan kita untuk terus berhubungan dengan Dia dalam doa di tempat yang tersembunyi.

Tempat itu bisa berupa kamar kita atau tempat khusus yang biasa kita gunakan untuk berdoa, bersekutu atau bersaat teduh supaya kita bisa lebih lama tanpa gangguan dan lebih fokus untuk mendengarkan arahan-Nya.

Saudara, marilah kita membuat komitmen untuk memiliki waktu doa yang teratur, baik di pagi hari maupun malam hari.

Komitmen memiliki waktu khusus untuk bersyukur kepada Tuhan Allah dan berdoa menyerahkan diri kita agar Tuhan memimpin, mengarahkan dan memelihara kita dalam kehidupan kita setiap hari.

Dengan demikian, kita dapat hidup tanpa kekuatiran, ketakutan atau kebimbangan tetapi dipimpin untuk berhasil dan diberkati dalam setiap usaha dan pekerjaan kita.

Haleluya, puji Tuhan, Amin.

Mengapa banyak anak-anak Tuhan hidup dalam kecemasan, kekuatiran, kesakitan dan kegagalan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Imamat 26-27

Minggu, 9 Februari 2025

MENYEMBAH BAPA DALAM ROH DAN KEBENARAN

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 4:21-24

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1.  Siapa yang ditemui Tuhan di pinggir sumur dan apa yang dikatakan Tuhan mengenai orang itu? (ayat 21)
  2. Apa yang dimaksudkan Tuhan kepada perempuan itu, bahwa “dia tidak mengenal apa yang dia sembah” Sementara Tuhan dan murid-muridnya mengenal apa yang mereka sembah?
  3. Kapan tiba waktunya bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran? (ayat 23)
  4. Dengan cara bagaimana kita menyembah Bapa? (ayat 24)
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Untuk mengetahui makna ayat Firman yang kita baca hari ini, maka kita harus membaca ayat sebelum dan ayat sesudahnya (Yohanes 4:1-42), sehingga kita bisa mengetahui apa yang menjadi inti dari Judul renungan kita hari ini.

Dalam perbincangan Yesus dengan perempuan Samaria, Yesus mengetahui tentang dosa perempuan samaria itu, yaitu dia memiliki banyak suami.

Perempuan samaria itu takjub kepada Dia dan menganggap Yesus adalah seorang nabi, karena Yesus mengetahui tentang dosanya.

Sehingga perempuan itu mau mendengar apa yang dikatakan oleh Yesus.

Seperti kita ketahui bersama, sekarang ini banyak orang yang mengetahui tentang nama Yesus, mengetahui mujizat-mujizat yang pernah Dia lakukan, tidak sedikit orang mengakui bahwa Yesus adalah nabi.

Seharusnya mereka juga percaya dan menuruti apa yang dikatakan Yesus.

Namun kenyataannya pengakuan mereka hanya sebatas di mulut saja dalam prakteknya mereka tidak mengikuti ajaran yang Yesus ajarkan.

Yesus menegaskan akan tiba waktunya dan sudah tiba sekarang bahwa penyembah-penyembah yang benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran.

Sebab Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran (ayat 23-24).

Siapa yang dimaksud “penyembah-penyembah yang benar?” Kita yang sudah mengaku dan percaya Yesus sebagai Tuhan dan Raja atas hidup kita.

Kita sudah dikuduskan oleh darahNya sehingga kita layak menjadi penyembah-penyembah yang benar.

Kita mengenal Dia yang kita sembah. Allah yang kita sembah itu tidak dibatasi ruang dan waktu.

Maksudnya ketika kita menyembah Dia tidak harus selalu di tempat-tempat tertentu, kita bisa menyembah Dia dimanapun kita berada, karena Dia saat ini tinggal didalam diri kita.

Berbeda dengan orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, ibadah mereka biasanya hanya bisa ditempat-tempat tertentu saja.

Dengan demikian kita umat yang percaya kepada Dia sudah sepatutnyalah kita melakukan apa yang Yesus perintahkan.

Agar dunia tahu bahwa Yesus ada di dalam diri kita terpancar lewat hidup kita melalui perkataan dan perbuatan kita sehari-hari dan pada akhirnya nama Tuhan dipermuliakan.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, sudahkah kita menjadi penyembah-penyembah yang benar? Jika Iya, diskusikan contoh-contoh praktisnya. Jika belum, bagaimana caranya agar kita menjadi penyembah-penyembah yang benar?

Pembacaan Alkitab Setahun

Imamat 24-25