PADA MASA TUA TETAP BERBUAH
Penulis : Pdt. Robinson Saragih

Pembacaan Alkitab Hari ini :
MAZMUR 92:12-15
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apa yang diperhatikan pemazmur tentang musuhnya?
- Seperti apa dia diibaratkan kehidupan orang benar?
- Seperti apa orang-orang yang hidup di Bait Allah?
- Apa yang mereka alami ketika mereka sudah tua?

Saudara, dalam Perjanjian Lama, orang-orang yang percaya kepada Tuhan Allah beribadah di Bait Allah di Yerusalem.
Namun, dalam masa Perjanjian Baru, Yesus menyampaikan sebuah pernyataan yang dituliskan oleh Rasul Yohanes dalam kitab:
Yohanes 4:20-24 “Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.” Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Sekarang kita dapat menyembah Bapa dimanapun kita berada, karena Dia hadir di mana-mana.
Oleh karena itu, ketika kita berada dalam hadirat-Nya, maka kita bisa menyembah Dia kapan saja.
Saat kita membaca firman Tuhan, merenungkannya dan berdoa, maka kita sedang berada dalam hadirat-Nya.
Berada di hadirat Allah bukan lagi masalah tempat, melainkan tentang apakah kita sedang berhubungan dengan Dia melalui Roh Kudus atau melalui Roh Kristus.
Orang yang sedang berhubungan dengan Bapa dan memiliki keintiman dengan Roh Kudus, sebenarnya sedang berada di Bait Allah.
Kita berada di hadirat Allah ketika kita berdoa, membaca, dan merenungkan firman Tuhan.
Yesus pernah berkata:
Yohanes 8:31-32 “Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Yohanes 15:5 “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Dari pernyataan Yesus ini, ketika seseorang yang sudah tua senantiasa hidup di dalam Yesus sebagai pokok anggur, artinya dia senantiasa berada dalam hadirat Tuhan, maka apa yang dinyatakan oleh pemazmur dapat menjadi nyata.
Meskipun sudah tua atau lansia, dia tetap dapat berbuah, sesuai dengan tujuan Yesus memilih kita, yaitu supaya kita pergi dan menghasilkan buah yang tetap.
Ketika kita sudah lanjut usia, kita tetap dapat berbuah lebat, tetap gemuk dan segar, tetapi kita harus senantiasa terhubung dengan Yesus, seperti ranting yang melekat pada pohon anggur.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa yang menghalangi anak-anak Tuhan untuk menghasilkan buah yang tetap?
Pembacaan Alkitab Setahun
Yeremia 14-17