MEMBERITAKAN INJIL TANPA UPAH

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

I KORINTUS 9:16-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Korintus 9:17!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Rasul Paulus tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri dalam hal memberitakan Injil?
  2. Menurut kehendak siapakah Rasul Paulus memberitakan Injil?
  3. Apakah upah bagi Rasul Paulus ketika dia memberitakan Injil?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Pemberitaan Injil adalah merupakan keharusan bagi orang-orang yang percaya, dan bukan karena menuntut sebuah upah bahkan tanpa upahnya adalah kita dilayakkan untuk memberitakan Injil.

Sebab keselamatan yang telah kita terima itu merupakan anugerah dari Tuhan dan tanpa membayar apapun, hanya karena kita percaya.

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:23-24).

”Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.” (Matius 10:7-8).

Itulah sebabnya Rasul Paulus menyatakan bahwa ia celaka jika tidak memberitakan Injil karena hal itu merupakan perintah Tuhan yang harus ditaati olehnya.

Pemberitaan Injil itu bukan karena dipaksa atau terpaksa tetapi merupakan sebuah kesadaran bahwa ini merupakan tugas yang harus kita lakukan di muka bumi karena ingin mengasihi Tuhan, sehingga tidak menuntut upah dan tidak menuntut hak kita.

”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).

”Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” (Yohanes 14:21).

Oleh sebab itu agar kita tidak terjerat oleh upah dalam memberitakan Injil serta ketidaktaatan maka ada beberapa hal yang harus kita miliki, yaitu:

  1. Kita harus memiliki hati yang rela untuk memberitakan Injil. ”Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.”(Efesus 6:15). Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!”(Yesaya 52:7).
  2. Kita harus berangkat memberitakan Injil dengan penuh sukacita.”Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.” (Yesaya 55:12).

Oleh sebab itu marilah kita tata kembali hati kita, tujuan hidup kita serta rencana-rencana kehidupan kita agar dikobarkan serta menyala kembali api pemberitaan Injil dalam kehidupan kita.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara apakah yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus tentang “Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil” !

Pembacaan Alkitab Setahun

Pengkotbah 5-8