BANGSA-BANGSA YANG MENJADI MILIK PUSAKA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 2:8-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang meminta bangsa-bangsa kepada Tuhan?
  2. Apakah hubungan permintaan bangsa-bangsa oleh Yesus dengan gereja?
  3. Apakah Saudara pernah dengan sungguh-sungguh meminta Indonesia kepada Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“…Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu…” (Mazmur 2:8).

Mazmur 2 adalah nyanyian tentang kedaulatan Allah atas segala bangsa.

Ditulis di tengah pemberontakan raja-raja dunia yang menolak otoritas Tuhan dan Mesias-Nya, Allah menyatakan pengurapan Raja Ilahi.

Dalam konteks inilah janji luar biasa di ayat 8 muncul: Tuhan menawarkan bangsa-bangsa sebagai “milik pusaka” (warisan) kepada Sang Raja.

Janji ini bukan sekadar tentang wilayah, tetapi otoritas ilahi untuk membawa perubahan pada bangsa-bangsa.

Allah berfirman: “Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu”.

Kata “mintalah” menunjukkan inisiatif Tuhan, Dia sendirilah yang merancang warisan ini bagi Mesias (dan kita, sebagai tubuh-Nya).

Warisan bangsa-bangsa bukan dicapai dengan kekerasan (ayat 9), tetapi melalui ketaatan Kristus di kayu salib.

Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus membuka akses bagi kita, ahli waris kerajaan, untuk menerima janji ini.

Bagaimana kita merespons warisan ini? Tuhan memanggil kita semua untuk:

1) Bertindak bijaksana, Mengakui otoritas Kristus dalam setiap keputusan.

2) Beribadah dengan takut dan sukacita, bukan rasa gentar yang menghancurkan, tetapi hormat yang membawa penyembahan.

3) Berlindung pada-Nya, Hanya dalam Kristus ada jaminan keselamatan dan berkat.

4) Tanpa ketaatan, manusia akan binasa, tetapi dengan bersandar pada-Nya, kita menjadi agen perubahan bagi bangsa-bangsa.

Sebagai ahli waris kerajaan, kita dipanggil untuk:

  1. Berdoa dengan berani seperti Kristus yang “meminta” bangsa-bangsa. Doakan pemimpin, masyarakat, dan suku-suku, dan suku terabaikan di Indonesia.
  2. Hidup sebagai duta sorga dengan sikap bijaksana. Di sekolah, kantor, atau media sosial, tunjukkan prinsip Kerajaan Allah.
  3. Membawa kabar keselamatan. Bagikan pengharapan bahwa di dalam Kristus, setiap bangsa bisa mengalami pemulihan.

Saudara, warisan ini bukan untuk dinikmati sendiri, tetapi untuk memenuhi bumi dengan kemuliaan-Nya.

Mulailah dari lingkungan terdekat, keluarga, tetangga, komunitas, sebab “bangsa-bangsa” dimulai dari satu jiwa yang dijangkau.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya meminta bangsa-bangsa kepada Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Daniel 4-6