Rabu, 19 Juni 2024

PERAN ANGGOTA KELUARGA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 3:18-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang menjadi kewajiban suami?
  2. Apakah yang menjadi kewajiban istri?
  3. Apakah yang menjadi kewajiban anak-anak?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” (Kolose 3:18-21).

Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose memiliki dua tujuan, yaitu untuk memberantas ajaran sesat yang hendak menggantikan keutamaan Kristus dan kedudukannya sebagai inti dalam ciptaan, pernyataan, penebusan dan gereja. 

Selain itu juga untuk mengajarkan hidup baru dalam Kristus dan tuntunan untuk orang percaya.

Seperti tulisan-tulisan Paulus lainnya, pada dua pasal di awal Paulus mengajarkan prinsip-prinsip sedangkan dua pasal selanjutnya mengajarkan implementasi praktis, termasuk di dalamnya tuntunan praktis kehidupan dalam keluarga.

Dalam Pasal 3, diajarkan bagaimana Istri harus tunduk kepada suami namun dengan penekanan pada keharusan di dalam Tuhan.

Sedangkan suami harus mengasihi istri dengan penekanan pada cara memperlakukan istri dengan lembut (Tidak dengan kasar). 

Selain itu diajarkan juga bagaimana cara anak-anak harus taat kepada orang tua dalam segala hal.

Paulus menekankan keindahan dalam ketaatan anak-anak.

Yang dimaksud keindahan dalam ketaatan anak-anak kepada orang tua adalah menyenangkan hati Tuhan. 

Anak-anak dapat menyenangkan hati Tuhan dengan cara belajar taat kepada orang tua.

Paulus tidak hanya mengajarkan ketaatan anak kepada orang tua, juga mengajarkan cara bapa-bapa memperlakukan anak-anak.

Anak-anak yang mendapat perlakukan kasar dan keras  dari bapa selain menimbulkan kepahitan, juga  akan kehilangan gambaran Bapa yang benar.

Ingat, seorang bapa di bumi diberikan tanggung jawab untuk mengajarkan Bapa di sorga kepada anak-anaknya, terutama dengan teladan hidup.

Cara memperlakukan anak-anak dengan baik memudahkan anak-anak mengenal sifat-sifat Bapa di sorga.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana menjadi anggota keluarga yang hidup dalam kebenaran.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 32-35

Selasa, 18 Juni 2024

SUAMI ISTRI HIDUP DALAM KEBENARAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 5:22-30

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang harus dilakukan seorang istri?
  2. Apakah yang harus dilakukan seorang suami?
  3. Hubungan antara Suami dan istri menggambarkan hubungan Kristus dan jemaat, apakah maksudnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya “. (Efesus 5:22-25).

Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus bertujuan jemaat bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat dan pernyataan Bapa yang mulia.

Paulus merindukan agar jemaat hidup layak di hadapan Allah.

Oleh karena itu, Paulus berusaha menguatkan iman dan dasar rohani jemaat Efesus  dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan “dalam Kristus”  untuk gereja dan untuk setiap orang.

Empat pasal awal Paulus menulis pengajaran penebusan orang percaya dan dua pasal terakhir berisi praktik kehidupan orang Kristen, termasuk hubungan suami dengan istri.

Suami dan istri secara ideal seharusnya menggambarkan hubungan Kristus dengan jemaat.

Oleh karena itu, penundukan istri kepada suami disamakan dengan penundukan jemaat kepada Kristus, sebaliknya kasih suami kepada istri disamakan dengan kasih Kristus kepada jemaat.  

Seorang istri yang memiliki persekutuan yang erat dengan Tuhan Yesus, akan memiliki hati yang tunduk kepada Tuhan, oleh karena itu dia akan tunduk kepada suaminya karena Tuhan.

Demikian juga seorang suami yang memiliki persekutuan yang erat dengan Tuhan akan memahami kasih Tuhan kepada dirinya, dan dia akan menggunakan kasih itu untuk mengasihi istrinya dengan segenap hati.

Saudara, supaya suami dan istri dapat saling mengasihi, maka keduanya harus memiliki persekutuan yang erat dengan Tuhan di dalam doa dan penyembahan. Suami dan Istri harus terus mengalami Tuhan.

Selain itu, keduanya juga harus memahami kasih Tuhan. Prinsipnya dituliskan dalam Efesus 3:18-19, “Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan”.

