MURID SEJATI TIDAK MENGASIHI DUNIA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 2:15-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa maksud mengasihi dunia dan yang ada di dalamnya?
  2. Apa yang terjadi Jika kita mengasihi dunia?
  3. Bagaimana dengan orang-orang yang melakukan kehendak Bapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Surat ini ditulis pada masa komunitas Kristen sedang menghadapi tekanan dari dalam dan dari luar.

Secara eksternal, mereka hidup dalam lingkungan Kekaisaran Romawi yang penuh dengan kemewahan, hiburan, dan penyembahan berhala — budaya yang sangat memikat dan sering kali bertentangan dengan ajaran Kristus.

Secara internal, muncul ajaran-ajaran sesat dari kelompok yang kemudian dikenal sebagai gnostik, yang memisahkan antara hal rohani dan jasmani, seolah-olah apa yang dilakukan dalam tubuh tidak mempengaruhi hubungan dengan Allah.

Dalam konteks ini, Yohanes memperingatkan orang percaya agar tidak mengasihi dunia atau hal-hal yang ada di dalamnya. Istilah “dunia” (Yunani: kosmos) dalam ayat ini bukan merujuk pada ciptaan Allah, melainkan sistem nilai dunia yang telah jatuh dalam dosa dan menolak otoritas Tuhan.

Dunia yang dimaksud Yohanes adalah dunia yang menyombongkan keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup — semua ini bukan berasal dari Bapa, melainkan dari dunia yang sedang lenyap.

Peringatan ini tajam karena menyentuh kehidupan praktis dan pilihan hati setiap orang percaya: apakah kasih kita benar-benar tertuju kepada Allah, atau masih terbagi dengan dunia yang fana?

Firman Tuhan tidak melarang kita menikmati ciptaan Tuhan, tetapi menekankan bahwa sistem dunia — dengan segala godaan yang bertentangan dengan kehendak Allah — tidak boleh menjadi pusat kehidupan orang percaya.

Ada tiga aspek dunia yang dijabarkan: keinginan daging (nafsu dan kenikmatan yang tak terkendali), keinginan mata (hasrat akan apa yang tampak menarik, tetapi tidak membangun), dan keangkuhan hidup (kesombongan karena harta, posisi, atau prestasi).

Yohanes menegaskan bahwa dunia dan segala keinginannya sedang berlalu, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah akan hidup selama-lamanya.

Dalam dunia modern saat ini, budaya digital dan konsumerisme global membentuk manusia untuk terus menginginkan lebih: lebih banyak barang, lebih banyak pengikut, lebih banyak pujian.

Banyak orang, termasuk orang Kristen, terjebak dalam gaya hidup “FOMO” (fear of missing out) yang didorong oleh keinginan mata dan tekanan sosial.

Keinginan daging dimanipulasi lewat iklan, hiburan, dan pornografi digital; sementara keangkuhan hidup tampil dalam bentuk pamer kesuksesan dan pencitraan diri.

Dunia menawarkan kepuasan cepat, tetapi tidak memberi kepenuhan jiwa.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 45-48