Selasa, 10 Juni 2025

SUPAYA SEMUA MURID KRISTUS MENJADI SATU DENGAN BAPA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 17:20-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa saja yang didoakan oleh Yesus selain murid-muridNya?
  2. Apa yang dapat mempersatukan para murid dan orang-orang percaya?
  3. Apa yang dapat membuat dunia percaya bahwa Yesus adalah utusan Bapa?
  4. Apa tujuan Tuhan Yesus mengaruniakan kemuliaan-Nya kepada orang percaya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika kita mendengar Injil Kebenaran, maka kita menjadi percaya dan beriman kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan sehingga kita mengalami kelahiran baru dan Allah mengaruniakan Roh Kudus kepada kita.

Maka, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus:

Efesus 3:17 “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”

Sejak Kristus tinggal di dalam kita, maka terjadilah kesatuan antara Kristus dan kita, sebab di dalam tubuh kita tinggal Yesus Kristus.

1 Korintus 6:19-20 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Tuhan tinggal di dalam kita, maka segala kuasa Yesus Kristus pun tinggal di dalam kita.

Oleh karena itu, rasul Paulus meminta dan menganjurkan kita untuk memuliakan Kristus dengan tubuh kita.

Sebab, tubuh orang percaya adalah bait Roh Kudus, rumah kediaman Allah di bumi ini.

Saudara, Tuhan ingin agar kita menggunakan tubuh kita untuk memuliakan Kristus.

Tuhan juga rindu dengan menyadari bahwa tubuh insani kita adalah tempat kehadiran Allah, agar kita hidup dengan menjaga tubuh dan kehidupan kita, dan tidak mencemarkan nama Tuhan Allah, Bapa Yesus Kristus, yaitu Bapa kita yang di surga.

Selain itu, dengan menyadari bahwa kita adalah bait Allah, tempat kediaman-Nya di bumi ini, doa Yesus juga mengingatkan bahwa kita adalah tubuh Kristus:

Yohanes 17:21 “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”

Yesus Kristus juga menghendaki agar setiap kita mengetahui dan menyadari bahwa kita adalah tubuh Kristus, tempat dimana Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus tinggal.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menjaga hidup kita dalam kekudusan dan kesucian.

Allah yang Maha Suci dan Maha Kudus hidup di dalam kita, dan Anak-Nya, Yesus Kristus, juga berdiam dalam tubuh insani kita ini.

Oleh karena itu, Saudara yang terkasih, patutlah kita menjalani hidup ini sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus nyatakan dalam:

Matius 22:37-39 “Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Yohanes 13:34-35 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Sungguh aneh, jika Allah Tritunggal tinggal di dalam kita, namun kita masih saling tidak enakan, mudah marah, tersinggung, menyimpan dendam, bahkan membalas kejahatan dengan kejahatan, masih saling mengejek dan mengkritik.

Sepatutnya kita hidup dengan santun, saling mengasihi, dan saling terbuka satu terhadap yang lain, terutama, marilah kita hidup di dalam kasih, karena Allah Bapa kita adalah Allah yang Maha Kasih.

1 Yohanes 4:18-19 “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”

Jadi, saling mengasihi merupakan tanda utama bahwa kita adalah murid-murid Yesus dan menjadi bukti bahwa Roh Allah, Roh Kristus diam di dalam kita yang mengajar kita untuk hidup dalam kasih dan saling mengasihi.

Haleluya, puji Tuhan. Amin.

Mengapa begitu banyak anak-anak Tuhan yang sulit mengasihi orang percaya dan bahkan sangat sulit mengasihi orang yang berasal dari agama lain?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 32-34

Senin, 9 Juni 2025

YESUS MEMBUAT MURIDNYA MENGENAL BAPA

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 17:1-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Ia katakan kepada Bapa, pada waktu Dia menengadah ke langit? (ayat 1- 2)
  2. Apa yang dimaksud hidup kekal itu? (ayat 3)
  3. Dengan cara apa Yesus mempermuliakan Allah di bumi? (ayat 4)
  4. Siapa yang mengenalkan Bapa kepada murid-muridNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sejak pertama kali pelayananNya, Yesus telah memilih beberapa murid untuk menjadi pengikut Dia.

Para murid waktu itu belum mengenal Yesus dan Bapa dengan begitu dalam.