Jadi, tidak hanya pengalaman rohani yang harus dibangun, tetapi juga perlu pemahaman (pengetahuan rohani).

Saudara, suami dan istri yang hidup dalam kebenaran akan menghasilkan keturunan rohani dan jasmani yang juga takut akan Tuhan.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana implementasinya bagi jemaat yang belum berkeluarga.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 26-31

Senin, 17 Juni 2024

SEISI RUMAH BERIBADAH KEPADA TUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOSUA 24:13-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Yosua meminta orang Israel memilih kepada siapa akan beribadah?
  2. Siapakah yang dipilih Yosua dan seiri rumahnya untuk beribadah?
  3. Apakah komitmen beribadah ada pada keluarga saudara?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15).

Perintah Yosua untuk memilih Tuhan atau berhala, bukan berarti dia membiarkan mereka bebas, apakah mereka akan mengabdi kepada Tuhan atau berhala; karena Yosua sendiri tidak mempunyai kuasa seperti itu, dan tidak dapat memberikannya kepada orang lain, sebab dia maupun orang Israel diwajibkan oleh hukum Musa untuk beribadah hanya kepada Tuhan.

Kata-kata Yosua merupakan sindiran, yang menyiratkan bahwa penyembahan kepada Tuhan sangatlah masuk akal, perlu, dan bermanfaat, terutama setelah mengalami perjalanan masuk tanah perjanjian yang disertai berbagai mujizat dari Tuhan.

Jadi, tidaklah sepantasnya orang Israel akan memilih allah orang amori.

Yosua memprovokasi orang Israel untuk lebih cepat mengikatkan diri mereka kepada Tuhan melalui pilihan mereka sendiri.

Yosua sendiri menegaskan pilihannya untuk beribadah hanya kepada Tuhan, dia dan seluruh keluarganya.

Saudara, dalam budaya Indonesia seringkali terdengar keyakinan keliru, yaitu dalam sebuah keluarga pastilah akan ada  satu anggota keluarga yang tidak berhasil atau gagal.

Keyakinan ini tidak alkitabiah dan patut dibuang dari pikiran kita.

Sepatutnya kita memiliki keyakinan seperti Yosua, bahwa dia dan seisi rumahnya akan beribadah atau melayani Tuhan.

Saudara, sebagai orang benar kita memiliki janji Tuhan, bahwa keturunan kita akan diberkati. Inilah yang perlu kita yakini dan hidupi bersama.

Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti” (Mazmur 37:25).

Kita dan seisi rumah kita akan terus melayani Tuhan.

Diskusikan dengan pembimbingmu, apakah yang dimaksud orang benar dan bagaimana dampaknya pada keluarga.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 21-25

Minggu, 16 Juni 2024

MEMBANGUN KELUARGA DENGAN DASAR KRISTUS

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 127:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah kita sudah membangun kehidupan rumah tangga dengan melibatkan Tuhan?
  2. Apakah kita sudah melibatkan Tuhan dalam pendidikan atau karir?
  3. Apakah maksud Dia memberikan kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur”. (Mazmur 127:1-2).

Saudara, Tuhan  yang menciptakan keluarga, yaitu suami, istri dan anak-anak.

Namun sering sekali orang membangun keluarga tanpa melibatkan Tuhan, Sang Pencipta keluarga.

Seorang kontraktor bangunan membangun gedung berdasarkan gambar yang telah dibuat seorang arsitek.

Kalau kontraktor membangun gedung tidak sesuai desain arsitek dan mengurangi kualitasnya, maka gedung yang dibangun tidak sesuai standar.

Gedung mungkin tidak memiliki kekuatan seperti seharusnya.

Keluarga dapat diibaratkan sebuah gedung.

Proses membangunnya tidak boleh dilakukan asal-asalan.

Tidak boleh dibangun berdasarkan pengalaman masa lalu dalam sebuah keluarga.

Tidak boleh juga dibangun berdasarkan selera seorang pria (suami).

Tidak boleh menggunakan desain dari pihak lain, harus menggunakan desain dari Tuhan.

Saudara, Alkitab adalah sumber utama untuk referensi membangun keluarga.

Tentu saja teladan keluarga-keluarga Kristen lain dapat juga mendukung pemahaman kita terkait proses membangun keluarga.

Berdasarkan mazmur yang di tulis Salomo, membangun rumah akan sia-sia apabila tidak melibatkan Tuhan.

