Kamis, 3 Oktober 2024

MANUSIA BATINIAH YANG DIBAHARUI SETIAP HARI

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 4:16-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah perbedaan manusia lahiriah dan manusia batiniah?
  2. Apakah yang menjadi alasan atau motivasi Paulus sehingga dia rela untuk menderita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Watchman Nee dalam bukunya yang berjudul “Remuknya Insan Keluarnya Roh”, menjelaskan dengan sangat jelas apa perbedaan manusia lahiriah dan manusia batiniah.

Dalam buku tersebut, istilah manusia disebut sebagai “insan”.

Di buku tersebut antara lain ditulis, manusia dibagi menjadi manusia batiniah dan manusia lahiriah.

Tempat yang Allah diami adalah manusia batiniah, sedang tempat di luar kediaman Allah adalah manusia lahiriah.

Dengan kata lain, roh kita ada di manusia batiniah, sedang bagian dari manusia yang dapat kita rasakan adalah manusia lahiriah.

Allah telah menaruh Roh-Nya di dalam kita, Allah juga telah menaruh kehidupan-Nya dan kekuatan-Nya di dalam kita, yakni di dalam manusia batiniah kita.

Di luar manusia batiniah ini ada pikiran kita, emosi kita, tekad kita dan yang paling luar adalah tubuh kita.

Manusia batiniah kita menyukai hal-hal yang dari Roh, sebaliknya manusia lahiriah kita menyukai hal-hal yang bersifat kedagingan.

Apa itu sifat daging: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora -Galatia 5:19-21.

Galatia 5:17 ”Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”

Penghambat sehingga keinginan daging yang tersembunyi dalam manusia lahiriah kita tampak seperti dominan atau sukar ditaklukkan, karena kita tidak senantiasa hidup di dalam Roh dan hidup dipimpin Roh.

Watchman Nee menyatakan bahwa hambatan itu karena manusia batiniah kita, dimana Roh Allah berada tidak dapat keluar.

Karena ada lapisan tebal yang menyelubungi. Hal itu seperti biji gandum yang harus pecah terlebih dulu agar ia dapat berbuah.

Salah satu lapisan tebal penyebab Roh Kudus tidak mampu mengintervensi kehidupan kita yang buruk adalah pikiran, emosi dan kehendak kita yang terlalu kuat.

Kecerdasan dan pengetahuan yang sangat luas, itu bisa menjadikan kita lebih mengandalkan kepintaran kita, dibandingkan mengandalkan Tuhan.

Emosi atau perasaan kita yang terlalu kuat atau terlalu lemah, bisa membuat kita diombang-ambingkan oleh perasaan, sehingga Roh Kudus sukar untuk “berbicara” kepada kita.

Kehendak kita yang terlalu kuat juga bisa membuat ego kita sangat kuat, sehingga kita menjadi tinggi hati dan sulit untuk mendengar suara Roh.

Yohanes 12:24  ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”

Marilah kita merelakan Roh Kudus untuk menghancurkan semua penghambat yang menjadi perintang kemajuan rohani kita.

Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan, makna biji gandum yang harus jatuh ke tanah dan mati.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 5-6

Rabu, 2 Oktober 2024

SENANTIASA MEMBAWA KEMATIAN YESUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 4:7-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dimaksud dengan bejana tanah liat?
  2. Apa yang dimaksud dengan “maut yang bekerja dalam diri kami”?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

2 Korintus 4:10  ”Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”

Terdapat dua hal dalam pernyataan Firman di atas: Kematian dan Kehidupan.

Paulus menyatakan bahwa dia selalu membawa kematian Yesus.

Kematian Yesus di kayu salib adalah lambang kasih-Nya yang sempurna.

Kasih yang menyebabkan Yesus rela hidup sementara di dunia, hingga mati dan terpisah sejenak dengan Bapa.

Oleh karena kematian-Nya, maka kita beroleh penebusan kekal atas dosa kita.

Dengan selalu mengingat kematian Yesus, maka kita diingatkan untuk hidup dalam kasih kepada Tuhan dan kepada sesama.

Kita juga diingatkan atas janji penebusan, janji keselamatan kekal bagi kita yang percaya.

Yesus mati di kayu salib, dan bukankah Firman Tuhan juga menyatakan agar kita juga turut memikul salib-Nya.

Matius 16:24  “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”

Memikul salib adalah wujud kerelaan untuk ikut menderita sebagai pengikut Kristus.

Kita bukan menderita karena kita melakukan kejahatan sehingga kemudian dihukum, kita juga bukan menderita karena kecerobohan yang kita lakukan di tempat kerja misalnya, sehingga atasan kita menegur kita dengan keras.

Tetapi kita menderita ketika kita hidup benar, misalnya kita sebagai seorang tenaga pemasaran, menolak melakukan suap kepada calon pelanggan, sehingga sebagai akibatnya kita dimutasi ke luar kota atau ke tempat kerja yang fasilitasnya lebih buruk.