Di dalam kurun waktu 3,5 tahun kebersamaan mereka mengikut Yesus membuat murid-muridNya belajar mengenal Yesus dan Bapa.

Yesus menyadari akan tiba saatnya Dia tidak lagi bersama-bersama dengan murid-muridNya hal itu menjadi salah satu motivasi Yesus berdoa secara khusus untuk untuk murid-muridNya seperti yang dapat kita baca dari satu perikop Yohanes 17.

Jika kita membaca seluruh perikop Yohanes 17:1-26, maka kita bisa bagi kedalam tiga bagian, yaitu doa Tuhan Yesus mengenai diriNya sendiri (ayat 1-5), doa Tuhan Yesus bagi murid-muridnya (ayat 6-19) dan doa Yesus bagi semua orang percaya kepadaNya (ayat 20-26) serta fokus kita saat ini hanyalah ayat 1 sampai 8.

Yesus berdoa agar Dia dipermuliakan oleh BapaNya, dan supaya Yesus Kristus juga mempermuliakan BapaNya.

Kita tahu bahwa hal tersebut berbicara tentang hakekat ke-Tritunggalan Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus bahwa ketiganya adalah satu atau Esa adanya. 

Di dalam doaNya, Allah juga sudah memberikan hidup yang kekal lewat kematian Yesus Kristus di kayu salib.

Dan dengan jalan itulah Yesus sudah menyelesaikan pekerjaan yang Bapa berikan kepadaNya untuk dilakukanNya.

Sehingga Yesus layak untuk mendapat kemuliaan dari BapaNya di sorga.

Belajar dari  Doa Yesus kepada murid-muridNya, hal yang sama bisa kita lakukan terhadap murid-murid yang Tuhan percayakan kepada kita sebagai pembimbing PA.

Seberapa sering kita berdoa untuk pertumbuhan rohani anak-anak rohani yang kita muridkan?

Apakah proses pemuridan itu membuat mereka semakin mengenal Yesus?

Sebagai pengingat kita kembali, jika sampai saat ini kita belum terhisap dalam kelompok pemuridan, maka segeralah ambil keputusan mencari dan bergabung di dalam kelompok pemuridan, karena dalam kelompok itu kita bisa belajar bersama-sama mengenal Bapa dan kehendakNya.

Apabila kita sudah di muridkan, namun belum mempunyai murid, maka berdoalah supaya kita mendapatkan murid-murid baru.

Ajarlah mereka mengenal Bapa dan  hidup yang kekal.

Dan ingatkan anak-anak rohani kita supaya mereka tetap setia dalam panggilanNya dan tetap teguh memelihara iman percaya mereka, apapun kondisi mereka saat ini.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Dalam pembacaan ayat dan uraian di atas, adakah hal-hal baru yang dapat kita pelajari? Dan setelah membaca ayat dan uraian di atas, komitmen apa yang kita lakukan ke depan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 29-31

Minggu, 8 Juni 2025

YESUS BERDOA SEBELUM MEMILIH MURID-MURIDNYA

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 6:12-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kemana Yesus pergi dan apa yang Dia lakukan disana?
  2. Kepada siapa Dia memanjatkan doa?
  3. Dalam rangka apa Dia berdoa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus datang ke dunia untuk maksud penyelamatan umat manusia seperti yang sudah dinubuatkan oleh para nabi sebelumnya.

Apa yang dimaksud dengan misi penyelamatan? Seperti kita ketahui yaitu bahwa Yesus mati dikayu salib untuk menebus dosa serta menyelamatkan umat manusia.

Yesus menyadari bahwa kehadiranNya secara fisik di dunia terbatas dan tidak dalam jangka waktu lama.

Sementara berita tentang misi penyelamatan itu tidak berhenti sampai Yesus sendiri yang mengerjakan.

Yesus membutuhkan murid-murid untuk menyebarluaskan pemberitaan misi penyelamatan itu sampai kepada seluruh umat manusia agar dapat mendengar berita keselamatan dan menjadi murid-murid Kristus juga.

Yesus yang adalah Tuhan dengan rendah hati memberi teladan kepada kita, bahwa Dia tetap memerlukan petunjuk Bapa dalam melakukan segala sesuatu.

