Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dimaksud dengan surat pujian bagi Paulus?
Dimana surat pujian bagi Paulus dituliskan?
Dengan apa surat pujian itu dituliskan?
Seberapa besar keyakinan Paulus terhadap Allah?
Saudara, setiap anak Tuhan yang telah lahir baru sepatutnya menunjukkan kehidupan yang berbeda dari orang-orang di sekitarnya yaitu mereka yang belum lahir baru atau tidak percaya kepada Yesus.
Hal itu seharusnya terjadi karena Tuhan Allah telah menganugerahkan Roh Kudus ke dalam batin kita, orang yang percaya kepada Yesus Kristus, sebagai Penolong, Penghibur, Pengajar yang mengingatkan kita akan kebenaran yang telah diajarkan oleh Yesus Kristus.
Efesus 1:13-14“Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
Roh Kudus dianugerahkan sebagai meterai kepemilikan-Nya. Roh Kudus berdiam dalam batin kita.
Melalui Roh-Nya yang tinggal di dalam kita, Tuhan Allah menggembalakan, mengawasi, menolong, menghibur dan membentuk kita menjadi gambar dari Allah yang tidak kelihatan.
Kejadian seperti ini telah dinubuatkan oleh Nabi Yehezkiel:
Yehezkiel 36:25-27“Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”
Itulah yang terjadi ketika Rasul Paulus menyatakannya dalam Kitab Roma:
Roma 8:25-30“Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”
Saudara yang kekasih, demikianlah Tuhan Allah memulihkan dan membentuk kita menjadi serupa dengan Yesus Kristus.
Kita menjadi surat Kristus yang terbuka yang dapat dilihat oleh orang-orang di sekitar kita.
Tuhan Allah menuliskan firman-Nya di dalam batin kita sehingga kita menjadi surat Kristus yang dapat dibaca oleh mereka.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.
Apa yang harus kita lakukan agar proses penulisan firman Allah di dalam batin kita dapat terjadi?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa Yohanes dikatakan “datang” sebagai orang yang kerasukan setan?
Mengapa Yesus disebut sebagai pelahap dan peminum?
Mengapa Yesus mengecam kota Khorazim?
Mengapa Kapernaum akan dijatuhkan ke dunia orang mati?
Saudara, Yohanes adalah seorang nabi yang diutus sebagai pendahulu bagi Mesias.
Ia telah dinubuatkan sebagai nabi yang membuka jalan bagi Yesus sebagai Mesias.
Roh Kudus mengilhamkan hal ini kepada Nabi Yesaya:
Yesaya 40:3-5“Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.”
Yohanes adalah pendahulu atau pembuka jalan bagi Yesus Kristus.
Sejak kelahirannya, Yohanes sudah menunjukkan dirinya sebagai penunjuk bagi kedatangan Yesus sebagai Mesias.
Yohanes 3:25-30“Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.” Jawab Yohanes: “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”
Yohanes juga dengan jelas menyatakan tugas kemesiasan Yesus Kristus:
Markus 1:7-8“Inilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”
Dari kesaksian Yohanes, kita mengetahui bahwa Yesus adalah Kristus yang dijanjikan atau Mesias yang telah dijanjikan oleh Tuhan Allah melalui nubuatan Nabi Yesaya.
Sebagai Mesias, Yesus pernah menyatakan diri-Nya:
Yohanes 10:10-15“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.”
Oleh karena Yesus adalah gembala yang baik, Ia juga menawarkan kepada domba-domba-Nya:
Matius 11:28-30“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
Rasul Paulus bersaksi tentang pengakuannya dan menulis surat kepada jemaat mula-mula yaitu jemaat di Filipi:
Filipi 4:13“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
Rasul Paulus yang hidup sebagai rasul yang memberitakan Injil dan kebenaran firman Allah selalu mendapatkan hambatan dan aniaya dari musuh-musuh Yesus Kristus.
Sebagaimana Yesus mengalami hambatan dan aniaya karena memberitakan kebenaran, maka Rasul Paulus pun mengalami hal yang sama.
Namun, Rasul Paulus tidak berhenti karena berbagai aniaya tersebut.
Karena hal itu, dia mengakui bahwa merasa kuat karena pertolongan Roh Kristus yang hadir di dalam batinnya.
Demikian juga, setiap orang percaya yang mengalami kelesuan dan beban berat dapat datang kepada Yesus Kristus.
Sebagai Gembala yang Baik, Yesus merawat kita melalui Roh Kudus-Nya yang telah dikaruniakan untuk tinggal di dalam kita.
Yesus pernah berjanji akan mengirim seorang penolong yang lain yaitu Roh Penghibur dan Roh Penolong:
Yohanes 14:16“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya”
Yohanes 14:25-27“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Saudara, oleh karena itu, setiap orang yang letih lesu dan berbeban berat segeralah datang kepada Yesus.
