MEMBAWA BANGSA-BANGSA KEPADA TUHAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 2:1-4 

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kapan kah yang disebut sebagai hari-hari terakhir?
  2. Apakah makna “naik ke gunung  Tuhan” dalam kehidupan sehari-hari?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Nabi Yesaya menerima sebuah penglihatan profetik yang luar biasa mengenai masa depan rencana Allah atas dunia.

Ia melihat suatu waktu ketika “gunung rumah Tuhan akan berdiri tegak… dan segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana.” (Yesaya 2:2).

Ini adalah gambaran tentang pemerintahan Allah yang akan dinyatakan di atas segala pemerintahan manusia, dan panggilan bagi bangsa-bangsa untuk datang kepada-Nya.

Dikatakan panggilan bagi bangsa-bangsa, karena ketika Allah akan mewujudkan nubuat nabi Yesaya tersebut, Allah tidak akan melakukannya tanpa melibatkan Tubuh Kristus.

Dengan demikian kita dipanggil untuk menjadi alat Tuhan yang membawa bangsa-bangsa datang kepada-Nya.

Bangsa-bangsa datang kepada Tuhan karena mereka mencari pengajaran, kebenaran, dan karena mereka memerlukan arahan Tuhan atas kehidupan mereka, baik secara individu maupun secara korporat.

Gereja tidak dipanggil untuk menjadi pusat hiburan atau politik, tetapi pusat transformasi melalui Firman Tuhan.

Ketika Firman Tuhan diberitakan dengan kuasa dan dijalankan dalam ketaatan, maka kebencian berubah menjadi kasih, kekerasan berubah menjadi damai, hati yang patah dipulihkan, hidup yang hancur dipulihkan.

Gereja yang hidup dalam Firman juga akan menjadi magnet rohani yang menarik bangsa-bangsa datang kepada Tuhan.

Penglihatan Yesaya ini tentu bukan hanya gambaran masa depan semata, tetapi juga sebagai undangan untuk bertindak hari ini.

Jika bangsa-bangsa akan datang kepada Tuhan, pertanyaannya adalah:

  • Siapakah yang akan memanggil mereka datang?
  • Umat Tuhan harus menjadi suara yang berkata: “Mari, kita naik ke gunung Tuhan.”
  • Setiap orang percaya dipanggil menjadi saksi Kristus dimanapun Tuhan menempatkan kita.

Misi bukan pilihan. Itu panggilan. Misi adalah kita!

Saudara, dalam kelompok pemuridan, doakan satu dengan yang lain, agar kita bersama bukan hanya menjadi pendengar Firman, tapi juga sebagai pelaku Firman, khususnya dalam menggenapi Amanat Agung Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Korintus 5-9