Jumat, 15 Agustus 2025

HATI DAN ROH YANG BARU UNTUK DAPAT BERBUAH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YEHEZKIEL 11:19-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang akan diberikan Tuhan Allah kepada umat-Nya?
  2. Apa yang akan dijauhkan Tuhan Allah dari tubuh umat-Nya?
  3. Apa yang dikehendaki Tuhan Allah untuk dihidupi umat-Nya dengan setia?
  4. Apa yang menjadi tujuan Tuhan dalam hubungan-Nya dengan umat-Nya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, sejak semula Tuhan Allah Bapa, Yesus Kristus, menghendaki agar anak-anak manusia menjadi makhluk yang berkuasa di semesta ini. Itulah sebabnya Tuhan menciptakan manusia:

Kejadian 1:26 “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

Namun, dosa telah menyebabkan manusia kehilangan kemuliaan Allah:

Roma 3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”

Roma 6:23 “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Dari ayat-ayat Firman Tuhan di atas, kita dapat belajar bahwa akibat dosa, manusia mengalami kematian karena upah dosa adalah maut.

Dan karena dosa Adam dan Hawa, anak-anak manusia kehilangan kemuliaan Allah sehingga:

Kejadian 6:5-6 “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.”

Saudara, itulah sebabnya Tuhan menyesal. Namun, dalam kasih-Nya yang besar, Tuhan yang tidak pernah gagal melakukan tindakan kasih yang tak terbatas kepada orang-orang yang dipilih dan diperkenan-Nya, seperti Nuh, Abraham, dan banyak lainnya.

Tuhan Allah menyatakan rahmat-Nya melalui kedatangan Putra-Nya ke dunia ini.

Para rasul menuliskan pernyataan kasih-Nya melalui:

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Rasul Paulus juga menuliskan apa yang diwahyukan kepadanya dalam kitab:

Efesus 1:13-14 “Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”

Dari firman ini kita belajar bahwa ketika seseorang percaya kepada Injil keselamatan dan percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka orang itu akan dimeteraikan dengan Roh Kudus.

Inilah janji Tuhan Allah yang telah diwahyukan melalui nabi Yehezkiel yang ditulis dalam Yehezkiel 11:9–11, dan kemudian diulang kembali dalam:

Yehezkiel 36:26-27 “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”

Oleh rahmat dan kasih karunia-Nya, melalui kehadiran Yesus di dunia serta karya Yesus dalam kematian dan kebangkitan-Nya, maka janji itu direalisasikan kepada setiap orang yang percaya.

Janji tersebut digenapi oleh Allah Bapa melalui pengorbanan Yesus Kristus.

Apa yang dijanjikan Allah Bapa dan diwahyukan kepada Yehezkiel, juga dinyatakan kepada rasul Paulus oleh pertolongan Roh Kudus yang dijanjikan oleh Bapa.

Orang percaya akan mengalami apa yang telah disampaikan oleh Yehezkiel dahulu.

Rasul Paulus menuliskan hal ini:

Roma 8:26-30 “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”

Melalui firman ini, kita belajar bahwa Tuhan, Allah Bapa kita, melalui Roh Kudus, berdoa di dalam diri kita.

Dengan demikian, Allah Bapa mengerjakan segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang berdoa dalam glossolalia atau berbahasa Roh.

Setiap pengalaman doa dalam bahasa Roh selalu bertujuan untuk mendatangkan kebaikan agar kita dijadikan serupa dengan gambaran Yesus Kristus, dan menjadi saudara Yesus Kristus.

Dengan kehadiran Roh Kudus di dalam kita, maka kita mengalami kehidupan baru dan menjadi ciptaan yang baru.

2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Roh Kuduslah yang mengubah jiwa kita menjadi baru, sehingga kita mampu menaati dan hidup sesuai dengan apa yang Yesus perintahkan.

Menaati Yesus berarti menaati Bapa.

Oleh pertolongan Roh Kudus, kita dimampukan untuk melakukan kehendak Bapa, dan dengan demikian kita menunjukkan bahwa kita mengasihi Yesus.