Bagian kedua dari ayat 2 Korintus 4:10 ”…supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”

Kehidupan Yesus menjadi nyata adalah akibat dari bagian pertama yang kita lakukan, yaitu “membawa kematian Yesus”.

Dengan demikian ada janji yang mulia bagi orang yang bersedia untuk “membawa kematian Yesus”, yaitu buah-buah kehidupannya akan menjadi semakin nyata dan itu adalah buah kehidupan Yesus.

Artinya kita akan diubah menjadi semakin serupa dengan Kristus.

Sekali lagi, jalan menjadi semakin serupa dengan Kristus adalah hasil atau buah kehidupan dari perilaku yang senantiasa “membawa kematian Yesus”.

Saudara, kapan engkau terakhir menderita bagi Yesus sebagai konsekuensi ketika engkau melakukan kebenaran.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 1-4

Selasa, 1 Oktober 2024

HIDUP KUDUS SEPERTI KRISTUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 1:13-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang perlu disiapkan agar kita bisa hidup kudus?
  2. Dalam bidang kehidupan yang mana, Tuhan ingin agar kita kudus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ada dua sifat yang menggambarkan tentang Allah, pertama Allah adalah kasih dan yang kedua Allah adalah kudus.

Allah yang Kudus karena Ia adalah Allah Pencipta, Allah yang kekal, Allah yang terpisah khususnya dari dosa, Allah yang Agung dan Mulia, Allah yang tidak diketemukan sedikit pun hal yang tercela dalam diri-Nya.

Yesaya 6:3  ”Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!”

Yesaya menegaskan bahwa Allah itu kudus, dengan menyerukan tiga kali kata kudus: Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam.

1 Petrus 1:15,16  ”tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”

Allah yang kudus menghendaki umat tebusan-Nya juga menjadi kudus, dengan hidup dalam kekudusan.

Hidup dengan meninggalkan manusia lama, tidak hidup menuruti keinginan daging, dengan kata lain: hidup jauh dari dosa.

Dosa adalah lawan dari kekudusan.

Jika seseorang dengan sengaja memilih untuk berbuat dosa, sesungguhnya dia dengan sengaja sedang melakukan tindakan yang melawan Allah.

Karena dia sedang melakukan hal yang tidak ada dalam diri Allah.

1 Petrus 1:15  “tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu…” Allah ingin agar dalam seluruh bidang kehidupan, kita kudus. Di rumah, di sekolah, di kampus dimana pun kita hidup kudus dengan tidak melakukan hal yang berdosa. Dilihat atau tidak dilihat oleh orang lain, kita tetap hidup kudus.

Mulut kita kudus dengan tidak mengucapkan dusta dan perkataan kotor atau kemarahan yang tidak terkendali.

Mata kita kudus dengan tidak melihat hal yang najis, cabul.

1 Petrus 1:14  “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu.” Hidup kudus itu dimulai dengan hidup sebagai orang yang taat kepada Tuhan dan tidak menuruti hawa nafsu!

Saudara, kalau engkau menilai kekudusanmu dari 1 hingga 10, engkau ada di angka berapa. Lalu apa upayamu agar nilai kekudusanmu meningkat?

Pembacaan Alkitab Setahun

Maleakhi 1-4

Senin, 30 September 2024

MENYEBARKAN KEHARUMAN PENGENALAN AKAN ALLAH

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 2:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Paulus dapati di Troas?
  2. Mengapa hati Paulus tidak tenang ? Lalu apa yang dilakukan Paulus?
  3. Apa yang terjadi dengan perantaraan Paulus dan Titus?
  4. Siapakah Paulus dan Titus bagi Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara-saudari,

Beberapa tahun terakhir ini ada berita yang menyebutkan bahwa ada beberapa gereja ditutup di Inggris dikarenakan banyak orang terlebih anak-anak muda yang tidak lagi tertarik dengan hal-hal yang balutannya hal rohani atau berbau kekristenan.

Bahkan di tengah-tengah gereja sendiri ada orang-orang tertentu yang hanya sibuk dengan aktivitas pelayanan gereja tanpa menyadari panggilan hidupnya adalah hidup bagiNya sebagai surat Kristus yang terbuka yang bisa dibaca oleh banyak orang.

Paulus mempunyai kesempatan melayani dengan memberitakan Injil di Troas, karena Paulus merasa pintu terbuka untuk pelayanan ini.

Tetapi, meskipun memiliki kesempatan yang baik untuk melayani di Troas, Paulus merasa gelisah karena tidak menemukan Titus, rekan sepelayanannya, sehingga Paulus berangkat ke Makedonia.

Paulus melanjutkan dengan menyatakan bahwa Paulus dan Titus dibawa ke dalam jalan kemenanganNya dalam pemberitaan Injil mereka, sehingga keharuman pengenalan akan Kristus ada dimana-mana.

