MENGENAKAN SELURUH PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 6:15-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dimaksud dengan senjata di kaki?
  2. Iman dipakai untuk apa?
  3. Mengapa kebenaran dan keadilan dijadikan senjata Allah?
  4. Senjata apa yang digunakan untuk menutup tubuh bagian belakang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, untuk melawan tipu muslihat iblis, rasul Paulus menganjurkan kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah.

Sebenarnya, iblis adalah musuh yang telah kalah, tetapi Rasul Petrus menasihati kita untuk senantiasa waspada dan berjaga-jaga.

Memang ia sudah dikalahkan oleh Yesus, tetapi bagaimana dengan peperangan kita saat ini?

Kita harus sadar bahwa musuh ini adalah makhluk yang sangat berpengalaman dalam menipu, sehingga ia dikenal sebagai Bapa Pembohong, Bapa Penipu, dan Bapa Pendusta.

Ketika kita tidak waspada dan berjaga-jaga, dia bisa menipu kita melalui berbagai cara dalam pencobaan.

Kita juga perlu menyadari bahwa dia pernah menjadi “guru” dan sahabat” kita ketika kita masih berdosa.

Dia mengetahui kesukaan, hobi, kejatuhan, dan keburukan kita, karena dulu memang dia mengajari kita melakukan dosa.

Oleh karena itu, Rasul Paulus menyaksikan:

Roma 7:21-23 “Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.”

Dahulu, tubuh kita sangat terlatih untuk berbuat dosa. Batin atau hati nurani kita sebenarnya tidak ingin berbuat jahat, tetapi anggota tubuh kita dikuasai oleh keinginan daging, yaitu dosa.

Oleh karena itu, Rasul Paulus pernah menyatakan:

Roma 7:24-26 “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.”

Itulah sebabnya kita perlu bertobat dan percaya kepada Yesus, serta mengalami kelahiran baru, supaya kita mengalami penciptaan kembali dan hidup yang baru:

2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Saudara, untuk mengalami kemenangan dalam peperangan rohani, rasul Paulus menganjurkan kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah.

Efesus 6:14-18 “Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus”

Sangat penting bagi kita untuk menyimak senjata-senjata Allah ini: kebenaran sebagai ikat pinggang, keadilan sebagai baju zirah, pekerjaan pemberitaan Injil sebagai kasut kaki, iman sebagai perisai, keselamatan sebagai ketopong, dan Firman Allah sebagai pedang Roh.

Apakah Anda telah menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah ini?

Dengan demikian, Anda dapat mengatasi intimidasi si jahat, iblis, yang suka menggunakan tipu muslihat dan berbohong untuk membuat orang percaya menjadi ragu, bimbang, kuatir, bahkan takut.

Oleh karena itu, Rasul Paulus dengan jelas menggambarkan seluruh perlengkapan senjata Allah ini, supaya kita dapat meneliti, apakah kita sudah mengenakannya?

Jika belum, kenakanlah, agar Anda dapat berdiri tegak setelah menghadapi berbagai persoalan dalam hidup.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa yang dimaksud dengan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera?

Pembacaan Alkitab Setahun

Kisah Para Rasul 7-8