Hanya melalui pertolongan Roh Kudus kita dapat menghasilkan buah yang tetap, seperti yang dikatakan oleh Yesus dalam:

Yohanes 15:16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”

Oleh pertolongan Roh Kudus, kita dimampukan untuk melakukan apa yang difirmankan oleh Yesus Kristus, sehingga kita dapat menghasilkan buah yang tetap yaitu jiwa-jiwa yang diselamatkan melalui kesaksian, pemberitaan Injil dan melakukan Amanat Agung Kristus.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa yang menyebabkan anak-anak Tuhan tidak menghasilkan buah yang tetap, yaitu jiwa-jiwa yang diselamatkan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 10-13

Kamis, 14 Agustus 2025

KETAATAN KEPADA KEBENARAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 1:18-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hidup seperti apa yang dimaksud dengan hidup yang sia-sia?
  2. Apa yang dipakai untuk menebus hidup yang sia-sia itu?
  3. Dengan apakah darah Kristus yang mahal itu disamakan?
  4. Apa yang membuat seseorang dapat percaya kepada Allah pada saat ini?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, kita dianjurkan bahkan didorong untuk menaati segala sesuatu yang diperintahkan Yesus.

Yesus pernah menyatakan bahwa:

Yohanes 14:6 “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Jika seseorang percaya, maka sudah seharusnya ia menaati Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Yesus pernah berkata:

Yohanes 14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”

Yohanes 14:21 “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”

Tuhan Yesus menginginkan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya melakukan segala perintah-Nya.

Dia rindu supaya pengikut-Nya menjadi orang-orang yang taat dan melaksanakan rencana serta kehendak Bapa-Nya.

Yesus pernah berkata bahwa:

Yohanes 10:30 “Aku dan Bapa adalah satu.”

Saudara, dari ayat-ayat Firman Tuhan di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa seseorang yang melakukan perintah Yesus adalah orang yang taat kepada Allah Bapa.

Seseorang yang taat kepada Allah Bapa pasti juga menaati Yesus adalah orang yang hidup dalam ketaatan kepada Yesus, yang telah menyatakan diri-Nya sebagai Jalan, Kebenaran, dan Hidup, maka dia menjadi orang yang taat kepada kebenaran.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa yang menyebabkan ada anak-anak Tuhan yang tidak menaati kebenaran dalam hidupnya?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 7-9

Rabu, 13 Agustus 2025

MENJADI PELAKU FIRMAN BUKAN PENDENGAR SAJA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 1:21-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang harus dibuang dari kehidupan kita?
  2. Apa yang seharusnya kita tanam dengan sungguh-sungguh dalam kehidupan kita?
  3. Terhadap firman Tuhan itu, apa yang seharusnya kita lakukan?
  4. Diibaratkan seperti apa, jika kita yang hanya membaca atau mendengar firman Tuhan?
  5. Mengapa orang menertawakan mereka yang bercermin tetapi tidak mengubah tampilannya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Rasul Yakobus dengan tegas mengajarkan agar kita menjadi pelaku Firman Tuhan.

Membaca dan merenungkan Firman Tuhan merupakan cara terbaik untuk membangun pertumbuhan iman kita.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita untuk senantiasa membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Pertumbuhan iman akan membawa kita kepada kedewasaan rohani dan membangun kehidupan rohani yang kuat.

Namun, Rasul Yakobus juga mengajarkan dalam kitabnya:

Yakobus 2:18-20 “Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?”

Jadi, iman yang menghasilkan tindakan kebenaran adalah kebenaran yang memerdekakan seseorang.

Dengan membaca dan merenungkan Firman Tuhan, setiap orang percaya akan meninggalkan segala kekotoran dan kejahatan dalam hidupnya.

Hal ini merupakan hasil dari ketaatan kepada perintah Tuhan, serta kesediaan untuk melakukan apa yang Tuhan suruh, larang, dan anjurkan.

Seseorang yang mendengarkan atau membaca Firman Tuhan akan mengerti bahwa dia seharusnya menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan.

Namun, jika dia tidak mengubah sikapnya, maka sebenarnya dia sedang menipu dirinya sendiri.