Mereka adalah bau yang harum diantara mereka yang diselamatkan maupun mereka yang binasa.

Mereka juga adalah bau yang harum bagi kematian dan bagi kehidupan.

Saudara, panggilan kita sebagai orang yang percaya adalah menyebarkan keharuman pengenalan akan Allah di tengah dunia ini.

Kehidupan kita sebagai surat Kristus yang terbuka yang memancarkan aroma Kristus: kasihNya, kematian dan kebangkitanNya, kehidupan yang baru di dalamNya yang menghasilkan karakter Kristus sehingga orang-orang boleh menikmati aroma keharuman pengenalan akan Allah.

Kemenangan-kemenangan yang dianugerahkanNya dalam hidup kita dan tubuh Kristus lainnya akan menjadi kesaksian yang hidup.

Sehingga dalam setiap aspek hidup kita, kita sebagai alat di tanganNya yang membawa orang-orang mengalami kelaparan dan kehausan untuk mengenal pribadi-Nya lebih dalam lagi.

Keharuman pengenalan akan Allah akan ada dimana-mana: baik bagi yang tua maupun bagi yang muda, baik bagi yang ada di kota maupun bagi yang ada di desa, dan baik di tempat yang jauh maupun di tempat yang dekat.

Tuhan Yesus memberkati.

Apa yang menjadi sukacita terbesar dalam pelayanan penginjilan kita dan tubuh Kristus lainnya? Aroma harum apa yang kita bawa ketika kita melayaniNya dalam setiap aspek hidup kita?

Pembacaan Alkitab Setahun

Zakharia 8-14

Minggu, 29 September 2024

MATI BAGI DOSA DAN HIDUP BAGI YESUS

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 6:1-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya makin bertambah kasih karuniaNya dalam kita?
  2. Ketika kita dibaptis di dalam Kristus, kita dibaptis juga dalam hal apa?
  3. Ketika kita dikuburkan bersama dengan Kristus, kita akan mengalami apa?
  4. KematianNya adalah kematian terhadap apa?
  5. KehidupanNya adalah kehidupan untuk siapa?
  6. Bagaimana cara kita memandang kematian dan kehidupan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara saudari..

Pada setiap prosesi pemakaman yang seringkali kita hadiri, kita selalu diperhadapkan dengan pemandangan yang nyata bahwa ada tubuh jasmani yang telah mati dan kembali ke tanah serta tubuh rohani yang hidup dan kembali kepada Allah.

Kematian dan kehidupan yang menjadi misteri bagi manusia yang tinggal di bumi ini, tetapi menjadi keharuman bagi nama Allah sebagai pemilik satu-satunya bumi ini.

Paulus menegaskan bahwa ketika kita sebagai anak Tuhan dibaptis di dalam Kristus, kita turut mati bersama denganNya terhadap dosa, dan akan dibangkitkan bersama denganNya dalam hidup yang baru.

Lewat hal inilah kita semakin menyadari bahwa dosa tidak lagi berkuasa dalam hidup kita sebagai anak Tuhan.

Sebaliknya, kita hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus yang menganugerahkan kepada kita kehidupan yang baru.

Kematian terhadap dosa yang kita sadari adalah dengan meninggalkan kehidupan lama kita yang dikuasai oleh dosa.

Baik itu pikiran yang berdosa, hati yang berdosa, tindakan yang berdosa yang tidak sesuai dengan kebenaran FirmanNya.

Kita tidak lagi terpikat oleh keinginan dosa dan dikuasai olehnya.

Melainkan setiap harinya mengambil keputusan untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusanNya.

Kehidupan yang lama telah berlalu dan kehidupan yang baru telah datang.

Kehidupan bagi Yesus adalah hasil dari keputusan kematian terhadap dosa.

Memberikan hidup ini sepenuhnya untuk hidup terus terhubung dengan Yesus.

Terhubung dan terkoneksi dengan pribadi Yesus melalui FirmanNya.

Hidup dalam kekudusan dan ketaatan penuh terhadap pimpinan Roh KudusNya yang menghasilkan karakter Kristus.

Sehingga hidup yang anak Tuhan jalani sekarang di dalam daging adalah hidup di dalam iman dalam Kristus Yesus.

Hidup kita didalamNya yang selalu memuliakan-Nya, akan membawa keharuman nama-Nya dimanapun kita berada.

Dan melalui kehidupan kita, banyak orang juga boleh mengalami panggilan untuk mempersembahkan hidup kepada Allah, bertumbuh dalam hal yang sama seperti kita; mati bagi dosa dan hidup bagi Allah.

Tuhan Yesus memberkati.

Apakah saat ini saudara masih bergumul untuk mati bagi dosa? Apa tindakan saudara untuk meninggalkannya? Dan bagaimana untuk tetap hidup bagi Allah?

Pembacaan Alkitab Setahun

Zakharia 1-7