Demikian juga, orang yang membangun keluarga tanpa melibatkan Tuhan akan menghasilkan kesia-sian belaka.

Menurut Mazmur, orang-orang yang tidur dengan nyenyak adalah orang-orang yang menikmati penyertaan Tuhan.

Mereka percaya terhadap penyertaan Tuhan, sehingga tidak ada yang mengganggu pikirannya sehingga dapat tidur nyenyak.

Tuhan bekerja atas hidup mereka, karena mereka percaya kepada Tuhan.

Mereka tidak ragu akan masa depan hidupnya, Tuhan yang akan menyediakan yang terbaik.

Saudara, Percayakan proses membangun keluarga kepada Tuhan.

Sebab Dia yang paling tahu tentang keluarga dan Dia yang paling tahu masa depan.

Dia tahu apa yang menjadi kebutuhan keluarga.

Diskusikan dalam kelompok PA, apakah sudah membangun keluarga/karir/pendidikan dengan melibatkan Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 17-20

Sabtu, 15 Juni 2024

TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YEREMIA 32:16-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah Barukh bin Neria?
  2. Adakah sesuatu yang mustahil bagi Allah? Mengapa?
  3. Siapa yang telah terbukti kesetiaan-Nya terhadap janji-janjiNya?
  4. Apa janji Allah yang telah dikerjakan dalam hidupmu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Yeremia mendapatkan firman Allah bahwa sepupunya, anak pamannya, akan datang meminta Yeremia untuk membeli atau menebus waris yang jatuh kepada sepupunya.

Yeremia adalah sepupu dari Hanameel, maka Yeremia adalah orang yang wajib atau berhak menebus untuk membeli tanah warisannya.

Firman itu terbukti benar bahwa sepupunya, Hanameel, meminta kepada nabi Yeremia untuk menebus waris yang bagiannya kemudian dijualnya kepada sepupunya sendiri, anak pamannya, yaitu nabi Yeremia.

Barukh adalah seorang juru tulis dari Nabi Yeremia, yang menuliskan ketika nabi itu mendapatkan wahyu ilahi.

Barukh menuliskan kata-kata yang keluar dari mulutnya, kata-kata yang diilhamkan Roh Kudus dalam batin Nabi Yeremia.

Nabi Yeremia adalah seorang nabi yang banyak bernubuat tentang Israel, termasuk tentang Mesias, Yesus Kristus, meskipun tidak sebanyak nabi Yesaya.

Nabi Yeremia menubuatkan bahwa Israel akan dibuang ke Babel selama tujuh puluh tahun.

Dia juga menyatakan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, apapun Dia dapat lakukan jika Dia berkehendak!

Saudara, banyak mujizat terjadi pada zaman Yesus Kristus di muka bumi ini. Yesus pernah berkata:

Yohanes 14:12-14 ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”

Suatu janji yang dapat dipercaya, bahwa jika kita memintanya maka Yesus akan mengabulkannya, sehingga Bapa dimuliakan di dalam Anak-Nya. Oleh karena itu, Yesus pernah berkata:

Markus 9:23 ”Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”

Yesus juga pernah berkata bahwa jika kita percaya, maka Tuhan akan melakukannya bagi kita.

Markus 10:51-52 ”Tanya Yesus kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat melihat!” Lalu kata Yesus kepadanya: “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.”

Yesus Kristus pernah berkata mengenai hal-hal yang mungkin dianggap mustahil bagi banyak orang, namun tidak mustahil dan dapat terjadi jika kita percaya:

Markus 11:22-26 ”Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)”

Saudara, tidak ada yang mustahil bagi Allah, semua orang juga tahu hal itu.

Namun, ternyata, tidak ada yang mustahil bagi orang percaya! Nah, hal inilah yang sering tidak terjadi karena adanya kebimbangan dalam hati orang percaya.

Oleh karena itu, Yakobus dengan jelas mengatakan:

Yakobus 1:6-8 ”Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.”

Dari beberapa ayat firman Tuhan di atas, marilah kita meminta atau melakukan sesuatu dalam iman kepada Bapa di dalam nama Yesus Kristus.

Jika kita meminta atau melakukan sesuatu dalam iman tanpa ragu atau bimbang, kita akan melihat bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Tuhan.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Mengapa ada orang yang berdoa untuk seseorang yang sakit, tetapi orang itu tidak sembuh bahkan meninggal dunia setelah didoakan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 9-16