Dia akan menyatakan diri-Nya sebagai Gembala yang Baik yang memberikan kelegaan, pertolongan, penghiburan dan penyertaan kepada setiap orang yang mau datang kepada-Nya.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.
Mengapa ada anak-anak Tuhan yang terus mengalami kebosanan, kemalasan, dan tidak bergairah dalam hidupnya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Di dalam siapa kita turut dibangkitkan oleh kepercayaan kita kepada kuasa Allah?
Apakah yang terjadi dengan kita sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita?
Apa jadinya bila “surat hutang” tidak ditiadakan oleh karya Kristus di kayu salib?
Siapa saja yang telah dilucuti dalam kemenanganNya?
Ayat yang kita baca hari ini merupakan surat Paulus kepada jemaat di Kolose, sebuah komunitas Kristen yang sedang menghadapi ancaman ajaran sesat.
Ajaran ini mencampuradukkan iman Kristen dengan filsafat Yunani, mistisisme, dan praktek-praktek hukum Taurat (lihat Kolose 2:8).
Paulus menekankan bahwa Kristus adalah kepenuhan Allah yang nyata (lihat Kolose 2:9) dan bahwa keselamatan sepenuhnya berasal dari Dia, bukan dari ritual atau tradisi manusia.
Paulus menggunakan metafora baptisan untuk menggambarkan kematian dan kebangkitan rohani orang percaya bersama Kristus.
Kata “sunat” di sini bukan merujuk pada praktik fisik sunat Yahudi, tetapi pada pemotongan “manusia lama” (dosa) melalui karya Roh Kudus.
Baptisan menjadi simbol partisipasi atau tindakan iman orang percaya dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus.
Paulus juga menggunakan metafora “surat hutang” untuk menggambarkan hukum Taurat yang sebelumnya menuntut kepatuhan sempurna.
Dengan kematian Kristus di kayu salib, tuntutan hukum Taurat terhadap manusia telah dibatalkan.
Kristus sendiri menjadi korban penebusan yang memenuhi semua tuntutan hukum.
Kata “pemerintah” pada perikop ini merujuk pada otoritas politik, tetapi lebih sering digunakan dalam Perjanjian Baru untuk merujuk pada kuasa-kuasa rohani jahat yang memerintah dunia ini.
Demikian juga dengan kata “penguasa” istilah ini juga sering digunakan untuk merujuk pada kuasa-kuasa rohani, termasuk setan dan malaikat jahat.
Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus telah “melucuti” (artinya melepaskan atau merampas) kuasa-kuasa ini.
Kata “tontonan umum” menunjukkan bahwa Kristus telah mengalahkan mereka secara publik dan mempermalukan mereka, sehingga kuasa mereka tidak lagi memiliki dominasi atas orang percaya.
Kristus telah membebaskan orang percaya dari kuasa dosa, hukum Taurat, dan kuasa-kuasa rohani jahat.
Penyebutan “pemerintah-pemerintah” dan “penguasa-penguasa” menunjukkan bahwa Kristus memiliki supremasi atas semua otoritas, baik di bumi maupun di langit.
Bagi orang percaya, ini adalah dasar untuk hidup dalam kemenangan dan kebebasan di dalam Kristus.
Firman Tuhan hari ini tidak hanya mengingatkan kita, namun juga memberikan landasan bertindak secara iman kepada kita, bahwa setelah menjalani baptisan kita mengikuti teladan Kristus yaitu bangkit sebagai manusia baru yang memiliki kuasa atas penguasa kegelapan yang menghambat kita untuk mengalami transformasi serta kelimpahan berkatNya.
Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, bahwa adakah manusia yang tidak pernah berbuat dosa? Siapakah yang sanggup menebus dosa kita? Dan diskusikan hal apa yang harus kita lakukan agar dosa kita ditebus dan kita beroleh keselamatan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah kita dibenarkan karena melakukan hukum Taurat?
Dasar hukum Taurat bukan iman, apakah dasarnya?
Apakah yang dilakukan Kristus untuk menebus kita dari kutuk hukum Taurat?
Bagaimana berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain?
Janji Tuhan kepada Abraham adalah dasar iman yang memberikan kita keyakinan bahwa Allah sejak dulu sudah memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan umat yang dipanggilNya.
Bila kita telusuri janji-janji yang pernah Tuhan berikan kepada Abraham setidaknya ada 3 kategori janji yaitu: janji untuk keturunan yang besar, janji berkat pribadi dan janji menjadi berkat bagi semua bangsa di bumi.
Ketiga kategori janji ini telah digenapi pada masa perjanjian lama hingga masa kejayaan Israel di pemerintahan Daud serta Salomo.
Bangsa Israel bertambah-banyak, mengalami limpahan kekayaan yang begitu besar dan memberkati banyak bangsa pada masa itu tidak hanya secara materi tetapi juga hikmat pada masa Salomo.
Sekalipun begitu pada akhirnya bangsa ini kehilangan semuanya karena meninggalkan dan melupakan Tuhan.
