MELAKUKAN APA YANG BAIK DAN BENAR DI MATA TUHAN
Penulis : Pdt. Robinson Saragih

Pembacaan Alkitab Hari ini :
ULANGAN 6:16-19
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Di manakah bangsa Israel pernah mencobai Tuhan?
- Apa yang seharusnya dilakukan oleh bangsa Israel?
- Seperti apakah negeri Tanah Kanaan itu?
- Siapakah yang seharusnya mengusir semua musuh bangsa Israel?

Saudara, Tuhan dengan tegas menyatakan agar bangsa Israel tidak mencobai Tuhan, seperti yang pernah mereka lakukan di masa lalu.
Keluaran 17:7 “Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?”
Hal ini terjadi ketika mereka tidak mendapatkan air untuk diminum di padang gurun, sehingga mereka mulai bersungut-sungut dan bertengkar dengan Musa, pemimpin mereka.
Dalam keadaan itu, mereka bersungut-sungut bahkan menuduh Musa:
Keluaran 17:1-3 “Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu. Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: “Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum.” Tetapi Musa berkata kepada mereka: “Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?” Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?”
Keluaran 17:4-6 “Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah. Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum.” Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.”
Bangsa Israel dikenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk, sebagaimana dikatakan oleh Tuhan.
Meskipun mereka telah berulang kali menyaksikan mujizat yang Tuhan lakukan di depan mata mereka, namun mereka tetap bersikap seolah-olah tidak pernah percaya kepada Tuhan Yahwe yang telah memimpin mereka keluar dari Mesir.
Hal itu juga membuat Tuhan Allah marah kepada bangsa Israel.
Ketika bangsa Israel mengutus para pengintai untuk memasuki Tanah Kanaan selama empat puluh hari, mereka pun menjalankan tugasnya dengan mengamati negeri itu.
Setelah kembali, para pengintai melaporkan apa yang mereka lihat.
Sepuluh dari pengintai memberikan laporan dengan pesimis, sedangkan Yosua dan Kaleb menyampaikan laporan yang mereka lihat berdasarkan dengan iman kepada Tuhan.
Kaleb dan Yosua menyatakan bahwa tanah itu akan jatuh ke tangan bangsa Israel, karena Tuhan yang akan menyerahkan negeri itu kepada mereka.
Oleh karena laporan dari sepuluh pengintai disampaikan dengan pesimis, penuh kekuatiran, ketakutan, serta dilebih-lebihkan dalam ketakutan dan ketidakpercayaan mereka, maka bangsa Israel pun dikuasai oleh keraguan.
Maka Tuhan membuat bangsa itu untuk berjalan di padang gurun selama empat puluh tahun dengan tujuan agar seluruh orang Israel yang berusia di atas dua puluh tahun pada saat mereka mendengar laporan tersebut, tidak akan masuk ke negeri yang dijanjikan, kecuali Kaleb dan Yosua.
Seluruh bangsa itu terpengaruh oleh laporan sepuluh pengintai yang pesimis dan tidak percaya kepada janji Tuhan yang telah berfirman akan memberikan tanah itu kepada bangsa Israel.
Mereka dipengaruhi oleh laporan sepuluh pengintai yang pesimis itu.
Seharusnya bangsa itu percaya kepada Tuhan yang telah menjanjikan tanah tersebut kepada nenek moyang mereka yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub.
Tuhan telah berfirman bahwa negeri itu akan diberikan kepada keturunan Abraham, yaitu bangsa Israel.
Dari pelajaran di atas, sepatutnya kita juga, dalam kehidupan kita saat ini, selalu mengingat apa yang telah Tuhan janjikan.
Kita dipanggil untuk hidup mempercayai Tuhan dan hidup oleh iman kepada Firman Allah.
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita hidup dengan melakukan apa yang baik dan benar di mata Tuhan, bukan berdasarkan perkataan para ahli, pendapat orang banyak, atau arahan para pemimpin yang tidak percaya kepada Yesus Kristus.
Inilah saatnya bagi kita untuk benar-benar hidup oleh iman, sehingga kita dapat melakukan apa yang baik dan benar di mata Tuhan, meskipun itu berarti hidup melawan arus dunia.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa yang menyebabkan seseorang tidak berani melawan arus dan cenderung mengikuti suara orang banyak, para pemimpin, atau para ahli yang tidak sejalan dengan yang Tuhan kehendaki?
Pembacaan Alkitab Setahun
Yeremia 1-3