Orang lain pun akan menertawakannya karena sikapnya yang tidak berubah.

Menjadi pelaku Firman, bukan hanya pendengar, adalah panggilan bagi setiap orang percaya.

Mari kita melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat mengalami kebahagiaan dan keberhasilan dalam pekerjaan maupun pelayanan sepanjang hidup ini.

Ada satu hal penting yang perlu kita tanyakan kepada diri kita:

Apakah saya hanya mendengar dan mengetahui Firman Tuhan, atau saya juga telah menjadi pelaku Firman dalam kehidupan saya?

Apakah saya sudah menerapkan Firman Tuhan dalam tindakan saya sehari-hari?

Bagaimana saya dapat menjadi pelaku Firman Tuhan yang lebih baik lagi daripada yang telah saya lakukan selama ini?

Saudara, dengan pertanyaan seperti itu, kita dapat menyadari bahwa kita sedang mengevaluasi diri sendiri dan mengenali keberadaan kita yang sebenarnya.

Melalui kesadaran ini, kita bisa memperbaiki kehidupan rohani kita, dari sekadar menjadi pendengar atau orang yang hanya belajar dan tahu banyak, menjadi seseorang yang benar-benar menerapkan Firman Tuhan dalam tindakan nyata.

Saudara, jika kita benar-benar menyadari bahwa selama ini kita baru menjadi pendengar saja, maka inilah saatnya untuk meningkatkan kehidupan rohani kita dengan menjadi pelaku Firman Tuhan supaya kita memiliki integritas, yaitu kesatuan antara pikiran, perasaan, perkataan, dan tindakan kita.

Seorang pelaku Firman akan menjadi pribadi yang merdeka dan bebas karena kebenaran.

Kebenaran akan membebaskan kita, tidak ada lagi yang dapat mengikat atau menawan hidup kita.

Kebenaran itulah yang akan membawa kita kepada kedewasaan rohani dan membentuk integritas dalam diri kita.

Yesus pernah menyatakan hal ini tentang kehidupan seorang murid Kristus:

Yohanes 8:31-32 “Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Seorang murid adalah pribadi yang hidup di dalam Firman artinya dia adalah orang yang sedang menghidupi Firman Tuhan.

Mereka adalah orang-orang yang terus bertumbuh dalam pengenalan akan Firman Tuhan.

Seperti yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose:

Kolose 2:6-7 “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”

Rasul Paulus mengajarkan agar kita senantiasa tetap tinggal di dalam Kristus.

Kristus adalah Firman Allah, karena itu, kita harus berakar di dalam Kristus dan dibangun di atas dasar Kristus.

Tuhan Yesus juga berkata kepada Petrus: “Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.”

Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa Tuhan Yesus menghendaki agar gereja berakar pada Firman Allah, yaitu Kristus, dan dibangun di atas dasar Firman Allah serta bertumbuh dalam iman sesuai dengan ajaran yang telah diberikan.

Saudara, iman akan bertumbuh jika kita bertindak berdasarkan Firman Tuhan.

Pertumbuhan seorang murid ditentukan oleh keberaniannya untuk melakukan Firman yang telah diajarkan oleh Roh Kudus kepada mereka.

Oleh karena itu, marilah kita menjadi pelaku Firman, agar kita menjadi pribadi yang berakar di dalam Kristus dan dibangun di atas dasar Kristus.

Kita akan bertumbuh menjadi murid yang merdeka, bebas, tidak perlu takut, dan menghasilkan banyak buah sebagai murid Kristus.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Mengapa ada murid-murid yang gugur dan meninggalkan Yesus?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 4-6

Selasa, 12 Agustus 2025

MELAKUKAN APA YANG BAIK DAN BENAR DI MATA TUHAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ULANGAN 6:16-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Di manakah bangsa Israel pernah mencobai Tuhan?
  2. Apa yang seharusnya dilakukan oleh bangsa Israel?
  3. Seperti apakah negeri Tanah Kanaan itu?
  4. Siapakah yang seharusnya mengusir semua musuh bangsa Israel?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Tuhan dengan tegas menyatakan agar bangsa Israel tidak mencobai Tuhan, seperti yang pernah mereka lakukan di masa lalu.

