PILIHAN TUHAN YANG PENUH DENGAN ROH KUDUS
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
KISAH PARA RASUL 9:14-18
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apakah yang Tuhan perintahkan kepada Ananias?
- Bagaimana reaksi Ananias ketika menerima perintah tersebut?

Kisah pertobatan Saulus di jalan menuju Damsyik adalah salah satu peristiwa paling dramatis dalam Perjanjian Baru.
Dari seorang penganiaya jemaat, ia diubahkan menjadi rasul yang memberitakan Kristus sampai ke ujung bumi.
Dari penganiaya jemaat menjadi penulis kitab Perjanjian Baru yang paling produktif.
Namun, titik balik hidupnya bukan hanya ketika ia melihat cahaya dan mendengar suara Yesus, tetapi juga saat ia dipenuhi dengan Roh Kudus melalui pelayanan Ananias.
Ananias yang tahu bagaimana reputasi Saulus sebagai penganiaya jemaat, adalah sangat wajar kalau dia sempat ragu, tetapi ketaatan Ananias membuktikan bahwa perintah Tuhan harus direspon dengan iman, bukan rasa takut.
Setelah firman Tuhan datang kepada Ananias dan Tuhan sendiri yang menyatakan bahwa Dia akan memakai Saulus sebagai utusan ke bangsa-bangsa lain dan raja-raja.
Ananias pun dengan lantang berbicara kepada Saulus, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.”
Saulus yang matanya kembali pulih, akhirnya dibaptis dan untuk sementara tinggal bersama dengan para murid di Damsyik.
Baptisan Saulus ini menandai kematian manusia lamanya dan kelahiran baru di dalam Kristus.
Sejak saat itu, Saulus tidak lagi mengandalkan kekuatan dirinya, melainkan kuasa Roh yang bekerja di dalamnya.
Kisah Saulus mengingatkan kita bahwa pilihan Tuhan bukanlah kebetulan.
Allah memanggil bukan karena kita layak, tetapi karena kasih karunia-Nya.
Dan setiap panggilan selalu disertai dengan pengurapan Roh Kudus agar kita sanggup menjalankannya.
Apa pun latar belakang kita, Allah sanggup untuk mengubah kita menjadi alat di tangan-Nya, untuk menyatakan kasih, kuasa dan anugerah-Nya kepada mereka yang terhilang.
Tujuan Allah tetaplah sama, agar Injil diberitakan, orang yang berdosa diselamatkan, dan Dia akan memakai umat-Nya untuk menggenapi hal itu.
Tujuan sama, hanya metoda bisa saja berubah, tetapi urutannya kurang lebih akan seperti ini:
- Pertemuan dengan Kristus akan mengubah arah hidup kita.
- Baptisan air akan meneguhkan komitmen iman kita.
- Baptisan Roh Kudus akan memberi kuasa dan keberanian kepada kita
- Panggilan untuk melayani akan datang setelah kita bertumbuh semakin dewasa dan memahami talenta dan karunia kita.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan apakah engkau sudah mendapatkan panggilan atau arahan untuk melayani Tuhan. Baik dalam pelayanan musik, dalam bidang audio visual, literatur atau sebagai pemurid.
Pembacaan Alkitab Setahun
Yehezkiel 16-17