DIPILIH ALLAH UNTUK MEMALUKAN ORANG BERHIKMAT

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 1:22-27

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dicari oleh orang-orang Yahudi, dan apa pula yang dicari oleh orang-orang Yunani?
  2. Apa yang menjadi batu sandungan bagi orang Yahudi, dan mengapa demikian?
  3. Apa yang menjadi kekuatan dan hikmat Allah?
  4. Mengapa Tuhan Allah memilih orang bodoh dan orang lemah dari dunia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, orang Yahudi dan orang Yunani memiliki pandangan yang berbeda tentang Mesias dan kebijaksanaan.

Bagi orang Yahudi, Mesias adalah seorang raja yang hebat, sedangkan bagi orang Yunani, Mesias adalah seorang yang terkenal karena kecerdasannya, sehingga layak memimpin dunia.

Namun, ketika Yesus Kristus dinyatakan sebagai Mesias, maka orang-orang Yahudi merasa kecewa karena Yesus berasal dari Nazaret, sebuah kota kecil di Galilea.

Bagi orang-orang bukan Yahudi, Yesus dianggap bukan siapa-siapa, hanya seorang yang sederhana dari daerah yang tidak menjanjikan.

Bahkan Natanael, yang kemudian menjadi murid Yesus, dengan jelas berkata:

Yohanes 1:45-46 “Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”

Pandangan Natanael berubah ketika ia bertemu dengan Yesus Kristus, Sang Mesias:

Yohanes 1:47-49 “Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”

Saudara, Rasul Paulus memberitakan Kristus yang disalibkan, sebuah berita yang menjadi batu sandungan bagi orang Yahudi dan dianggap suatu kebodohan bagi orang bukan Yahudi.

Rasul Paulus dengan tegas mengatakan bahwa:

Roma 1:16-17 “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”

Bagi orang Yahudi, Yesus dianggap seseorang yang tidak memenuhi nubuat para nabi, karena Ia dikenal sebagai Yesus orang Nazaret dari Galilea.

Orang Yahudi memahami bahwa Mesias seharusnya berasal dari suku Yehuda.

Padahal, banyak yang tidak mengetahui bahwa Yesus sebenarnya lahir di Betlehem, wilayah Yehuda, dan berasal dari keturunan Raja Daud, suku Yehuda.

Ia lebih dikenal sebagai seorang yang berasal dari Nazaret di Galilea.

Bagi orang non-Yahudi, maka iman dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal dan dipandang sebagai suatu kebodohan besar.

Hidup dengan iman dianggap tidak rasional karena tidak mengandalkan logika berpikir sehingga dianggap rendah dan sangat lemah karena menggunakan emosi atau perasaan.

Padahal, apa pun yang diimani akan menjadi rasional ketika kita benar-benar mempercayainya, sehingga hal itu menjadi masuk akal dan logis oleh orang yang beriman.

Rasul Yakobus dengan jelas mengatakan:

Yakobus 2:18-20 Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?”

Iman dapat dibuktikan melalui perbuatan.

Tindakan yang lahir dari iman menjadi logis dan mudah dilakukan sehingga melalui perbuatan itulah iman dinyatakan.

Saudara, Tuhan memilih orang-orang yang tidak terpandang, tidak ternama, dan lemah.

Namun, ketika mereka mengalami perjumpaan dengan Tuhan, maka Tuhan mengubah hidup mereka.

Tuhan mengaruniakan Roh Kudus ke dalam hidup mereka:

1 Korintus 12:7 “Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.”

Ketika orang percaya senantiasa terhubung dengan Tuhan, maka Tuhan mengaruniakan karunia Roh Kudus sebagai penyataan Roh Kudus.

Dengan demikian, orang dapat mengetahui bahwa di dalam kita berdiam Roh Kudus yang dianugerahkan agar kita dapat berfungsi dalam membangun Kerajaan Allah dan berperan menolong orang di sekitar kita.

Banyak orang yang dulunya tidak terpandang, tidak terkenal, bahkan sangat lemah dengan kehidupan yang memalukan, namun mengalami perubahan karena iman dan kepercayaannya.

Dengan rajin bersekutu dalam jemaat Tuhan dan menerima karunia-karunia Roh Kudus, mereka menjadi aktif dan berfungsi penuh dalam jemaat.

Melalui Firman dan Roh-Nya, Tuhan mengubah orang-orang lemah itu menjadi pribadi yang hebat karena Roh Kudus mengajar orang-orang yang lemah dan hina melalui pembelajaran Firman Tuhan.

Rasul Paulus menyatakannya dengan jelas:

2 Timotius 3:16-17 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Oleh karena itu, marilah kita mendengarkan dan melaksanakan nasihat penulis Kitab Ibrani ini:

Ibrani 10:24-25“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Saudara, Tuhan memilih dan memanggil seseorang, lalu mengubahnya sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya.

Tuhan memilih orang yang sangat lemah dan memalukan untuk diubah menjadi alat-Nya, bahkan dipermuliakan-Nya sehingga banyak orang yang tadinya sombong, arogan, dan sering menghina orang lemah itu menjadi malu ketika melihat perubahan hidup orang yang dipilih Tuhan tersebut.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa tujuan Tuhan memalukan orang-orang yang berhikmat dan kuat dengan menggunakan orang-orang yang bodoh dan lemah?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 43-45