Yesus berdoa terlebih dahulu sebelum memilih murid-muridNya.

Kebergantungan kepada Bapa yang membuat Dia berkenan kepada Bapa di sorga. 

Yesus pergi berdoa menyendiri keatas bukit untuk berdoa semalam-malaman.

Yesus yang adalah seratus persen Allah dan seratus persen manusia, secara tubuh kemanusiaan memerlukan tempat yang sunyi yang jauh dari keramaian orang, dimana orang sedang tidur terlelap, Yesus bisa fokus berdoa.

Di waktu seperti itulah Dia sedang membangun hubungan pribadi dengan Bapa sampai Dia mendapatkan jawaban doa dari BapaNya.

Yesus berdoa terlebih dahulu sebelum memilih kedua belas murid-muridNya.

Pertanyaanya, apakah kita sebagai anak-anakNya dalam menentukan atau memilih serta memutuskan segala sesuatu senantiasa bertanya kepada Bapa dalam doa kita?

Atau kita merasa bahwa kita sudah mampu dan sudah berpengalaman sehingga kita tidak perlu lagi bertanya tentang segala sesuatu kepada Dia?

Saudara, biarlah apa yang dilakukan Yesus dalam konteks ayat yang kita baca yaitu berdoa terlebih dahulu sebelum memilih kedua belas murid-muridNya, kita pun bisa melakukan seperti yang Yesus lakukan, yaitu berdoa.

Berdoa kepada Bapa adalah salah satu perwujudan bahwa kita tetap membutuhkan Dia dalam segala aspek kehidupan kita.

Begitu juga dalam hal pemuridan, mungkin saudara saat ini belum memuridkan atau dalam tahap persiapan memuridkan, berdoalah untuk mendapatkan murid-murid yang Tuhan percayakan, karena menjadikan semua bangsa muridNya adalah kehendak Yesus.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Dalam menentukan, memilih serta memutuskan segala sesuatu apakah kita sering melibatkan Dia dalam doa, dan dalam perencanaan kita diwaktu yang akan datang?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 24-28

Sabtu, 7 Juni 2025

MENJADI MURID YESUS UNTUK MENGENAL DAN DATANG KEPADA BAPA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 14:4-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang Yesus katakan mengenai kemana Dia akan pergi?
  2. Apa yang Tomas katakan mengenai kemana Yesus pergi?
  3. Harus melalui siapakah kita dapat dapat datang kepada Bapa?
  4. Apakah jika kita mengenal Kristus maka kita akan mengenal Bapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yohanes 14 merupakan bagian dari “Pidato Perpisahan” Yesus kepada murid-murid-Nya pada malam sebelum penyaliban.

Ini adalah momen di mana Yesus memberikan penghiburan dan pengajaran mendalam menjelang kematian-Nya.

Sesuai dengan judul perikop yaitu “Rumah Bapa”, Yesus mengatakan bahwa Dia akan pergi kepada Bapa dan kemana Dia pergi murid-murid tahu jalan ke arah Dia pergi.

Seperti kita tahu konteks pada masa itu , “jalan menuju Allah” dilakukan melalui hukum, ibadah, dan kesetiaan pada hukum, namun Yesus memberikan pernyataan yang berbeda dengan tradisi Taurat waktu itu pada murid-muridNya.  

Perkataan Yesus yang menyatakan bahwa Dia adalah jalan, kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Bapa bila tidak melalui Dia ternyata juga belum dimengerti oleh murid-muridNya.

Tomas dan Filipus muridNya pun menanyakan “jalan” itu kepada Yesus, hingga Yesus harus mengingatkan Filipus: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

Menjadi murid Yesus bukanlah proses singkat, kita tahu bahwa Tomas dan Filipus tetap menjadi muridNya sekalipun Yesus telah meninggalkan mereka.

Murid-murid Yesus tetap setia bahkan semakin berani memberitakan injil Kerajaan Allah karena mereka tahu dan mengalami perkataan Yesus.

Murid-murid Yesus bukanlah orang-orang yang hanya tahu tentang kebenaran tetapi mereka juga adalah pelaku-pelaku kebenaran yang diperintahkan Yesus untuk dilakukan.

Itulah sebabnya mereka berhasil menyelesaikan amanat agung Yesus hingga akhir hidupnya.

