MEMURIDKAN BANGSA-BANGSA
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

Pembacaan Alkitab Hari ini :
MATIUS 28:19-20, MATIUS 4:18-22
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apakah yang dimaksud dengan pergilah?
- Apakah beda murid Kristus dan murid denominasi gereja?
- Apakah saudara sudah pergi menjalankan amanat agung?

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus mengumpulkan murid-murid-Nya di bukit Galilea.
Dalam otoritas sebagai Sang Penguasa langit dan bumi, Ia memberikan amanat Agung: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (ayat 19).
Kata “bangsa” (Yunani: ethnē) merujuk pada kelompok etnis, budaya, dan negara—genap menggenapi janji warisan bangsa-bangsa dalam Mazmur 2:8.
Ini bukan sekadar ajakan berkhotbah, tetapi perintah untuk mentransformasi identitas setiap suku menjadi pengikut Kristus yang taat.
Proses Pemuridan yang Holistik. Tuhan merinci tiga langkah pemuridan:
- “Pergilah” (Inisiatif): Allah yang berinisiatif, kini memanggil kita meninggalkan zona nyaman untuk menjangkau “bangsa” di sekitar—mulai dari teman, para tetangga hingga suku terpencil.
- “Baptislah mereka” (Identitas): Baptisan adalah peneguhan identitas baru dalam nama Tritunggal. Ini simbol penyerahan seluruh bangsa kepada otoritas Bapa (Pencipta), Anak (Penebus), dan Roh Kudus.
- “Ajarlah mereka melakukan… perintah-Ku” (Transformasi): Fokusnya bukan pengetahuan agama, tetapi ketaatan praktis. Seperti Rasul Paulus memuridkan Efesus (Kisah Para Rasul 19:9-10), kita dipanggil membentuk komunitas yang menghidupi nilai Kerajaan Allah di setiap bidang (7 mountains).
Bagaimana Menjadi Agen Pemuridan di Generasimu? Mulailah dengan “Bangsa” Terdekat:
- Youth: muridkan teman sekelas melalui kelompok PA kecil. Gunakan game, musik, atau diskusi isu remaja sebagai pintu masuk kebenaran.
- Orang Tua: Jadikan keluarga “tempat pemuridan”. Ajarkan anak menghidupi iman di sekolah dan media sosial. Berdoa untuk tetangga, keluarga besar dan kabarkan injil kepada mereka.
- Bangun Komunitas yang Mentaati Kristus: Bangun persekutuan-persekutuan sebagai tindak lanjut pemberitaan injil.
- Jangkau Suku bangsa Secara Kreatif: Gunakan TikTok/Instagram untuk konten Alkitab kreatif;
- Profesional: Jadikan profesi (dokter, guru, pedagang) sebagai platform pemuridan
Pemuridan bangsa dimulai dari ketaatan pribadi.
Seperti kata Dietrich Bonhoeffer: “Hanya dia yang taat yang bisa percaya; hanya dia yang percaya yang bisa taat.”
Ketika kita memuridkan bangsa-bangsa, kita “mengklaim” warisan yang Tuhan janjikan dan menggenapi nubuat bahwa bumi akan dipenuhi pengenal kemuliaan-Nya.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya membuka persekutuan.
Pembacaan Alkitab Setahun
Hosea 1-7