BERTEKUN DALAM MEMBACA FIRMAN TUHAN
Penulis : Pdt. Robinson Saragih

Pembacaan Alkitab Hari ini :
1 TIMOTIUS 4:12-16
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apakah setiap orang muda mudah diremehkan?
- Apa yang dapat membuat seorang anak muda dihormati dan dihargai?
- Dalam hal apa kita perlu bertekun? Mengapa?
- Apa yang menyebabkan seseorang tidak bertumbuh dan tidak mengalami kemajuan dalam hidupnya?

Saudara, Rasul Paulus mengatakan bahwa Timotius sebagai anak rohaninya yang sah.
Lalu, apakah ada anak rohani yang tidak sah? Jika kita perhatikan apa yang dikatakan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus dalam:
1 Korintus 4:14-15 “Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.”
Saudaraku, ada banyak anak-anak Tuhan yang menganggap seseorang sebagai bapa rohani, hanya karena sering bertemu atau belajar darinya.
Namun, apakah hubungan seperti itu cukup untuk menjadikannya bapa rohani?
Rasul Paulus dengan jelas menunjukkan bahwa hal itu tidak otomatis demikian.
Banyak orang yang dikenal dan dikagumi, lalu dengan mudah disebut sebagai bapa rohani, tetapi benarkah dia sungguh-sungguh bapa rohaninya?
Oleh karena itu, saudaraku, coba ingat siapa yang memberitakan Injil keselamatan kepadamu?
Siapa yang membimbingmu berdoa untuk menerima Kristus? Nah, dialah bapa rohanimu.
Selain dia, yang lain hanyalah guru, mentor, pembimbing atau apapun sebutan dan istilahnya, tetapi mereka bukan bapa rohanimu.
Dengan tegas dan jelas, rasul Paulus menyatakan hal ini dalam ayat Firman Tuhan di atas.
Saudara, jika kita membaca Alkitab dan merenungkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka kita juga akan menemukan pernyataan rasul Paulus tentang anak rohaninya, Timotius.
Timotius memiliki iman yang tumbuh karena ketekunannya membaca Firman Tuhan.
2 Timotius 3:15-16 “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Dari ayat-ayat ini, kita melihat bahwa Timotius tidak secara khusus disebut memiliki seorang bapa rohani.
Roh Kuduslah yang menganugerahkan iman kepadanya saat ia membaca Firman Tuhan.
Namun, rasul Paulus menyatakannya dengan tegas:
1 Timotius 1:1-2 “Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita, kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.”
2 Timotius 1:1-2 “Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.”
Timotius adalah anak rohani rasul Paulus yang sah. Lho, kok bisa?
Dalam suatu kesempatan, rasul Paulus melakukan sesuatu yang menjadikannya sah sebagai bapa rohani Timotius, yaitu:
Kisah Para Rasul 16:1-3 “Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium, dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani.”
Jadi, rasul Paulus menyuruh agar Timotius disunat sebagai syarat untuk diakui sebagai orang Yahudi, karena Timotius adalah anak dari seorang ayah Yunani dan ibunya, Eunike, adalah seorang Yahudi.
2 Timotius 1:5 “Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.”
Jadi, iman yang tumbuh dalam diri Timotius berasal dari ketekunan keluarganya dalam membaca Firman Tuhan.
Hal ini dijelaskan oleh rasul Paulus, bahwa iman yang dimiliki Timotius timbul karena keteladanan keluarganya dalam membaca Kitab Suci.
Sejak kecil, Timotius sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberikan hikmat dan menuntun seseorang kepada keselamatan melalui iman kepada Kristus Yesus.
Oleh karena itu, jelas bahwa Timotius diakui sebagai anak rohani rasul Paulus ketika sang rasul menyunatkannya.
Sebab, Timotius sebelumnya tidak disunat, dan agar ia dapat bergabung dalam rombongan kerasulan Paulus, ia harus melakukannya untuk memenuhi syariat Yahudi.
Sejak saat itu, Timotius menjadi anak rohani rasul Paulus, karena ia tidak memiliki bapa rohani lain.
Saudara, ketekunan dalam membaca Firman Tuhan merupakan kebiasaan yang baik dan patut dilakukan oleh anak-anak Tuhan.
Sebab Firman Tuhan adalah makanan rohani bagi anak-anak Tuhan. Yesus pernah berkata kepada Iblis:
Matius 4:4 “Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Jadi, membaca dan merenungkan Firman Tuhan merupakan kebutuhan utama bagi pertumbuhan rohani anak-anak Tuhan.
Oleh karena itu, pembacaan Firman, perenungan, dan pelaksanaan kebenaran Firman Tuhan harus menjadi gaya hidup yang baik bagi setiap anak Tuhan.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin.

Apa yang menjadi penyebab orang percaya tidak mengalami pertumbuhan rohani?
Pembacaan Alkitab Setahun
Amsal 7-9