Saudara, jalan kepada Bapa bukan sebatas “jalan pengetahuan” saja tetapi juga “jalan untuk dilakukan”.

Yesus mengingatkan agar menjadikan segala bangsa muridNya dan mengajar mereka melakukannya supaya mereka  berjalan menuju arah yang benar yaitu kepada Bapa.

Menjadikan segala bangsa muridNya adalah bagian dari perjalanan menuju kehendak Bapa, sudahkah kita masuk dalam pemuridan yang membawa kita kepada jalan dan kebenaran dan hidup itu?

Apapun aktivitas dan bentuk pelayanan kita, entah itu di ibadah ataupun di dunia marketplace, selama membawa orang untuk menjadi muridNya kita sedang berjalan kepada kehendak Bapa, di luar itu kita sedang berjalan menurut kehendak kita sendiri.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 21-23

Jumat, 6 Juni 2025

PENGENALAN AKAN KRISTUS LEBIH MULIA DARI APAPUN

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 3:7-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dahulu merupakan keuntungan tetapi dianggap rugi sekarang oleh Paulus?
  2. Apa yang lebih mulia dari semuanya menurut Paulus?
  3. Kebenaran apa yang Tuhan anugerahkan?
  4. Apa yang dikehendaki Paulus dalam hidupnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Filipi ketika ia menjalani tahanan rumah di Roma.

Surat Filipi secara umum mencerminkan sukacita Paulus meskipun dalam penderitaan, serta dorongannya agar jemaat tetap bersatu dan setia dalam Kristus.

Namun dalam Filipi 3, Paulus masuk ke dalam polemik teologis yang cukup keras melawan kelompok Yudaisme yang mengajarkan bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh dengan mematuhi Hukum Musa.

Bagi banyak orang Yahudi, seperti Saulus sendiri pada masa lalu, hal-hal tersebut adalah simbol spiritualitas yang unggul dan jaminan keselamatan.

Dalam ayat sebelumnya (Filipi 3:4b-6), Paulus menyebut latar belakang Yahudinya: Sunat pada hari kedelapan (menurut Taurat), dari bangsa Israel, suku Benyamin, seorang Ibrani dari orang-orang Ibrani, pengikut hukum Farisi, sungguh-sungguh dalam membela tradisi nenek moyang, mempersekusi jemaat Kristen (dengan keyakinan religius).

Bagi masyarakat Yahudi pada masa itu, semua ini adalah tanda keunggulan rohani dan jaminan kedudukan istimewa di hadapan Allah.

Ini adalah bentuk “modal spiritual” yang memberikan martabat, pengaruh, dan legitimasi teologis.

Kata Yunani skubalon (“sampah”) adalah kata yang sangat kuat dan vulgar dalam konteks budaya klasik.

Kata ini merujuk pada sesuatu yang tidak hanya tanpa nilai, tetapi bahkan menjijikkan atau najis.

Dengan menggunakan kata ini, Paulus menunjukkan betapa ekstrem perubahan pandangannya terhadap hal-hal yang dulu ia banggakan namun sekarang bagi dia pengenalan Kristus lebih mulia dari apapun. 

Ini bukan sekadar perubahan pengetahuan, tapi transformasi atau  perubahan total makna hidup.

Saudara, perubahan total dalam hidup Paulus memperlihatkan bagaimana Injil itu memiliki kekuatan yang berkuasa mengubah seorang penganiaya jemaat menjadi rasul yang luar biasa.

Paulus seorang yang haus untuk mengenal Kristus melalui seluruh perjalanan kehidupannya setelah bertobat.

Surat-surat yang dia tulis membuktikan bagaimana kebenaran Injil yang berkuasa itu tidak hanya mengubah hidupnya tetapi juga seluruh orang-orang yang dilayaninya menjadi murid Kristus.

Pengenalan akan Kristus dimulai dari menjadi murid Kristus, karena dengan belajar untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan Paulus mengenal Kristus semakin dalam dan kehidupannya berubah total.

Bagaimana dengan kita? Perubahan baik apa yang kita alami dari sejak menerima Kristus hingga hari ini? 

Atau kita tetap sama, karena ada yang lebih mulia daripada pengenalan akan Kristus dalam hidup kita?

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 17-20