MURID YANG DIBAPTIS DENGAN ROH KUDUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 1:5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Baptisan apa yang dilakukan oleh Yohanes?
  2. Apa yang dimaksud dengan baptisan Roh Kudus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sebelum Yesus naik ke surga, Ia memberikan janji yang luar biasa kepada murid-murid-Nya: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8).

Janji ini menggenapi nubuat Yohanes Pembaptis bahwa Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus dan api (Matius 3:11).

Baptisan Roh Kudus bukanlah momen emosional, tetapi peristiwa rohani yang membawa perubahan total dalam hidup murid-murid, sehingga mereka diperlengkapi untuk melayani dengan kuasa Allah.

Para murid setelah mereka dibaptis oleh Roh Kudus, terjadi perubahan yang sangat dramatis.

Misalnya Petrus, yang sempat menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, menjadi Petrus yang sangat berani untuk bersaksi.

Di hadapan orang-orang Yahudi dengan gagah berani Petrus menyampaikan Injil yang diakhiri dengan: “Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Dan orang-orang Yahudi yang terpesona oleh kemuliaan Kristus di dalam khutbah Petrus, bertanya, “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara? Dan dengan tegas Petrus menjawab: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” (Lihat. Kisah Para Rasul 2:14-41).

Di Kisah Para Rasul 6, ditulis bagaimana ketika para rasul sedemikian sibuk melayani sehingga banyak yang mengeluh karena mereka merasa kurang terlayani.

Sehingga para rasul memutuskan untuk mengangkat para diaken untuk membantu mereka.

Ketujuh diaken tersebut: Stefanus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus.

Stefanus yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

Stefanus ditetapkan sebagai diaken, tetapi apa yang dia lakukan tidak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh para rasul.

Akibatnya banyak orang yang dibuat tidak nyaman sehingga akhirnya Stefanus dibawa ke Mahkamah Agama.

Dan bersama dengan Stefanus dibawa juga saksi-saksi palsu.

Stefanus yang penuh dengan iman dan Roh Kudus dengan gagah berani menyampaikan kisah tentang Abraham hingga Kristus.

Imam Besar dan para ahli Taurat yang mendengar kisah itu, sangat tertusuk hati mereka.

Mereka menyambutnya dengan gertakan gigi, karena kesaksian Stefanus itu seperti menelanjangi kemunafikan mereka.

Dengan amarah meluap mereka menyeret Stefanus dan melempari Stefanus dengan batu.

Stefanus, seorang diaken pertama dalam gereja yang mula-mula, akhirnya mati sebagai martir.

Dan kematian Stefanus sama sekali tidak membuat orang percaya menjadi takut. Injil terus tersebar.

Dan kisah perjuangan para rasul, para diaken, para penginjil itu terus berlangsung hingga masa kini.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan bagaimana pengalamanmu memberitakan Injil kepada keluargamu, atau kepada teman di sekolah, kampus atau di kantor.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 13-15