Mereka menikmati berkat-berkat namun melupakan Sang Pemberi berkat.
Kisah umat pilihanNya dalam Perjanjian Lama memberikan banyak pelajaran kepada kita hari ini bahwa memiliki berkat materi serta hikmat tanpa penyertaan Tuhan yang memberi kelimpahan berkat jasmani dan hikmat akan menjadi sia-sia pada akhirnya.
Manusia berdosa yang belum ditebus memiliki kecenderungan untuk berbuat kejahatan, melupakan Tuhan dan menjadi budak sekalipun mereka menerima janji Tuhan untuk kelimpahan.
Sejarah mencatat pelajaran berharga ini, hingga akhirnya Yesus datang ke dunia untuk menebus umat yang diberkatiNya dari perbudakan dosa.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa oleh karena Yesus berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa termasuk kita yang mempercayai penebusan Kristus.
Sejatinya berkat terbesar dari pengorbanan Yesus adalah kehidupan kekal serta penyertaan RohNya yang kudus dalam hidup kita.
Roh Kudus membantu kita untuk mengelola dan menggunakan seluruh berkat-berkat yang Tuhan limpahkan berfungsi sebagai mestinya sementara kehidupan kita mengalami transformasi.
Pada masa Perjanjian Lama transformasi tidak pernah terjadi karena Roh Kudus belum dicurahkan, sekalipun diberkati umat Tuhan pada masa itu hidup dalam perbudakan yang mungkin tidak mereka sadari.
Hari ini kita tidak hanya menerima janji-janji yang Tuhan berikan kepada Abraham, tetapi juga menerima penyertaanNya dalam kehidupan kita.
Roh Kudus mentransformasi hidup kita untuk mengalami kedewasaan dalam Kristus, inilah berkat sejati yang melampaui segala materi yang ada di bumi.
Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, bahwa adakah manusia yang tidak pernah berbuat dosa? Siapakah yang sanggup menebus dosa kita? Dan diskusikan hal apa yang harus kita lakukan agar dosa kita di tebus dan kita beroleh keselamatan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang diminta dan diharapkan Paulus dan dan rekan-pelayanannya pada jemaat Tesalonika?
Siapa yang memanggil kita adalah setia dan juga pasti menggenapinya? (ayat 24)
Seperti kita ketahui, Yesus Kristus yang memanggil kita adalah kudus, maka Dia juga ingin hidup kita kudus.
Apakah sebagai manusia biasa kita bisa hidup kudus? Tentu bisa!
Tetapi bukan karena kekuatan dan kemampuan kita, namun semata-mata oleh karena Dia yang sudah menguduskan kita dengan mati di kayu salib.
Persoalannya adalah apakah kita bersedia dan rela dituntunNya setiap hari untuk hidup kudus.
Jika kita adalah umat yang sudah dipilihNya, seharusnya kita mau dan rela hidup dipimpin oleh Roh Tuhan, bukan hidup dipimpin oleh kedagingan kita.
Hal itu jugalah yang diharapkan oleh Paulus dan rekan-rekan sepelayanan untuk jemaat di Tesalonika, agar Allah menguduskan seluruh roh, jiwa dan tubuh mereka terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus kedua kali.
Bagaimana menjaga dan memelihara hidup kudus seluruh roh, jiwa dan tubuh agar terpelihara sempurna?
Untuk roh dan jiwa utamanya adalah senantiasa bersekutu dengan Dia dengan membaca, merenungkan Firman Tuhan serta melakukan penyembahan.
Selain itu kita juga harus memiliki komunitas orang-orang yang memberikan dampak positif.
Jauhilah komunitas negatif yang tidak sehat yang akan berdampak buruk kepada roh dan jiwa kita.
Perlu diingat juga bahwa pergaulan dan lingkungan yang sehat itu tidak selalu identik dengan seagama, sesuku, seiman dengan kita.
Masih saja terjadi di lingkungan rohani banyak orang yang masih sakit hati dan iri hati, penuh dengan menggosipi orang lain, tidak bisa dipercaya, hidupnya tidak pernah bersyukur.
Satu perkataan yang kita sering dengar, dengan siapa kita sering bergaul hari ini, akan menentukan karakter dan pribadi kita pada masa depan.
Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik -1 Korintus 15:33.
Kita perlu juga memiliki tubuh yang terpelihara sempurna dengan menjaga pola makan dan teratur berolahraga.
Pola makan yang sehat mencakup penguasaan diri untuk menyeleksi apapun yang masuk ke mulut kita, juga pemilihan makanan sehat dan bergizi yang diperlukan oleh tubuh kita.
Makanan atau sesuatu yang merusak tubuh tidak seharusnya kita konsumsi. Sekali lagi kita perlu pimpinanNya setiap hari.
Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Adakah contoh sederhana lain yang dapat kita lakukan, bagaimana menjaga dan memelihara hidup kudus seluruh roh, jiwa dan tubuh terpelihara sempurna.