Keluaran 17:7 “Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?”

Hal ini terjadi ketika mereka tidak mendapatkan air untuk diminum di padang gurun, sehingga mereka mulai bersungut-sungut dan bertengkar dengan Musa, pemimpin mereka.

Dalam keadaan itu, mereka bersungut-sungut bahkan menuduh Musa:

Keluaran 17:1-3 “Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu. Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: “Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum.” Tetapi Musa berkata kepada mereka: “Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?” Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?”

Keluaran 17:4-6 “Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah. Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum.” Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.”

Bangsa Israel dikenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk, sebagaimana dikatakan oleh Tuhan.

Meskipun mereka telah berulang kali menyaksikan mujizat yang Tuhan lakukan di depan mata mereka, namun mereka tetap bersikap seolah-olah tidak pernah percaya kepada Tuhan Yahwe yang telah memimpin mereka keluar dari Mesir.

Hal itu juga membuat Tuhan Allah marah kepada bangsa Israel.

Ketika bangsa Israel mengutus para pengintai untuk memasuki Tanah Kanaan selama empat puluh hari, mereka pun menjalankan tugasnya dengan mengamati negeri itu.

Setelah kembali, para pengintai melaporkan apa yang mereka lihat.

Sepuluh dari pengintai memberikan laporan dengan pesimis, sedangkan Yosua dan Kaleb menyampaikan laporan yang mereka lihat berdasarkan dengan iman kepada Tuhan.

Kaleb dan Yosua menyatakan bahwa tanah itu akan jatuh ke tangan bangsa Israel, karena Tuhan yang akan menyerahkan negeri itu kepada mereka.

Oleh karena laporan dari sepuluh pengintai disampaikan dengan pesimis, penuh kekuatiran, ketakutan, serta dilebih-lebihkan dalam ketakutan dan ketidakpercayaan mereka, maka bangsa Israel pun dikuasai oleh keraguan.

Maka Tuhan membuat bangsa itu untuk berjalan di padang gurun selama empat puluh tahun dengan tujuan agar seluruh orang Israel yang berusia di atas dua puluh tahun pada saat mereka mendengar laporan tersebut, tidak akan masuk ke negeri yang dijanjikan, kecuali Kaleb dan Yosua.

Seluruh bangsa itu terpengaruh oleh laporan sepuluh pengintai yang pesimis dan tidak percaya kepada janji Tuhan yang telah berfirman akan memberikan tanah itu kepada bangsa Israel.

Mereka dipengaruhi oleh laporan sepuluh pengintai yang pesimis itu.

Seharusnya bangsa itu percaya kepada Tuhan yang telah menjanjikan tanah tersebut kepada nenek moyang mereka yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub.

Tuhan telah berfirman bahwa negeri itu akan diberikan kepada keturunan Abraham, yaitu bangsa Israel.

Dari pelajaran di atas, sepatutnya kita juga, dalam kehidupan kita saat ini, selalu mengingat apa yang telah Tuhan janjikan.

Kita dipanggil untuk hidup mempercayai Tuhan dan hidup oleh iman kepada Firman Allah.

Oleh karena itu, sudah seharusnya kita hidup dengan melakukan apa yang baik dan benar di mata Tuhan, bukan berdasarkan perkataan para ahli, pendapat orang banyak, atau arahan para pemimpin yang tidak percaya kepada Yesus Kristus.

Inilah saatnya bagi kita untuk benar-benar hidup oleh iman, sehingga kita dapat melakukan apa yang baik dan benar di mata Tuhan, meskipun itu berarti hidup melawan arus dunia.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa yang menyebabkan seseorang tidak berani melawan arus dan cenderung mengikuti suara orang banyak, para pemimpin, atau para ahli yang tidak sejalan dengan yang Tuhan kehendaki?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 1-3

Senin, 11 Agustus 2025

DITETAPKAN UNTUK PERGI DAN MENGHASILKAN BUAH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 15:14-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang menjadi alasan seseorang disebut sahabat oleh Yesus Kristus?
  2. Mengapa para murid tidak disebut sebagai hamba oleh Yesus Kristus?
  3. Mengapa Yesus memilih seseorang?
  4. Apa yang menjadi alasan doa kita dijawab?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Yesus mengatakan kepada para murid-Nya bahwa bukan mereka yang memilih Dia, dan ketika Yesus menyatakan bahwa mereka bukanlah hamba melainkan sahabat, para murid pun merasakan suatu kedekatan yang baru.

