MENJADI PELAKU FIRMAN BUKAN PENDENGAR SAJA
Penulis : Pdt. Robinson Saragih

Pembacaan Alkitab Hari ini :
YAKOBUS 1:21-25
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apa yang harus dibuang dari kehidupan kita?
- Apa yang seharusnya kita tanam dengan sungguh-sungguh dalam kehidupan kita?
- Terhadap firman Tuhan itu, apa yang seharusnya kita lakukan?
- Diibaratkan seperti apa, jika kita yang hanya membaca atau mendengar firman Tuhan?
- Mengapa orang menertawakan mereka yang bercermin tetapi tidak mengubah tampilannya?

Saudara, Rasul Yakobus dengan tegas mengajarkan agar kita menjadi pelaku Firman Tuhan.
Membaca dan merenungkan Firman Tuhan merupakan cara terbaik untuk membangun pertumbuhan iman kita.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita untuk senantiasa membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Pertumbuhan iman akan membawa kita kepada kedewasaan rohani dan membangun kehidupan rohani yang kuat.
Namun, Rasul Yakobus juga mengajarkan dalam kitabnya:
Yakobus 2:18-20 “Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?”
Jadi, iman yang menghasilkan tindakan kebenaran adalah kebenaran yang memerdekakan seseorang.
Dengan membaca dan merenungkan Firman Tuhan, setiap orang percaya akan meninggalkan segala kekotoran dan kejahatan dalam hidupnya.
Hal ini merupakan hasil dari ketaatan kepada perintah Tuhan, serta kesediaan untuk melakukan apa yang Tuhan suruh, larang, dan anjurkan.
Seseorang yang mendengarkan atau membaca Firman Tuhan akan mengerti bahwa dia seharusnya menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan.
Namun, jika dia tidak mengubah sikapnya, maka sebenarnya dia sedang menipu dirinya sendiri.
Orang lain pun akan menertawakannya karena sikapnya yang tidak berubah.
Menjadi pelaku Firman, bukan hanya pendengar, adalah panggilan bagi setiap orang percaya.
Mari kita melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat mengalami kebahagiaan dan keberhasilan dalam pekerjaan maupun pelayanan sepanjang hidup ini.
Ada satu hal penting yang perlu kita tanyakan kepada diri kita:
Apakah saya hanya mendengar dan mengetahui Firman Tuhan, atau saya juga telah menjadi pelaku Firman dalam kehidupan saya?
Apakah saya sudah menerapkan Firman Tuhan dalam tindakan saya sehari-hari?
Bagaimana saya dapat menjadi pelaku Firman Tuhan yang lebih baik lagi daripada yang telah saya lakukan selama ini?
Saudara, dengan pertanyaan seperti itu, kita dapat menyadari bahwa kita sedang mengevaluasi diri sendiri dan mengenali keberadaan kita yang sebenarnya.
Melalui kesadaran ini, kita bisa memperbaiki kehidupan rohani kita, dari sekadar menjadi pendengar atau orang yang hanya belajar dan tahu banyak, menjadi seseorang yang benar-benar menerapkan Firman Tuhan dalam tindakan nyata.
Saudara, jika kita benar-benar menyadari bahwa selama ini kita baru menjadi pendengar saja, maka inilah saatnya untuk meningkatkan kehidupan rohani kita dengan menjadi pelaku Firman Tuhan supaya kita memiliki integritas, yaitu kesatuan antara pikiran, perasaan, perkataan, dan tindakan kita.
Seorang pelaku Firman akan menjadi pribadi yang merdeka dan bebas karena kebenaran.
Kebenaran akan membebaskan kita, tidak ada lagi yang dapat mengikat atau menawan hidup kita.
Kebenaran itulah yang akan membawa kita kepada kedewasaan rohani dan membentuk integritas dalam diri kita.
Yesus pernah menyatakan hal ini tentang kehidupan seorang murid Kristus:
Yohanes 8:31-32 “Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Seorang murid adalah pribadi yang hidup di dalam Firman artinya dia adalah orang yang sedang menghidupi Firman Tuhan.
Mereka adalah orang-orang yang terus bertumbuh dalam pengenalan akan Firman Tuhan.
Seperti yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose:
Kolose 2:6-7 “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”
Rasul Paulus mengajarkan agar kita senantiasa tetap tinggal di dalam Kristus.
Kristus adalah Firman Allah, karena itu, kita harus berakar di dalam Kristus dan dibangun di atas dasar Kristus.
Tuhan Yesus juga berkata kepada Petrus: “Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.”
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa Tuhan Yesus menghendaki agar gereja berakar pada Firman Allah, yaitu Kristus, dan dibangun di atas dasar Firman Allah serta bertumbuh dalam iman sesuai dengan ajaran yang telah diberikan.
Saudara, iman akan bertumbuh jika kita bertindak berdasarkan Firman Tuhan.
Pertumbuhan seorang murid ditentukan oleh keberaniannya untuk melakukan Firman yang telah diajarkan oleh Roh Kudus kepada mereka.
Oleh karena itu, marilah kita menjadi pelaku Firman, agar kita menjadi pribadi yang berakar di dalam Kristus dan dibangun di atas dasar Kristus.
Kita akan bertumbuh menjadi murid yang merdeka, bebas, tidak perlu takut, dan menghasilkan banyak buah sebagai murid Kristus.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Mengapa ada murid-murid yang gugur dan meninggalkan Yesus?
Pembacaan Alkitab Setahun
Yeremia 4-6