KEHIDUPAN YESUS MENJADI NYATA

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 4:6-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Menurut Saudara apa maksudnya firman Allah “Dari dalam gelap akan terbit terang?”
  2. Harta apa yang dimiliki oleh orang percaya?
  3. Apa yang perlu kita lakukan agar kehidupan Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Terang hanya bersinar dalam kegelapan. Saudara, coba renungkan sejenak kalimat tersebut.

Nyala lilin dan senter tidak begitu berarti di siang hari atau di sebuah tempat yang penuh cahaya, tetapi di kegelapan malam, nyala itu begitu berarti dan bercahaya.

Sadarkah kita, bahwa segala hal yang baik dan luar biasa yang disediakanNya tidak akan mampu kita pahami tanpa adanya hal-hal sulit, penderitaan dan “kematian” yang menyertainya?

Kita mendengar bahwa di dalam Yesus ada kasih, sukacita, damai sejahtera dan kehidupan yang sejati.

Memang benar, itulah yang disediakan Allah bagi kita dan dikerjakanNya melalui karya penebusan Yesus di kayu salib.

Lalu bagaimana kita mengenal kasih yang sejati?

Seringkali saat kita mengalami kesulitan untuk merasakan dan memberikan kasih.  

Bagaimana kita mengenal sukacita yang sejati?

Seringkali saat kita mengalami kesedihan luar biasa.

Bagaimana kita mengenal pengharapan yang sejati?

Seringkali saat kita merasa putus asa dan tidak melihat jalan keluar.

Paulus berkata “kami ditindas, namun tidak terjepit. Kami habis akal, namun tidak putus asa. Kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian. Kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata”

Sungguh sebuah paradoks (tampak bertentangan, namun benar adanya) yang hanya bisa dikerjakan oleh Tuhan sendiri.

Kehidupan Yesus akan menjadi nyata dalam kita ketika kita mengizinkan diri kita untuk mati secara daging dan menempatkan Kristus di posisi yang utama dalam hati, pikiran, perkataan, dan tindakan kita.

Bukan apa yang kita rasakan dan pikirkan yang paling penting, tapi apa yang dirasakan dan dipikirkan Tuhan yang paling penting.

Proses ini adalah proses kematian yang tidak mudah, karena kita perlu menyalibkan daging kita.

Namun, proses ini juga membawa kehidupan Yesus menjadi nyata karena kita mulai belajar meresponi setiap keadaan seperti Kristus merespon.

Di situlah terang Kristus bercahaya dan Allah dengan bebas memperkenalkan segala sesuatu yang sejati dariNya untuk kita nikmati di dunia yang fana ini.

Mari Saudara, kita berproses dalam kematian dan kehidupan Yesus sepanjang hidup kita dan terus mengalami kuasa anugerahNya dinyatakan dalam setiap keadaan.

Diskusikanlah dengan rekan persekutuan atau pemuridan Saudara proses kematian apa yang sedang Saudara alami hari ini? Bagian manakah yang paling sulit? Bagaimana Saudara bisa melihat kehidupan Yesus menjadi nyata di tengah kematian tersebut?

Pembacaan Alkitab Setahun

Wahyu 4-8