Hubungan mereka dengan Yesus tidak lagi sekadar sebagai Rabbi atau Guru karena ajakan Yesus untuk menjadi pengikut-Nya.

Melalui pernyataan tentang persahabatan itu, Tuhan Yesus membuka hati-Nya dan menyatakan tujuan Dia dalam memilih para murid.

Kita dipilih, bukan kita yang memilih Yesus. Dalam dunia ini, kita sering merasa bahwa kitalah yang memilih untuk menjadi pengikut Yesus.

Itulah sebabnya, kita bisa berhenti menjadi pengikut Yesus dengan alasan yang sepele.

Ketika kita merasa bahwa kita yang memilih Yesus, maka kita pun gagal menyadari betapa berharganya diri kita dalam hubungan itu.

Ketika kita merasa tidak beruntung telah memilih Yesus, maka saat itu juga kita berhenti mengikuti Dia.

Namun Yesus dengan tegas menyatakan, “Akulah yang memilih kamu.”

Pernyataan Yesus menunjukkan bahwa kita berarti bagi Dia.

Dalam pemilihan itu, Tuhan Yesus juga berkata bahwa tujuannya Dia memilih kita untuk pergi menghasilkan buah, dan buah yang dihasilkan adalah buah yang tinggal tetap.

Saudara, apa yang dimaksud dengan buah yang tinggal tetap? Apakah ada buah yang kekal?

Dalam Alkitab sebagai Firman Allah dinyatakan bahwa ada tiga hal yang akan tetap ada selama-lamanya yaitu kasih akan tetap selama-lamanya, Firman Allah akan tetap selama-lamanya, dan jiwa manusia akan ada selama-lamanya.

Jadi buah yang dimaksud oleh Yesus adalah jiwa manusia yakni ketika kita menghasilkan jiwa-jiwa yang diselamatkan.

Tuhan ingin supaya kita diselamatkan dan menyelamatkan orang lain, sehingga hidup kita berguna bagi keluarga, masyarakat, lingkungan sekitar, bahkan bagi dunia ini.

Tuhan Yesus menjanjikan bahwa jika kita menghasilkan buah yang tinggal tetap, maka Dia berkata: “Apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, akan diberikan-Nya kepadamu, …supaya penuhlah sukacitamu.”

Melalui pemilihan ini, pernyataan Yesus dalam:

Yohanes 10:10 “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Yesus menyatakan bahwa tujuan Dia supaya manusia memiliki hidup dan memilikinya dalam segala kelimpahan itu benar-benar terjadi.

Seseorang yang dipilih oleh Yesus akan memiliki hidup dan mengalami perubahan hidup yang nyata, seperti yang dinyatakan oleh Rasul Paulus:

2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Ketika seseorang hidup di dalam Yesus yaitu mereka yang telah dipilih oleh Yesus akan mengalami perubahan hidup.

Mereka menjadi ciptaan yang baru, tidak lagi hidup dalam kehidupan lama, tetapi hidup yang menghasilkan buah.

Orang-orang di sekitar mereka dapat melihat perubahan itu.

Mereka menjadi berkat bagi lingkungan mereka sehingga mereka dengan mudah bersaksi.

Mereka dapat membagikan Injil sehingga orang yang percaya kepada berita Injil itu pun diselamatkan.

Inilah sebabnya orang-orang pilihan itu berbuah dan buah yang mereka hasilkan adalah buah yang tinggal tetap.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Mengapa ada orang yang sudah percaya kepada Yesus, tetapi hidupnya tidak mengalami perubahan dan tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan buah yang tinggal tetap?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 64-66