BEBAS DARI DOSA
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
ROMA 6:1-7
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

- Jika Firman Tuhan menyatakan bahwa kita telah mati bagi dosa karena bersatu dengan Kristus, dalam hal apa saat ini saudara masih mengalami kesukaran untuk menang dari pencobaan?
- Bagaimana makna kesatuan bahwa kita telah mati dan bangkit bagi Kristus mempengaruhi cara saudara memandang diri, dan kehidupan rohani saudara hari ini?

Banyak umat Tuhan berkata bahwa mereka percaya kepada Yesus dan sudah diselamatkan, tetapi faktanya tidak sedikit yang masih hidup dalam ikatan dosa yang berulang: marah yang tak terkendali, kebiasaan buruk, kecemaran, kebohongan, keserakahan, atau hidup kompromi terhadap dosa.
Firman Tuhan menyatakan dengan tegas: “Bolehkah kita bertekun dalam dosa supaya semakin bertambah kasih karunia itu?” Lalu jawabannya sangat tegas: “Sekali-kali tidak!”
Mengapa? Karena keselamatan bukan hanya membebaskan kita dari hukuman dosa, tetapi juga membebaskan kita dari kuasa dosa.
Firman Tuhan menyatakan bahwa mereka yang percaya dan disatukan dengan Kristus telah mati bagi dosa.
Artinya, kita tidak lagi berada di bawah kendali, tekanan, atau tuntutan dosa.
Setan tidak lagi memiliki hak legal artinya tuduhannya tidak lagi memiliki “kekuatan hukum” atas hidup kita.
Jika kita telah mati terhadap dosa, mengapa kita masih harus hidup di dalamnya?
Seorang yang mati tidak lagi merespons panggilan, rayuan, atau tekanan apa pun.
Demikian pula, orang yang sudah mati bagi dosa tidak lagi tunduk pada kehendaknya.
Menurut Alkitab, baptisan bukan sekadar upacara rohani, tetapi deklarasi bahwa: yang pertama manusia lama kita telah dikuburkan bersama Kristus, dan yang kedua kita bangkit untuk hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan adalah penguburan masa lalu, dan kita dibangkitkan dengan kuasa kebangkitan Kristus untuk hidup dalam kemenangan.
“Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” (Roma 6:6).
Saudara, seorang hamba tidak memiliki hak memilih, tetapi seorang yang dibebaskan memiliki kuasa untuk berkata “tidak”.
Melalui salib: Dosa tidak lagi berkuasa; rantai masa lalu telah diputus; Iblis tidak bisa lagi menuntut kita; kita bukan budak, tetapi pemenang di dalam Kristus.

Saudara, orang percaya bukanlah orang yang tidak pernah jatuh, tetapi orang yang tidak tinggal dalam kejatuhan. Kristus tidak mati agar kita hidup dalam rasa bersalah terus-menerus, tetapi agar kita berjalan dalam kemerdekaan ilahi.
Pembacaan Alkitab Setahun
1 Korintus 15-16